Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Lirik Beyonce Listen

Kenaikan Alpha Gelap

[LENGKAP - PEMENANG USD$8,000USD PERAK: Kompetisi Serigala 2022] Zev berjalan mengendap-endap ke arahnya, keindahan brutal yang bersinar, dagunya rendah dan matanya yang luar biasa, menusuk langsung tertuju padanya. Dia tidak berhenti sampai mereka berhadap-hadapan dan dia menghalangi pandangannya terhadap laki-laki lain di lingkaran tersebut. Matanya melirik ke mulutnya saat dia mendekat, bisikannya bermain di kulitnya. “Kamu. Adalah. Milikku.” Suara dalamnya bergetar di perutnya saat auman dari kawanan serigala terdengar di belakangnya, bergema melintasi pegunungan Thana, sementara Chimera lainnya memprotes klaimnya. Menahan hasrat untuk mengelus dada bidangnya yang terbuka dengan tangannya yang gemetar, Sasha memaksakan diri untuk mendongakkan kepala dan mengangkat alis. “Sombong sekali untuk anak anjing yang baru menemukan taringnya.” Laki-laki lainnya tertawa terbahak-bahak. Mengabaikan ejekan mereka, mata Zev berkilat dan dia mendekat lagi, jambang di rahangnya menggelitik pipinya saat dia tersenyum. “Sombong sekali untuk manusia yang sudah tahu kenikmatan terengah-ngah menyebut namaku.” Dia merinding saat giginya menyentuh telinganya. ***** Hanya beberapa hari setelah Sasha menyerahkan dirinya kepada cinta masa kecilnya, dia menghilang. Lima tahun kemudian, di jalanan kota yang gelap, Zev kembali—dengan bahaya mengikutinya. Zev adalah Chimera: Setengah manusia, setengah serigala. Dibuat di lab penelitian yang aman, keberadaannya merupakan rahasia. Namun, ketika pria-pria berkuasa yang menciptakannya mencoba membunuh satu-satunya wanita yang pernah membuat hatinya bergetar, Zev mematahkan belenggunya dan membawanya pergi ke dunia Chimera yang brutal dan tersembunyi. Terkoyak di antara tarikan magnet dari cinta pertamanya dan pengkhianatan menyakitkan dari kepergiannya, Sasha berusaha menjaga Zev dalam jarak aman. Namun, ketika mereka mencapai dunia misterius ini, Zev menemukan bahwa dalam ketidakhadirannya manusia mengambil alih kontrol dan menculik hampir semua perempuan. Chimera sedang sekarat—dan Zev bukan lagi Alpha. Kini, Zev harus bertarung dengan kaumnya sendiri untuk memenangkan hak memadu dengan satu-satunya cinta yang dimilikinya. Bisakah dia membuktikan padanya bahwa janjinya di masa lalu untuk melindungi hatinya, serta tubuhnya, adalah nyata? Atau akankah manusia menyeberangi dunia untuk memburu serigala dan memisahkan kekasih selamanya? [Konten dewasa, tidak ada pemerkosaan] Cover Image oleh Aenaluck dan digunakan dengan izin hak cipta berbayar. Lihat lebih banyak karya seni yang indah dan dukung artisnya di www.patreon.com/aenaluck
AimeeLynn · 15.9K Views

Reincarnated As Earths Will

What happen if you reincarnate a dying Male astronaut as Earth-Chan? Well in this story, This particular astronaut will experiencing it first hand! Alien had come to challenge the Earths Will? Planet System activated when she felt helpless? Indeed, in this story alien want to enslave Humanity's but the galactic council stopped them as it wasn't a fair fight, and so they challenge their Home Planets Will or Consciousness on a one-on-one battle with their own Home Planets Will or Consciousness. Basically, two planets avatar are fighting against each other in some sort of arena or something. Make sense right? If it doesn't then it will make sense once you read the story. Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx [Warning to all readers] The so called explanation, and scientific stuff are Bullshit, and Nonsense, don't listen to it at all, if you see an explanation of the Earths Core or something else like the Earths Will, then don't listen to it, cause its all bullshit! A/N: I saw Earth-Chan holding a Recycle sign on Pinterest, and my mind was like. 'Badass Earth-Chan VS Every Single, Alien Planet in existence' A/N: I don't know if I was drunk or what, because who the hell would come up with this stupid ideas? when they saw Earth-Chan holding a Recycle sign??? A/N: Yeah, I was definitely drunk at the time.. A/N: English is my second language, please don't mind the grammar mistake, and the book cover is not mine if your the owner and want me to take it down, then sure I replace it with something else instead.
Damn_That_Is_Crazy · 2K Views

PERJALANAN ANAK DESA

Hutan Sancang, tempat yang dikenal sebagai tanah sakral bagi para pendekar, diselimuti kabut tipis saat fajar menyingsing. Di antara pepohonan raksasa dan akar-akar yang menjalar, seorang bocah lelaki berdiri tegap, tubuhnya kecil namun penuh tenaga, matanya tajam menatap seekor kijang yang tengah minum di tepi sungai. (Cicit burung terdengar bersahutan, air sungai mengalir dengan gemericik lembut…) Namanya Wira, seorang anak yatim piatu yang sejak kecil hidup di alam liar. Tubuhnya berbalut kain sederhana yang sudah usang, tetapi matanya penuh dengan semangat tak terkalahkan. Hari ini, ia harus berburu untuk bertahan hidup. Dengan nafas teratur, ia melangkah perlahan mendekati kijang itu. Namun tiba-tiba… (Dentuman keras! Seperti petir yang menyambar…) Dari dalam semak-semak, seekor harimau kumbang meloncat menerjang kijang itu dengan cakarnya yang tajam. Wira terperanjat, tapi bukan karena takut—melainkan karena kagum. Harimau itu melirik sekilas ke arahnya, seolah memberi peringatan untuk tidak mendekat. Namun, Wira tidak mundur. “Kau hebat,” gumamnya pelan. (Hening. Angin berbisik lembut di antara dedaunan…) Tanpa diduga, langkah kakinya justru membawanya lebih dekat. Harimau itu menatapnya tajam, tetapi bukan dengan amarah—melainkan dengan ketenangan yang menggetarkan jiwa. Saat itu, terdengar suara langkah kaki berat mendekat dari balik pepohonan. (Suara ranting patah, gemuruh langkah mendekat…) Sosok berjubah hitam dengan sorot mata tajam muncul dari balik rimbunan hutan. Wira menatapnya tanpa gentar. Ia tahu siapa pria itu—Prabu Siliwangi, penguasa Pajajaran, seorang raja sakti mandraguna yang konon memiliki ikatan batin dengan harimau putih. “Anak kecil, mengapa kau tidak lari?” suara Prabu Siliwangi bergema seperti petir di langit yang tenang. Wira menatapnya langsung. “Aku tidak takut.” (Guruh menggelegar di kejauhan…) Sang Prabu tersenyum tipis. Ia melihat ke dalam diri bocah itu—bukan sekadar keberanian, melainkan juga ketulusan yang langka. “Kau tidak takut mati?” “Aku hanya takut jika hidupku tidak berarti,” jawab Wira mantap. (Desir angin berhembus lebih kencang, dedaunan berjatuhan…) Mata Prabu Siliwangi berbinar. Di usianya yang telah matang, ia jarang menemukan seseorang seperti Wira—seorang anak yang tidak hanya kuat, tetapi juga memiliki jiwa yang bersih. “Aku akan mengajarimu ilmu sejati,” ujar sang Prabu. Wira mengernyit, tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. “Mengajarku?” Prabu Siliwangi mengangguk. “Kejujuran dan keberanianmu lebih kuat daripada pedang mana pun. Kau layak menjadi muridku.”
popyy_5435 · 365 Views
Related Topics
More