Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Kerutan Diantara Kedua Alis

Transmigrasi: Memberikan Seluruh Cinta Saya Kepada Pemeran Pria Kedua.

Liu Yi selalu menyukai membaca novel romansa sejak dia masih muda, kini di usia dua puluh tahun, cintanya terhadap novel romansa tidak pernah berkurang, malah semakin meningkat hingga dia bertanya-tanya apakah menghabiskan seluruh harinya membaca novel adalah salah satu alasan dia masih lajang. Liu Yi telah membaca banyak novel selama dua puluh tahun hidupnya, namun tak pernah bisa lepas dari kecanduan terbarunya. Dia telah membaca buku itu lebih banyak kali dari yang bisa dia hitung dan masih selalu menangis di akhir cerita. Dia merasa kasihan pada tokoh pria kedua yang tidak mendapatkan cinta dari anggota keluarganya kecuali dari kakeknya, dan wanita yang dia sukai hanya memiliki mata untuk tokoh utama pria. Hal yang paling menyakitkan Liu Yi adalah ketika tokoh pria kedua memberikan ginjalnya untuk tokoh wanita utama meskipun dia memiliki kondisi jantung dan sebagai balasannya, dia mendapatkan undangan pernikahan wanita itu dengan tokoh utama pria. Liu Yi membenci penulis buku dan membenci tokoh wanita utama, dia tahu itu hanya sebuah buku, namun entah mengapa dia tidak bisa melupakan hal itu, dia merasa apa yang terjadi pada tokoh pria kedua adalah tidak adil dan berharap dia bisa melakukan sesuatu untuk mengubah nasib yang tidak adil itu, itulah pikirannya saat matanya mulai berat untuk terpejam. Liu Yi membuka mata saat dia mendengar seseorang memanggilnya nona kecil dan terkejut melihat bahwa dia tidak hanya berada dalam tubuh seorang anak berusia sepuluh tahun tetapi dia berada di dalam buku, di dunia yang sama dengan tokoh pria kedua. Menyadari hal itu membuat hatinya penuh dengan kegembiraan, mungkin tak ada yang mencintai tokoh pria kedua, tapi dia akan, dia akan memberikan semua cinta yang dia miliki kepada tokoh pria kedua, tetapi masalahnya adalah, dia tidak hanya berada dalam tubuh anak sepuluh tahun yang ternyata adalah adik perempuan dari tokoh wanita utama tetapi juga, bukankah adik perempuan tokoh wanita utama itu meninggal pada usia delapan belas tahun? Bagian terburuknya adalah, penulis tidak pernah menyatakan siapa atau apa yang sebenarnya membunuhnya.
Rosepetals456 · 17K Views

Hope Rising from the Ashes

In 1923, amidst the ashes of war, a new Republic was born, and a young idealist named Ali dreamed of revitalizing his country. Having lost his father in the War of Independence, Ali grew up facing hardships with his mother. Inspired by books on modernization and progress, he aspired to bring significant change in agriculture, industry, and education, starting from his own village. Ali crosses paths with patriotic intellectuals who studied in the West but remained deeply rooted in their homeland. On this journey, he meets Mehmet, a dedicated teacher, who helps him introduce modern farming techniques to local villagers. However, traditional farmers and powerful landowners resist his reforms. Over time, Ali earns the trust of the people and successfully increases agricultural productivity by establishing a farming cooperative in the village. Yet, Ali's ambitions go beyond agriculture. Believing that his country must grow economically and industrially, he ventures into trade and follows global innovations. By building connections with the wealthy and elite, he supports local scientists, providing financial resources for their inventions. Ali strives to advance industry and spread the innovations of the Republic to every corner of Anatolia. This story is not just about one man's journey but also about a generation devoted to the development of the young Republic. The obstacles Ali faces, the decisions he makes, and the projects he brings to life form a tale of hope and transformation in a newly founded nation.
jenichery · 891 Views

Re:Thug life

Jayden, a teenager from America, moves to Mombasa to live with his grandmother and learn about the culture where he was born. Adjusting to life in a new environment, Jayden struggles with routines and expectations. His first day of school sets the stage for a dramatic encounter. After staying up all night playing video games, he wakes up late and rushes to class. On his way, he stumbles upon Ali, a fellow student, being beaten by a group of bullies. Despite being new and knowing no one, Jayden intervenes, showcasing impressive fighting skills as he takes down the attackers. Ali is shocked that someone would help him, especially since most of their schoolmates ostracize him, seeing him as a troublemaker. Jayden, however, recognizes Ali’s situation and offers him advice, urging him not to let himself be a target again. The brief but intense encounter sparks an unexpected connection between the two boys. At school, Jayden is further introduced to his classmates, including Digler, a new transfer student from Nairobi. Digler is bold, charismatic, and unapologetically confident, immediately drawing attention. He takes a seat beside Jayden and strikes up a conversation, showing interest in Jayden’s background and life in America. Digler’s casual charm hides a deeper layer of unpredictability, as he is known to have a reputation for trouble. Throughout the day, Digler’s carefree and rebellious attitude contrasts with Ali’s reserved and cautious nature. While Jayden begins to form a bond with Digler, Ali remains skeptical, warning Jayden to be careful around him. Ali’s wariness stems from his own experiences with people who exude charm but bring chaos. As the three boys navigate the dynamics of their new friendship, the story highlights their individual struggles and personalities. Jayden, still adjusting to his new environment, shows a natural ability to connect with people through his actions rather than words. Ali, who is used to being judged harshly, begins to see a glimmer of hope in the possibility of genuine friendship. Digler, meanwhile, remains an enigma, with his playful demeanor masking the potential for deeper conflicts or alliances. Set against the vibrant backdrop of Mombasa, the story explores themes of identity, trust, and belonging. Each boy brings a unique perspective shaped by their past experiences, and their interactions challenge them to confront their own assumptions and fears. Jayden’s journey from a quiet, isolated individual to someone willing to stand up for others sets the tone for a narrative that promises growth, camaraderie, and unexpected challenges ahead. With Jayden, Ali, and Digler all sharing the same classroom, their intersecting paths hint at a developing story of friendship, rivalry, and the trials of navigating life as teenagers in a culturally rich yet complicated environment.
babzzlegend · 1.6K Views

Pewaris Takdir Langit

Prolog Malam itu, langit terbelah oleh petir yang tidak wajar. Desa kecil di lembah Eldoria mendadak dikepung oleh kekuatan yang tak kasat mata. Sebuah suara menggema di udara, penuh kehancuran namun memikat, seperti bisikan iblis yang bersembunyi di balik kabut. Di tengah ladang gandum yang hancur, seorang bayi ditemukan dalam sebuah peti hitam yang terbungkus cahaya biru redup. Kulitnya bersih, tetapi matanya—ah, mata itu—menyala seperti dua bintang yang menantang kegelapan malam. Seorang pria tua berjubah lusuh, bernama Orlen, menemukan bayi itu. Wajahnya yang dipenuhi kerutan menegang ketika dia membaca ukiran di peti hitam tersebut: "Pewaris Takdir Langit. Mereka yang menyentuhnya akan bertemu dengan akhir dunia, atau menjadi pelindungnya." Orlen tahu malam itu bukan malam biasa. Bayi ini, siapa pun dia, bukanlah makhluk biasa. Dua puluh tahun kemudian, bayi itu telah tumbuh menjadi seorang pemuda bernama Kael. Tinggal di pedalaman bersama Orlen, Kael menjalani hidup sederhana, tanpa mengetahui bahwa dirinya adalah kunci dari perang besar yang akan mengguncang langit dan bumi. Namun, takdir tidak pernah tidur. Ketika Kael tanpa sengaja membangkitkan kekuatan yang telah tersegel dalam tubuhnya, dunia mulai bergerak. Para ksatria dari Kerajaan Valdris, sekte penyihir kuno, dan iblis penjaga dimensi mulai mengejarnya. Sebuah perjalanan pun dimulai—untuk menemukan kebenaran tentang siapa dia sebenarnya, melindungi dunia yang menolaknya, dan menghadapi ancaman yang lebih besar dari mimpi buruk siapa pun. ---
Muda_Wally · 306 Views
Related Topics
More