Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Korek Tuyul

KHODAM : The World of Ereven

In the world of Ereven, Spirit Hunters are common, relying on their summoned mystical beings known as Khodam. Khodam are magical entities that humans can summon, and they play a key role in fighting magical monsters emerging from the Void. These monsters drop energy stones, which are crucial for everyday life in Ereven. Power and wealth in this world come from the strength of a person's Khodam, and the ultimate goal for many is to become the Spirit Emperor, the most powerful title in the land. Khodams are ranked by rarity, from the common Grade F to the almost mythical Grade SS, which only a handful of people throughout history have ever possessed. Those with stronger Khodams are highly respected and powerful, with many striving to become elite Spirit Hunters or even the next Spirit Emperor. In the capital city of Saranjayana, Arkana Arvin, a young man with incredible physical abilities, rushes to take his Khodam test at the age of 17, the standard age for this life-defining exam. With his exceptional speed and strength, Arkana impresses everyone during the physical tests, quickly becoming the top candidate. However, when the moment arrives for him to summon his Khodam, to everyone's shock, including his own, he summons a Grade F Khodam — a Tuyul, a lowly and weak spirit known for its uselessness and simple thieving ability. Despite Arkana extraordinary abilities and high Spirit Ki, he is cursed with a Khodam that will only bring ridicule and limitations. His dream of becoming a powerful Spirit Hunter and perhaps even the Spirit Emperor is shattered. The story follows Arkana journey in a world that no longer believes in him, and how he must overcome not only external challenges but his own shattered confidence, as he faces a future that has taken an unexpected and cruel turn.
molluca · 6.6K Views

The Darkness Island

The Darkness Island Prolog: "Cepat katakan! Dimana para bawahanmu dan alasan kenapa kau menghancurkan terowongan itu!" sorak seorang polisi dengan sangat kuat sambil mencambuk seseorang yang kedua tangannya di ikat dengan rantai. "Su-sudah kubilang, aku sama sekali tidak tau apa yang kau bicarakan," jawab orang itu dengan nada lelah dan suara yang pelan. "Kau masih saja mengelak sialan!" Polisi tadi langsung mengambil pistol di pinggangnya. Dorr!! Ia tanpa ragu menembak paha kiri laki-laki itu. "Aaahh!!!" pekiknya dengan sangat kesakitan. "Cepat katakan!!" Laki-laki itu tidak merespon dan hanya menunduk kebawah dengan putus asa. Tubuhnya tampak seperti sudah tidak sanggup menerima rasa sakit lagi. "Bukankah sudah kubilang dari beberapa hari sebelumnya, saat proses interogasi dan kau berani tidur, maka kau akan merasakan ini!" teriak polisi itu masih dengan nada kuat dan sangat kesal. Ia kemudian mengambil cambuknya tadi. Lalu membakar cambuk tersebut dengan sebuah korek api. Rupanya cambuk itu dari tadi sudah terlumuri dengan minyak tanah. Begitu pula dengan seluruh bagian dada laki-laki itu yang hari ini sudah tercambuk puluhan kali. Hanya dengan sekali pukulan. Dan wuzzz!! Seluruh bagian dada laki-laki yang diikat di rantai itu langsung terbakar. "Aaackkk!!!" teriaknya dengan kesakitan dan langsung mendapatkan kembali kesadarannya. Sebelum api itu merambat sampai ke kepalanya. Ia langsung di guyur air yang berasal dari atas. Laki-laki itu menatap polisi tersebut dengan mata penuh dendam. "Bukankah aku sudah bilang! Aku tidak tau apa-apa kau Bangs*t!" ucapnya dengan sangat kesal. "Sialan! Bagaimana ini terjadi, aku hanya ingin liburan dengan keluargaku, namun semuanya hancur saat kami memasuki sebuah terowongan yang tiba-tiba saja meledak. Gara-gara kalian! Gara-gara kalian adikku dan ayahku mati di dalam terowongan itu! Aku dengan ini bersumpah. Bahwa aku akan menemukan dalang atas semua ini! Dan membalas dendam akan keluargaku!!" teriaknya di dalam hati yang langsung meronta dengan sangat kuat. Dari arah dinding sebelah kiri, tiba-tiba saja sebuah peluru bius di tembakan. Peluru itu langsung mengenai tangan kanan laki-laki itu. Yang secara perlahan membuatnya pingsan. Coming soon~ ~Higashi.
HigashiSasaki · 5.6K Views
Related Topics
More