Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Denah Rumah Jawa

Gadis Peternakan yang Beruntung

Setelah meninggal secara tak terduga, dia dilahirkan kembali sebagai seorang gadis kecil berusia sepuluh tahun di keluarga petani kuno, dengan hanya beberapa ruangan di rumahnya dan lebih sedikit lagi lahan, belum lagi rumah tangga yang dipenuhi oleh orang tua, lemah, sakit, dan cacat. Untungnya, para tetua di keluarga itu baik dan jujur, saudara-saudaranya penyayang dan berbudi luhur, dan tetangga-tetangga hidup rukun dan ramah. Bagi Yang Mengchen, yang telah menderita siksaan dari kerabatnya dan bertahan dari berbagai ejekan dan omelan sejak kecil, ini sungguh merupakan berkah dari surga. Untuk mendukung keluarga yang ia cintai, ia dengan tegas mengambil tanggung jawab berat untuk memenuhi kebutuhan mereka. Jika dia, seorang CEO korporasi modern yang pernah mendominasi dunia bisnis, tidak dapat memberi makan sebuah keluarga, lantas siapa lagi? Resep farmasi, membangun rumah kaca, membuka toko-toko... Tidak hanya keluarganya mulai hidup nyaman dan sejahtera, tapi dia juga memimpin desa-desa di sekitarnya dalam menciptakan pemandangan pastoral yang megah! Dengan uang dan ketenaran, saat dia tumbuh dewasa, Yang Mengchen memutuskan sudah waktunya untuk memilih suami, dan dengan demikian, pemuda-pemuda berbakat dari seluruh dunia mulai berdatangan kepadanya. Siapa yang tahu dewa kematian bermuka masam akan memblokade pintu masuk rumah Keluarga Yang? "Kamu terlalu tinggi, kamu terlalu pendek, kamu terlalu gemuk, kamu terlalu kurus, kamu terlalu gelap, kamu terlalu pucat, kamu tidak berpendidikan, kamu licik dan penuh tipu muslihat... Semua gugur!" Dalam sekejap, pintu masuk menjadi kosong, dan Yang Mengchen langsung marah, "Pangeran, kau telah mengusir semua orang. Bagaimana aku seharusnya memilih suami sekarang?" "Saya ingin melihat siapa yang berani menikahi Anda. Saya tidak keberatan mengirimnya ke Dunia Bawah sebagai pengantin pria!" Yang Mengchen... Seorang Pangeran tertentu menghitung kelebihannya dengan jari-jarinya: "Saya memiliki kekuasaan, prestise, dan substansi, tidak memiliki selir, tidak ada cinta rahasia, tidak berkeliaran— Saya mewakili standar tiga ketaatan dan empat kebajikan suami... Singkatnya, hanya saya, pria baik yang tak tertandingi, yang layak untuk Anda!" Pengawal: Oh Pangeran yang bijak dan gagah berani, apakah benar-benar bagus untuk begitu kurang dalam peran Anda sebagai suami?
Lan Shao · 44.7K Views

My Friend's Father

Rencananya, Selin dan sahabatnya Maxi malam itu mau menginap di rumahnya Lucian, bersama Aria (pacarnya Lucian) dan juga Dylan (sahabatnya Lucian) untuk mengerjakan tugas kelompok dari kampus. Mereka sudah kenal Lucian dari semester pertama, tetapi memang tak pernah main ke rumahnya. Hanya saja, mereka tahu bahwa ibunya Lucian sudah lama meninggal dan ia diurus oleh ayahnya seorang. Mereka juga sudah pernah melihat foto ayahnya Lucian, tetapi hanya sebatas selfie. Itu pun foto berdua dengan Lucian. Nah, hari itu mereka sepakat untuk mengerjakan tugas kelompok di rumah Lucian karena infonya, ayahnya Lucian akan kembali besok malam karena masih berada dalam perjalanan bisnis ke luar negeri. Jadi, ketika Selin menumpang mandi di dalam salah satu kamar mandi tamu rumahnya Lucian, Selin benar-benar tak berekspektasi bahwa dia akan melihat wujud ayahnya Lucian yang ternyata bertubuh tinggi dan kekar itu tengah berdiri di depannya, hanya memakai boxer dan membawa handuk, sedikit terkejut karena melihat Selin keluar dari kamar mandi tamunya. Orang yang seharusnya kembali besok malam, mengapa bisa ada di sini?! Lagi pula, buat apa mandi di kamar mandi tamu?! Tapi....sialan. Selin baru sadar bahwa dirinya saat ini hanya memakai handuk! "Astaga! Astaga ya Tuhan, maaf, Om!" teriak Selin sembari berlari terbirit-birit ke luar kamar. Sial, ini luar biasa memalukan! Saat Selin sudah mulai tenang, Selin berjalan di koridor seraya membatin. Bukannya Selin mau berpikiran mesum, tetapi astaga, itu betulan ayahnya Lucian? Ya Tuhan, seksi sekali. Pria dewasa yang matang. Gagah...dan...punyanya juga terlihat besar di boxer itu- -eh, sebentar. Baju ganti Selin ketinggalan di kamar tamu tadi!
jihanvelia · 766 Views
Related Topics
More