Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Dobijam Batine Od Devojke

ARCHIVERSE

About This Universe Archiverse is a fantasy MMORPG world based on the regular world's connected universe system. In Archiverse, reincarnates can meet other reincarnates from the regular world. Together, each reincarnation's life determines the development of Archiverse's complex cycle. 1. Cosmic Complex Universe System Venture into Archiverse, which is full of challenges and wonders, unraveling its inexhaustible mysteries. Archiverse's complex system cosmic presents the cyclical development of the universe, with fantastic events and seasons out of the ordinary. The world's background music can be heard directly from nature, through the diverse atmospheres of the sky and space. Allows reincarnates to perform various magical techniques, which can be seen by the naked eye, increase their level or strength, change form, have unique styles, and even evolve into complex and absurd forms. 2. Determine MMORPG Life Destiny Reincarnates have free rein in Archiverse, determining each destiny they choose. Your destiny in Archiverse starts with you, you alone determine and control it directly, write each page, and determine your own destiny for the end of your life. 3. Diverse Reincarnations Befriend or study with stronger reincarnations. Or marry another reincarnation/"NPC" you love in Archiverse. You can also go solo and rise to the top in your own way, even become a ruthless villain. Be yourself or whoever you like. The various encounters, friendships, adventures, togetherness, and farewells in Archiverse will play on your every emotion and feeling. Past, present, and future are actually one and the same thing. But laughter and tears are choices. What's new in version 1.2.6 (Surge Update). 1. New character: La Ode. 2. New event: Storm Pirates (Giant Mermaid, Evacuation Letter, Pirate Wave War), 3. New place: Kayali Bay village.
Amazechicken · 9.5K Views

Asralux Pahlawan Dari Kegelapan

Asralux: Pahlawan dari Kegelapan Episode 1 – "Yang Dibuang" By Bagas D --- Langit mendung menggantung muram di atas Akademi Pahlawan Arkhaya, tempat para calon penyelamat bangsa digembleng dan dilahirkan. Hari ini adalah hari kelulusan. Hari penuh sorak-sorai. Tapi tidak baginya. Di tengah lapangan besar yang dikelilingi pilar-pilar emas, Ardan berdiri dengan kepala menunduk, tubuhnya penuh luka, pakaiannya compang-camping, dan kedua tangannya gemetar memegang selembar kertas lusuh. Sementara teman-teman seangkatannya berdiri dengan penuh kebanggaan, mengenakan jubah pahlawan dan menerima simbol kehormatan, Ardan hanya berdiri sendiri—dalam diam dan kehinaan. > “ARDAN.” Suara keras sang Kepala Dewan menggema dari podium. Semua perhatian langsung tertuju padanya. > “Nilaimu... adalah yang TERENDAH dalam sejarah akademi kami.” “Tidak hanya gagal. Kau memalukan.” Riuh rendah tawa dan bisikan menyakitkan menyeruak. > “Dia tuh? Yang dulu katanya latihan tiap malam? Hah!” “Mana sekarang tekadmu itu, Ardan?” Ardan hanya diam. Tapi dalam dadanya, ada yang terbakar. Luka demi luka yang tak terlihat di tubuhnya, tapi mengoyak jauh lebih dalam: harga diri. Lonceng besar berbunyi. Sebuah kristal kehormatan dilemparkan ke arah kakinya. Retak. Pecah seperti mimpi-mimpinya. > “Mulai hari ini, namamu dihapus dari catatan kami. Kau bukan lagi calon pahlawan. Kau… dibuang.” --- Senyap. Bahkan angin pun seolah menolak menyentuhnya. Ardan memungut kristal yang retak itu. Darah menetes dari telapak tangannya yang terluka. Tak ada tepuk tangan. Tak ada air mata. Tak ada siapa pun yang berdiri untuknya. > “Apa artinya jadi kuat… jika tak ada yang melihat?” “Apa gunanya semua latihan malam, semua luka, semua keyakinan… kalau ujungnya aku tetap dianggap gagal?” Ia melangkah pergi melewati gerbang Akademi. Setiap langkahnya seperti membelah dunia. Orang-orang menatapnya dengan jijik. Seorang anak kecil melempar batu kecil ke arah kakinya. Ibunya langsung menarik si anak menjauh. > “Jangan dekat-dekat! Dia buangan!” “Katanya dia gagal jadi pahlawan, bahkan tak bisa angkat pedang dengan benar!” Ardan berjalan terus. Tak ada tempat untuknya di balik dinding emas Akademi. Tak ada tempat untuk orang seperti dia—orang dengan tekad tapi tanpa nama. --- Di kejauhan, seorang perempuan berkerudung hitam berdiri di atas menara. Matanya bersinar redup. Ia memperhatikan langkah Ardan dengan seksama. > “Akhirnya… matahari telah jatuh ke bayang-bayang.” “Dan dari kegelapan… lahirlah cahaya baru.” --- Senja tiba. Ardan duduk di atas tebing, melihat ke arah kota Arkhaya yang indah dari kejauhan. Langit berubah merah, seperti simbol perang batin dalam dirinya. Tangannya masih berdarah memegang pecahan kristal. Tapi dia tak melepaskannya. Karena itulah satu-satunya bukti bahwa ia pernah mencoba. Bahwa ia belum selesai. > “Jika dunia tak menginginkanku… aku tak akan memohon diterima.” “Aku tak perlu jadi cahaya mereka… Aku akan jadi cahaya dalam kegelapan.” “Dan saat mereka memohon pertolongan… biarlah bayangan yang menjawab.” --- [TO BE CONTINUED]
Bagas_Dwi_0738 · 322 Views

who'st he puss now

Ode to a Not Puss Wrecks The Many Faces of The F** It All* Preface In the city of Thebes, where truth is twisted and power corrupts, a fierce woman rises to shatter illusions and reclaim her destiny. Known only as The F*** It All, she refuses to be defined by names, titles, or the lies spun by those who seek to control her. Her story is one of rebellion, self-invention, and unapologetic defiance—a modern myth wrapped in the language of Shakespeare and the spirit of a revolution. This time, she’s not just surviving—she’s about to wreck his world and fix it all at the same damn time. Call her The F*** It All Wrecks, because she’s the wrecking ball no one saw coming—breaking down the old and building up the new in one unstoppable force. Characters The F* It All Wrecks** Once known by many names, she shattered her own identity to escape the suffocating control of her father, King Laius. She is a master of self-reinvention and survival, having learned early that in Thebes, truth is a weapon and names can be chains. With a sharp tongue, a protective spell, and a refusal to play by anyone else’s rules, she stands as a living paradox: both everywhere and nowhere, both legend and outcast. She claims her own air rights and answers to no one. Now, she’s ready to wreck the system that tried to break her—and fix what truly matters. King Laius (King Lay-us) The manipulative king of Thebes, whose name sounds like a cruel joke: “Lay-us”—because he won’t lay The F*** It All or her sister ever again. Once a predator cloaked in royal power, Laius now finds himself outwitted and outplayed by his own daughters. His attempts to control and “lay” claim to them have been spectacularly thwarted, leaving him grasping at shadows and empty threats. King Lay-us? More like King ‘Won’t Lay Us’—he’s all talk, no touch. And now, he’s about to get wrecked. Jocasta Queen of Thebes and mother to The F*** It All, Jocasta is caught between two worlds: loyalty to her husband and a growing sense of what’s right. She’s spent years ignoring the cracks in her family’s foundation, but as her daughter’s rebellion grows, Jocasta is forced to confront her own complicity and decide where her true loyalties lie. Echo (Sister) Echo is The F*** It All’s fiercely loyal younger sister. Quick-witted and unafraid, she’s always been her sibling’s confidante and co-conspirator. Echo has a knack for mimicry and misdirection, often running interference to protect her sister from Laius’s schemes. She’s the only one who knows some of The F*** It All’s secrets, and she’s ready to stand beside her, no matter the cost. The Chorus A collective of sharp-tongued commentators, the Chorus serves as the voice of Thebes—sometimes wise, sometimes foolish, always entertaining. They break the fourth wall, offer comic relief, and aren’t afraid to call out the absurdity of the city’s drama. Their commentary blends Shakespearean flourish with modern sarcasm, keeping the audience grounded (and laughing) as the story unfolds. Agent Gray A shadowy figure from outside Thebes, Agent Gray represents the meddling bureaucracy that tries—and fails—to make sense of the city’s chaos. Tasked with “investigating” The F*** It All, Gray is perpetually confused, always a step behind, and ultimately powerless in the face of Thebes’s surreal politics and shifting truths. The People of Thebes Ordinary citizens, easily manipulated by Laius’s propaganda and the Chorus’s rumors. They are the comic relief, sometimes wise and sometimes clueless, reflecting the confusion and absurdity of living in a city where reality changes with every rumor. Thebes is a city drowning in contradictions—prosperous yet plagued by confusion, ruled by a king whose grip on truth is as fragile as it is tyrannical. The F*** It All, once a pawn in her father’s game, has shattered her identity into fragments, blinding the world to her true self. With a protective spell and unyielding spirit, she fights to expose Laius’s lies, reclaim her name
Ms_Thirteen · 13.7K Views

CEO Jutek Dan Perisainya

Khafi Arjuna Naufal dan Zahira Zakiyah Nadira adalah individu yang terpisah, tetapi kehidupan keduanya terhubung kembali dengan cara luar biasa, yaitu takdir. Khafi adalah seorang CEO dengan lima saudara, dia anak ketiga, kepribadian yang jutek membuat banyak orang tidak suka dengannya, Khafi juga memiliki Jin dengan menjelma sebagai merpati, Jin itu memiliki kekuatan sihir yang hebat. Hingga membuat Khafi mengetahui segala masa lalunya yang belum tuntas dan menyakitkan. Rasa bersalah dari masalalunya membuat dia sangat ingin menuntaskan masalahnya di dunia masadepan. Dahulunya dia adalah seorang kesatria. Sementara di masa depan dia CEO ternama. Kekayaan yang dimilikinya membuat dia diincar oleh beberapa musuh dari masalalunya juga, dari seorang wanita yang menginginkannya, sampai dari CEO lain yang sering diacuhkan Khafi, mereka yang tidak terima mengirimi mantra sihir jahat kepada Khafi. Hingga keadaan yang tidak memungkinkan, seorang Alim meminta keluarganya mencarikan gadis yang berhati baik dan tulus serta penglihatan batin yang terbuka, yang akan menjadi perisai untuk Khafi. Keluarga Khafi hendak menikahkannya dengan Tiana, gadis yang disarankan seorang Alim. Namun, Tiana pura-pura sakit parah, dan meminta Zahira yang adik tirinya, untuk menggantikannya, agar keluarga Khafi memberi uang untuk pengobatan, nyatanya uang itu untuk kesenangan Tiana sendiri. Keluarga Khafi menerima pengantin pengganti dari Tiana, karena tahu kalau Zahira gadis yang sangat baik dan seorang Alim pun setuju. Namun, tidak dengan Khafi yang sangat membenci Zahira, karena pikiran Kahfi, Zahira menikahinya demi uang. Khafi pun acuh tak acuh dan setiap hari Zahira merasa terluka oleh prilaku Khafi kepadanya. Bagaimana kelanjutan kisah mereka? Bagaimanakah, masalalu Khahfi yang masih terhubung di zaman moderent? Apakah Khafi bisa berubah? Apakah Zahira bisa bertahan dengan pernikahannya?
Ririnby · 176K Views

Musang : Sang putera perkasa (Malay)

80% di alam kehidupan ini memiliki senjata sumpahan yang berbeza beza dan unik. Namun, sebuah kisah terjadi di kepulauan melayu dengan adanya sebuah senjata sumpahan yang diwariskan dari generasi sebelumnya senjata itu dipanggil "Saktul Aruan" sebuah keris sumpahan yang diwariskan yang pada masanya dimiliki oleh Badang yang digelar sang perkasa yang pada asalnya dihormati oleh rakyat penduduk Bumi Melaka. Tetapi setelah pihak atasan meramal pengguna keris generasi seterusnya merupakan suatu makhluk yang ganas yang kononnya utusan syaitan. Rakhta seorang wakil menteri pertahanan dan sekaligus perdagangan ingin menyingkirkan dan menjual separuh penduduk melaka dan peniaga kecil dari kepulauan melayu untuk dijadikan hamba di negara luar. Hal ini menimbulkan konflik kerana badang sangat membantah keputusan Rakta lalu bangsawan bangsawan di kepulauan melayu menghujat badang kerana telah murka pada kerajaan yang membayar mereka. Namun, badang masih memikirkan nasib peniaga kecil dan rakyat jelata meskipun diejek dengan gelaran prawaris Iblis. Musang adalah anak kepada badang selalu pula diperli oleh orang awam mengatakan ayahnya adalah prawaris iblis tetapi makyan yang menjaga musang dari kecil yang merupakan seorang penjual buah sentiasa menenangkan Musang dan ditemani oleh anaknya Makyan iaitu Mawar. Beberapa minggu kemudian terjadinya serangan datang dari kepulauan eropa menyerang bumi melaka.. Yang diketuai oleh Ragnar Ortellon yang merupakan 1 dari 9 Raja perang dunia atau puak melayu menggelarnya "Duli bayangan derhaka" peperangan itu terjadi amat dasyat hanya disebabkan rekod yang dibocorkan mengenai kekuatan tenaga batin dan mengenai peninggalan artifak senjata agung di bumi melaka. Tentera mereka sangat ramai dan terlatih dan Badang turun untuk mencabar Ragnar yang merupakan salah satu Duli Bayangan Derhaka dunia dan akhirnya tewas. Musang mendapat gelisah dan berlari mencari ayahnya di tengah medan perang dan dia melihat ayahnya diterkam depan matanya. Di saat pewaris Saktul Aruan meninggal maka nama di keris itu akan terpadam dan tiba tiba Nama keris itu bertukar dari "Badang" kepada "Musang" tiba tiba Musang mengeluarkan aura yang sangat kuat dari keris Saktul Aruan dan seolah olah itu bukan kuasa seorang budak berusia 11 tahun dan dia menggunakan Pembuka batin saktul aruan dan mengalahkan Seorang Duli Bayangan Derhaka. Setelah perang selesai musang pun diburu oleh Tentera kepulauan Melaka hanya kerana Ramalan yang dibuat Musang pun lari ke kepulauan Borneo untuk berselindung dan menyembunyikan Identitinya. 4 tahun kemudian Rakta tidak berhenti mengupah pembunuh upahan dari pelbagai wilayah untuk mengejar Musang. Musang mengutuskan untuk kembali ke kepulauan melayu dengan menyembunyikan identitinya demi menghentikan Rakhta dan membersihkan semula namanya. Dia membalut nama di saktul aruan supaya dapat menyembunyikan identiti sebenarnya. Dan dia diberi 7 pelabuhan haram milik rakhta yang perlu dijatuhkan sebelum dia menjatuhkan Rakhta. Pelabuhan pelabuhan haram ini hidup dalam wilayah Nusantara.
Diepfieyy · 1.3K Views

ARUNIKA: Kanvas di Balik Samudra

Di atas kanvas langit yang tak pernah sepenuhnya biru, terbentang kisah seorang taruna—Noaniel Aquino Navis Naviarta—yang melangkah dalam diam, menyimpan badai di dada dan samudra di tatapannya. Ia bukan pahlawan yang menghunus pedang di tengah sorak, melainkan penjaga sunyi yang menundukkan waktu dengan keteguhan langkah dan kesetiaan tanpa suara. “ARUNIKA: Kanvas di Balik Samudra” adalah elegi tentang perjalanan batin seorang pelaut muda yang meniti lorong-lorong kedisiplinan dan kehormatan, sembari memikul beban masa lalu yang tak pernah ia biarkan karam. Ketika satu undangan reuni melayang masuk—dengan nama lama yang terukir lembut: Aneira Aluna Primadisa Vireska—Noaniel dihadapkan pada dermaga kenangan, tempat di mana luka pernah singgah, dan rindu menggantung tanpa alamat. Dengan latar dunia keras taruna, tawa getir di barak, dan malam-malam yang dihiasi doa sunyi, kisah ini mengalun bagaikan simfoni laut: tenang di permukaan, namun dalamnya menenggelamkan. Ia bukan sekadar cerita tentang cinta yang tertunda, melainkan tentang keberanian menyentuh kembali warna pertama yang pernah dilukiskan di kanvas hati—warna yang tidak pernah pudar meski badai kehidupan datang bergulung-gulung. Dalam arus waktu yang tak pernah menunggu, Noaniel menuliskan kisahnya bukan dengan tinta, melainkan dengan langkah. Bukan dengan kata, melainkan dengan keberanian menoleh ke belakang—untuk memahami bahwa kadang, yang kita cari di cakrawala jauh… justru telah lama berdiam di dalam dada.
navierta · 726 Views

Pembunuh Para Dewa

Alur Cerita 1. Awal Kehidupan Biasa (Prolog) Tokoh utama lahir sebagai manusia biasa, hidup di dunia yang dipimpin oleh para dewa yang memegang kekuasaan mutlak. Dia menyaksikan bagaimana dewa-dewa ini mempermainkan hidup manusia, memeras kekayaan, dan menindas yang lemah. 2. Kebangkitan Amarah Ketika keluarganya dihancurkan oleh para dewa yang haus kekuasaan, sang pemuda selamat dari maut. Dalam pelariannya, dia menemukan sebuah pedang kuno yang menyimpan kekuatan dari era sebelum para dewa berkuasa. Saat dia menyentuhnya, tangannya berubah menjadi emas yang memancarkan kekuatan super, memberinya kekuatan untuk melawan. 3. Perjalanan ke Istana Para Dewa Bersama sekelompok kecil pemberontak, sang pemuda memulai perjalanan ke puncak dunia untuk menghancurkan para dewa. Dalam perjalanannya, dia harus menghadapi rintangan: makhluk-makhluk penjaga surga, tentara bayaran dewa, dan bahkan pengkhianatan dari teman seperjalanan. 4. Konflik Batin dan Pertarungan Besar Di puncak istana para dewa, dia menghadapi pilihan: apakah dia akan menjadi pembunuh kejam seperti para dewa, atau tetap memegang hati manusianya? Namun, tak ada jalan mundur. Pertarungan melawan dewa-dewa terjadi dengan kekuatan yang mengguncang langit dan bumi. 5. Akhir yang Menggantung Setelah mengalahkan dewa utama, sang pemuda berdiri di atas takhta kosong. Namun, dia menolak memerintah. Sebaliknya, dia menghancurkan takhta itu, menyebarkan kekuatan dewa ke manusia lain, menciptakan dunia baru tanpa takhta dan kekuasaan absolut. Namun, ini juga membuka pintu untuk kekacauan baru—dan mungkin, kegelapan yang lebih besar. --- Tema Utama Pemberontakan Melawan Kekuasaan Absolut Cerita ini berfokus pada perjuangan melawan sistem yang mapan dan sewenang-wenang. Manusia vs Dewa Pertanyaan tentang batas antara manusia dan dewa, serta apakah kekuatan absolut membuat makhluk kehilangan hati nurani. Kekuatan dan Harga yang Harus Dibayar Tokoh utama harus menghadapi pertarungan batin antara menggunakan kekuatan untuk keadilan atau menjadi monster yang sama dengan yang ia lawan. Pengkhianatan, Persahabatan, dan Perjuangan Sepanjang perjalanan, hubungan antar karakter akan diuji oleh pengkhianatan dan pengorbanan. Akhir yang Reflektif dan Menggantung Setelah semua konflik, tidak ada akhir yang mutlak. Apakah kehancuran dewa-dewa membawa dunia baru yang lebih baik, atau hanya menciptakan kekacauan yang lebih besar?
Yumin_pg · 2.2K Views
Related Topics
More