Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Tutorial Jadi Kucing No Root

Siapa yang ingin menjadi presiden?

Ceritanya adalah tentang bagaimana orang-orang mencoba menggulingkan seorang diktator dengan cara yang tidak biasa dan tidak konvensional. Bagaimanapun, ide apa pun memanifestasikan dirinya pada waktu tertentu yang ditentukan. Ide – yang waktunya telah tiba – memiliki kekuatan yang sangat besar. Adakah yang bisa diubah melalui pemilu? Seperti yang pernah dikatakan oleh beberapa politisi: “Tidak masalah siapa yang memilih bagaimana caranya, yang terpenting adalah siapa yang menghitung suara dan bagaimana caranya.” Buku (Siapa yang ingin menjadi Presiden?) menceritakan kisah Alexei Petrovich, seorang pria yang secara tidak sengaja menemukan dirinya berada dalam jaringan intrik politik dan balas dendam pribadi yang kompleks. Ketika cucunya, Anton, dituduh secara tidak adil berkomplot melawan pemerintah, Alexei Petrovich harus melawan sistem politik negaranya yang otoriter dan korup dengan cara yang sangat tidak biasa. Untuk membersihkan namanya, mengungkap kebenaran, dan menjamin pembebasan cucunya. Buku ini memberikan gambaran yang jelas tentang masyarakat di mana korupsi merajalela, nilai-nilai demokrasi ditindas sepenuhnya, masyarakat terpojok oleh undang-undang yang keras dan anti-rakyat, dan keinginan untuk berkuasa mengalahkan integritas moral. Sebuah kisah menarik yang sejalan dengan iklim politik saat ini dan mempertanyakan kekebalan para penguasa diktator. Orang-orang telah mengenal dan menggunakan sihir sejak dahulu kala. Semua ritual magis didasarkan pada kekuatan supernatural, non-materi, tidak dapat dipahami dan oleh karena itu (belum) diakui oleh sains. Fenomena dan kemampuan magis dan paranormal memiliki banyak kesamaan karena menggunakan kekuatan dan faktor yang tidak dapat dijelaskan secara ilmiah. Semua makhluk hidup dan manusia bukan sekadar badan material. Ada sesuatu di dalamnya selain materi, dan oleh karena itu mereka mampu melihat dan merasakan apa yang berada di luar dunia fisik. Hampir selalu, agar sesuatu yang segar, baru dan lebih baik tampak, yang lama yang busuk harus dimusnahkan dan dibakar. Api adalah simbol perubahan, transformasi dan regenerasi.
Alex_Petrov_9527 · 6.7K Views

No Name.u

"When a human tries to become a god, their can only be one outcome." ---------------------------------- As I opened my eyes, I was greeted with a disorienting sight. I found myself lying on a cold, metal bed, my limbs tightly bound to it. The feeling of numbness that had overtaken my arms and legs was overwhelming, and I struggled to regain any semblance of control over my body. As I looked up, I noticed multiple blindingly bright light bulbs arranged in a grid pattern on the ceiling, casting an eerie glow throughout the room. It was a sight that had become all too familiar to me over time, and yet it never failed to fill me with a sense of dread. I couldn't remember how long I had been trapped in this sterile, white room, but it felt like an eternity. My memories were hazy, my mind clouded by the constant barrage of experiments and tests that I was subjected to on a daily basis. I had lost track of time, lost track of the days and weeks that passed me by. All I knew was that I was a prisoner, a mere puppet in the hands of my captors. The experiments were brutal, each one more invasive than the last. They probed and prodded at my body, searching for answers that I didn't have. I was a lab rat, a subject for their twisted experiments, and there was nothing I could do to stop them. The pain was excruciating, but I had learned to bear it with a stoic resolve. I had no choice but to endure it, to survive in this hellish existence for another day. I had no idea what lay beyond the sterile walls of my prison anymore. The outside world felt like a distant memory, a dream that I couldn't quite grasp. I was cut off from the rest of humanity, isolated in my own personal hell. The only contact I had with the outside world was the occasional visit from my captors, who would come in to administer more tests and take samples from my body. They treated me like an object, not a person, and it was a dehumanizing experience that had left me feeling like a shell of my former self. I had no free will, no autonomy. I was a puppet, a tool to be used and discarded at will. At least, that's what they wanted me to believe. But deep down, I knew that there was still a spark of humanity within me, a will to survive and fight back against my captors. It was a small glimmer of hope, but it was enough to keep me going, to give me the strength to endure another day of torture and pain. ---------------------------- Get ready for a hell of a Roller costar plot. Remember to thank me later...…
Dlustery · 1.1K Views

Sialnya Jadi Pengangguran di Dunia Lain

Dunia ini aneh. Tidak, mungkin kita yang tidak cukup peka untuk mendengarnya. Seperti melangkah di atas jalan berdebu yang tidak pernah terlihat jelas ujungnya, atau seperti mencoba membaca buku yang halaman-halamannya telah terlalu lama dibiarkan terlupakan. Semua hal itu—kenapa ia ada, dan apa maknanya—terkadang lebih membingungkan daripada yang bisa diterima oleh akal sehat. Tapi, ada satu hal yang lebih membingungkan daripada apa pun di dunia ini: kenapa hidup selalu menantang kita dengan pertanyaan-pertanyaan besar, sementara jawabannya seakan terbenam di dasar samudra yang tak terjangkau. Alex, seorang pengangguran yang hidupnya seperti tak lebih dari sekadar rutinitas, selalu berpikir bahwa dia sudah tahu segalanya. Ia merasa dirinya telah melihat semua sisi dunia, dari sudut yang paling gelap sekalipun. Baginya, hidup hanyalah sekadar pergulatan dengan kenyataan yang tidak selalu ramah. Hingga suatu malam, saat langit begitu gelap dan bintang-bintang seolah enggan menunjukkan dirinya, Alex menyadari sesuatu yang lebih penting daripada sekadar perjuangan untuk bertahan hidup: takdir yang tak terhindarkan. Ia selalu menganggap dunia ini bisa dikuasai, bahwa ia adalah penguasa dari hidupnya sendiri. Namun, seiring berjalannya waktu, seiring pijakannya yang semakin lelah, ia mulai meragukan apa yang pernah diyakininya. Dunia ini tidak hanya berbicara tentang apa yang kita inginkan, tetapi tentang apa yang dunia inginkan dari kita. Semua itu terjadi begitu saja, seolah takdir sudah menulis jalan hidupnya jauh sebelum ia bahkan mengerti tentang keberadaannya. Tidak ada yang bisa menduga apa yang akan datang selanjutnya. Termasuk Alex. Ia hanya tahu satu hal: tidak ada yang benar-benar tahu apa yang akan terjadi, kecuali mereka yang berani berjalan jauh dan mendengarkan bisikan-bisikan dunia yang seringkali tak tampak. Hanya mereka yang berani untuk bertanya, berani untuk melihat lebih dalam, berani untuk menatap ke dalam hati yang terperangkap dalam bayang-bayang gelap masa lalu. Dan malam ini, malam yang teramat sepi itu, Alex merasakan bisikan itu. Bisikan dunia yang ingin mengajaknya ke sebuah tempat yang bahkan ia sendiri belum tahu namanya.
Ajo_Pedaww · 121 Views

Urban Roots: The Farming System

You know how some people get super excited about their job interviews? Yeah, I wasn’t one of those people. Meet me—Kieran Vale, a broke college grad with a degree I’m still paying for (thanks, student loans). One day, I find myself in the middle of a totally normal scenario: unlocking a mysterious "system" that rewards me for growing organic produce in the city. I mean, who wouldn’t want a farming side hustle on top of their 500 tabs of nonsense? So now, instead of desperately sending out résumés (and failing), I’m out here unlocking farming tools, skill trees, and weather predictions like it’s a game. And guess what? Every time I grow a plant, I get some new gadget. It’s like if Minecraft and real life had a baby, and that baby was... well, me. The system’s even got automated irrigation and AI drones. I don’t know how to feel about that. Am I a farmer or just a tech geek with a green thumb? But wait—there’s more! Just when I think I’ve got it all figured out, city developers show up wanting to bulldoze everything I’m trying to build. Oh, and did I mention the rival farmers who are way too competitive about their rooftop kale? Yeah, there's that too. Apparently, being an urban farmer means playing a weird game of "who can grow the weirdest vegetables while avoiding getting arrested by city officials." Anyway, I’ve got a decision to make: build a farming empire out of thin air, or let the system’s rewards turn me into some kind of weird urban farming legend. But seriously, author, can we have a moment of honesty? Does anyone actually want to farm this much? Because I’m starting to think the system is less "helpful" and more "let’s see how much Kieran can handle before he breaks." So, yeah, this is my chaotic journey of turning dirt into something worth a whole lot more. Let's see where this farming adventure takes me.
SageCrow · 7.1K Views
Related Topics
More