Aku Kalah, Aku Merindukanmu
Aku Kalah, Aku Merindukanmu” adalah kisah tentang seseorang yang belajar menerima kepergian mantan kekasih, merawat rindu dalam diam, dan menyadari bahwa cinta tak selalu harus dimiliki untuk tetap berarti.
Cinta mereka pernah begitu hangat, begitu nyata—hingga waktu dan luka mengubah segalanya. Setelah perpisahan yang tak pernah benar-benar disepakati hati, tokoh utama mencoba menjalani hidup tanpa seseorang yang dulu menjadi pusat dunianya. Tapi kenangan tak pernah benar-benar mati, dan rindu selalu menemukan jalannya untuk kembali.
Di tengah perjuangannya menerima kenyataan, ia tak sengaja bertemu kembali dengan sang mantan kekasih, yang kini tampak bahagia bersama orang lain. Perasaan lama yang tertahan kembali muncul: penyesalan, rindu, dan keinginan untuk memutar waktu. Namun hidup terus berjalan, dan cinta tak selalu harus dimiliki.
“Aku kalah, bukan karena cinta ini lemah, tapi karena aku membiarkannya pergi tanpa sempat memperjuangkannya. Dan kini, aku hanya bisa merindukanmu dalam diam yang panjang.”
Ini adalah kisah tentang melepaskan tanpa membenci, tentang kalah tanpa dendam, dan tentang mencintai seseorang bahkan setelah ia bukan lagi milik kita