Sholawat Syukron

bismillah

The book I ordered from a wide variety of biased eye views of the color of the world. The book is titled "PSYCHIC CONFRONTATION" which means mental warfare. The story is taken from the true story of an indigenous local boy who struggles to live with perfect health. If a weapons war could still be agile with a shield, would mental warfare be defeated only with foundation? Foundation of faith for example. Then if the focus of the enemy is mental which is a point where the body can stand firmly, is the enemy able to penetrate it with just an explosion carried by the heavenly wind? This book will give you the brightness, or also the chaos that arises from a disappointment. I hope anything will happen to you after reading it. You can still breathe in a much more extraordinary and more relieved way. Read every point, may all good things always accompany us. Don't forget the sholawat!

Cerita ini bermula dari si Kurniadi yang sadar bahwa masa SMA akan mulai berakhir. Di penghujung kelas 3, Kurniadi berniat untuk mencari pacar. Dia menyukai seorang gadis bernama Leila. Seorang gadis paling pintar di sekolahan yang kebetulan dia sekelas dengannya. Dia berusaha untuk menarik hati si Leila ini dengan bantuan ASA (Ahmad Syukron AlJabar) dan Chaka (Cakra Hansetyo). Mereka bertiga berniat mau membuat sebuah Band untuk sebuah Pentas Seni di akhir semester 1 sebelum akhirnya mereka harus melaksanakan Ujian Nasional. Dengan latar belakang Asa seorang pemain Marawis, Asa sangat mahir dalam memainkan dan memukul Drum. Sedangkan Chaka, merupakan seorang gitaris SMA yang handal yang ingin sekali menggaet hati seorang wanita juga bernama Rahma. Terakhir Kurniadi yang merupakan seorang penulis puisi dengan nama pena Pangeran Sajak sekaligus pembaca puisi terkenal sewaktu SD.