Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Angel Spoils Me Rotten Light Novel

Spoiled Girl and Cold Prince

Chaby, gadis dengan mata bulat dan rambut panjang yang selalu terurai, berjalan dengan langkah gontai menuju gerbang sekolah. Ia baru saja menginjak bangku SMA, namun rasa gugup dan takut mencengkeram hatinya. Bukan takut akan pelajaran atau teman baru, melainkan takut akan dunia luar yang terasa begitu asing dan menakutkan. Masa lalu yang kelam telah menorehkan luka dalam di hatinya, membuatnya tumbuh menjadi gadis yang manja dan bergantung pada kakaknya, satu-satunya keluarga yang peduli padanya. Di hari pertamanya, Chaby bertemu dengan Pika, gadis tomboi dengan rambut pendek dan selalu bersemangat. Pika mengajak Chaby untuk menerobos pagar sekolah, sebuah aksi yang terkesan menantang bagi Chaby yang terbiasa hidup dalam batasan. Tergiur oleh semangat Pika, Chaby pun menyetujui, tanpa menyadari bahaya yang mengintai. Saat berada di puncak pagar, Chaby panik. Ia tak tahu bagaimana cara turun. Ketinggian membuat kepalanya berputar, dan kakinya gemetar. Air mata mulai menggenang di pelupuk matanya, siap untuk tumpah. "Eh, lo kenapa? Takut?" tanya Pika, melihat Chaby yang terdiam dengan wajah pucat. Chaby hanya mengangguk, tak mampu berkata-kata. "Sabar, gue bantu," kata Pika, lalu dengan sigap memanjat pagar dan menjulurkan tangannya ke arah Chaby. Chaby meraih tangan Pika, namun tiba-tiba sebuah tangan kekar menariknya dari atas pagar. Chaby terhuyung dan hampir jatuh, namun tangan itu dengan sigap menahannya. Ia mendongak dan melihat wajah pria tampan dengan tatapan tajam. "Kenapa lo ngajak dia manjat pagar? Lo gak liat dia takut?" tanya pria itu dengan suara dingin, membuat Chaby semakin ciut. "Deklan, ini Chaby, temen sekelas gue," jawab Pika, sedikit tersinggung dengan nada bicara kakaknya. Decklan, begitulah nama pria itu, hanya berdehem dan menatap Chaby dengan tatapan yang sulit diartikan. Ia terlihat dingin dan tak ramah, seperti patung es yang tak memiliki perasaan. Tatapannya yang mengintimidasi membuat Chaby menunduk takut, tak berani menatap mata pria itu. "Lo gak apa-apa?" tanya Decklan, suaranya masih terdengar dingin, namun ada sedikit nada kekhawatiran yang tersembunyi di baliknya. Chaby hanya mengangguk, lalu buru-buru berlari menjauh dari Decklan dan Pika. Ia merasa terintimidasi oleh pria itu, dan tak ingin berlama-lama berada di dekatnya. "Chaby, tunggu" teriak Pika, namun Chaby tak menoleh. Ia berlari menuju kelas, hatinya masih berdebar kencang. Di kelas, Chaby duduk di bangku paling belakang, berusaha menghindar dari tatapan orang lain. Ia merasa seperti burung kecil yang terkurung dalam sangkar, tak berani keluar dan menghadapi dunia luar. Namun, ia tahu, ia harus belajar untuk melepaskan rasa takutnya dan menghadapi masa depan. "Chaby, lo gak apa-apa?" tanya Pika, duduk di samping Chaby. Chaby hanya mengangguk, matanya masih berkaca-kaca. "Deklan itu emang gitu orangnya, cuek dan suka marah-marah. Tapi sebenernya dia baik kok," kata Pika, berusaha menenangkan Chaby. Chaby masih merasa takut, namun ia mencoba untuk bersikap tenang. Ia harus belajar untuk percaya pada orang lain, meskipun masa lalu telah membuatnya begitu terluka. "Lo harus berani, Chaby. Masa depan lo masih panjang. Jangan biarkan masa lalu menghancurkan hidup lo," kata Pika, menatap Chaby dengan mata penuh semangat. Chaby terdiam, merenungkan kata-kata Pika. Ia tahu Pika benar, namun rasa takut masih menguasai dirinya. Ia hanya berharap, Pika dan kakaknya, Decklan, bisa membantunya untuk melepaskan rasa takutnya dan menemukan kembali kekuatan di dalam dirinya.
koeceng_olen · 48 Views

The Light Will Not Fade

For centuries, the noble House Concordia, humanity’s torchbearers, guided the world through its darkest days. Their sacrifices drove back the malevolent force known only as the darkness, banishing it from the material world in the cataclysmic Battle of Scarlet Rivers. But victory came at an immense cost: the death of their revered leader, the Sword Saint, and the fracturing of humanity’s unity. In the centuries that followed, greed and hubris consumed the fractured factions of mankind, leaving the Concordia family shunned and their warnings ignored. Now, in the year 677, the darkness stirs once more, its hunger for chaos and despair reignited by humanity's corruption. As cracks tear through reality, unleashing hordes of demons upon the great city of Emberfall, the darkness manifests in a terrible, humanoid form—arrogant, cruel, and unstoppable. The nobles of the Kaizen Empire, consumed by their own self-interest, panic in the face of their reckoning, while the common people fall victim to unthinkable horrors. At the center of this unfolding apocalypse stands Eryndor of Concordia, the young head of his house. Dismissed as naïve for clinging to ancient prophecies, he has spent years pleading with humanity to unite against the darkness. Now, with the return of his family’s ancient enemy, Eryndor must rise to his legacy and rally what remains of humanity before it’s too late. But to fulfill his family’s oath, Eryndor must face impossible odds, forge alliances with those who once betrayed his house, and confront the truth of what it means to sacrifice for the light. As the forces of darkness spread across the land, "The Light Will Never Fade" is a story of shattered hope, enduring legacies, and the power of selflessness in the face of despair. Will Eryndor and those who stand with him rekindle humanity’s flame, or will the darkness extinguish the light forever?
AlteredSol · 1.2K Views
Related Topics
More