Balada Cinta Maria Dolorosa
Kisah tentang seorang perempuan muda yang melabuhkan hatinya pada seorang pemuda tampan, yang memiliki keyakinan berbeda dengannya.
Kisah ini diawali pada suatu malam Natal. Saat gerimis bertaut menguntai malam, membaluti semesta dengan keharuan yang mendalam, di sebuah gereja kecil di pinggiran kota.
Kisah ini dijalani dengan tulus, meski harus berbalut cinta, kesedihan, duka dan air mata. Pada suatu ketika Maria mengirim sepucuk surat agar Abdul tak perlu lagi mencarinya, karena kini dia telah menjadi milik orang lain. Dan Abdul harus merelakan cintanya berakhir, dengan air mata yang menitik, meski jauh di lubuk hatinya terdalam, masih menyimpan sepenggal cinta suci, yang takkan pernah pudar, utuh tersimpan hanya untuk Maria.
Namun Abdul harus merelakan hatinya patah, ketika didapati khabar bahwa Maria telah pergi untuk selamanya. Dan yang paling menyedihkan adalah di detik- detik kala ia menghembuskan nafas terakhirnya, Satu-satunya nama yang di dengungkan hanyalah nama Abdul. Laki-laki yang sangat dikasihinya. Yang bayangannya selalu hadir di setiap tidur dan mimpinya. Yang cinta sucinya dibawa hingga ajal menjemputnya.
Dan semenjak saat itu, setiap malam Natal tiba, bayangan Maria selalu datang mengunjunginya. Menguak kembali tabir cinta mereka yang tak pernah pupus, tak lekang oleh waktu dan senantiasa jadi kenangan yang indah dalam bentangan kehidupan Abdul, meski kini ia telah ber cucu.
Kisah ini menjadi kenangan terindah sekaligus mengharu biru, yang menyisakan sejuta tangis di mata Abdul, dan menjadi sebuah balada, karena nasib cintanya yang merana.