Ambyarr
Amel adalah seorang mahasiswi semester empat yang awalnya bertekad menyelesaikan pendidikannya demi masa depan yang cerah. Namun, setelah menikah dengan Beben, hidupnya berubah drastis. Janji manis di awal pernikahan hanyalah ilusi belaka. Amel mendapati dirinya terjebak dalam lingkaran kesulitan: hutang menumpuk, kebutuhan sehari-hari yang sering kali harus dipenuhi dengan meminjam, dan suami yang tak peduli.
Beben, alih-alih menjadi sandaran, malah menjadi beban. Setiap kali Amel mencoba berdiskusi untuk memperbaiki keadaan, ia justru menerima caci maki. Seolah itu belum cukup, mertua dan adik iparnya memperburuk keadaan. Mereka memperlakukan Amel seperti pembantu, mengatur hidupnya, dan tak jarang menyalahkannya atas kondisi rumah tangga yang berantakan.
Namun, Amel bukan perempuan lemah. Di tengah keterpurukannya, ia mulai bangkit. Dengan tekad dan keberanian, ia berusaha menemukan jalan keluar dari kemelut ini. Pertanyaannya adalah: mampukah Amel keluar dari jeratan pernikahan yang membuatnya kehilangan jati diri, atau akankah ia terus bertahan demi cinta yang mungkin sudah tak lagi ada?