Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Arok Dedes

MY HUSBAND BAD BOY (MHBB)

Ketika Cinta mempertemukan dua manusia berbeda generasi dan menyatukan dua hati yang saling bertolak belakang dengan konflik pada fase yang berbeda Keyal Bryana Aeidel, Gadis berusia 21 tahun seorang pramuniaga di salah satu Mall ternama di kota bahkan negaranya. Dengan paras yang cantik, anggun, jiwa keibuan, body bak gitar spanyol tak lupa rambut hitam lebat miliknya dan bibir yang sexy membuat (Eyal) menjadi incaran manusia berjenis kelamin laki-laki, tapi sayang tak ada yang bisa meluluhkan Eyal.. Namun semua berubah saat Eyal harus di pertemukan bahkan berususan hingga kejenjang pernikahan dengan, Edrick Arvin  Darroll (Ed) seorang remaja berusia 17 tahun yang memiliki sifat seperti remaja pada umumnya urak-urakan, sering berkelahi, pembuat onar, suka bolos bahkan buruknya salah satu incaran guru BK di sekolahnya namun  Ed memiliki paras yang menawan, body superhot dan tak lupa otak berIQ di atas rata rata, sehingga  menjadi incaran semua gadis yang bertemu dengannya tapi sayang Ed tidak bisa hidup hanya berpatokan dengan 1 gadis sehingga di juluki BadBoy spesies lelaki brengsek namun dapat meluluhkan banyak hati. Pertemuan kedua manusia berbeda generasi ini membuat keduanya berada di dalam sebuah mainan takdir yang entah harus dikatakan keberuntungan atau kesialan. Tentu saja kesialan bagi Eyal yang harus pasrah berada di dalam satu kamar dengan bocah urak urakan an seperti Ed, yang sayangnya berparas bak dewa yunani dengan tambahan body hotnya dan Keberuntungan bagi Ed bertemu dengan Eyal gadis berperilaku dewasa dengan paras yang menawan dan tentunya body gitar spanyol yang dimiliki Eyal menjadi poin utama keberuntungan seorang Ed .... ...... ........ "Bocah ingusan kayak kamu bisa jadi pendamping saya? jangan mimpi!" -Keyal "Kaka... bocah ingusan ini yang nyebol gawang kaka pertama kali. So mau gak mau kaka harus jadi istri dede Edrick yang tampan mempesona ini" -Edrick Bagaimanakah kisah sepasang manusia beda generasi ini?  temukan jawabannya dengan memantau setiap part cerita ini, walaupun mungkin cerita seperti ini sudah pasaran wkwkwk Tapi percayalah ini real imajinas serta ada beberapa yang memang terjadi di dalam kisah nyata gw secara tidak langsung... JAN LUPA BINTANG DAN KOMENNYA SAY!!! WARNING ADA KATA² KASAR DAN ADEGAN 18+... bijaklah memahami dan membayangkan alur cerita ini.
bidadarirpwy · 24K Views

PRAHARA DI KAHURIPAN

Pada saat Prabu Dharmawangsa Teguh Anantawikrama dari Kerajaan Medang Kemulan merayakan pesta pernikahan kedua puterinya yaitu Dewi Sri Anantawikrama dan Dewi Laksmi dengan Pangeran Airlangga dari kerajaan Bedahulu di Bali, tiba-tiba menyerbu prajurit raja Wura-wari dari kerajaan Lwaram Dalam penyerbuan itu Prabhu Dharmawangsa Teguh dan permaisuri serta seluruh menteri dan bangsawan kerajaan tewas. Istana Watu Galuh dihancurkan. Airlangga dan kedua isterinya didampingi pelayan setianya, Mpu Narottama dan beberapa pengawal berhasil meloloskan diri dan berlindung di Gunung Prawito. Tiga tahun hidup di hutan Prawito sebagai pertapa, tahun 931 Saka Airlangga kedatangan serombongan orang dipimpin oleh beberapa pendeta untuk menyampaikan keinginan rahayat Medang agar Airlangga kembali membangun kerajaan baru meneruskan dinasti Ishyana. Dengan bantuan para pendeta, reshi dan brahmana, Airlangga menyusun kekuatan membangun kerajaan Medang. Diantara para reshi terdapat Mpu Bharada penasehat spiritual mendiang prabu Dharmawangsa Teguh, dibantu oleh Ki Ageng Loh Gawe, pertapa di Gunung Anjasmara Pada tahun 931 Saka istana Wotan Mas selesai dibangun dan Airlangga diangkat sebagai raja dengan gelar Abhiseka Sri Maharaja Rakai Halu Sri Dharmawangsa Airlangga Anantawikramatunggadewa. Kerajaan yang baru bernama Kahuripan. Atas jasanya membantu pembangunan kerajaan Kahuripan, Prabu Airlangga menghadiahkan tanah perdikan di desa Giri Lawangan kepada Ki Ageng Loh Gawe. Dalam kunjungannya ke Wotan Mas, Ki Ageng Loh Gawe mengajak muridnya bernama Ki Puger berusia 20 tahun. Mengetahui Ki Puger murid Ki Ageng Loh Gawe yang ikut membantu membangun Wotan Mas, Prabhu Airlangga meminta agar Ki Puger bersedia dinikahkan dengan sepupu raja yang bernama Dewi Centini Luh Satiwardhani atau Ni Luh Sati. Setahun setelah perkawinan itu lahirlah seorang anak laki-laki yang diberi nama Aryosetho Jayawardhana. Tahun 954 Saka atau 1032 M Giri Lawangan diserbu gerombolan pimpinan Gagak Lodra. Sehari sebelum itu Ki Puger dan keluarganya pergi meninggalkan Giri Lawangan menuju ke pertapaan Kaliwedhi untuk menghindarkan Aryosetho Jayawardhana dari penyerbuan Gagak Lodra karena ia dipilih oleh para dewa sebagai cikal bakal yang kelak akan menurunkan raja-raja besar di tanah Jawa. Di Kaliwedhi Aryosetho digembleng dengan keras oleh Reshi Sethowangi. Berkat ketekunannya ia memperoleh ilmu mahadahsyat ciptaan Sang Hyang Wishnu yang bernama Bhayu Selaksha dan menerima pedang sakti Sosronenggolo Setahun kemudian Aryosetho bersama Ki Puger turun gunung membantu Prabu Airlangga merebut kembali tahta kerajaannya yang direbut oleh Ratu Arang Ghupito. Berkat perjuangannya Aryosetho berhasil membantu Prabu Airlangga merebut kembali tahta kerajaannya. Dalam perjalanan dari kraton Dhaha kembali ke Kahuripan, ia dan prajuritnya berhasil menumpas gerombolan Gagak Lodra. Selesai menjalankan tugasnya Aryosetho mengajak sahabat masa kecilnya ke Kaliwedhi menjemput calon istrinya yang bernama Dyah Ayu Rogopadmi Aninditho Prameshwari alias Dewi Condrowulan. Beberapa waktu lamanya di Kaliwedhi, Aryosetho kembali ke Giri Lawangan memboyong Dewi Condrowulan yang telah menjadi istrinya dan hidup sebagai pertapa. Setelah 93 tahun pernikahannya Dewi Condrowulan di karuniai seorang putri. Namun kebahagiaan bersama sang putri yang dinantikan selama puluhan tahun hanya berlangsung selama 40 hari, setelah hari itu Dewi Condrowulan harus menyerahkan putrinya untuk diasuh oleh orang lain seperti dirinya dulu ditemukan Reshi Sethowangi di tengah hutan. Bayi tanpa nama itu diserahkan kepada Mpu Purwo, seorang pertapa sakti yang kemudian memberinya nama Ken Dedes. Ken Dedes kelak akan melahirkan keturunannya menjadi raja besar di kerajaan Singhasari dan Majapahit. Aryosetho dan Dewi Condrowulan telah berhasil menjalankan tugas yang diberikan oleh Dewata Agung sebagai pepunden cikal bakal raja-raja besar di tanah Jawa.
Uud_Bharata · 54.5K Views
Related Topics
More