Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Akhlak Mahmudah

Jodoh Jalur Istikharah

Ara dalah seorang puteri tunggal dari keluarga kaya. Ara tidak pernah meninggalkan shalat Malam walaupun ia tidak pernah mendapatkan jawaban dari do'a nya melalui mimpi seperti yang ia harapkan, saat ini Ia mengagumi seorang laki-laki yang bernama Agam, Laki-laki yang selalu membuat video ceramah ataupun pembahasan hadist singkat di akun media sosialnya. sudah 2 tahun Ara mengagumi pemuda religius itu, tak disangka bakat Ara sebagai editor video ternyata membuat mereka saling mengenal satu sama lain. tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah, selama kita sudah ditakdirkan untuk bertemu dan berjodoh sejauh mana pun kita berasal Kita akan tetap dipertemukan dan Hal apa pun yang sudah Allah takdirkan menjadi milik kita tidak akan pernah tertukar menjadi milik orang lain. Banyak Laki-laki yang menawarkan Cinta dan ketulusannya pada gadis cantik itu, namun lagi-lagi Hatinya tertutup untuk siapa pun. Usianya kini beranjak kepala Dua, Akhirnya profesi dan bakat nya membuat Ara bertemu dengan Laki-laki idolanya. Agam namanya, Ara ditawarkan bekerja oleh temannya dan tidak disangka-sangka yang memiliki Acara itu adalah Laki-laki yang menjadi standar calon pendamping Ara. Lemah lembut, pemalu kepada kaum perempuan, dan sangat mengedepankan Akhlak. Tutur kata Agam tidak pernah gagal membuat semua perempuan yang mendengarnya luluh, bagaimana tidak bahasa yang sangat sopan dan ilmu agama yang memadai membuat ia terlihat sangat menarik walaupun paras wajahnya tidak termasuk kategori laki-laki tampan. tapi ia cukup membuat perempuan merasa Aman, dengannya masa depan di dunia dan Akhirat akan seindah kisah Rasulullah dan Khadijah yang cinta dan kehidupannya dituntun Syariat Allah.
Ai_rahmawati · 6.1K Views

Bab 1 Reuni sahabat dan keluarga Yasin Saat pagi hari, Yasin dan Fat

Sinopsis Setelah mengalahkan dan kembali memenjarakan Raja Khodam, Yasin dan anak anaknya hidup damai. Bahkan Sidiq dan Jafar sudah kembali tinggal bersama Yasin. Sidiq dan Jafar sudah mempunyai usaha kecil kecil an. Hanya Nisa yang masih duduk di bangku SMA, dan masih tinggal di Pesantren. Sidiq telah terjun di masyarakat bersama Jafar. Mereka berdua mengamalkan ilmunya dengan mengajar Ngaji kepada masyarakat. Di Samping menjalankan usaha serta meneruskan Ayahnya mengurus kebun pembibitan. Namun masalah selalu muncul dalam hidup manusia, kehadiran Isti sahabat lama Yasin dan Fatimah mengadukan anaknya yang selalu diganggu makhluk halus. Belum lagi tantangan dakwah Sidiq dan Jafar dalam berdakwah. Dimana berbeda dengan era Yasin ayahnya. Tantangan Sidiq dan Jafar yang lebih kompleks, karena musuh yang tidak secara terang terangan menyerang fisik. Akan tetapi lebih kepada merusak akhlak bahkan Akidah umat. Begitu juga permasalahan Nisa yang masih duduk di bangku sekolah. Nisa yang memiliki paras cukup cantik, seringkali dibully oleh teman sesama wanita. Sampai Nisa harus berurusan dengan gadis yang mempunyai kakak seorang Guru beladiri. Meski Nisa enggan meladeni, akan tetapi terus saja dipaksa untuk adu fisik. Tentu saja Sidiq dan Jafar tidak tinggal diam, meski tetap menjaga image jika mereka sudah dianggap orang yang berakhlak baik. Mereka berusaha tetap menggunakan cara diplomasi daripada konfrontasi fisik. Hanya kadang harus meladeni tantangan adu fisik, sekedar mempertahankan diri. Bagaimana kisah seru perjalanan Tiga Saudara tersebut? Ikuti dan simak terus perjalanan Tiga Saudara SiJaNi, singkatan dari Sidiq Jafar dan Nisa.
Abu_Alfin17 · 3.2K Views

pengagum Rahasia

Bertemu secara tak sengaja, Dan mencintai mu secara tiba-tiba. Apakah ini pepatah? Atau kenyataan... Hal ini lah yg menjadi pertanyaan dalam hati dan pikiran ku. Apakah benar? Katanya, orang yang mengagumi seseorang secara diam-diam lebih dari 4 bulan, Ini bukanlah sekedar mengagumi tetapi ini YANG dinamakan CINTA. saya bertemu dengannya secara tiba-tiba dan tanpa disengaja. Dan saya juga seperti Remaja-remaja pada umumnya. Yang pastinya Juga mempunyai perasaan suka kepada seorang pria. Seperti saya yang mengagumi seorang Kaka kelas yang handsome berbeda dari teman-temannya. Mengapa dia berbeda??? Apakah dia memiliki kekuatan? Kekuasaan? Kekayaan?. Ouhh tentunya bukan.... Dia sangat berbeda dari teman-temannya karena dia sangat sangat mempunyai akhlak yang mulia. Suatu hari Di sekolah, pada jam istirahat, saya sedang kumpul-kumpul dengan circle sayaa yaituu Nisa, Zahira, dan Ningsih. Lalu 'Nisa' bertanya kepada kuu "eh istii tipe cowo idaman kamu itu gimana sih?" Terus 'Zahira' malah memotong jawaban dari Isti. "kalo tipe ku sihh yang penting ganteng, pintar, banyak duitnya." 'Ningsih' dan 'Nisa' langsung sontak bersama-sama bilang: "dihh dasar mata duitan, udah gitu Mandang fisik lagii hiih dasar 'Zahira' " "Yang ditanyakan Isti bukan kamu" ucap Nisa. "ehmmm gimana ya? Kalo tipe ku sihh ga papa ga ganteng-ganteng amat yang penting punya akhlak yang mulia, dan bisa menjaga kesopan santunan" jawab ku. " nahh ini yang baru dinamakan wanita cerdass" ulas Nisa. Ningsih menuduh nisaa " hayoo kamu pasti punya crush ya? Ngakuu siapa crush kamu" Dan aku diam saja tiada respon apa pun, Karena bel tanda masuk jam pelajaran sudah bunyi, maka kami segera masuk ke kelas dan memulai pelajaran. Setelah masuk ke dalam kelas, Bu Yati, yaitu iBu guru kami memberikan informasi bahwa besok adalah hari kelahiran NABI MUHAMMAD SAW. jadi, perwakilan 2 orang untuk membawakan lagu nasyid. Dan pastinya teman-teman saya langsung bilang "isti buu, istiiiii Isti buu, Isti jago nyanyi Bu,, suara nya bagus Bu, " dan tanpa basa basi Bu Yati menunjuk saya. dan besok pagi nya, saya menyanyi di depan lapangan dan saya melihat kakak kelas yang membawakan ayat suci Al-Qur'an. saya lihat dia begitu sopan dalam berbicara, berakhlakul mulia, sejak saat itu lah saya mengagumi dia. setiap hari dalam diam saya curi² pandang dengannya.
Istiana_Hidayah · 4.6K Views

Manakib Habib Anis al Habsyi

an Habib Anis bin Alwi al Habsyi Peneguh Thariqah Alawiyin di Surakarta Oleh: Aji Setiawan ajisetiawanst@gmail.com Cipawon 6/1, Bukateja Purbalingga-Jawa Tengah 53382 BRI 372001029009535 ABSTRAKSI Peranan Habib Anis bin Alwi al Habsyi dalam dakwah Islam di tengah gempuran pembaharuan Islam di Surakarta pada tahun 1953 hingga 2006. Permasalahan utama penelitian ini adalah ajaran Habib Anis bin Alwi al Habsyi dalam melestarikan ajaran Islam di Surakarta pada tahun 1953 hingga 2006. Pertanyaan pokok studi ini adalah bagaimana ajaran Habib Anis bin Alwi al Habsyi, serta peran dan pengaruhnya terhadap masyarakat luas, khususnya masyarakat Surakarta. Jawaban atas pertanyaan dikaji dari sumber primer dan skunder seperti sumber lisan, surat kabar, dan beberapa referensi yang relevan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kegiatan Habib Anis selain kegiatan di Masjid seperti pembacaan Maulid Simthud Durar dan haul Habib Ali Al-Habsyi setiap bulan Maulud, juga ada khataman Bukhari pada bulan Rajab, khataman Ar-Ramadhan pada bulan Ramadhan. Sedangkan sehari-hari beliau mengajar di Zawiyah pada tengah hari. Wasiat Habib Anis adalah empat hal yang penting: “Pertama, kalau engkau ingin mengetahui diriku, lihatlah rumahku dan masjidku. Masjid ini tempat aku beribadah mengabdi kepada Allah. Kedua, zawiyah, di situlah aku menggembleng akhlak jama’ah sesuai akhlak Nabi Muhammad SAW. Ketiga, kusediakan buku-buku lengkap di perpustakaan, tempat untuk menuntut ilmu. Dan keempat, aku bangun bangunan megah. Di situ ada pertokoan, karena setiap muslim hendaknya bekerja. Hendaklah ia berusaha untuk mengembangkan dakwah Nabi Muhammad SAW. Gerakan menghidupkan tradisi salaf dengan kitab-kitab standart seperti Shahih Bukhari, Ihya Ulumiddin, Nashoih Diniýah, Kalam Salaf dll yang berpusat di masjid Riyadh bersambut luas tidak hanya jamaah masjid, namun klan (fam) serta jaringan ulama akhirnya berkembang. Lewat keistiqomahan Habib Anis, jaringan ulama lokal Solo Raya terbentuk, bahkan pada era 96 an ada forum remaja masjid militan (Forsmil) yang bergerak dari kalangan remaja masjid. Adanya kontinuitas, istoqomah gerakan yang kukuh dengan tradisi salaf serta penguatan jaringan, tidak hanya lokal (Solo Raya), namun muhibbin (pencinta) habaib yang tersebar luas ke seluruh Indonesia berdatangan menjadi koneksitas lokal dan menasional, bahkan menyebar luas tidak saja konteks lokal, nasional namun juga go internasional Kata Kunci : Habib, Islam Tradisional, Tradisi Salaf, Maulid, Muhibbin, Pasar Kliwon Solo, Solo Raya
Aji_Sportifitas · 2.6K Views
Related Topics
More