Lauhul Mahfudz

Aku memang mencintaimu, namun aku belum tau apakah kau yang di sandingkan denganku di lauhul mahfudz atau bukan, jadi kulepas kau dan ku putuskan untuk BERHENTI.

Terntang perjalanan cahaya dari lauhul mahfud ke bumi dan melesat ke hati pemuda belel

Tidak mudah bagi Danish untuk menjalin sebuah hubungan baru, ketika istri yang ia cintai meninggal dunia. Tidak mudah juga bagi Nafisah, ketika pria yang ia cintai malah mencampakkan dirinya. Namun siapa sangka, Danish dan Nafisah malah di pertemukan diatas pelaminan dan disatukan dengan ikatan pernikahan. Sulit bagi keduanya untuk bersama setelah menjalani pernikahan. Belum lagi rasa cinta tumbuh di hati keduanya, sampai akhirnya, Nafisah mengalami koma akibat penyakit yang dideritanya. Sungguh tersentak hati Nafisah, begitu terbangun dari koma, melihat Danish, bersanding dengan wanita lain. "Sebenarnya, apa yang sedang terjadi ketika aku mengalami koma?" - Nafisah

Mungkin aku tak sebaik yang kamu kira, aku hanyalah wanita hina yang ingin mendekatkan diri pada Rabb ku, Ya Rabb pantaskah aku untuk masuk ke surga Mu?? Ya Rabb kau hadirkan seseorang yang sangat berharga di saat aku mulai kehilangan harapan. inilah aku Syafira Rahmania Putri gadis yang tersesat di pesantren dan bertemu dengan seorang pangeran berhati emas. Ya pangeran yang selalu ada di saat aku membutuhkan pertolongan, pangeran yang membuatku sadar bahwa aku hanyalah wanita biasa yang tak pantas untuknya. Apakah aku dapat bersanding dengan nya? ataukah hanya bisa menjadi pengagum rahasianya???

Setiap pertemuan dalam kehidupan ini bukanlah hal yang kebetulan saja. Semua pertemuan kita sudah digariskan oleh Allah di Lauhul Mahfudz. Jam, tempat dan waktu pun sudah diatur sedemikian cantik oleh yang Maha Kuasa. Syahdu, seorang muslimah berusia 21 tahun yang sedang ada dalam kesedihan karena gagal menikah dengan tunangannya yang bernama Yusuf bertemu dengan seorang pria kewarganegaraan asing di sebuah stasiun kereta api jurusan Malang Jakarta. Mereka pun berkenalan dan berteman dengan baik. Namun, Syahdu tetap menjaga batasannya sebagai seorang muslimah yang baik. Bagaimana cerita selanjutnya? Selamat membaca :)

Jarum penunjuk akan berhenti. Kau yang telah memilih jalan hidupmu. Garis takdir yang digoreskan pada Lauhul Mahfudz. Tidak menyembunyikan kebenaran. Tuhan memberi hukuman pada pendusta. Ini bukan cerita bagaimana author menyuruh kalian untuk menggunakan kerupawanan sebagai tameng, ini hanya sekedar ketikan sederhana bagaimana dunia yang kita tempati saat ini sedang berjalan menunjukkan realitanya.

Berpasrah akan takdir yang telah ditetapkan-Nya Sebab diri tak mampu melawan kehendak-Nya Hanya desisan kata semoga dalam untaian kalimat do'a Menjadi penopang rindu yang menggelora Pada nama yang telah tertulis di Lauhul Mahfudz-Nya Yang akan menjadi tubuh bagi tulang rusuk yang masih mengembara Membawa hati yang telah ternoda akan nafsu dunia Kembali pada seorang yang tertulis sebagai rumah tempat kembali yang seharusnya.