GADIS DESA YANG DINIKAHI CEO MUDA
Gadis manis yang berparas sangat cantik dengan tinggi 170 cm, dan memiliki badan sangat ideal, rambutnya yang panjang selalu dikuncir dua dengan poni yang cetar.
Laura iya Laura lah nama gadis tersebut, dia sedang asyik menyiapkan pakaiannya kedalam koper lusuh miliknya dan menyimpan semua alat-alat kecantikan sederhana didalam tas ransel pemberian temannya.
Laura berasal dari desa sangat terpencil bahkan boleh dibilang desa yang sangat tertinggal. Gadis itu telah mendaftar pada sebuah agen penyalur Art di kota metropolitan.
Tok...tok Laura ibu boleh masuk ucap ibunya dari luar kamar.
Masuk aja Bu pintunya tidak Laura kunci ucap gadis tersebut.
Ibunya yang memasuki kedalam kamar anak gadis nya pun, lalu menghambur memeluk anak kesayangannya, apalagi Laura adalah anak tunggal, anak gadis lagi.
Selama 18 tahun umurmu nak, tidak pernah sama sekali kamu jauh dari ibu ucap ibunya Laura.
Laurapun sama Bu, sedih harus jauh dari ibu, tapi Laura harus bekerja membantu ekonomi bapak dan ibu. Laura sedih mendengar bapak dan ibu selalu dicemooh oleh warga desa kita karena keadaan ekonomi kita yang sangat susah Bu.
Saatnya sekarang Laura lah yang mengakat derajat ibu dan bapak, di kota Sakura nanti Laura akan selalu menghubungi ibu dan bapak.
Maafkan bapak dan ibumu nak, karena kami kamu harus berjuang sendiri, bekerja keras diusia mu yang masih muda.
Laura tidak apa-apa Bu, inilah baktiku kepada kalian, Laura berjanji akan membahagiakan ibu dan bapak, kita tutup mulut-mulut mereka yang suka menghina keluarga kita Bu, ucap Laura sambil menangis karena tidak bisa membendungkan air matanya.
Laura cepatan nak, nanti bisnya berangkat ucap ayahnya Laura.
Laura dan ibunya pun cepat-cepat mengakat semua koper dan tas lusuh milik Laura, dan dibantu oleh ibunya.
Bu kamu kunci pintunya kita berangkat ke terminalnya sekarang ucap ibu Laura.
Eh Laura mau berangkat ke kota ya ucap Bu Titin tetangganya Laura. Aku kira mau berangkat kuliah taunya jadi pembantu ha...ha .. ucap Bu Titin lagi.
Bapak menggamit tanganku dan meminta ibu jangan menjawab hinaan Bu Titin.
Kasihan deh tidak bisa jawab karena memang benarkan dasar keluarga susah ucap Bu Titin lagi.
Ayah, ibu dan aku semakin mempercepat langkah kami, sesampai kami di terminal, bapak menyuruh aku dan ibu menunggu di bangku halte, ayahnya laura mendatangi kernet bis tujuan kota Sakura.
Setelah berbicara dengan kernet bis tersebut ayahnya Laurapun mendatangi anak dan istrinya.
Laura cepat kamu masuk kata kernetnya 5 menit lagi berangkat ucap ayahnya Laura.
Laura berpamitan dengan ibu dan bapak sambil menangis, ibunya Laura sangat berat melepaskan kepergian anaknya untuk bekerja keluar kota.
Kamu jaga dirimu baik-baik nak, jaga harkat dan martabat mu sebagai seorang wanita, jangan mudah terbujuk rayu oleh lelaki ucap ayahnya. Laurapun mengiyakan perkataan ayahnya.
Laura berjalan kearah bis dengan diantar oleh ibu dan ayahnya, sesampai di bis, Laura memeluk ayah dan ibunya lagi.
Laura pergi yah, Bu jaga kesehatan kalian disini jangan dengarkan cemoohan mereka yang menghina kalian ucap Laura.
Bis yang membawa Laura pergi kekota Sakura berangkat juga.
Sepanjang perjalanan Laura tertidur pulas karena sepanjang malam tadi dia tidak bisa tidur.
.