Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Nodded Artinya

The Heptagon - Perang di Dalam Bayangan

Siap Larut dalam Keseruannya !!!!! Dukunganmu sangat berarti bagi Author untuk Menghasilkan Karya Original Terbaik dan Menarik Bagi Kalian Semua. Terima Kasih dan Selamat Membaca" Salam Hangat-Author. The Heptagon – Perang di dalam Bayangan Dunia ini dikendalikan bukan oleh mereka yang tampak berkuasa, tetapi oleh mereka yang bergerak dalam bayangan. The Heptagon adalah organisasi rahasia yang memastikan keseimbangan dunia tetap terjaga, tanpa diketahui oleh siapa pun. Thomas dan timnya—Alex, Diego, dan Flynn—adalah bagian dari angkatan “The Revenants”, generasi terbaru yang dilatih selama lima tahun dalam akademi brutal The Heptagon. Setelah melewati ujian hidup dan mati, mereka kini bukan lagi siswa. Mereka adalah senjata yang siap digunakan untuk perang yang tidak pernah diketahui dunia. Setelah kelulusan, mereka diberikan cuti satu minggu untuk kembali ke negara masing-masing tetapi pulang tidak lagi berarti sama. Dunia lama mereka telah berubah, dan mereka sendiri bukan lagi bagian dari itu. Saat masa cuti berakhir, mereka dipanggil ke markas pusat The Heptagon, sebuah pulau buatan di Samudra Pasifik yang tidak ada dalam peta dunia. Di sana, mereka diberikan misi pertama merekamelacak organisasi musuh terbesar Heptagon, The Black Dawn, yang sedang merencanakan sesuatu yang bisa mengguncang dunia. Mereka tidak lagi berlatih. Mereka tidak bisa mundur. Kini, perang di dalam bayangan telah dimulai. Dunia tidak akan pernah mengenal mereka. Tetapi tanpa mereka, dunia ini tidak akan bertahan. #Urban #Organisasirahasia #Mafia #Aksi #NovelMikir
Aljumah_R · 7.7K Views

Genesis of ONE

Apakah sebuah Jawaban menjadi merupakan akhir dari sebuah Pencapaian akan semua kerumitan atas pertanyaan dan hakikat asli dari kebenaran yang terus menyelimuti berbagai latar individu?, sehingga menyebabkan berbagai makhluk hidup di alam semesta mulai saling bersaing dan jatuh demi satu tujuan melalui membunuh hanya demi untuk mendapatkan jawaban fakta akan setiap awal pertanyaan tentang keberadaan maupun fungsi dari eksistensi mereka. sehingga dalam ruang dan waktu mereka habiskan untuk menelusuri jalan berlika-liku tersebut dengan harapan dapat mendapatkan jawaban yang pasti akan pertanyaan didalam benak pikiran alam bawah sadar. Namun, apakah Pertanyaan tersebut layak untuk bisa dijawab secara utuh layaknya sebuah anggur yang mengisi sebuah cawan suci yang terus digunakan bertahun-tahun lamanya sehingga terjadinya korosi dan kerusakan bentuk akibat ketidakmampuan nya dalam menampung setiap tetesan anggur tersebut. dari setiap tetesan tersebut lahir berbagai macam perubahan yang terjadi pada setiap makhluk sehingga mereka melangsungkan kehidupan hingga beribu-ribu tahun lamanya hanya demia mencari asal muasal awal dari pencarian jawaban fakta akan arti keberadaan dunia dan hubungan dari diri mereka masing-masing secara sadar dan penuh pencerahan yang sangat fana. Semua hal ini membuat manusia mau tidak mau menerima untuk dituntut menjawabnya dengan mulai menyelesaikan setiap masalah yang akan dia hadapi satu-persatu akan dimulai dengan penuh misteri dan tidak masuk akal akan dia tuntaskan dengan sudut pandang yang beragam.
Tyrant_Shakai · 1.1K Views

The Male Lead is Obsessed with Me (Book 2)

WARNING: Mature Content. Winner of WPC #197 (Silver) The handmaiden's hurried footsteps can be heard in the hallway, followed by a loud slamming of the door. When we were finally left alone, Rin's calm voice can be heard, "I don't like that maid of yours, I will have to get you a new one within the week." I nodded, by this time I am used to having my handmaidens changed. He took the comb and started combing my hair, his dark eyes looking straight into my eyes, the sheer perfection of his face in contrast to my ever-plain-looking face. I looked away, I can't bear looking at it, it reminds me of the book that I'm in and how this is not a fairytale. He held me by the shoulders and asked in a cold voice, "Why do you look away? Is the idea of us still so intolerable for you?" I don't know how to answer him so I just nodded and bit my lower lip. He carried me to bed as he kissed my hair. Then, he laid me on the bed, his eyes boring through mine. "I hate that you are afraid of me, and that the idea of us is unacceptable to you. But right now, the only thing making you stay with me is fear of what I'd do if I lose you, I have no choice but to hold onto it. Forgive me Maru, I have no choice but to cherish the fear I have inflicted on you." He disrobed me, his calloused hands rough against my skin, feeling, touching, and leaving warmth where it landed. I winced every time his fingers land on a bruise, or on some of the fresh marks he placed there last night. "Do you want this?" he asked me as his fingers curled against my breasts, pinching one taut nipple after the other. I nodded, unable to deny under his skeptical gaze, I moaned in pleasure when his lips replaced his touch. His tongue licked on a pinkish bud and then sucked so very gently. "Tell me, any time you want me to stop, Maru. One word, that is all I need," he whispered and I blushed as I was reminded that I never stopped his assaults. I was powerless against my own needs, in the modern human world, it seems I am a submissive. And right here taking me in for another torturous night, is my dominant. I am married to Rin Saito, the most powerful monarch this world has ever seen, and I... I think I may have found my master in him. "Raise your hands for me, raise them above your head, and clasp them together," he whispered, his mouth barely an inch from my ear. I obliged, my body trembling from desire and fear combined, anticipating his next orders and feeling my body give in to his control. He took a silky rope he has been keeping on the drawers of the bedside table, and smiling, bounded up my wrists. "Tighter?" his sadistic smile made him a bit more benevolent in my eyes. I trembled from excitement as I nodded my head. He tightened my bind and leveled his head with mine, then he dipped his head, claiming my lips as I squirm helplessly against him. He opened my lips and slid his tongue inside my throat, my own saliva dripping down my neck. "Beautiful, my beautiful Maru," I heard him whisper as his hands continued to travel down, stroking and sliding gently down my skin until it reached my undergarments. "You shouldn't even bother with this, you know of my appetite. I told you not to wear them at night, my love, do you really want to be punished that badly?" I moaned, his lips curving in a proud smile. "I like it when you lose yourself in shameless pleasure. I like it when I can sully the princess and turn her into my queen," he claimed my lips more possessively.
Mary_Algen_Guiang1 · 319.5K Views
Related Topics
More