Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Zidane Veronique

Diksi Patah Hati

Tama adalah seorang remaja SMA di Jakarta yang gemar bermain band dengan temannya, Akbar dan Zidan. Lalu, hadirlah Gita, temannya Akbar untuk mengisi vokal pada band mereka. Dari situlah Tama mulai menyukai Gita dan terjadi konflik dengan seorang teman, yaitu Akbar yang sama-sama menyukai Gita. Tapi bukan di situ inti masalahnya, di saat Akbar sudah merelakan Gita untuk bersama Tama, Gita berencana untuk pulang ke Jogja, ia harus meneruskan pendidikannya dan kuliah di kampung halamannya. Tama sangat bingung harus berbuat apa, sedangkan perasaannya kepada Gita sama sekali belum pernah diungkapkannya. Seperti Merapi yang dicabut dari akarnya dan dihujamkan ke tubuh Tama, bertubi-tubi rasanya. Karena setelah Tama lulus dari SMA, Ayahnya menyuruh Tama untuk kuliah mengambil jurusan management. Tama merasa management bukan bidangnya, ia ingin menggapai impiannya menjadi penulis novel dengan mengambil jurusan sastra. Perdebatan panjang antara anak dan Ayah yang sama-sama kuat dengan keinginannya. Tama melarikan otaknya yang sedang kalut ke Bogor untuk berbagi apa yang tengah dialami kepada teman bijaknya, Kang Deni dan Teh Nita. Tapi, di pertengahan jalan ia mendapati seorang wanita dengan vespa yang mogok menepi di pinggir jalan. Tama membantu wanita itu karena ia pun mengendarai vespa. Disaat mereka berkenalan, Tama hampir melupakan seseorang yang selama ini dalam pikirannya. Tama dan Diana pun menjadi semakin dekat. Ketika mereka sudah semakin dekat bahkan muncul sebuah perasaan dari hati mereka masing-masing. Tapi, bagi Tama masih ada yang mengganjal di hatinya. Setelah perpisahannya dengan Diana dan diberi gantungan kunci berbentuk vespa yang dibagi dua sebagai bukti bahwa mereka akan menyatukan gantungan kunci itu lagi. Lalu, ia memutuskan untuk menyusul Gita ke Jogja dan kuliah di sana, dengan syarat harus mengambil jurusan management. Ia harus memilih impiannya atau cintanya, dan ia meninggalkan impiannya untuk menggapai cintanya. Tapi, pilihan yang ia putuskan itu justru malah membuat orang tuanya kecewa karena ia tidak serius dengan kuliahnya dan membuat dirinya merasa bodoh juga karena cintanya, Gita akan dijodohkan dengan kedua orang tuanya. Walaupun Gita tidak mau, keputusan orang tuanya tidak bisa dibantah. Tama hanya menikmati hidupnya dengan menulis dari rasa sakit yang dialaminya. Lalu, Diana masih saja setia menunggu Tama kembali kepadanya untuk menyatukan kedua gantungan kunci berbentuk vespa itu, serta hatinya.
Sutan_Azis · 7.5K Views
Related Topics
More