Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Badut Pangpang

Time Inscription

Sebuah dunia di mana yang kaya di hormati,ini menceritakan seorang pemuda berusia 21 tahun yang memutar balikan waktu dan memecah ruang demi mendapatkan kesempatan untuk membalas dendam, dia adalah seorang anak ke 2 dari keluarga kaya nama nya adalah Fahren, orang lain melihat hidup pemuda ini sempurna. Tapi sekelompok iblis telah merubah semuanya, hidup Fahren berubah saat dia terlempar ke Dunia dimana yang kuat di hormati. "Bertemu hantu aku akan memusnahkan nya, Bahkan Dewa pun lari ketika melihat aku. Aku akan mebuat para penghianat itu merasakan kapahitan melebihi kematian..!" "Mungkin aku terlalu naif atau terlalu baik hati dan fikiran ku terlalu sederhana untuk melawan iblis-iblis ini. Di kesempatan ke 2 ini aku akan mengangkat kepala dan tinju ku." _______ "Boss data yang kau minta sudah ada, maaf terlambat pihak CIA mencoba melacak ku." Sebuah suara terdengar di layar monitor dan di seberang nya ada pemuda tampan bersandar duduk di kursi bermata dingin sedang mendengarkan, nama nya adalah Fahren. "Pihak Afrika, Ingris, Arab setuju, pihak Cina dan Amerika masih belum memberikan jawaban." Sebuah suara wanita yang memegang tablet dan handphone terdengar di belakang pria itu. "Bagai mana kabar dari monyet gunung dan badut jalan ?" Pria di kursi bertanya sambil memikirkan sesuatu. "Mereka sudah mulai beroprasi ah.. tunggu meraka mengirim pesan"..."Mereka berhasil." "Semua masih di jalur nya, tingga 25% untuk meraka membayar apa yang di lalukan padaku di masa lalu, lebih tepat nya ribuan tahun dalam ingatan yang aku miliki, meskipun di masa ini kalian belum melakukan nya, tapi aku yakin kalian sudah membuat rencana, membunuh kalian terlalu mudah maka aku akan bermain dengan kalian." Pria itu mencondongkan tubuh nya ke depan sambil melihat tiga foto yang berbingkai di atas meja. Di foto bingkai pertama ada empat orang dan salah satu pria di dalam foto adalah Fahren dengan tiga sahabat nya. Di foto ke dua adalah Fahren dengan seorang gadis cantik, mereka seperti sepasang kekasih. Dan di foto ke tiga adalah Fahren dengan seorang yang sedikit mirip dengan nya. Fahren melihat foto itu dengan matanya yang dingin"Terima kasih karena kalian sudah membuka mata ku". Fahren lalu mengeluarkan foto di saku nya foto seorang wanita yang manis, lalu memejam kan mata dan bergumam "di kehidupan ini aku akan menjaga mu."
Refi_Muharam · 17.9K Views

Nuestro Amore ( Our Love)

" Kapag naakabut ka na sa kakahuyan, tumakbo ka lang. Huwag hihinto at higit sa lahat huwag kang lilingon." Ang nagbabadyang luha ni Estella ay tuluyan ng kumawala sa kanyang mga mata ng bitawan ni Lucas ang mga salitang iyon. Pakiramdam niya mapupunit ang kanyang puso kapag naiisip niyang hindi na niya ito makikita pa kailanman. Ito na ang huli at wala siyang magagawa. Hinaplos niya ang maamo nitong mukha. Kitang-kita niya ang lungkot at pait sa abuhin nitong mga mata.  " Ngunit paano ka?Natatakot ako sa gagawin nila sayo kapag nalaman nilang tinulungan mo akong makatakas. Ayokong mawala ka sakin, Lucas. Ayakong-" Hindi niya natapos ang sasabihin g siniil siya ng binata ng matamis. Ninamnam niya ang matamis nitog labi subalit sa kabila ng halik na iyon ay alam niyang malabong maulit pa iyon. " Mahal kita," anito at dinala kanyang mga kamay sa matipunong dibdib nito. Ramdam niya sa kaniyang palad ang ritmo ng pagtibok ng puso nito. "Makakalimutan ka man ng aking isip pero patuloy na titibok ang puso ko para sayo." " A-anong ibig mong sabihin?." Natigilan ang dalawa ng may marinig silang mga yabag mula sa di kalayuan pati na ang ilang boses na pamilyar sa kanya.  " Malapit na sila. Tumakbo ka na at iwan mo na ako dito. " " P-pero..." Pagsusumamo ni Estella sa binata. " Lilituhin ko sila upang mabigyan ka ng oras na makatakas dito. Diretsuhin mo lang ang kakahuyan at igigiya ka nito sa pangpang kung nasaan naghihintay ang isang banka. Gamitin mo iyon upang makatawid sa kabilang isla." Niyakap niya ang binata ng mahigpit  bago tuluyang tumakbo papunta sa madilim na kakahuyan. Tanging ang liwanag ng buwan ang nagpapaninag sa kanyang dinaraanan habang kumakawas sa kanyang mata ang masaganang luha. Hindi siya tumigil kahit na narinig niya ang pagsigaw ni Lucas sa di kalayuan. 
DayDreamer99 · 8.7K Views