Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Umur Katrina Kaif Sekarang

The Demon King's Substitute Bride c

***** "And the kiss last night?" he asked, stepping closer until she could feel the warmth of him so near. Katrina clutched the roses, heart pounding, feeling the butterflies rising in her. His eyes held her, intense and filled with an emotion she couldn't name. "I don't regret it," he murmured. "I meant every bit of it, and I'd love to—" Katrina didn't let him finish. She pulled him close and pressed her lips to his, unable to resist any longer.  He responded immediately, his arms wrapping around her waist, pulling her close.  His kiss was slow and deep, full of a passion that set her on fire. ****** King Karl of Xylonia, known as the masked king, is feared by all. Cursed at birth to die at 25, he hides half his face behind a mask, leaving everyone wondering what lies beneath. Ruthless and cold-hearted, he never expected to fall in love—until Katrina enters his life. Katrina, a slave-princess, is treated like a servant in her own home because she was born outside of marriage. When her father can't repay his debt to King Karl, he offers his eldest daughter in placed of his youngest daughter, claiming she has a magical touch that heals with a simple massage. Intrigued, the king agrees. But Katrina was never the chosen one, and the healing power is a lie. As the king starts to fall for her, Katrina is trapped in a web of deceit. How long can she keep her secret before the vengeful king uncovers the truth? And when he does, will their love survive—or will the mask of the king hide a fury that could destroy them both? Contain 18+ scenes detailed explicit content. Hot Romance, Dark secrets. #Not your regular Dark-Romance novel#
Ella_Dominic23 · 162.7K Views

Sistem Tukang Bakso Jadi Sultan Multiverse

“Bang, satu bakso bisa bikin kuat, nggak?” Bimo tersenyum sambil menyerahkan mangkuk panas pada bocah kecil di depannya. Gerobak bakso kelilingnya berdecit pelan di pinggir jalan kampung, diapit warung tutup dan selokan kecil. “Kalau makan lima, bisa jadi raja iblis,” jawabnya santai. Bocah itu ngakak. Tapi Bimo sendiri tidak tertawa. Dalam hatinya, ia tahu hidupnya jauh dari kata lucu. Umur 24, penghasilan pas-pasan, dan baru saja diputusin cewek karena dianggap "nggak punya masa depan." Saat hendak mendorong gerobak kembali, hujan turun deras. Dengan sigap, ia menarik terpal plastik, lalu mencari tempat berteduh. Di pojok jalan, ia melihat seorang kakek tua tergeletak, tubuhnya kuyup, napas tersengal. “Pak? Pak, sadar, Pak!” Bimo segera menghampiri. Anehnya, begitu Bimo menyentuh si kakek, cahaya ungu menyelimuti tubuh mereka berdua. Pandangannya gelap sejenak. [DING! Sistem Penguasa Multiverse Terinstal.] [Selamat! Anda telah menyelamatkan Pengawas Dimensi!] “Hah?” Bimo mengerutkan dahi. Suara robotik itu muncul di kepalanya. Kakek tadi sekarang berdiri dengan tegak, tubuhnya tak lagi ringkih. Di balik matanya yang keriput, tampak... bintang berputar? “Kau manusia baik, Bimo,” ucap si kakek. “Sebagai balasan, Sistem Multiverse kini milikmu.” [Sistem aktif. Misi pertama: Jual bakso di Dunia Iblis. Hadiah: Kemampuan Lidah Dewa + Gerobak Dimensi.] “W-what the hell?” gumam Bimo. Tapi sebelum ia bisa protes, gerobaknya bergetar hebat. Tiba-tiba, sebuah portal terbuka di depannya. Di baliknya—sebuah kota mengambang di udara, dengan makhluk-makhluk bertanduk mengantri... di depan lapak kosong. “Kau dipanggil takdir, Nak,” ujar si kakek sambil tersenyum. “Jual bakso. Kuasai dunia. Mulailah.” Bimo menatap portal itu, lalu ke gerobaknya. Napasnya berat. “Yaudah deh... selama nggak diminta jual cilok di planet Mars, gue gas!” Ia mendorong gerobaknya masuk ke portal—dan petualangan jadi sultan multiverse pun dimulai!
anash69 · 971 Views

Kesempatan Dalam Ketidaksempurnaan

Malam perkotaan selalu penuh dengan cahaya yang memukau terpancar dari gedung-gedung pencakar langit, namun tidak dengan mata Revan, redup bagaikan langit saat itu. Tertutup dengan awan tebal yang tidak bisa menunjukan terangnya. “Aku gagal ... “ Begitu gumam Revan, sambil termangu memikirkan masa depan yang dia rasa layak ditertawakan oleh realita. Hari ini mungkin hari yang bersejarah bagi Revan, bukan karena hal lain melainkan dia ditinggalkan oleh orang yang tidak pernah dia duga, Michele. Michele dan Revan sudah saling mengenal dari awal perkuliahan yang kemudian mereka saling tertarik satu sama lain dan menjalin hubungan sampai malam kemarin sebelum Michele memutuskan untuk mengakhiri semuanya. Hubungan mereka sudah memasuki tahun ke 9, namun berakhir karena Revan tidak bisa membuktikan menjadi orang yang dapat menjamin kepastian hubungan dan masa depan bersama Michele. Penyesalan selalu menjadi hal pahit yang tidak pernah memandang apapun, dan ini merupakan penyesalan terbesar Revan dalam hidupnya. Bukan karena Michele meninggalkan dia, melainkan karena kenapa dia menjadi seorang pecundang seperti sekarang ini. Entah dari kapan, Revan telah menjadi orang yang dia tidak duga sama sekali. Terjebak dalam pemikiran cepat menjadi kaya sehingga sering terjurumus dalam investasi bodong yang menawarkan keuntungan berkali lipat. Dia berjudi dengan masa depannya sendiri. Emosi yang sering meledak karena gagal kerap kali dilampiaskan kepada orang terdekatnya, Michele. Padahal Michele selalu ada untuk menenangkan Revan, bahkan membantu dalam memberi modal karena dia begitu percaya bahwa Revan akan sukses suatu saat nanti. Revan lupa bahwa tidak semua orang bisa beruntung dengan modal kecil untuk mendapatkan keuntungan yang dapat dinikmati seumur hidup. Dia lupa bahwa, dengan hanya membaca artikel online dan buku tentang investasi hampir mustahil bisa membuat dia kaya tanpa bekerja. Bukan berarti hal itu tidak mungkin terjadi, tapi hal itu sangat kecil kemungkinannya untuk terjadi dan Revan merupakan salah satu ketidakmungkinan itu. Revan merasa gagal, dengan umur yang memasuki 30 tahun dia tidak bisa memberikan sebuah jaminan bagi dirinya apalagi Michele. Dia tidak pernah sekalipun menyalahkan Michele, dia hanya merasa bahwa kenapa dia sangat terlambat untuk sadar yang berujung mengecewakan orang terdekatnya. “Andai semuanya bisa terulang kembali” Hanya itu yang bisa Revan eluhkan sebelum akhirnya dia menutup mata dalam tidurnya. --- “Revan, Revan, Bangun siap-siap Sekolah! Jangan sampai terlambat!” Suara yang familiar yang tiba-tiba mengagetkan Revan. “Apa yang terjadi?” Gumam Revan tak percaya terhadap kondisi yang dia alami sekarang. Rasa tidak percaya dan rasa mau percaya bercampur aduk. Tidak percaya karena hal ini tidak mungkin terjadi, mau percaya karena Revan berharap hal ini benar-benar terjadi. “[suara pintu terbuka] Revan! Ehh, kamu sudah bangun ternyata? Sana cepat mandi! Papamu sudah siap-siap untuk pergi ke kantor, sekalian ngantar kamu ke sekolah” Ujar ibu Revan yang sekaligus menyadarkan revan dari lamunannya. “[sambil melihat sekililingnya] Apa yang terjadi?” Revan mendapati hp yang dia pakai adalah HP sewaktu dia SMA Kelas 1, Nokia X2. Entah apa yang terjadi, sambil dia tidak percaya dengan keadaan ini namun yang pasti, dia kembali ke 15 tahun yang lalu, Tahun 2010 di umur dia yang ke-15.
NESERT · 514 Views

Queen of the Hunters

The Hunters. The legendary Archers of Alestari were known world wide. Many trained for years, from youth to adulthood, to be good enough to qualify to be an apprentice to the Hunters. Every year, the Hunters would travel all across the land of Alestari, searching for a single apprentice. Many hearts were crushed in this process. Because there were many years, that none were selected to train under the legendary Archers. They would travel to every kingdom, city, town, village and tribe, searching. Royalty and common folk alike revered and worshiped the Hunters, for they were the true protectors of the land. A single Hunter was as good as 20 regular Archers. But they were also known to be excellent spies, as well as swordsmen. Any weapon in the world, they knew how to use properly. Thus they were highly sought after for military purposes and occasionally mercenaries. To have a family member who was a Hunter, was the highest honor. They were treated like royalty, even by royals themselves. Whatever a Hunter said, whoever they chose as an apprentice, no one ever argued. To fight with a Hunters choice, was to eliminate any chances you had of your family becoming one. And for years, no one fought their decision. Until this year. In the kingdom of Alestari, anyone was eligible to try and become an apprentice. Anyone, but a woman. Women were forbidden to learn any kind of weaponry, especially archery. So when the King of the Hunters, chooses a woman to be an apprentice, many were angry. And they were out to make her pay. Would Caliana survive the hardships she was too endure training among the Hunters? Would she survive her conflicted feelings towards the King of the Hunters, and fight off his feelings for her?
Katrina_Shaw_0110 · 13.8K Views
Related Topics
More