Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Takehito Koyas

Mencinta ataukah Bercinta

"Thak, thók, thak, thók...!" suara sepatu boat cowboy mendekati pintu depan. Di dalam kamar, pak Sendy yang sudah berbaring istirahat sejak tadi, terjaga mendengar suara tersebut. "Suara apa itu? Siapa yang datang malam-malam begini?" pak Sendy bertanya dalam hati. Sebentar kemudian: "Srèè...èèt bluug!" sesuatu terseret dan jatuh. Pak Sendy merasa makin penasaran mendengarnya. Walau agak merinding karena saat itu sudah larut malam, diapun bangun dan dengan perlahan membuka pintu kamarnya, berusaha mengintai, siapa gerangan yang datang. Ruang tamu tidak ada siapapun. Karena masih penasaran, lanjut perlahan mendekati gordyn di ruang tamu itu, untuk mengintip teras rumahnya. Tiba-tiba... "Aaaahhhff.....!" pak Sendy tersentak kagèt mendengar suara orang menguap cukup keras di balik luar jendela itu. Ya.... itu Koyas anak laki pak Sendy yang cukup lama pergi, kini dia datang di saat malam sudah larut. Dia katakan kepada bapaknya, bahwa dahulu sebelum dia berangkat merantau, hampir semua kondisi pada fisiknya sering menjadi bahan tertawaan dan ejekan teman. Rambut bros ala tentara sering dianggap kuno kala itu, bahkan sering dianggap anak bau kencur. Koyas yang berhati kecil sering merasa minder oleh situasi tersebut, lebih-lebih masalah bercinta, dia selalu gagal mendapatkan pacar. Suatu hari masyarakat luas melihat kemampuan Koyas bertumbuh jauh lebih hebat dari teman-temannya, bahkan para seniornya pun dibuatnya merasa lebih kecil. Sedangkan dalam percintaan pun, Koyas sering unggul di antara teman-temannya, banyak yang sakit hatinya oleh rasa iri. Namun sayang, percintaan Koyas berakhir dilematis.
Phiky_Bp · 24.5K Views
Related Topics
More