Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Shuichi Saihara

Aozora

/Forbidden to post. This book is not contracted by any platform./ "Wow, what happened?" The ball stopped. Who is he?" One of the comments said. The atmosphere turned off bustling. "It worked.We should be able to score." A loud shout from the Teiko team captain. Setters then provide a quick pass to their Ace.Two opposing middle blockers try to block. But it's a shame they were too late on the jump.The ball finally managed to fall under the opponent's area. "This is Shuichi Takao.Libero from Teiko school boys volleyball team." His commentary friend then replied. "It's great to be able to stop Heiji's deadly serve.The dance of the Teitan school boys' volleyball team." The commentators at the volleyball match praised Takao. The match is over. Score 2-1. The man's volleyball team from Teiko school successfully defended the first place for the fifteenth time. One week after the winter tournament. Players earn the title with their positions. Shuichi Takao has the best Libero in Japan at the junior high level. The seasons have changed. Shuichi Takao was standing in front of the school building. After graduating from middle school, Teiko continued his education. "This is the place." Takao then walked in Howaitoiguru High School. The school will be a place to study in high school.After leaving the classroom, Takao stepped into the volleyball gym.When he got there, how surprised Takao was to see the man's volleyball gymnasium which was dirty and neglected. But different from one on the side. The women's volleyball team room looks clean even the floorboards are shiny. "In fact, this school's men's volleyball team won first place and participated in national championships." The teacher looked at Takao.He had known and heard about Takao when he was in the middle school.His hunch said that the men's volleyball team would experience glory again. "Please don't take my money." The boy begged his money back.But they did not return but instead of laughed.Takao then I walked over to them. "Who are you?"Don't be meddle in my business." "Hey wait. Aren't you the one sitting behind me?" One of them said that. Takao then I remembered the first time he sat on his bench. He saw that there were several scary-looking people sitting in front, behind, right and left. "You?" Takao pointed at the youth with his index finger. "Finally, you remembered.Don't interfere in our business if you don't want your body to be hurt." The young man threatened me. A smile graced Takao. He then took out his cell phone which contained a video of the actions of a group of his classmates.Like I've found good news. I like volleyball too. He will do everything as long as he can play volleyball again. Members of the men's volleyball team consisting of bad boys is the most feared by all students.Would this be a challenge?
NESCPL · 32.5K Views

AOZORA

/Di larang post. Buku ini tidak terkontrak oleh platform manapun./ "Wah, apa yang telah terjadi? Bola berhasil di hentikan. Siapakah dia?" Salah satu komentar berbicara. Suasana berubah ramai. "Berhasil. Kita harus dapat mencetak angka." Teriakan keras dari kapten tim Teiko. Setter kemudian memberikan umpan cepat kepada Ace mereka. Dua middle blocker lawan mencoba untuk menghadang. Tetapi sayang sekali mereka terlambat saat melompat. Bola akhirnya berhasil jatuh ke bawah daerah lawan. "Dia adalah Shuichi Takao. Libero dari tim voli putra sekolah Teiko." Teman komentarnya kemudian menjawab. "Sungguh hebat bisa menghentikan servis mematikan milik Heiji. Ace dari tim voli putra sekolah Teitan." Komentator di pertandingan voli memberikan pujian kepada Takao. Pertandingan berakhir. Skor 2-1. Tim voli putra dari sekolah Teiko berhasil mempertahankan juara pertama untuk ke lima belas kalinya. Satu minggu setelah turnamen winter cup. Para pemain mendapatkan gelar dengan posisi mereka. Shuichi Takao mendapatkan gelar sebagai Libero terbaik di Jepang tingkat SMP. Musim telah berganti. Shuichi Takao berdiri di depan bangunan sekolah. Setelah lulus dari SMP, Teiko kemudian melanjutkan sekolahnya. "Ini dia." Takao kemudian berjalan masuk. SMA Howaitoiguru. Sekolah itu yang akan menjadi tempat belajarnya di SMA. Setelah meninggalkan kelas kemudian Takao melangkahkan kakinya menuju gedung olahraga voli. Saat tiba di sana, betapa terkejutnya Takao melihat gedung olahraga voli putra yang kotor dan tidak terurus. Tetapi berbeda dengan yang berada di samping. Ruangan tim voli putri terlihat bersih bahkan lantai papannya mengkilap. "Selamat siang." Takao menyapa murid putri yang sedang berlatih dan melambaikan tangannya. "Siapa kamu?" Seorang gadis yang berambut pendek serta wajah yang menakutkan bertanya dan menghampiri Takao. Dia berjalan dengan membawa bola voli. "Aku adalah murid kelas satu yang ingin menjadi anggota tim voli." "Kamu ingin menjadi anggota tim voli di sekolah ini?" "Benar. Apakah kalian tahu di mana para anggota lainnya?" Takao menganggukkan kepala perlahan. Semua gadis yang berada di sana kemudian tertawa. Takao tidak mengerti kenapa mereka mentertawakan pertanyaannya. Seorang guru yang melihatnya kemudian mendekati Takao. "Sekolah kita tidak memiliki anggota tim voli putra. Selain murid kelas tiga lolos dan tidak ada lagi yang menjadi anggota voli putra. Bahkan anggaran untuk tim voli putra akan dialihkan untuk tim voli putri." Takao sangat terkejut setelah mendengarnya. Dia tidak menyangka kalau tim voli putra sekolah Howaitoiguru akan di bubarkan. Seorang guru menatap Takao. Dia sudah mengetahui dan mendengar mengenai Takao saat masih SMP. Firasatnya mengatakan kalau tim voli putra akan mengalami kejayaan kembali. "Tolong jangan ambil uangku." Anak itu memohon agar uangnya di kembalikan. Tetapi mereka tidak mengembalikan tapi justru tertawa. Takao kemudian berjalan menghampiri mereka. "Apa yang sedang kalian lakukan?" "Siapa kamu? Jangan ikut campur dengan urusanku." "Hei tunggu. Bukankah kamu yang duduk di belakangku?" Seorang dari mereka mengatakannya. Takao kemudian teringat saat pertama kali duduk di bangkunya. Dia melihat ada beberapa orang yang berwajah menakutkan duduk di depan, belakang, sisi kanan, dan kiri. "Kamu?" Takao menunjukkan pemuda itu dengan jari telunjuknya. "Akhirnya kamu sudah ingat. Jangan ikut campur dengan urusan kami kalau tidak ingin badanmu menjadi terluka." Pemuda itu mengancam. Sebuah senyuman menghiasi wajah Takao. Dia kemudian mengambil handphonenya yang tersimpan sebuah video perbuatan sekelompok teman kelasnya. Seperti sudah menemukan berita yang baik. Takao menyukai voli. Dia akan melakukan apapun asal bisa bermain voli kembali. Anggota tim voli putra yang terdiri dari anak nakal paling di takuti seluruh siswa. Bukankah ini akan menjadi tantangan tersendiri.
NESCPL · 21.2K Views
Related Topics
More