Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Lirik Lagu Andaikan Saja Kau Mau Mengerti

Shattered Doll speaks

Born not out of love, but as a tool—a mere vessel to sustain her elder sister—Elyria was never treated as a daughter, let alone a human being. From infancy, she endured an existence dictated by the will of her family, their hands cold and unrelenting as they siphoned her life away piece by piece. Every cut, every transfusion, every forced surgery stole a part of her, leaving behind nothing but an empty shell. The physical pain was unbearable, but the emotional wounds ran deeper. No one comforted her. No one whispered words of kindness. She was nothing but a living sacrifice. But when her usefulness as a donor dwindled, her parents found another way to exploit her. She was thrust into a life of horror—paraded like a doll for depraved men, her body no longer hers to protect. When she refused, she was thrown into a demonic underground circus, forced to perform in grotesque spectacles that twisted her very soul. Pain was once unbearable, but over time, her mind numbed itself to survive. She stopped feeling. Stopped resisting. Stopped being human. Yet, their cruelty knew no bounds. When she was of no more use, they discarded her entirely—putting her on auction like a mere object, waiting to be bought by the highest bidder. That was the day she met Veylan Blackthorne. A man of wealth and power, but unlike the monsters bidding for her, he didn’t see her as a possession. Instead, he was fascinated—haunted—by the emptiness in her eyes, the way she seemed to drift between life and death. And so, without hesitation, he bought her. Not as a slave. Not as a toy. But as a soul in need of salvation. Thus began the battle neither of them expected. Veylan struggled to break the chains around her, but Elyria was beyond saving—or so she believed. Night after night, she was tormented by the demons of her past, and as the shadows clawed at her mind, something inside her twisted. She stopped seeing people as people. Her hands, once trembling and weak, became steady. Her heart, once capable of fear, grew cold. And when she killed for the first time, she felt nothing. It started slow, a quiet unraveling—then bloodshed followed. No one who had ever hurt her was safe. The world that tormented her would burn, and she would be the one to set the fire. Yet, through it all, Veylan stayed by her side. He didn’t fear the monster she was becoming, nor did he recoil at the darkness in her eyes. Instead, he reached deeper—pulling her back, inch by inch, from the abyss. But healing was never easy. Therapy, nightmares, relapses—she was still broken, still haunted. Yet, for the first time, she was no longer alone. And when the time came for revenge, Veylan didn’t stop her. He stood by her side, helping her destroy the ones who had made her suffer. When the blood had dried and the screams had faded, Elyria was free. Truly free. And in that freedom, she chose him. Their wedding was not a fairytale, nor was their love story soft and sweet. It was born from the ashes of suffering, tempered by battle, and strengthened by survival. Even as her demons lingered, she found light. For the first time in her life, she was not just living—she was alive. And with Veylan, she would continue to walk forward, no longer a shattered doll—but a woman reclaiming her own destiny.
ummi_mau · 3.4K Views

PERJALANAN ANAK DESA

Hutan Sancang, tempat yang dikenal sebagai tanah sakral bagi para pendekar, diselimuti kabut tipis saat fajar menyingsing. Di antara pepohonan raksasa dan akar-akar yang menjalar, seorang bocah lelaki berdiri tegap, tubuhnya kecil namun penuh tenaga, matanya tajam menatap seekor kijang yang tengah minum di tepi sungai. (Cicit burung terdengar bersahutan, air sungai mengalir dengan gemericik lembut…) Namanya Wira, seorang anak yatim piatu yang sejak kecil hidup di alam liar. Tubuhnya berbalut kain sederhana yang sudah usang, tetapi matanya penuh dengan semangat tak terkalahkan. Hari ini, ia harus berburu untuk bertahan hidup. Dengan nafas teratur, ia melangkah perlahan mendekati kijang itu. Namun tiba-tiba… (Dentuman keras! Seperti petir yang menyambar…) Dari dalam semak-semak, seekor harimau kumbang meloncat menerjang kijang itu dengan cakarnya yang tajam. Wira terperanjat, tapi bukan karena takut—melainkan karena kagum. Harimau itu melirik sekilas ke arahnya, seolah memberi peringatan untuk tidak mendekat. Namun, Wira tidak mundur. “Kau hebat,” gumamnya pelan. (Hening. Angin berbisik lembut di antara dedaunan…) Tanpa diduga, langkah kakinya justru membawanya lebih dekat. Harimau itu menatapnya tajam, tetapi bukan dengan amarah—melainkan dengan ketenangan yang menggetarkan jiwa. Saat itu, terdengar suara langkah kaki berat mendekat dari balik pepohonan. (Suara ranting patah, gemuruh langkah mendekat…) Sosok berjubah hitam dengan sorot mata tajam muncul dari balik rimbunan hutan. Wira menatapnya tanpa gentar. Ia tahu siapa pria itu—Prabu Siliwangi, penguasa Pajajaran, seorang raja sakti mandraguna yang konon memiliki ikatan batin dengan harimau putih. “Anak kecil, mengapa kau tidak lari?” suara Prabu Siliwangi bergema seperti petir di langit yang tenang. Wira menatapnya langsung. “Aku tidak takut.” (Guruh menggelegar di kejauhan…) Sang Prabu tersenyum tipis. Ia melihat ke dalam diri bocah itu—bukan sekadar keberanian, melainkan juga ketulusan yang langka. “Kau tidak takut mati?” “Aku hanya takut jika hidupku tidak berarti,” jawab Wira mantap. (Desir angin berhembus lebih kencang, dedaunan berjatuhan…) Mata Prabu Siliwangi berbinar. Di usianya yang telah matang, ia jarang menemukan seseorang seperti Wira—seorang anak yang tidak hanya kuat, tetapi juga memiliki jiwa yang bersih. “Aku akan mengajarimu ilmu sejati,” ujar sang Prabu. Wira mengernyit, tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. “Mengajarku?” Prabu Siliwangi mengangguk. “Kejujuran dan keberanianmu lebih kuat daripada pedang mana pun. Kau layak menjadi muridku.”
popyy_5435 · 365 Views

CINTA DIANTARA LUKA

Di tengah perang yang berkecamuk, rumah sakit militer menjadi saksi dari kisah cinta yang penuh komedi dan drama. Lucio Noil, seorang prajurit tampan tetapi ceroboh, sering kali harus dirawat karena aksi nekatnya di medan perang. Namun, di rumah sakit, dia bukan hanya berhadapan dengan luka, tetapi juga dua hati yang bersaing. Claudia Clara, perawat ketat yang terkenal galak, sering kali memarahi Lucio karena kebiasaannya bertindak gegabah. Tapi diam-diam, dia selalu merawat Lucio dengan perhatian khusus. Di sisi lain, Arthur Agrof, dokter militer yang tenang dan penuh pesona, juga menunjukkan ketertarikan pada Claudia. Dan lebih gila lagi, Arthur ternyata juga menarik perhatian Lucio yang kadang merasa "terlalu nyaman" di dekatnya! Di antara perban, suntikan, dan suara ledakan di kejauhan, kisah cinta segitiga ini berubah menjadi medan pertempuran lain—bukan dengan senjata, tetapi dengan hati. Apakah Lucio akan memilih Claudia yang selalu galak tapi perhatian, atau justru dia yang akhirnya menjadi "korban" pesona Arthur? --- Contoh Adegan Lucu: Suatu hari, Lucio pura-pura sakit agar bisa bertemu Claudia lebih sering. Namun, Arthur datang lebih dulu untuk memeriksanya. Arthur (tersenyum menatap Lucio): "Kenapa kau sering sekali masuk rumah sakit?" Lucio (panik): "Eh, aku suka... suasananya?" Claudia (datang tiba-tiba, menyilangkan tangan): "Kau suka atau kau hanya ingin bertemu aku?" Lucio (gugup): "Ah... itu... ehm... Suntikan! Aku butuh suntikan!" Arthur (mengangkat alis): "Oke, aku yang suntik duluan." Lucio (menatap Claudia): "Tidak! Aku mau disuntik Claudia saja!" Claudia (menatap Arthur dan menyeringai): "Arthur, kasih dia suntikan dosis besar." Lucio akhirnya menyesal karena pura-pura sakit.
AL_GAMING_1485 · 796 Views

The Darkness Island

The Darkness Island Prolog: "Cepat katakan! Dimana para bawahanmu dan alasan kenapa kau menghancurkan terowongan itu!" sorak seorang polisi dengan sangat kuat sambil mencambuk seseorang yang kedua tangannya di ikat dengan rantai. "Su-sudah kubilang, aku sama sekali tidak tau apa yang kau bicarakan," jawab orang itu dengan nada lelah dan suara yang pelan. "Kau masih saja mengelak sialan!" Polisi tadi langsung mengambil pistol di pinggangnya. Dorr!! Ia tanpa ragu menembak paha kiri laki-laki itu. "Aaahh!!!" pekiknya dengan sangat kesakitan. "Cepat katakan!!" Laki-laki itu tidak merespon dan hanya menunduk kebawah dengan putus asa. Tubuhnya tampak seperti sudah tidak sanggup menerima rasa sakit lagi. "Bukankah sudah kubilang dari beberapa hari sebelumnya, saat proses interogasi dan kau berani tidur, maka kau akan merasakan ini!" teriak polisi itu masih dengan nada kuat dan sangat kesal. Ia kemudian mengambil cambuknya tadi. Lalu membakar cambuk tersebut dengan sebuah korek api. Rupanya cambuk itu dari tadi sudah terlumuri dengan minyak tanah. Begitu pula dengan seluruh bagian dada laki-laki itu yang hari ini sudah tercambuk puluhan kali. Hanya dengan sekali pukulan. Dan wuzzz!! Seluruh bagian dada laki-laki yang diikat di rantai itu langsung terbakar. "Aaackkk!!!" teriaknya dengan kesakitan dan langsung mendapatkan kembali kesadarannya. Sebelum api itu merambat sampai ke kepalanya. Ia langsung di guyur air yang berasal dari atas. Laki-laki itu menatap polisi tersebut dengan mata penuh dendam. "Bukankah aku sudah bilang! Aku tidak tau apa-apa kau Bangs*t!" ucapnya dengan sangat kesal. "Sialan! Bagaimana ini terjadi, aku hanya ingin liburan dengan keluargaku, namun semuanya hancur saat kami memasuki sebuah terowongan yang tiba-tiba saja meledak. Gara-gara kalian! Gara-gara kalian adikku dan ayahku mati di dalam terowongan itu! Aku dengan ini bersumpah. Bahwa aku akan menemukan dalang atas semua ini! Dan membalas dendam akan keluargaku!!" teriaknya di dalam hati yang langsung meronta dengan sangat kuat. Dari arah dinding sebelah kiri, tiba-tiba saja sebuah peluru bius di tembakan. Peluru itu langsung mengenai tangan kanan laki-laki itu. Yang secara perlahan membuatnya pingsan. Coming soon~ ~Higashi.
Kazehiro · 5.8K Views

Leise wie eine Maus

Ich werde gejagt. Na ja, nicht unbedingt ich. Jemand will das Genie hinter A.M.K. Pharmaceuticals in die Finger bekommen. Sie wissen nur nicht, dass ich es bin. Ich habe einen Weg gefunden, den Geruch von jedem zu negieren, egal ob Shifter oder Mensch. Man könnte meinen, das wäre keine große Sache... Deodorants versprechen dasselbe, aber mein Produkt ist nichts dergleichen. Mein Produkt macht seine Träger für Shifter unsichtbar. Nein, nicht auf diese Weise. Aber Shifter brauchen den Geruch mehr als alles andere, um eine Person zu identifizieren und zu finden. Ohne Geruch können sie ihre Beute nicht aufspüren oder einen Feind riechen, der sich von hinten nähert. Ich hatte ihn ursprünglich erschaffen, damit mein Adoptivvater und ich die Gemeinschaft der Shifter meiden konnten. Keiner sollte davon wissen. Bis ein kleines Vögelchen der falschen Person etwas sagte, was sie nicht hätte sagen sollen. Jetzt sind die Menschen hinter mir her und die Shifter wollen mich tot sehen. Aber das ist schon in Ordnung. Das war nicht das Einzige, was mir eingefallen ist. Und wenn ich so leise wie eine Maus bin, wird mich niemand kommen sehen, bevor es zu spät ist. Dies wird ein RH-Roman sein, die FMC wird sich nicht entscheiden müssen. Kein MM Sehen Sie sich meine anderen Werke an: Wiedergeburt in der Apokalypse: Das dritte Mal ist ein Glücksfall (Buch 1 der Rebirth-Serie) -abgeschlossen Kampf, Flucht oder Erstarren: Die Geschichte der Heilerin (Buch 2 der Rebirth-Reihe) -Laufend Star's Ships- Abgeschlossen Mit Monstern tanzen- Laufend Ein Teil deiner Welt - laufend (Buch 2 der Star's Ships-Reihe) Zwietracht: Sakura#6289 Instagram: @devil_besideyou666 Schaut in meinem Discord-Kanal für das erste Kapitel vorbei! https://discord.com/invite/yYtKzveE6T
Devilbesideyou666 · 41.3K Views

My Ex (melayu sabahan)

" Jason.. dengar kau cakap begini.. saya rasa tepat betul keputusan saya kasi tinggal kau dulu.. saya langsung tidak menyesal.. tengok perangai kau yang sesedap rasa saja hina orang.. ngam lah keputusan saya tu dulu.. yalah suda jadi kaya tapi makin teruk tu gaya bila kaya.. busuk hati pui!" aku kasi kena dia. geram ba " kalau ko hina aku dulu nda apa lah? Sekarang giliran sia hina ko..  tiba-tiba aku busuk hati? Lara! Among ppl dlm dunia ni aku paling layak marah dan hina ko! Ko yang curang! Mulut sial ko tu yang cakap sia lelaki teda guna? Mana sudah lelaki kaya dan berguna yang ko kejar2 tu?" Bidas Jason berapi-api. "Jadi.. apa sebenarnya yang ko mau?! Ko mau hina-hina sia? Hina ja la bah.. sepuas hati.. sia ok ja ni.. cakap ja tu sumpah seranah yang ko mo kasi sia.. sia terima ja ni" balas ku dengan gaya tenang. Mata Jason berubah garang dengar cakap ku. Tiba-tiba dia mendekat dan tekan aku ke dinding. Aku tersentak. Terkejut. Tidak sangka Jason bertindak macam ni.  "ui!" aku try lepaskan diri. "You made me who I am today Lara. Semua pasal kau.. saya jadi begini.. you to blame!!" Suaranya pertahan tapi penuh geram.  " Then you should thank me and let me go.. kau sudah jadi orang kaya.. hidup senang.. ada segala-galanya.. boleh dapat mana-mana perempuan cantik pun yang kau mau.. apa lagi yang kau nda puas hati? " aku jawab dengan berani. Jarinya menarik dagu ku sampai betul-betul dekat dengan mukanya sampai aku boleh rasa nafasnya di muka ku.  " kau tidak tau apa yang saya lalui sebab apa yang kau buat dengan saya.. tiap hari saya fikir mau jadi kaya saja sebab kau hina saya miskin.. tiap saat saya terbayang-bayang kau curang dan tidur dengan ramai lelaki.. kau tidak tau betapa hancurnya hati saya bila kau cakap saya lelaki tidak berguna.. tiap hari tiap saat saya mau kasi bukti dengan kau yang saya bukan sehina yang kau cakap.." dia stop kijap. Aku nampak matanya macam ada dendam dan luka yang dalam. "Kau tau Lara? Saya sanggup guna jalan kotor untuk berjaya macam sekarang. Kau la racun yang sampai sekarang masih berbisa dalam hati saya.. selagi bisa dalam hati saya ni tidak hilang.. saya tidak akan kasi lepas kau.. saya tidur banyak perempuan.. saya kasi sakit hati ramai perempuan.. semuanya pasal kau!! Saya nda boleh percaya dengan perempuan pun sebab kau curang dengan saya.. kau memang racun Lara!" Jason cakap berapi-api. " Kau tidur dengan banyak perempuan bukan sebab saya, Jason. Buduh punya alasan oh.. Itu sebab kau gatal miang. Mau rasa semua perempuan. Fuck banyak perempuan. Kau sendiri getek mau kasi blame saya pula..." balasku berani. Marah. Geram. Palui betul ba si Jason ni! "Diam! Lara mulut kau kan.. dari dulu memang mulut puaka.. mulut kurang ajar.. " jari Jason cubit bibir ku dengan kasar sambil matanya terbeliak macam mau menelan aku hidup-hidup. " Kau mesti bayar satu persatu.. saya akan pastikan kau Lara.. tidak akan hidup aman.." habis saja cakap itu tiba-tiba bibirnya dengan pantas dan kasar gigit bibir ku. "Ahhh" Aku terkejut dan meronta. Aku tolak dia sepenuh hati. Tapi makin aku meronta makin kasar dan bertubi-tubi Jason cium. Kedua pahu ku dicengkam kuat. Aku rasa bibirku luka digigit dan di hisap Jason. Dia betul-betul gila. Last-last aku mengalah. Aku biar dia terus cium. Bila dia perasan aku tidak lagi melawan. Jason berhenti. Dia tatap mata ku dengan pandangan yang aku tidak faham. " Napa kau buat begini Jason?" Aku tanya perlahan. Sakit hati. Terkejut. segala macam perasaan bercampur. " Aku hukum kau.. " Jason balas selamba. hukum?  " by kissing me dengan paksa?" Tanya ku geram. " ada banyak lagi saya mau buat sama kau.. kau tunggu saja.." jawab Jason sambil ketawa ringan. Dia kasi lepas tangannya dari tubuh ku.
Nico_Robin_2777 · 35.1K Views
Related Topics
More