Oposcal
Tahun 2047, dunia berubah ketika wabah misterius bernama Oposcal muncul. Tidak ada yang tahu dari mana asalnya, tetapi wabah ini menyebar dengan cepat, memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Gejalanya dimulai dengan demam tinggi, kejang-kejang, dan akhirnya koma.
Namun, ada sesuatu yang lebih mengerikan dari sekadar kematian. Mereka yang terjangkit Oposcal menghadapi dua kemungkinan:
Terpilih: Orang yang terpilih akan hidup kembali dengan kekuatan luar biasa, kemampuan yang melampaui batas manusia dengan kekuatan elemen elemen ataupun lain dari elemen (kekuatan yang belum pernah ada)
Tidak Terpilih: Mereka yang tidak terpilih akan mati dengan tubuh yang membusuk dalam hitungan jam.
Wabah ini tidak hanya mengancam nyawa manusia, tetapi juga menimbulkan ketakutan, kekacauan, dan perpecahan di masyarakat
Korai Inoue adalah siswa SMA kelas 3 yang menjalani hidup biasa di kota kecil bernama Fujihara. Ia dikenal sebagai pemuda pendiam yang tidak menonjol di antara teman-temannya. Ayahnya adalah seorang ilmuwan yang bekerja di pusat penelitian wabah Oposcal, sementara ibunya sudah lama meninggal karena kecelakaan
Pada suatu pagi, tubuh Korai tiba-tiba lemas di tengah kelas. Suhu tubuhnya naik drastis, dan ia kehilangan kesadaran. Teman-temannya panik, dan guru segera memanggil ambulans.
Namun, dalam perjalanan ke rumah sakit, Korai jatuh ke dalam koma
Korai berada di ambang kematian. Dalam kegelapan pikirannya, ia mendengar suara aneh, seperti bisikan yang berasal dari tempat yang jauh.
"Apakah kau siap menerima takdirmu?"
"Takdir apa? Aku tidak mengerti..." jawab Korai dalam pikirannya.
"Jika kau ingin hidup, buktikan bahwa kau layak. Jika tidak, kau akan mati di sini."
Korai merasa tubuhnya terbakar, seperti ada sesuatu yang mencoba menghancurkan dirinya dari dalam. Ia berjuang untuk bernapas, berteriak, dan melawan rasa sakit itu.
Setelah berjam-jam di ambang kematian, sesuatu dalam dirinya berubah. Tubuhnya berhenti gemetar, dan ia membuka matanya. Dokter yang memeriksanya terkejut melihat Korai hidup kembali.
"Kita pikir dia tidak akan bertahan…" gumam salah satu dokter.
Namun, Korai bukan lagi manusia biasa. Ia telah terpilih.
saksikan pertarungan dan pertualangan Korai untuk membasmi Oposcal>>