Telinga Kanan Berbunyi Dug Dug

Author: Wang Ya Genre: Unlimited Flow, Horror, Supernatural Pesulap Zong Jiu yang sudah tidak bernyawa bertransmigrasi ke dalam novel horor dengan alur cerita yang tak terbatas tentang pertunjukan bertahan hidup, menggantikan umpan meriam yang meninggal secara tragis di babak evaluasi pertama. Pertunjukan ini sangat menarik. Dari puluhan ribu orang, hanya seratus orang yang dapat bertahan hidup, dan posisi c (pesaing terkuat) bahkan dapat memperoleh tiket keinginan universal. Kalau orang lain, mereka mungkin akan ketakutan setengah mati. Tak seorang pun menyangka bahwa Zong Jiu tidak hanya tak kenal takut, tetapi juga menimbulkan kehebohan yang sensasional, tanpa malu-malu memamerkan triknya sepanjang jalan. Setelah tipu muslihatnya berhenti, dan hidupnya dapat dianggap aman dan tenteram, ia berakhir dalam persaingan dengan penjahat besar dalam novel tersebut. Hari ini kau berusaha menyerangku, besok aku akan menyerangmu lagi, bolak-balik, itu cukup menyenangkan, heh. Alhasil, meski hanya main-main, suatu kali mereka terbawa suasana dan benar-benar berakhir tidur bersama. Melihat musuh bebuyutan yang menekannya ke tanah, Zong Jiu dengan malas mengangkat pandangannya. "Jika kau ingin membunuhku, bunuh saja aku, jangan bicara omong kosong." Bahkan saat dalam posisi yang kurang menguntungkan, dia tidak menunjukkan sedikit pun rasa takut, dan malah terus memprovokasinya. Orang itu menggunakan jarinya yang sedingin es untuk menelusuri telinganya, dan gerakan menuju aorta tiba-tiba terhenti. “Sayang sekali. Aku sudah berubah pikiran.” — Dulu dia sangat ingin membunuh Zong Jiu secara pribadi. Setiap hari, dia selalu menyesal karena tidak mencungkil dagingnya, mematahkan lehernya sendiri. Namun setelah orang ini jatuh ke tangannya, keinginan lain yang lebih mendesak tumbuh seperti rumput liar. Dibandingkan menang atau kalah, ia lebih suka melihatnya menangis dan terengah-engah, dengan mata merah, memohon belas kasihan.

Tengah malam yang penuh ketegangan, Liora lahir ke dunia dengan ke istimewaan. Liora memiliki telinga panjang seperti kelinci, ekor mungil, dan keunikan yang membuat semua orang di sekitarnya terkejut. Sang ibu bernama nadira melihat liora sebagai anugerah, sementara, Sang ayah bernama arya sedang terjebak diantara cinta dan kekhawatiran atas masa depan putrinya. Kelahiran Liora membawa misteri besar. Dokter menyebutkan bahwa DNA-nya tidak sepenuhnya manusia. Nadira diam-diam teringat masa lalu, sebuah eksperimen genetik yang pernah diikuti tanpa menyadari dampak buruk. Kini, keluarga kecil itu harus menghadapi sorotan masyarakat, ketakutan dan rasa ingin tahu dari dunia luar. Liora tumbuh dengan keunikan yang membuatnya istimewa, tetapi juga menjadikannya target berbagai kepentingan untuk penelitian. Ketika rahasia masa lalu mulai terungkap, Nadira dan Arya harus memilih untuk melindungi putri mereka dari dunia yang penuh ancaman atau mempercayai bahwa Liora adalah harapan baru bagi umat manusia. "Gadis Kelinci Ku" adalah kisah penuh dengan cinta, kasih sayang, penerimaan, dan perjuangan melawan ketakutan akan perbedaan.

Connor McDonald bekerja mengantar makanan sebagai pekerjaan paruh waktu. Suatu hari, ia harus mengantar makanan ke hotel yang terkenal karena hotel seks. Ketika pintu kamar terbuka, ia tidak bisa mempercayai matanya. Pacarnya hanya mengenakan pakaian setengah telanjang, berpelukan dengan anak orang kaya dari kelas mereka. "Nah, sekarang kamu sudah tahu, sepertinya saatnya kamu tahu," ejek anak kaya itu. "Pacarmu sekarang berkencan dengan saya. "Connor, lepaskan aku. Kamu ini anak yatim dan tidak punya uang. Walaupun kamu mengantar makanan sepanjang hidupmu, tidak mungkin kamu bisa bersaing dengannya. Kamu ini tidak cukup baik untukku. Ayo putus," kata pacarnya. Connor benar-benar tercengang, bertanya-tanya mengapa Tuhan melarang orang miskin untuk menjalani hubungan normal. Tepat ketika ia tenggelam dalam kesakitan, ponselnya tiba-tiba berbunyi. Dia menerima pesan teks yang menarik. [Anda telah menerima 1.000.000.000,00 dolar di akun Anda.] "Apa-apaan ini?" seru Connor. "Siapa sih yang barusan mentransfer 1 miliar dolar ke aku?"

Dia adalah pembunuh bayaran terbaik sepanjang masa di dunianya dan ketika dia akhirnya terbunuh, seorang dewi memanfaatkan kesempatan itu untuk mengirim jiwanya ke dalam tubuh seorang anak laki-laki di dunia lain yang saat itu lemah tetapi ditakdirkan untuk menjadi penyihir paling kuat di dunia ini. Anak laki-laki itu bernama Kevin dan dia memutuskan untuk mengambil identitasnya karena dia masih memiliki ingatannya. Satu-satunya yang mereka miliki bersama adalah mereka berdua adalah yatim piatu, tetapi Kevin memiliki pikiran yang lemah dan tubuh yang lemah, singkatnya, segala sesuatu yang paling dia benci. Setelah berhasil memasuki Sekte Matahari sebagai seorang penyihir, dia berhasil membuka buku yang diwariskan Kevin dari orang tuanya dan yang belum dia bisa buka. Kejutannya adalah ketika dia menyadari bahwa buku itu telah berubah menjadi Sistem yang memungkinkannya untuk terus naik level seperti dalam permainan realitas maya yang biasa dia mainkan di dunia asalnya. Dengan bantuan Sistem ini, dia akan memenuhi keinginannya, dia akan menjadi manusia paling kuat di dunia ini, bahkan manusia berubah bentuk atau iblis pun tak akan bisa berbuat apa-apa padanya. ………… Kevin menoleh ke arahnya dan melihat bahwa dia masih telanjang, dia berkata sambil memalingkan wajahnya lagi: "Pakailah pakaian dulu, baru kita bicara." Axel menemukan pakaian yang tampak longgar dan segera memakainya, dia juga mengambil sepasang belati yang bilahnya sedikit lebih pendek dari lengan atasnya, dan dia kemudian mendekati Kevin dan memeluknya dari belakang. Kevin membiarkannya melakukan apa saja yang diinginkannya, meskipun salah satu belatinya sekarang sangat dekat dengan lehernya, Axel berkata padanya dekat telinganya: "Aku ingin percaya padamu Kevin, jadi berikan aku alasan yang baik." Kemudian Kevin bertanya kepadanya : "Apa yang ingin kamu ketahui ?" Axel mendesah, mengancam Kevin dengan belatinya sendiri tidak akan membawa kebaikan, dan dia berisiko merusak ikatan yang baru saja mereka bangun. Kemudian dia mengambil keputusan dan menancapkan dua belati itu ke tanah di depan mereka, dia memasukkan tangannya di bawah sweter Kevin dan melingkari pinggang Kevin, menekannya lebih dekat dengan dirinya. Kevin tidak menduga hal ini akan terjadi dan dia merasakan detak jantungnya mempercepat. Tangan Axel hangat dan dia bisa merasakan ereksi besar Axel di belakangnya, satu hal yang pasti, dia tidak membuatnya tidak peduli. …………. PERINGATAN ini bukanlah novel romansa yang berjalan lambat dan ini adalah novel BL R18 dengan banyak adegan panas jadi jika kamu suka membaca 100 bab sebelum mc dan ml berciuman untuk pertama kalinya lewati saja cerita ini karena pasti bukan untukmu Sebaliknya, ikuti petualangan kedua pahlawan kita, jika kamu suka dunia yang penuh dengan makhluk misterius, sihir, pertarungan, penjara bawah tanah, Sistem yang memungkinkan kamu untuk cepat naik level, dan kisah cinta unik dan kuat maka cerita ini adalah untukmu. ……………. Jika kamu suka cerita ini coba baca juga novel lain saya : Sistem Penyihir Ilahi Sang Phoenix Surgawi dan Penjaganya (BL) Terlahir Kembali untuk Menyelamatkan Semesta (GL/BL) Update Baru: Minggu/Senin/Rabu/Jumat/Sabtu Selamat menikmati waktu membaca dan jangan lupa untuk mem-vote, memberikan komentar, dan memberikan review :)

“Balas dendam!” Itu satu-satunya hal yang ada di pikirannya ketika suaminya selingkuh dengan saudara tirinya. Evangeline Midnight Star bersumpah untuk membalas dendam pada suaminya dan saudaranya setelah suaminya membuangnya seperti mainan rusak yang tidak dibutuhkan lagi. Tapi untuk itu, dia harus kuat lagi. Dia harus menunjukkan cakarnya dan berjuang sampai dia cukup kuat untuk melindungi dirinya sendiri. Dan untuk itu, dia siap berurusan dengan setan. Damien Alancaster, setan dari kekaisaran, binatang dari utara, iblis yang meminum darah. Dialah satu-satunya yang bisa menyelamatkannya. Tapi siapa yang akan menyelamatkannya dari dia? “Kita hanya dalam pernikahan kontrak. Saya ingin menjaga semuanya profesional.” Dia melangkah mundur, mencari kertas-kertas yang mereka tandatangani di malam yang menentukan itu. Dia tersenyum mengejek, mendekat dan bersandar di punggungnya, mencium telinganya saat dia merinding, “Karena kertas kontrak sudah hilang, tidak ada kontrak yang tersisa, hanya pernikahan. Benar, sayang?” catatan; sampulnya dirancang oleh dixerqua, seorang penulis lain dari webnovel.

Selama tiga tahun terakhir, Ariana Ari Harlow telah memberikan segalanya untuk suaminya. Mereka menikah karena saudara perempuannya memilih untuk lari pada malam pernikahan, karena ia percaya rumor bahwa Nelson Corporation bangkrut. Ari mencintai Noah sejak usia 16 tahun, ia pikir ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan. Namun, dia tidak tahu bahwa saudara perempuannya telah menggali perangkap untuknya, dan ini bukan awal kehidupan baru, melainkan neraka baru baginya. Ia terpaksa menghentikan pendidikannya sebagai dokter karena Nyonya Nelson yang terhormat tidak bisa memiliki tangannya tertutupi darah. Ari menyetujuinya. Untuk Noah, ia menjadi istri yang sempurna yang merawat mertua dan suaminya. Namun, yang menanti dia tidak lain hanyalah penghinaan, suaminya malu padanya dan ibu mertuanya berpikir bahwa saudara perempuannya, Ariel, lebih cocok untuk anaknya. Namun, Ari bertahan. Dia berpikir suatu hari dia akan dapat menghangatkan hati suaminya. Namun dia memergokinya berciuman dengan saudara perempuannya! Patah hati, Ariana memutuskan untuk bercerai dengan suaminya, tapi entah bagaimana dia malah terlibat dengan Nicolai. Musuh dan saingan suaminya. Mereka tidak ditakdirkan untuk bersama. Namun Nicolai tampaknya tidak peduli dengan rintangan yang menumpuk di hadapan mereka. Bahkan, dia bertekad untuk masuk ke dalam kehidupan Ari dan membakarnya. Dalam keadaan mabuk, suatu kali dia memegang lehernya mendekat ke dinding pub kumuh, “Kau boleh menyangkal sebanyak yang kau mau, putri, tapi kau menginginkanku.” Matanya melirik dada Ari yang naik turun dan matanya semakin gelap, merahnya tampak tak terkendali, posesif seolah dia ingin mencabik jiwa dari tubuhnya dan menyematkannya ke dalamnya sendiri. “Taruhan jika kupandang, kamu akan basah untukku.” Panas membara di pipi Ariana saat dia mendengus, “Diam.” “Buat aku,” kata Nicolai saat dia menumbukkan bibirnya di bibirnya. Ciumannya membakar jiwa Ariana, dan kehangatannya menyengat kulitnya setiap kali mereka bersentuhan. Ia berpikir bahwa kesalahan terbesarnya adalah terlibat dengan Nicolai. Namun, Ari segera menyadari dengan cara yang sulit, Secara harfiah, diinginkan oleh mimpi buruk seindah itu jauh lebih buruk daripada sebuah kesalahan. Dan situasi menjadi rumit ketika suaminya menemukan kebenaran tentang segalanya. “Temak hatiku, Ari,” kata Noah saat dia menempatkan moncong pistol di mana hatinya berada. “Karena hidup tanpa kamu adalah hidup yang tidak kuinginkan, jadi tembaklah aku atau kembalilah. Aku memohon padamu.” Sekarang Nicolai telah memberinya pilihan, akankah Ari jatuh cinta dengan dia dan melompat ke dalam kehidupan yang penuh dengan bahaya? Atau akankah dia kembali ke suaminya, Noah, yang telah ia cintai sejak ia berumur 16 tahun? Dan akankah Ariana menghindari bahaya yang mengintai dalam kegelapan, menunggu dia untuk melakukan kesalahan dan kehilangan segala sesuatu yang berharga baginya? Akankah dia menemukan kunci dari semua rahasia yang mengikat dirinya dengan Noah dan Nicolai serta takdirnya yang rumit? ******* Potongan: “Ini semua tentang uang, bukan? Ambil itu dan hilang,” Dia berteriak sambil melemparkan kartu hitam ke wajah Ariana. Ariana tidak percaya dengan telinganya ketika dia mendengar suaminya atau calon mantan suaminya menghina dia seperti ini. Tiga tahun. Ariana Harlow memberikan Noah Nelson, tiga tahun dan namun ketika dia memergokinya berciuman dengan saudara perempuannya yang lebih tua, Ariel—— ini yang dia katakan kepadanya. “Saya akan menceraikanmu,” Ari menyatakan dan pergi. Dia pergi tanpa sepeser pun tetapi Ari tersandung ke Nicolai. Musuh dan saingan suaminya, pangeran Mafia kota Lonest, bajingan terkenal karena kecenderungan kekerasannya. Pertemuan malang itu meletakkan dia di jalur Nicolai, dan begitu saja dia menatapnya. Pertama kali mereka bertemu, Nicolai memintanya untuk mengundangnya makan malam. Kedua kali mereka bertemu, dia memberinya sejuta dolar. Ketiga kali mereka bertemu, dia menyatakan, “Kamu akan terlihat bagus di pelukanku, bagaimana menurutmu putri?” ********

Nate’s POV: The Beast Awakens The burning started in my chest—subtle at first, like a dull ache, but it quickly spread like wildfire. My vision blurred, and every nerve in my body screamed. Not now. Not here. I stumbled back, gripping my arms as the pain intensified. It felt like something inside me was tearing free, clawing its way to the surface. My breath came in ragged gasps, and the world around me dimmed. "Nate, stay with me!" Leona’s voice barely registered through the storm raging in my head. The heat surged, and with it, a primal force I couldn’t contain. My skin prickled, muscles twisting and bones cracking as fur erupted along my arms. My hands... no, claws now, dug into the dirt. My nails were black, curved, and razor-sharp. A deep, guttural growl escaped my throat, one I didn’t recognize as my own. "Nate!" Leona yelled again, stepping closer. Brave, or stupid. Maybe both. I lifted my head, locking eyes with her. Her fear hit me like a wave—but behind it, there was something else. Trust. “Stay back,” I growled, my voice layered with something... inhuman. My lips curled back, revealing sharp teeth. The beast wanted out. It wanted blood. But I wasn’t ready to give it everything. Not yet. With a shuddering breath, I forced myself to stand, claws flexing, muscles coiled like steel. I could feel the strength surging through me—powerful, untamed, and deadly. "You wanted a monster," I snarled, glaring at the enemy ahead. "You’ve got one." ---

Melihat tubuh telanjangnya yang dipenuhi cupang dan memar, Alessa menatap tajam ke arah pria tampan itu dan berkata dengan gigi terkatup, "Kamu, kamu bajingan!" "Aku?" Pria itu meraih dagunya dan menyeringai, "Kenapa? Tunanganmu yang mengirimmu kepadaku." "Apa? Tidak mungkin." Alessa menggigil, air mata memenuhi matanya. "Apakah kau ingin membalaskan dendam pada mereka yang telah menindasmu? Jadilah wanitaku dan melahirkan bayi untukku." Dia berguman di telinganya, membatasi dia menjadi hewan peliharaan kecilnya sendiri. "Tidak mungkin! Kamu adalah paman tunanganku!"

Seorang ilmuwan, Duan Yixin, berpindah ke dunia lain. Ia merasuki tubuh seorang gadis berusia enam belas tahun tetapi tidak mewarisi ingatan gadis tersebut. Dengan pertunangan yang batal dan tanpa uang di tangannya, dia hanya ingin mencari uang dengan damai. Sayangnya nasib selalu bermain-main dengan orang. Ketika dia pikir dia bisa hidup dengan tenang, dia menemukan bahwa dunia ini tidak sesederhana yang dia kira. Pria yang dia selamatkan adalah jenderal yang kejam dan terkenal, dan wanita yang mencuri tunangannya adalah protagonis wanita dari dunia ini. Dia menatap langit dan bertanya, "Tuhan, apakah Anda bercanda dengan saya?" Beberapa tahun kemudian, pada malam pernikahan mereka, dia menatapnya dan berkata serius, "Jenderal, saya bukan cahaya bulan putih Anda." Pria itu menundukkan kepalanya dan berbisik di telinganya, "Mhm, kamu bukan cahaya bulan putihku, kamu adalah hidupku."

Exiled: 6PM Langit senja berwarna oren keemasan membias di permukaan tingkap bangunan tinggi, memantulkan sinaran terakhir sebelum malam mengambil alih. Kuala Lumpur seperti biasa-sibuk, bising, dan dipenuhi manusia yang mengejar masa. Kei dan rakan-rakannya berada di sebuah kafe kecil di tepi jalan, bersembang kosong sambil menikmati angin petang. Rayze menyakat Elric seperti biasa, Alya mengeluh kecil melihat telatah mereka, sementara Kei hanya tersenyum nipis, menikmati saat-saat santai itu. Di seberang jalan, kota terus bergerak. Bunyi hon, suara manusia berbual, dan deruman enjin menyatu dalam simfoni kehidupan yang sudah menjadi kebiasaan. Seperti tiada apa yang akan berubah. Seperti segalanya akan kekal begini. Tetapi mereka semua silap. 6:00 PM. Detik itu tiba. 'Permainan itu' Bermula..

Dalam dunia Dyron, sebuah tempat yang dilingkupi penderitaan dan kehampaan, setiap manusia terlahir dengan tanda zodiak kecil di atas leher tepat di belakang telinga sebelah kiri mereka. Vin Crimson, pemuda dengan zodiak Leo, tanda itu tidak membawa harapan, melainkan menjadi pengingat akan luka dan gelapnya masa lalu. Terjebak di tengah dunia yang kejam, Vin berusaha melawan bayang-bayang takdir yang seakan ditulis untuk menghancurkannya. Dalam perjalanan ini, ia bertemu dengan Jeannie Althea, seorang dengan zodiak Libra, yang tidak hanya menjadi penyembuh luka fisiknya, tetapi juga menjadi lentera yang menuntun jalannya. Dihadapkan pada kehancuran yang mengancam Dyron, Vin harus menghadapi pilihan: menyerah pada kehampaan atau bangkit sebagai simbol harapan bagi dunia yang hancur. Catatan: 1. Fokus utama adalah cerita 2. Update ga pasti, bisa kapan aja 3. Fokus bahasa utama adalah bahasa Indonesia

◾ SYNOPSIS◾ He stood motionlessly, his cloth dripping of excess muddy liquid, his gaze fixed on the retreating petite figure, riding away on her bicycle. His face was as phlegmatic as ever, his icy stare lingering on the lucky lass. "Just say the word, Zay", his friend nudged. An almost inaudible sigh escaped his lips. He dug his finger into his hair, ruffling it a bit. He turned around and walked towards his car, not even sparing his friend a glance. As soon as he gets in, he shuts the car door, placing his head on the car's head rest while closing his eyes. His men understood the message and put down their guns. Jove shook his head and turned to walk to the car. "It's your first time, dude. What the heck happened?" He asked, walking into the car. "Take the wheels, Damon." His mesmerizing yet cold voice rang, ignoring Jove's question. Jove sighed dramatically and leant back on the seat, bringing out his phone - he was used to his best friend already. Zayde Stoll was the name. His name alone triggered lots of emotions - love, admiration, fear, hatred and every other feelings one could possibly have. He was dangerously handsome; an exact opposite of his real self. At 25, he already was the world's youngest billionaire, having the least number of ten companies in each country. His name made great men fall to their knees and everyone wondered how his fame grew that much. He was known to be eerily cold and he killed without second thoughts. He only needed to say the word and whoever would drop at his feet. He was a real description of a merciless demigod and people shook when he entered college. Jove was his best friend and the only person he talks to aside his Dad, despite their very striking differences. Jove complimented his name - he was one hell of a jovial person and really cheerful...but the heck, he was the world's biggest player. Although he condemned the manner with which Zayde handled his victims, he knew he couldn't do anything about it, having known Zayde since childhood. "Damon! You want to kill us?!" Jove suddenly yelled, yanking off the earpiece he had on. He had fallen back on impulse from the near death crash they barely escaped. He glanced at Zayde, a mistake at first, because the latter never acted like something just happened. His men kept stoic faces too, leaving him dumbfounded. "Am I the only living thing in this car? Because Damon almost sent us to our earliest graves and none of you will f**cking tell me you didn't see that!" Jove yelled. He was this close to being infuriated. Damon chuckled loudly. "It was only a mistake", he said with a shrug. "Yeah, a mistake that would've marked an end to my beautiful life", he said bluntly, his voice unable to mask the sarcasm. "You should be shameless at times, Jove." Boris said, turning back to look at Jove. Just then, Zayde put on his headphone with a slightly irritated huff, a clear indication everyone were disturbing him. They all shut up at once, returning to their previous activities. "You'll watch them kill me one day." Jove mumbled, sinking down into the seat.

“Kebangkitan dunia Eon? Apakah kalian menyadari apa yang telah kalian perbuat itu begitu menjijikkan?” Nada suara sosok bertopeng itu tiba-tiba berubah, tajam dan menggema di ruangan. “Kau pikir kekuatan Eon saat ini sudah mencapai puncaknya? Dunia ini… telah hancur karena perang tak berujung. Kita membutuhkan kekuatan untuk memperbaiki seluruh kerusakan di bumi ini! Dan Eon, bersama para penggunanya, adalah harapan terakhir yang kita miliki!” Pria itu berteriak, matanya dipenuhi campuran kemarahan dan putus asa. Sosok bertopeng itu bergerak tanpa ragu. Tangannya terangkat, dan kekuatan hitam Eon menjalar seperti ular berbisa, mengitari tubuh pria itu. Dalam hitungan detik, pria itu terangkat ke udara, wajahnya menegang dalam kepanikan. “Harapan terakhir? Atau kehancuran yang lebih dalam?” Suara dingin itu menusuk telinga. Dengan gerakan kasar, sosok bertopeng menghentakkan tangannya, membuat tubuh pria itu terpental ke dinding. Bunyi dentuman keras mengisi ruangan, disusul erangan kesakitan yang teredam.

He is the child of wisdom, wonder of the creation . Immortal War, something that caused the heaven to overturn and earth to be dug out, Cosmo to be destroyed and universe to fall down. And this man, born from the wisdom, was one of the initiator who became the reason for death of countless innocent lives. Black Heaven True Emperor, the sinner amongst all sinners, embodiment of sin and the man whom even evil and malice fears.

For the past three years, Ariana Ari Harlow has given her all to her husband. The two of them got married because her sister chose to run away on the night of the wedding, as she believed the rumours that the Nelson Corporation was bankrupt. Ari loved Noah since she was sixteen, she thought it was her dream come true. However, she did not know that her sister had dug a trap for her, and it was not the beginning of her new life, rather it was her new hell. She was forced to give up her training as a doctor because the respectful Mrs Nelson could not have her hands covered in blood. Ari agreed. For the sake of Noah, she became a perfect wife who took care of her in-laws and husband. However, what waited for her was nothing but insults, her husband was ashamed of her and her mother-in-law believed that her sister, Ariel was well-matched for her son. However, Ari persisted. She thought that she would warm the heart of her husband one day. But she caught him kissing her sister! Heartbroken, Ariana decided to divorce her husband, but she somehow found herself entangled with Nicolai. The enemy and rival of her husband. They were not meant to be together. But Nicolai doesn’t seem to care about the odds stacked against them. In fact, he was determined to break into Ari’s life and set everything on fire. In his drunken stupor, he once held her by her throat against the wall of a dingy pub, “You can deny it all you want princess, but you want me.” His eyes raked over her heaving chest and his eyes darkened, the red appearing unhinged, possessive as if he wanted to wrench her soul out of her body and embed it in his own. “Bet if I take a peek, you will be dripping wet for me.” Heat flared up Ariana's cheeks as she snarled, “Shut up.” “Make me,” said Nicolai as he smashed his lips on hers. His kisses burned into her soul, and his warmth seared her skin every time they touched. She thought that her biggest mistake was getting entangled with Nicolai. However, Ari soon realised the hard way, Literally, being wanted by such a beautiful nightmare was much worse than a mistake. And things turn complicated when her husband finds the truth about everything. “Shoot me in the heart, Ari,” said Noah as he brought the gun's nozzle where his heart lay. “Because a life without you is one that I don't want, so either kill me or come back. I beg of you.” Now that Nicolai had given her a choice, would Ari fall in love with him and jump into a life of nothing but danger? Or would she go back to her husband, Noah, whom she loved ever since she was sixteen? And would Ariana avoid the danger that lurks in the dark, waiting for her to make a mistake and lose everything dear to her? Would she find the key to all the secrets that tied her to Noah and Nicolai as well as her twisted fate? ******* Excerpt: “It's all about money, isn’t it? Take it and get lost,” He shouted while throwing the black card at Ariana’s face. Ariana couldn’t believe her ears when she heard her husband or her future ex-husband humiliate her like this. Three years. Ariana Harlow gave Noah Nelson, three years and yet when she caught him kissing her elder sister, Ariel—— this was what he said to her. “I am going to divorce you,” Ari declared and left. She left penniless but Ari stumbled into Nicolai. The enemy and rival of her husband, the Mafia prince of the Lonest City, a notorious bastard known for his violent tendencies. The ill-fated meeting placed her in Nicolai’s path, and just like that he set his eyes on her. The first time they met, Nicolai asked her to invite him to dinner. The second time, when they met, he handed her a million dollars. The third time when they met, he declared, “You will look good in my arms, what do you say princess?” ********

In the little village of Ashwood, 17-year-old Emilia has discovered that she is the chosen one, and she has to tame a very powerful beast that has been terrorizing the whole land. While she wandered in the dark course to fulfilling the ancient prophecy, Emilia dug deep into herself and into others, confronting her own doubts and fears and contending with dark forces waiting to destroy her and the village. The fate of Ashwood lies in the balance as it's time for Emilia to find her courage, strength, and destiny. Will she manage to tame the beast or will the forces of darkness win?

In this new Series based off of, “The Ritual - The Moon Queen Book 1” fall in love with the story of Nike. An exciting, steamy, story of love and blood shed, that will make you get lost in her world as she goes through life with the God of War. — “You’re mine now, Nike. Every part of you, belongs to me.” His large hand bracketed my throat and he pushed me harder against the wall. “Your lips, mine,” he pressed his mouth against mine. “Every inch of skin, mine,” he kissed me roughly again. “Every hair on that precious head of yours, is mine.” Now his kiss was softer, he moved our lips together slowly, and pushed his solid chest closer to me, as if it were possible. “Every moment your eyes roll back in pleasure, is mine. Do you understand, little wolf,” he was almost snarling, but it wasn’t mean. He was holding himself back, trailing kisses down my neck, to my already marked collar bone. Ares pulled my waist to his now, holding my leg around him. Every part of me wanted him, “yes, Ares.” He gave me a devilish smirk, his red eyes looking back and fourth at mine, “good.” My heart rate sped up, and I searched his eyes for any hint of his next move. He took a moment to push stray, strands of my hair behind my ear and over my shoulder. The realization of what he was doing hit me, and my breaths started becoming short, and fast. He placed a few more gentle kisses over my shoulder. His hand cupped my face, holding my jaw and he moved my head to the right. Before I knew what was happening a searing hot pain raked through me. Like I had fallen into a pool of boiling water, my claws extended and dug into his chest and bicep. He groaned, but it sounded more pleasurable than pain.

Dengan meningkatnya gelombang tenaga uap dan mesin, siapa yang bisa mendekati Beyonder? Diselimuti kabut sejarah dan kegelapan, siapa atau apa kejahatan yang mengintai yang berbisik di telinga kita? Bangun untuk menghadapi serangkaian misteri, Zhou Mingrui mendapati dirinya bereinkarnasi sebagai Klein Moretti di dunia era Victoria alternatif tempat ia melihat dunia yang dipenuhi dengan mesin, meriam, kapal perang, kapal udara, mesin pembeda, serta Ramuan, Ramalan, Kutukan, Kartu Tarot, Artefak Tertutup… Cahaya terus bersinar tetapi misteri tidak pernah pergi jauh. Ikuti Klein saat ia mendapati dirinya terjerat dengan Gereja-gereja di dunia—baik yang ortodoks maupun yang tidak ortodoks—sementara ia perlahan-lahan mengembangkan kekuatan baru berkat ramuan Beyonder. Seperti kartu tarot yang sesuai, The Fool, yang diberi nomor 0—angka dengan potensi tak terbatas—ini adalah legenda "The Fool."

The forest was quiet, and everything was still. The gentle northern wind sweeping through the trees and dried leaves brought nothing but a sense of foreboding and despair as Raphael crawled into his cave and huddled against the dirt stained walls. Stifling the moan of anguish that escaped his mouth, he pressed hard on the cut below his ribs. The blood stopped flowing briefly, as he dug some sticky clay from underneath the roots of the oak tree and applied it to his injury. It stopped the blood flow instantly. He was aware of the giant slash across his back, but he was too exhausted to attend to it. 'Later' he thought to himself, leaning back as he shut his eyes. He was lucky to have escaped with his life. "They will pay for this. I will get my revenge soon enough," he muttered to himself as the owl perched on the branch of the oak tree above hooted ominously. He had become his neighbour for the past few weeks, his hooting always reminding him that he may not be the only living thing in the forest. Other days, the silence was impregnable, the eerie quiet sending chills down his spine. As he slowly started to slip into unconsciousness, he heard a dull thud on the dirt outside the cave, too faint for a normal person to hear. But Raphael was no ordinary person. Crouching behind the roots of the tree, he waited patiently as the sniffing began. He made a silent prayer, to no one in particular as he saw the red eyes right outside his cave. They locked eyes with each other, and the enormous wolf bared his canines at him, before howling into the night. All around the forest, several other howls answered, as the earth began to tremble under the numerous paws thundering above it. 'Here we go again,' he thought to himself.

Di dunia yang berada di ambang kehancuran, di mana esensi magis mulai memudar dan teknologi kuno perlahan lenyap, Aerth terpecah oleh perang yang tak berkesudahan. Aetherium, sumber kehidupan bagi sihir dan inovasi, hampir habis, meninggalkan faksi Timur dan Barat dalam perjuangan putus asa untuk bertahan hidup. Barat dikuasai oleh The Despot, seorang tiran kejam dan penuh teka-teki yang membangun kekuasaannya di atas ketakutan, keserakahan, dan penderitaan. Dengan bantuan tangan kanannya yang licik, Euro, The Despot menghancurkan perdamaian rapuh antara kedua faksi, menciptakan kekacauan di Timur melalui manipulasi dan pengkhianatan. Ketidakpercayaan menjalar di antara para pemimpin Timur, dan aliansi yang dulu kokoh kini hancur oleh konflik internal. Di tengah kehancuran ini, desas-desus tentang sosok misterius mulai tersebar—seorang pria yang asal-usulnya terhubung dengan tanah legendaris yang selama ini dianggap hanya mitos. Kehadirannya sulit dijelaskan, pergerakannya cepat dan tak terduga. Bersembunyi di balik bayang-bayang, ia bekerja diam-diam untuk menggagalkan rencana The Despot dengan presisi yang luar biasa. Bahkan jaringan intelijen Euro yang terkenal tak tertandingi gagal mengungkap identitasnya. Siapakah sosok misterius ini? Apakah ia benar-benar berasal dari tanah legendaris yang hanya dikenal dalam cerita rakyat, ataukah ia seorang ahli penyamaran, pria yang ditempa oleh kehancuran dunia ini? Sebagai harapan terakhir Timur, Putri Cino Shikai, berjuang keras untuk mempertahankan rakyatnya, tujuan sejati pria ini menjadi pertanyaan besar—penyelamat atau kehancuran? Tindakannya dapat menentukan arah perang, tetapi apakah itu menuju keselamatan atau kehancuran masih menjadi misteri. "Penyamaran Seorang Pria dari Tanah Legendaris Mistis di Dunia yang Hancur" menghadirkan kisah penuh intrik, pemberontakan, dan pencarian harapan di dunia di mana legenda bertemu kenyataan, dan setiap pilihan membawa beban kelangsungan hidup peradaban.

**MOSCOW** Raelynn glared at her father, she never imagined he would sell her one day. Even though they've never been that close, she still was his daughter for crying out loud! The old man starred at the floor, avoiding looking at Raelynn and somehow, she felt better if he avoided the glare. It was just yesterday she found out about her marriage with a total stranger whom her father barely knows. That news was like a tim bomb, Raelynn's father had come back that afternoon, declaring the marriage and all she could do was stare, mouth wide open at the man. "You're getting married tomorrow" She could vividly remember those words as they echoed in her mind. "What! Dad, I'm only 19 and not just that, it's fuckin' tomorrow, how on earth is that possible?" She knew her dad to be mean and cold but how the hell was that not a joke? "Believe what you want, I'm giving you an hour to pack your things, we're leaving for Russia" Oops, that was Rodrigo for you, Raelynn couldn't believe her ears but she had to, hence it was her dad. She watched the man set things on his briefcase and it dawned on her her was never joking. She staggered backwards, as tears streamed down her cheeks, frightened at what might become of her. Raelynn was about running off when her dad pulled her to a halt. "Raelynn! Don't act any stupid, your groom is a Mafia and trust me, even I wouldn't hesitate... You know what I mean?" He corked an imaginary gun, pointed it at her forehead and 'boom!' He shot. She wanted to say mean things to this man but that should wait, she needed to see Barry, her lover. Raelynn quickly grabbed her phone, running out of the house. Within few minutes, Raelynn was with Barry at their favorite spot. She dug herself into his arms, he could feel the tension in her body. "Are you Okay?" Barry asked but all Raelynn could do was shake her head. "I'm not, I'm not okay, I'm getting married tomorrow, I'm leaving for Russia, I'm...." Her words were shut by his kiss, she let his lips take over hers. And for some moments, she felt safe, but no! "Tell me it's a joke" Barry pulled from the kiss, "Wake me up from this dream my love, it's already a nightmare" "No" Tears rolled down her cheeks. She held his palm, "It's no dream, Rodrigo has made his choice". "You don't have to live your life for your father! Let's elope, go far away, to a different country, you told me you would love to live at Japan. Let's go there". He sought through her eyes but she barely kept eye contact. "Don't you get it? It's my damn father! He'll kill me, he'll make me suffer dearly. And I'm marrying a Mafia, my life has already been hell since my mom died, I can't risk yours too. Rodrigo will never think twice in killing you" She pulled him to a tight hug. " Just promise me you won't hurt yourself " She whispered amidst the hug, pecked him softly and pulled away. She staggered backwards, "I love you" She looked deep in his eyes but all she could feel was a sharp pain. Turning, Raelynn ran as fast as her legs could carry, she never looked back as she cried her eyes out. And today, she starred at Rodrigo from the alter. Another glance, she scoffed. She wished her mom was alive but... Can't this priest see the indifference? She prayed that the floor open and swallow her. As if her prayer was granted, when the ring was brought forward, she lost consciousness.

Where's our son?" Draco demanded, pushing Pearl against the wall. His hair stood on end as his claws dug into her neck. She managed a faint smile, her eyes reflecting the pain they caused her. "You shouldn't hide our son from usl" Edgar shamelessly said, running his hands on her thighs. He looked at her and their eyes locked perfectly. "His not your son!... I had sex with different men '' She said and Edgar burst into laughter. "Really? I guess we really did teach you well" He used his claws to tear out her dress. Draco shoved her, causing her to fall onto the bed. She attempted to get up, but their weight was too much for her. "You should be punished," Draco said, removing his belt. She gasped out when Edgar fingers went to her Vagina. She saw the hunger in their eyes, they were so damn horny and sexy, she knew this night was going to be long and painful. *** Betrayed and shattered, Pearl became a pawn in the hands of her stepbrothers, even though they were aware she was their destined mate. After a night with her twin stepbrothers, she woke up in their room, disoriented and unclothed, unable to remember how she got there or what truly occurred. Feeling rejected and humiliated after she fled from them, only to discover that she was pregnant just a few weeks pregnant.

"hei, coba lihat aku" di musim dingin di wilayah utara, saat badai salju menumpuk atap rumah dan mengubur tanah, di dalam mansion yang hangat dengan perapian. di sana ada seorang wanita bersurai hitam sedang duduk di sofa dengan tenang sambil meminum secangkir teh. lalu di depannya terdapat seorang pria yang mengoceh banyak hal, namun itu cukup membuat nona misterius itu senang. entah apa sebenarnya rahasia yang di pegang oleh nona misterius itu, sampai sampai membuat pria itu tertarik. dan apakah nona bisa menjaga rahasianya atau rahasia itu bocor ke telinga orang orang, bagaimana perjalanan nona selanjutnya?

The twelve year old prince was just coronated as the king after his father's death.A rebellion took place and all the members of the royal family was killed but it was rumored that the king escaped. Teri,the 7 year old of the son of the great general was rumored of being a half ghost and interacts with ghost.He was called the weaver.He was the second weaver after centuries in his family bloodline.He was born dead and was buried in a box but his mother heard the baby cries from underneath the ground and dug the box out.with shock,the baby was still alive with red threads on his fingers.The rest that was with her ran away but she kept the child and the red threads choose him. Teri's father,the great general refused to serve the new king.He showed Teri a box which contained three objects that will find their owners just as the red threads found him.He gave it to his second daughter,Darlene who was 11 years old and told his wife to escape with the children to a faraway place.The great general was then killed after his family escaped.The constables looked for his family but couldn't find them. His wife found about his death days later.As a woman with no source of income and three children,she remarried. The happy days were little as Teri's step father hated that Teri could interacts with ghost so he gave him a poisoned pastry which made him blind.But still ,he hated him and wanted to kill him but his mother intervened and was killed. He heard his mother scream and his first sister's ghost,Selena,told him what have happened.With fury,Teri killed his stepfather and destroyed his mansion.He ran away with his sisters, Selena's ghost,Darlene and elley,his little sister who was 5 years old Years has passed,17 year old Teri still has the items in the box.The sword,for the king of the former dynasty,the red whip and the flexible spear. would he be able to find the owners of the items?

Selamat datang di St. Velton Academy , sebuah sekolah yang menyimpan rahasia kelam di balik temboknya yang megah. Saat Darius Kane , siswa pindahan yang tampak biasa, melangkah ke dalam gerbang sekolah, ia segera terjebak dalam pertempuran melawan tujuh dosa besar yang bangkit dari kegelapan. Di hari pertama, saat lonceng berbunyi, aula sekolah berubah menjadi arena horor. Darius menemukan pedang kuno dan kekuatan yang mengubah hidupnya, tetapi setiap kemenangan membawa konsekuensi yang lebih berat. Bergabung dengan Lila seorang gadis misterius yang tahu lebih banyak tentang kegelapan yang mengancam, mereka berjuang untuk menyelamatkan teman-teman dan menghadapi musuh yang merefleksikan sisi tergelap dari jiwa manusia. Di tengah pertarungan melawan keserakahan, iri hati, dan kebanggaan, Darius harus berhadapan dengan kebenaran pahit: setiap dosa yang ia lawan juga mencerminkan ketakutannya sendiri. Dengan waktu yang terus berjalan dan ancaman yang semakin mendekat, apakah Darius mampu menghentikan kegelapan tanpa kehilangan segalanya? "Deadly Sins" adalah novel aksi dan horor yang penuh ketegangan, menggugah pikiran, dan menantang batas keberanian. Siapakah yang akan selamat di akhir pertempuran ini, dan apakah mereka akan menemukan jalan kembali ke cahaya?

His lucid green-blue eyes refused to look away from the alluring sight before, feeling a certain stir in his lower insides as his instincts fully triggered. The air around was tainted with the provocating yet intoxicating scent that filled his sensitive nostrils, watching the bright red liquid slowly sip out of the broken skin on her shoulder. He gulped. Gingerly shifting his gaze to the pair of brown doe orbs, Leviathan immediately noticed the hint of mirth in her eyes. Kamyla grinned, "Are you really so desperate to taste it?" Leviathan didn't respond, struggling to resist the strong temptation of the woman lying underneath him; not to mention her lascivious features protruding from her barely clothed body. His fingers dug deeper into the sheet on both sides of her head. He grinned, "How cheap do you think I am?" "Then do it", her eyes glittered with mischief. "Taste it". Leviathan clenched his jaws, preventing his eyes from wandering back to her corrupting blood. Kamyla then let out a chuckle, raising her hand to cover her bleeding injury. His eyes slitted. "Levi..." The severally disapproved nickname rolled off her tongue, causing him to cringe in annoyance. "If you really want my blood so badly..." She slowly wiped the blood on her thumb, bringing it to her lips to lick it off. Leviathan bit his lower lip. "Then you'll have to earn it". • • • In the year 1503, One of the most powerful Empires in central west Africa, the Sah' Jangi Empire, began to experience strange unexplainable disappearances of their citizens in various kingdoms. To solve the mystery affecting their society, the Royal family alongside the chief priest, decided to summon an ancient demigod to come to their aid — only to accidentally summon a foreign demon god — one with strange pale skin colour different from theirs, but possessed with unimaginable powers enough to help them in their plight. But unknown to them, the arrival of the odd-looking demon prince brings nothing but calamity as dark secrets and lies buried deep in their empire history are brought into the light; causing great changes to all the lands and its people. Especially after he crossing paths with the strongest female warrior of the capital. Kamyla Odjafah. Tags: BWWM. Son of hell. African mythology. Black female lead. War. devilson. African historical fiction. Demons. African fantasy fiction. Ghouls. Witches. Giants. Spirits. Power Couple.

Layar monitor berpendar lembut, menerangi sudut gelap kamar sempit itu. Jemari Andi menari lincah di atas keyboard, menuntaskan permainan terakhirnya malam itu. Suara gemuruh kemenangan di ruang obrolan virtual menggema, memenuhi headset yang melingkar di telinganya. Di balik layar, ribuan mata menatapnya dengan kekaguman, memujanya sebagai bintang di dunia game. Namun, di balik persona ceria dan cerdasnya di depan kamera, ada rahasia yang tak pernah terlihat. Rahasia yang hanya diketahui oleh mereka yang berani masuk lebih dalam ke dunianya. Andi, sang streamer terkenal, menyimpan hasrat yang tak terpuaskan—sebuah sisi gelap yang tersembunyi di balik layar birunya. Notifikasi di ponselnya berbunyi. Sebuah pesan dari aplikasi itu. Nama pengirimnya disamarkan, tapi isi pesannya cukup jelas. "Jam delapan malam. Hotel biasa. Aku sudah tidak sabar." Andi melepaskan headset, menyandarkan tubuhnya ke kursi. Senyum kecil terlukis di wajahnya. Ini bukan kali pertama, dan jelas bukan yang terakhir. Dia tahu ini salah. Dia tahu permainannya terlalu berbahaya. Tapi bagaimana mungkin dia berhenti, saat setiap pertemuan memberinya sensasi yang tak tergantikan? Malam itu, layar biru dimatikan. Tapi cerita Andi baru saja dimulai.

"In this city, trust is a currency you couldn’t afford." Vince, a seasoned detective with a haunted past, never wanted to be in the spotlight. Yet fate, or perhaps something darker, had a different plan for him. Murder after murder followed his footsteps, and Vince’s investigation into a high-profile kidnapping soon spiraled into something far more dangerous. Beneath the surface of Bog Bay City’s glistening wealth and power, lay a criminal empire. As he dug deeper, he uncovered a web of lies, betrayal, and connections to his own shadowed history. With enemies lurking in every corner, he had to rely on his instincts, his allies, and his skills to uncover the truth and survive a world where nothing was as it seemed.

Moon Jihye harus menjalani nasib buruknya yang membawanya kembali bertemu dengan orang yang paling ingin ia hindari, Yoo Yongha. Lelaki itu bagaikan seekor nyamuk yang sedang kelaparan, mengelilingi manusia hingga ia bisa menghisap darah manusia untuk bertahan hidup. Kalimat itu bahkan tidak cukup untuk mendeskripsikan betapa menyebalkannya perlakuan Yongha kepada Jihye. 5 tahun ia menikmati waktu tanpa kehadiran lelaki itu dalam hidupnya, namun takdir kembali mempertemukan mereka. Lelaki itu seolah ditakdirkan untuk berada disekitar kehidupannya dan menjadikan Jihye mangsa empuk untuknya. "Apakah ini yang kau sebut dengan hidup bahagia tanpa diriku?" Yongha berbisik sangat pelan ditelinga Jihye "Apa lagi yang kau inginkan dariku!" ucap Jihye sambil berusaha mendorong kepala Yongha agar menjauh dari telinganya "5 tahun aku sengaja meninggalkanmu dan kau masih belum menemukan orang yang bisa menggantikan posisiku?" Yongha tersenyum sinis "aku yakin kau masih mencintaiku, Moon Jihye ssi" "omong kosong apa yang kau ucapkan" "Sayang sekali, istriku tidak akan tinggal diam kalau dia tau aku menemuimu"ujar Yongha merangkul bahu Jihye "Lepaskan aku!" Jihye menepis tangan kekar Yongha dari bahu nya "Wow, tidak sia-sia kau belajar jiu jitsu. Tapi bela diri apapun yang kau pelajari, tidak akan bisa menangkis bagian ini" Yongha menarik dengan kasar tubuh Jihye dan mendekatkan bibirnya dengan bibir Jihye. Ciuman sepihak itu berlangsung lama dan berhenti saat Yongha merasakan air mata Jihye dalam ciumannya. "Kau menangis?" Lelaki yang tidak ada otaknya ini menatap Jihye dengan tatapan hangat, memeluknya dan menepuk lembut bahu Jihye untuk menenangkannya. Jihye menangis dalam pelukan lelaki itu. Ciuman sepihak setelah 5 tahun itu kembali menghancurkan pertahanan yang telah dibangun oleh Jihye. Yongha kembali menemuinya setelah lelaki itu baru saja menikahi kekasih yang ia pacari setelah putus dari Jihye. Setelah ciuman ini, apa yang harus dilakukan Jihye pada hati nya?

Disuatu kafe dua wanita cantik sedang asik bercengkrama, namun hal itu tak berlangsung lama karena seorang remaja mengusik keduanya. "Tante... Kita ketemu lagi.." (tersenyum lebar) "Eh,! Siapa??" "Kamu ngapain ?!" "Tante aku minta tolong dong!" "Apa?" "Tolong, bayarin minuman aku ya.. ya" mata nya membulat memelas "Hah, sini in bill nya." "Makasih Tante." Cup... Kecupan cepat mendarat dipipi kanan ku. Sebelum aku memakinya ia malah kabur dengan kaki panjang nya. "Hah!!! Lima juta?? Tu anak minum apa an?? Emas di cairin,?? GILA !!!". Teriak ku kesal