Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Pendekar Mabuk

AROMA MISTERI

(21+ CERITA INI MENGANDUNG UNSUR DEWASA, MOHON BIJAK DALAM MEMILIH DAN MEMBACA, PASTIKAN ANDA SUDAH DEWASA DAN TAU RESIKONYA) Orang sering bilang kalo masa muda adalah momen yang paling berharga, dimana orang cari kesenangan, cari teman, pengalaman dengan keluarga, dan lain - lain. Tapi bagi gua, itu bullshit. Gua hidup dari keluarga pas - pasan. Masa kecil gua cuma keisi dengan kenangan buruk dari kedua ortu gua. Papa gua yang sering mabuk dan main cewe, sering hukum gua secara fisik. Sedangkan mama gua yang histeris tiap hari, lebih sering keluar sama selingkuhannya daripada dirumah. Gua sendiri, sebagai orang chinese yang hidup dijakarta, sering dapat tekanan rasisme dari lingkungan sekeliling gua. Jadi bagi gua, masa kecil yang bahagia itu cuma omong kosong. Berbekal keinginan untuk segera terpisah dari keluarga, gua fokusin diri gua dalam kegiatan akademik. Gua berharap bisa segera dapet beasiswa, dan tinggal terpisah dari kedua ortu gua. Namun ternyata cobaan hidup gua punya tujuan lain. Di tahun 2019, pandemi di Indonesia merenggut nyawa kedua ortu gua. Saat itu gua berumur 18, anak tunggal, dan udah gak punya siapa - siapa lagi. Beberapa orang dari keluarga besar menawarkan gua untuk ikut mereka. Tapi, pengalaman tadi udah cukup buat gua trauma dengan kata “Keluarga” Alhasil, 2019 gua putusin untuk pindah Surabaya sendirian. Dan inilah cerita gua dimulai. Ayo Berlangganan Cukup Dengan Paket Professional Rp. 100,000 Kalian Sudah Bisa Mengakses Semua Konten Saya Dalam Karyakarsa Mulai Dari Konten Cerita, Doujin, Manga, Manhwa, Dan Hentai Dll.
Widasu · 4.2K Views

The Twilight Sun Warrior

In a world where ancient Malay martial arts intertwine with mystical forces, Aina Batrisya, a teenage girl of mixed Malay-Chinese descent, discovers an extraordinary gift—she can perceive the Aura of Semangat Energy. Born with only one functioning eye, she is fated to wield a power that ebbs and flows with the cycles of the moon. When a powerful artifact, the Gendang Pahang, is stolen from the National Museum, Aina is thrust into a hidden war between the Persatuan Gerhana, a ruthless syndicate stealing mystical relics, and the Orang Bunian, enigmatic forest guardians. At the heart of this conflict stands Rahim Tempurung, a deranged archaeologist turned warlord, seeking to resurrect the lost kingdom of Gangga Negara using forbidden magic. Guided by the mysterious Tok Rimau, a hermit warrior who holds the secrets of forgotten silat techniques, Aina embarks on a perilous journey through both the physical and spiritual realms of Malaysia. From the misty peaks of Gunung Ledang to the ruins of Kota Gelanggi, she must master the Seven Forms of Semangat Energy—Earth, Water, Fire, Wind, Roots, Stars, and Dreams—to reclaim her lineage and prevent a catastrophic war. But as betrayal lurks among her closest allies and hidden truths about her ancestry unravel, Aina faces the ultimate question—will she embrace her destiny as the Pendekar Matahari Senja, or will she be consumed by the very power she seeks to control? With Kerambit Bulan, a sentient crescent-shaped dagger, and the legendary Selendang Sari Nabawi, a sacred cloth woven with the resilience of ancient warriors, Aina must stand against dark forces that threaten not just her homeland, but the balance between the mortal and spirit realms. A story of war, heritage, and self-discovery—The Twilight Sun Warrior is an epic fantasy that blends the elegance of traditional Malay silat with the wonder of mythical realms.
twilight_master · 12.5K Views

PERJALANAN ANAK DESA

Hutan Sancang, tempat yang dikenal sebagai tanah sakral bagi para pendekar, diselimuti kabut tipis saat fajar menyingsing. Di antara pepohonan raksasa dan akar-akar yang menjalar, seorang bocah lelaki berdiri tegap, tubuhnya kecil namun penuh tenaga, matanya tajam menatap seekor kijang yang tengah minum di tepi sungai. (Cicit burung terdengar bersahutan, air sungai mengalir dengan gemericik lembut…) Namanya Wira, seorang anak yatim piatu yang sejak kecil hidup di alam liar. Tubuhnya berbalut kain sederhana yang sudah usang, tetapi matanya penuh dengan semangat tak terkalahkan. Hari ini, ia harus berburu untuk bertahan hidup. Dengan nafas teratur, ia melangkah perlahan mendekati kijang itu. Namun tiba-tiba… (Dentuman keras! Seperti petir yang menyambar…) Dari dalam semak-semak, seekor harimau kumbang meloncat menerjang kijang itu dengan cakarnya yang tajam. Wira terperanjat, tapi bukan karena takut—melainkan karena kagum. Harimau itu melirik sekilas ke arahnya, seolah memberi peringatan untuk tidak mendekat. Namun, Wira tidak mundur. “Kau hebat,” gumamnya pelan. (Hening. Angin berbisik lembut di antara dedaunan…) Tanpa diduga, langkah kakinya justru membawanya lebih dekat. Harimau itu menatapnya tajam, tetapi bukan dengan amarah—melainkan dengan ketenangan yang menggetarkan jiwa. Saat itu, terdengar suara langkah kaki berat mendekat dari balik pepohonan. (Suara ranting patah, gemuruh langkah mendekat…) Sosok berjubah hitam dengan sorot mata tajam muncul dari balik rimbunan hutan. Wira menatapnya tanpa gentar. Ia tahu siapa pria itu—Prabu Siliwangi, penguasa Pajajaran, seorang raja sakti mandraguna yang konon memiliki ikatan batin dengan harimau putih. “Anak kecil, mengapa kau tidak lari?” suara Prabu Siliwangi bergema seperti petir di langit yang tenang. Wira menatapnya langsung. “Aku tidak takut.” (Guruh menggelegar di kejauhan…) Sang Prabu tersenyum tipis. Ia melihat ke dalam diri bocah itu—bukan sekadar keberanian, melainkan juga ketulusan yang langka. “Kau tidak takut mati?” “Aku hanya takut jika hidupku tidak berarti,” jawab Wira mantap. (Desir angin berhembus lebih kencang, dedaunan berjatuhan…) Mata Prabu Siliwangi berbinar. Di usianya yang telah matang, ia jarang menemukan seseorang seperti Wira—seorang anak yang tidak hanya kuat, tetapi juga memiliki jiwa yang bersih. “Aku akan mengajarimu ilmu sejati,” ujar sang Prabu. Wira mengernyit, tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. “Mengajarku?” Prabu Siliwangi mengangguk. “Kejujuran dan keberanianmu lebih kuat daripada pedang mana pun. Kau layak menjadi muridku.”
popyy_5435 · 820 Views
Related Topics
More