Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Present Simple Avverbi Di Frequenza

In the arms of the Don: a simple girls' love

[#Loyalty] [# Captivity] [#Dark Romance] [#Betrayal] [ # Friendship] [# Rivalry] In the arms of the Don: a simple girls'love She felt his mild heart beat against her chest, and his warm breath caressing the side of her face. " I won't persuade you to speak further, or beat you for it. I'll let you speak at your own pace, and at the time you're comfortable to share it with me Amethyst, I won't hurt you----". His soothing, reassuring words echoed in her mind over and over again. The gentle wind, blew across the roof top, across them, making his reassuring words sink into her mind. She realized this wasn't a dream, or imagination, it was real.... " Is Amethyst up yet?"........ " Boss, no time for that...."..... " Don't tell me what to do!............. I get to ask for who I wanna ask....." He growled and got up fuming..... With a reputation for brutality and a charm that was impossible to resist, Don Diablo was the most feared and respected Mafia boss in the city. His chiseled features and piercing eyes, seemed chipped from granite, radiating an aura of unyielding power yet rumors of his hidden vulnerabilities and deep sense of loyalty had begun to circulate, leaving many to wonder what truly lay beneath his imposing exterior. When a Mafia leader falls for his captivating mistress, their whirlwind romance sparks a deadly game of loyalty, power and desire. Dive into the shadows with Don Diablo were loyalty and desire collide.
GlowRihAh · 890 Views

Jodohku di Pesantren Darussalam

Titah, gadis manis berambut panjang, dan Daffa, pemuda tampan dengan senyum menawan, sama-sama dikirim orang tua mereka ke Pesantren Darussalam di Yogyakarta. Awalnya, pertemuan mereka diwarnai dengan perdebatan kecil. Titah, yang dikenal cerdas dan sedikit tomboy, seringkali beradu argumen dengan Daffa, yang kalem namun memiliki prinsip kuat. Perdebatan mereka seringkali menjadi tontonan santri lain, diselingi gelak tawa. Mereka seperti kucing dan anjing yang tak pernah akur. Suatu hari, saat mengikuti kegiatan bakti sosial di desa terpencil, Titah dan Daffa terjebak hujan deras. Mereka berlindung di sebuah gubuk kecil, hanya berdua. Di tengah guyuran hujan dan suasana yang hening, mereka berbagi cerita. Titah menceritakan mimpi dan cita-citanya, sementara Daffa mengungkapkan keraguan dan kegelisahannya. Di saat itulah, benih-benih cinta mulai tumbuh di antara mereka. Perlahan, ejekan dan pertengkaran mereka berganti dengan senyum dan tatapan penuh arti. Cinta mereka tumbuh subur di lingkungan pesantren yang penuh kedamaian. Mereka saling mendukung dan menyemangati dalam menuntut ilmu. Daffa yang awalnya terlihat kaku, menjadi lebih terbuka dan humoris di hadapan Titah. Titah pun belajar untuk lebih lembut dan pengertian. Mereka menghabiskan waktu bersama, belajar bersama, dan menjalani ibadah bersama. Setelah menyelesaikan pendidikan di pesantren, orang tua Titah dan Daffa yang telah lama mengamati hubungan mereka, mengadakan pertemuan. Ternyata, kedua keluarga sudah lama saling mengenal dan menganggap cocok menjodohkan Titah dan Daffa. Pernikahan mereka pun digelar dengan khidmat, diiringi doa restu dari keluarga dan para santri. Kehidupan rumah tangga Titah dan Daffa dipenuhi dengan kasih sayang dan kebahagiaan. Mereka sama-sama berjuang membangun keluarga kecil yang harmonis. Tuhan pun menganugerahkan tiga orang anak yang lucu dan menggemaskan. Titah menjadi ibu rumah tangga yang teladan, sementara Daffa menjadi suami dan ayah yang bertanggung jawab. Kisah cinta mereka menjadi legenda di Pesantren Darussalam, kisah tentang dua insan yang awalnya saling berseberangan, akhirnya menemukan jodoh dan kebahagiaan sejati.
Titahkesumaward · 11.3K Views
Related Topics
More