Kepala Resleting

Setelah melihat foto seorang pria tampan, dia telah bertransmigrasi ke dunia lain. Rong Yi menatap langit, tak bisa berkata apa-apa. Betapa sialnya dia karena telah bertransmigrasi ke tubuh pecundang + banci… Yang lebih buruk, pemilik asli tubuh ini telah menikah dengan seorang pria! Dan yang terburuk adalah… Seorang bayi kecil dengan cepat melompat ke dadanya dan berkata, “Ibu, aku ingin minum susu.” Rong Yi menarik napas dalam-dalam dan menundukkan kepalanya untuk melihat dadanya! Datar! Periksa! Kemudian dia membuka celananya dan untungnya melihat ‘saudaranya’ masih di sana, merasa sangat lega… Dia berkata kepada anak kecil yang lucu itu, “Apa yang kamu katakan? Katakan lagi.” …

5 tahun yang lalu, Bumi mengalami sebuah kejadian yang sekarang dikenal sebagai “Kebangkitan Dunia”. Pada saat itu, dunia berubah sepenuhnya. Mana bangkit di dunia, gerbang mulai terbuka, dan layar holografik muncul di depan mata setiap manusia yang menjelaskan “status” mereka. Setiap individu diberi bakat untuk memulai, mulai dari kemampuan sederhana seperti penglihatan yang tajam hingga hal-hal fantasi yang luar biasa seperti pyrokinesis. Dan di antara berbagai macam kemampuan tersebut, Damien membangkitkan afinitas spasial dengan keterampilan “teleportasi jarak pendek”. Awalnya, dia sangat bersemangat, memikirkan tentang pertarungan intens dan memperoleh kekuatan besar, tetapi kenyataan dengan cepat mematahkan harapannya. Kemampuan dirinya hanya bekerja dalam area 10 meter di sekitarnya, dan statistik fisiknya sangat lemah, membuatnya cepat lelah setelah menggunakan kemampuannya beberapa kali. Kecewa dengan kelemahannya, Damien menjalani kehidupan yang tenang dengan melakukan apa saja yang bisa untuk memenuhi kebutuhan, hingga suatu hari, segalanya berubah. Damien dikhianati dan dilempar ke dalam gerbang, dibiarkan untuk bertahan hidup di sebuah labirin makhluk buas. Ada sesuatu yang patah dalam dirinya pada hari itu. Dia menolak untuk tetap lemah dan terus menundukkan kepala. Ketika dia muncul dari kegelapan, dia mendapati dirinya di dunia baru tanpa tahu bagaimana cara kembali ke Bumi. Namun, dia bukanlah anak yang sama seperti saat dia pertama kali jatuh.

``` “Kenapa kamu punya bekas luka?” Tiba-tiba, Iris mengubah topik, saat ia menatap mata Cane. Ia masih mencengkeram lengan bajunya. “Ayahmu yang memberi,” jawab Cane. Ia berpikir, Iris tidak akan mengingat percakapan ini ketika dia terbangun. “Itu pasti sangat menyakitkan.” “Iya.” “Apakah bekas lukanya bisa sembuh?” “Kurasa tidak.” Memang malam bisa membuatmu rentan dan membiarkanmu mengatakan sesuatu yang tidak akan pernah kamu akui saat terang. Kegelapan melunakkan hatimu. “Sayang sekali. Kamu memiliki jiwa yang hangat.” Iris mengerutkan keningnya sedikit. “Aku tidak lagi memiliki jiwa.” Ia telah menjual jiwanya demi kebebasan orang-orangnya. Kini tidak ada yang tersisa darinya. “Ada, kamu punya, tetapi kamu sedang menderita.” Iris berkedip. “Binatang buasmu sedang menderita. Kamu memiliki begitu banyak bekas luka.” “Bekas luka yang aku punya hanya di wajah.” Iris menggelengkan kepalanya dengan lemah. “Aku tidak berbicara tentang wajahmu. Aku berbicara tentang jiwamu. Sayang sekali, kamu sangat menderita… apa yang ayah dan saudaraku lakukan padamu pasti menyakitkan...” Dan setelah itu, Iris menutup matanya dan tertidur. ====================== Dia adalah anak perempuan dari seorang alfa yang telah membunuh keluarganya, membakar kawanan dan juga menjadikan orang-orangnya sebagai budak. Kini, setelah sepuluh tahun diperlakukan sebagai budak, ia berhasil membalas dendam dan menjalani kehidupan yang tak pernah dibayangkan siapapun. Kehidupan mirip neraka. Dan sepuluh tahun kemudian, Alpha Cane berhasil mengambil alih dan membunuh alfa yang telah membuat kehidupan orang-orangnya lebih buruk dari kematian. Saatnya bagi dia untuk membuat anak-anak alfa tersebut membayar untuk apa yang telah ayah mereka perbuat. Hanya saja… Iris adalah anak yang lemah dan dia sangat berbeda dari ayahnya. ```

"Tempat tidurmu dingin," ujar sebuah suara di ruang itu, membuat matanya melebar ketakutan. Dengan gugup, dia berbalik, menelan ludah ketika melihat bayangan di tempat tidurnya seolah-olah seseorang berbaring di sana. Pria yang berbaring itu duduk, muncul dari bayangan tempat dia menunggu dia. "Apa yang kamu lakukan di sini?" dia bertanya ketika kakinya menyentuh tanah dan dia mendorong dirinya bangun untuk mulai berjalan ke arahnya. Wajah tampannya terlihat lebih gelap dari biasanya karena kurangnya cahaya di ruangan itu. "Aku datang untuk menemuimu," dia memiringkan kepalanya, "Ke mana kamu pergi?" "Aku pergi berjalan-jalan," jawaban cepatnya membuatnya tersenyum, senyum yang paling menakutkannya. Dia melangkah mundur ketika dia mendekatinya. Ini tidak menghentikannya dari menyudutkannya, dan punggungnya membentur dinding di belakangnya. Dia mengangkat tangannya ke wajahnya, dan dia menutup matanya, ketakutan. Dia gemetar ketika jarinya menelusuri dari pelipisnya, rahang dan lehernya. Rambut pirangnya dibiarkan terbuka. "Di tengah malam?" dia tidak menjawabnya karena tahu dia bisa menerka kebohongannya melalui kata-katanya. Dia melangkah lebih dekat hingga dia memalingkan wajah darinya dan kata-katanya bergetar di kulit lehernya, "Apakah kamu pergi menemuinya, gadis manisku?"

Yuan lahir dengan penyakit yang tidak dapat disembuhkan yang membuatnya buta pada usia muda dan lumpuh beberapa tahun kemudian, membuat segala sesuatu di bawah kepala tidak berguna. Dianggap tidak ada harapan dan tidak dapat ditebus, orang tuanya cepat menyerah padanya, dan dunia mengabaikannya. Dalam dunia yang gelap dan diam ini, adik perempuannya menjadi satu-satunya alasan hidupnya. Saksikan saat pemuda ini meraih puncak sebagai jenius dalam Cultivation Online, VRMMORPG terbaru, menjadi sosok legendaris di kedua dunia.

Sebagai salah satu pemain pertama yang mendapatkan akses ke Dunia Falan—game imersif pertama di dunia—Roland menciptakan karakternya sebagai Penyihir. Namun, bermain sebagai Penyihir tidak semenyenangkan dan semudah yang dia pikirkan. Kepalanya bahkan meledak setelah dia mengucapkan mantra pertama dalam permainan. Dengan keras kepala tetap pada kelasnya ketika sebagian besar Penyihir memutuskan untuk membuat karakter baru, Roland perlahan-lahan menemukan trik perdagangan dan bakatnya yang tidak biasa. Ini memungkinkannya mengubah stereotip orang tentang Penyihir dan untuk menjelajahi rahasia-rahasia yang terkubur dalam dalam permainan ini…

* Judul Asli: 默读 (Mò Dú) * Judul Inggris: Silent Reading * Penulis: Priest * Genre: Danmei (Boys' Love), Misteri, Thriller Psikologis * Latar: Kota Yancheng * Karakter Utama: - Luo Wenzhou (Kepala Unit Investigasi Kriminal) - Fei Du (Pemuda cerdas dengan masa lalu kelam) Sinopsis Singkat: Kepala Unit Investigasi Kriminal Luo Wenzhou bekerja sama dengan Fei Du untuk memecahkan serangkaian kasus kriminal aneh di Yancheng, sambil mengembangkan hubungan yang kompleks.

berpergian ke dunia sihir, sai mendapati dirinya menjadi anak kecil bernama rahul.di dunia ini kehormatan di dapatkan dari kekuatan.sai yang mendapatkan dirinya menempati tubuh sampah tanpa bakat segara merasa putus asa sesaat kemudian terdengar suara sistem 'Ding tubuh inang terikat harap konfirmasi'.sai yang mendengar suara di kepalanya merasa terkejut,tanpa berpikir segara menekan tombol konfirmasi seketika tubuhnya bersinar terang.

Seorang gadis berlari kearah hutan dengan sekuat tenaga, dia berusaha menjauh dari tempat yang membuat dirinya tersiksa selama 4 hari. Beberapa kali kaki dan tangannya terkena ranting dan kayu membuat luka goresan di tubuhnya, apalagi kepala yang sedari tadi pusing itu tidak membuat niatnya kabur dari sana hilang. Dia sudah bertekad bahwa lebih baik tersesat dihutan dan mati didalam sana dibanding harus mati di tangan pria bajingan itu. Tapi apakah larinya belum cukup jauh? Kenapa dia masi bisa mendengar suara mobil orang itu datang, Sialan sekarang orang itu mengetahui dia kabur! "Kau ingin mati! Diam saja kau disana!" Sial! Padahal dia sudah berlari cukup jauh. *Splaash*

{V} Aku membawa sebuah buket mawar besar merah darah kesukaan nya. Menyusuri jalan ku keluar istana.. Menuju aula yang dibangun Khusus untuk nya... Aku membuka pintu aula itu dan langsung saja masuk namun dengan membelakangi ruangan. Aku menarik nafas dalam, "Sayang~ Aku kembali." aku berbalik badan dan menghadap tempat tidur Kesayangan ku. "Apa kau-..." Aku terkejut Cinta ku tidak ada ditempat tidur nya... Begitu juga semua senjata dan helaian bunga yang selalu ku taburkan diatas tubuh indah nya.. Aku berjalan mendekati tempat tidur emas nya lalu menyentuh bantal yang tadinya ia gunakan untuk kepala cantik nya. ..dingin.... Sepertinya ia sudah tidak ada sejak lama.. Otak ku tidak bisa berpikir lurus. Kemana dia?? "Kau mencari Ravi mu Vergil?" suara yang sedikit berat terdengar dari belakang ku. Aku BENCI sekali suara itu. Karena kesal dan suara itu langsung menyulut amarah ku yang paling panas, aku berbalik badan.... _ Ini adalah cerita Re-Make dari cerita di Wattpad yang berjudul, "As Your World That Im Holding On Tight To" !! Autor nya sama !!

Key berada dalam ruangan gelap, pandangan tertuju pada satu satunya penerangan disana. Dalam kebingungan ia merindu akan cahaya tangannya terulur mencoba menggapai hingga sesaat, dalam kedipan mata ia dihadapkan dinding dipenuhi aksara kuno yang didalamnya terlihat sosok ular melingkar "ouroboros" Kejutan terlihat saat key bergumam. Mengejutkannya saat dia terbersit kata tersebut tanpa ia pernah tahu "apa itu kenapa aku... " Yah key mengenal sosok ouroboros tanpa tahu bagaimana ia bisa mengetahuinya. Setelahnya sosok di dinding menggeliat dan menerkam ke arah lehernya melilit dan memangsanya dari kepala. Dimulai dari mimpi aneh tersebut kehidupannya dipenuhi oleh mimpi mimpi tak wajar, pernah dia menggenggam sebuah baja dingin dengan laras silinder, terkadang ia berada di koloseum dipaksa bertarung,kadang ia terbangun di bawah pohon maple yang tengah berguguran. Persaan takut muncul disertai pertanyaan mengapa. Ia takut akan mimpinya, ia takut dengan perasaannya sendiri saat dihadapkan penderitaan, kematian, pengkhianatan dan yang paling ditakutkan dari mimpinya adalah ketakutan akan dirinya sendiri.

Di balik gemerlap dunia game dan teknologi Iconplay, seorang direktur yang dingin dan ambisius ternyata adalah kepala klan mafia yang kejam. Saat seorang desainer grafis muda tanpa sengaja mengungkap identitasnya, permainan berbahaya antara cinta, intrik, dan kesetiaan pun dimulai.

Until tomorrow, when the stars fade and the sun whispers a new beginning. Waktuku hampir habis. Setiap detik yang berlalu terasa seperti beban yang semakin berat, menekan jantungku dengan tak kenal ampun. Mereka mulai melahap kewarasanku, sedikit demi sedikit, seperti serigala yang mengerumuni mangsanya. Pikiran-pikiran kacau bergulung dalam kepalaku, mengaburkan segala yang pernah kutahu tentang diri sendiri. Setiap langkah terasa seperti tarikan napas terakhir, dan aku tak tahu seberapa lama lagi aku bisa bertahan sebelum semuanya hancur menjadi kepingan-kepingan ketidakpastian.

Sinopsis: Malam itu, Laras diminta lembur seorang diri untuk mendata jenazah di rumah sakit tua tempat ia bekerja. Kamar mayat yang biasanya ramai dengan petugas forensik kini sepi total. Suara pendingin ruangan dan detak jam dinding jadi satu-satunya teman. Namun, tepat pukul 02.00, lampu lorong kamar mayat berkedip. Pintu-pintu loker besi terbuka satu per satu dengan bunyi berderit. Dan di ujung lorong, muncul sosok wanita bergaun pasien, tubuhnya berlumur darah, matanya kosong... namun mulutnya terbuka sangat lebar, menjerit tanpa suara. Laras mencoba kabur, tapi lorong seakan tak berujung. Jeritan tanpa henti mulai memenuhi kepalanya—hingga akhirnya ia ikut berteriak... dan terdiam. Keesokan paginya, para perawat menemukan kamar mayat terkunci dari dalam. Di lantai, Laras duduk membatu dengan mata terbuka lebar—dan suara jeritan wanita terus terdengar dari lorong, padahal... tak ada siapa pun di sana.

Di SMA Permata Surabaya, sekolah bagi anak-anak konglomerat dan jenius akademik, Rayya "Ray"—si introvert dingin dari keluarga sederhana—hanya punya satu tujuan: lulus dengan beasiswa. Tapi segalanya rumit ketika Kimberly "Kim", putri pemilik grup perusahaan terbesar di Jawa Timur, memutuskan Ray adalah "mainan barunya". Kim, si yandere posesif, awalnya hanya ingin mengganggu Ray karena kesal melihatnya acuh. Tapi semakin dia memaksa diri masuk ke hidup Ray, semakin dia sadar: di balik sikap dingin Ray, ada rasa sakit yang disembunyikan—penyakit langka yang perlahan merenggut hidupnya. Ray mencoba bertahan dengan menjauh, tapi Kim tidak mau menyerah. "Lo pikir gue bakal mundur karena lo sakit? Gue lebih keras kepala dari itu." Cerita ini tentang cinta yang tumbuh di antara kesenjangan sosial, ketakutan, dan keheningan. Sebuah kisah di mana "Aku mencintaimu dalam diam" bukan pilihan, tapi satu-satunya cara.

Leo, Penyihir berusia ribuan tahun terbangun dalam wujud bayi setelah lama tertidur demi memulihkan tubuhnya pasca perang yang tak berkesudahan. Namun ketika ia keluar dari Ruang Jiwa ... "Baby ... ," Seekor Naga jantan, menatap batita kecil di depannya dengan mata yang berkilau cerah. Iris emas itu penuh kebahagiaan dengan sentuhan kejutan yang tak tertahankan. "Baby, panggil Papa." " ... ." Sebentar ... BUKANKAH MEREKA BEDA SPESIES?! BAGAIMANA BISA NAGA INI MENGANGGAPNYA ANAK?! Leo sakit kepala. Degan tubuh bayi dan bahasa Naga yang terdengar cadel, pada akhirnya ia mendidik Ayah angkatnya dari Naga Primitif yang konyol dan idiot, menjadi seekor Naga berdarah murni yang berwibawa. Oh, ini Papanya! Leo bangga. Namun sayang, masa depan selalu tidak terduga. Art Cover by: Fai

Si Lorain ay kinikilalang asawa ni winson Durumio isang sikat na mananayaw sa kanilang lugar.dahil sa taglay nitong ganda at natatanging talinto minahal siya ni winson at Biniyayaan siya ng isang anak na babae.Pero dahil maaga itong nagasawa maaga rin siyang bumitiw bilang mananayaw.Hanggang sa malalaman nalang ni lorain na isa pala itong "Kabit o Mistress" sa isang usap usapan sa kanilang lugar.Paano niya tutuklasin ang kahihiyang kanyang nalaman,sa pagaakala niyang siya ang orihinal na asawa ni Winson Durumio.Sa isang iglap lang mawawala ang lahat sa kanya at ang babaeng makikilala niyang tunay na asawa ni winson ay si Rica Gonzaga ang kinikilala niyang matalik nitong kaibigan.at ang masaklap na katutuhanan ay pinagsabay lang pala ni winson ang dalawang magkaibigan.Ngunit sa bandang huli maiisip ni winson at mararamdaman niyang si lorain talaga ang mahal niya.Tatanggapin pa kaya siya ng babaeng iniibig niya?

Karena tak bisa membeli tiket konser Muse, Nadya sampai merengek-rengek di bawah pohon eucalyptus di belakang sekolah. Ia hampir menangis, bahkan sampai menelungkupkan kepalanya karena frustrasi. Namun, saat ia mengangkat kepalanya, ada seorang cowok yang berdiri di hadapannya. Bukan, cowok itu bukan orang asing. Cowok itu adalah Aldo Nugraha. Blasteran Prancis-Indonesia, Ketua OSIS, kapten tim basket, dan siswa terpintar di angkatan mereka. Dengan senyum yang secerah matahari, Aldo dikenal sebagai sosok yang ramah dan menyenangkan. Baik cewek maupun cowok, semua orang menyukai kehadirannya. Namun, di hari itu, ia mendekati Nadya dengan satu kalimat yang mengubah segalanya: "Kamu mau tiket konser Muse?" "Iya," jawab Nadya, masih manyun. "Aku punya satu tiketnya," ucap Aldo. "tapi kamu yakin?" "Yakin kenapa?" tanya Nadya bingung. "Ada perjanjiannya." "Hah?" Nadya mengernyitkan dahi. Perjanjian apa? Ah, bodo amat! Yang penting dia bisa dapat tiketnya! "Oke, oke, nggak apa-apa! Apa aja perjanjiannya asal aku dapet tiketnya!" ujar Nadya mantap. Ia memang penggemar berat Muse. "Oke. Perjanjiannya itu..." ujar Aldo, matanya menatap Nadya dengan lekat. Cowok itu pun tersenyum manis, lalu melanjutkan: "Kamu jadi pacar aku."

Duan Holster 24 tahun berambut hitam dan mata hitam seorang mahasiswa tingkat akhir yang tinggal bersama neneknya. Duan bekerja sebagai penjaga toko, setelah mengakhiri kelas, setiap siang hari hingga malam, Duan bekerja selama 10 jam. Pada suatu hari Sebuah serangan terjadi dalam serangan pada toko tempatnya bekerja, tiga perampok datang ke tokonya, satu dari jauh menodong pistol, dua orang mencoba mendekat dengan salah satunya membawa pisau. "Beri semuanya atau mati" Rampok meminta. "Tolong tenang, ambil saja ini semua". Sepertinya pekerjaan ku berakhir disini pikir Duan. Pria terakhir mencoba mengambil uang dalam penyimpanan. "Minggir jangan melakukan apapun" Pach!!, sebuah pukulan mendarat di pipi Duan dan Dia terlempar membenturkan kepala belakang mengenai meja kasir di belakangnya. 'Sial ambil saja tidak usah memukul' pikir Duan dalam benaknya. Duan berdiri dengan sedikit linglung, pria yang membawa pisau mencoba menusuknya, Duan menghindarinya ke kanan menyerempet lengan kirin, Duan memposisikan kaki kanannya ingin maju ke depan tapi merasakan bahaya, Dia melompat mundur dan dan suara bang bang kaca disamping Duan sebelum pecah. Duan dengan reflek langsung menunduk 'Sial kenapa bergerak sih' mereka waspada terhadap perlawanan Duan. Duan memberi sarat dengan mengangkat dua tangan keatas mencoba berdiri untuk menyerah tapi di abaikan oleh pria membawa pisau. Wuss wuss wuus, tiga tusukan yang cepat dilakukan ke arah dada nya. 'uhh!!!' tusuk terakhir mengenai ulu hati dan suara pistol meletus 'bang! bang!' peluru mengenai kepalanya dan Duan terjatuh terkapar dengan wajar menghadap lantai, darah mulai membanjiri area tersebut. Delapan detik sebelum kematian kenangan terlintas dalam pikirannya 'aku tidak memiliki banyak kenangan indah untuk dibawa mati' Dia yang di besarkan oleh neneknya saja yang tidak memiliki teman seorang pun karena terlalu lusuh. Setelah kegelapan pun datang di pikirannya dan Duan mati, setelah beberapa waktu berlalu, Dalam kegelapan Duan Merasakan hangat. Matanya terbuka!!!

Devon menyodorkan surat cerai tepat ke depan muka Rosa. Pria itu tak terlihat main-main. Pada akhirnya pernikahan yang mereka lalui tidak berhasil meskipun Rosa sudah mencoba sebisanya. Rosa menginginkan Devon. Sangat membutuhkan kekuasaan keluarga Wijaya yang berada di genggaman Devon. Dia tak bisa pergi, tak akan mau. Ketika Rosa tengah memutar otak untuk menunda perceraian ini, tiba-tiba saja petir menyambar Devon secepat kilat! "Ja-jangan mati!!!! Ambulans! Tolong, siapa saja panggil ambulans!" jerit Rosa dengan derai air mata bercucuran. Sementara itu, Devon bergeming di tempatnya. Asap-asap hitam mengepul keluar dari sekujur tubuh dan perickan listrik seperti melompat-lompat di atasnya. Namun bukan itu yang penting. Sebuah suara melengking yang pria itu kenal jelas, merasuki kepalanya dengan kurang ajar. Devon bisa mendengar suara isi pikiran Rosa tanpa sepengetahuan wanita itu. Dan darahnya dibuat mendidih. 'Siapa bilang laki-laki ganteng di dunia ini cuma Devon? Cuih! Manusia macam dia mending bertapa di gunung jadi biksu. Percuma dikasih istri secantik aku kalo matanya nggak dipake,' ujar Rosa dalam hati. Gigi Devon bergemeletuk menahan amarah. "ROSA!!"

Bercerita tentang seorang pria bernama Zenaida Raizen, yang hidup di dunia yang telah hancur akibat konflik politik, persaingan teknologi, perebutan sumber mata air, rantai makanan, dan rasisme antar bangsa manusia. Konflik tersebut memicu perang dunia ke-4 dengan senjata yang menggunakan sistem AI, rudal hipersonik, dan nuklir. Zenaida Raizen diperintahkan oleh pemimpin tertinggi untuk mencari makanan dan obat-obatan. Setelah menerima perintah tersebut, dia dan anak buahnya memulai perjalanan keluar ke dunia yang hancur. Namun, nasib buruk menimpanya ketika dia bertemu dengan sekelompok Bandit dan terbunuh dalam pertarungan, tertembak di kepalanya. Namun, setelah kematiannya, Zenaida Raizen dibangkitkan kembali dalam bentuk jiwa oleh sang penguasa seluruh alam semesta. Kemudian, Zenaida Raizen memulai petualangannya." "Peringatan Cerita ini mengandung unsur-unsur hal yang berbau + tambahan Genre: #Antihero, #DarkFantasi, #tumbal, #Nonhuman, #Monster, #Naga, #iblis, #Reptilia, #identitastersembunyi,

Asralux: Pahlawan dari Kegelapan Episode 1 – "Yang Dibuang" By Bagas D --- Langit mendung menggantung muram di atas Akademi Pahlawan Arkhaya, tempat para calon penyelamat bangsa digembleng dan dilahirkan. Hari ini adalah hari kelulusan. Hari penuh sorak-sorai. Tapi tidak baginya. Di tengah lapangan besar yang dikelilingi pilar-pilar emas, Ardan berdiri dengan kepala menunduk, tubuhnya penuh luka, pakaiannya compang-camping, dan kedua tangannya gemetar memegang selembar kertas lusuh. Sementara teman-teman seangkatannya berdiri dengan penuh kebanggaan, mengenakan jubah pahlawan dan menerima simbol kehormatan, Ardan hanya berdiri sendiri—dalam diam dan kehinaan. > “ARDAN.” Suara keras sang Kepala Dewan menggema dari podium. Semua perhatian langsung tertuju padanya. > “Nilaimu... adalah yang TERENDAH dalam sejarah akademi kami.” “Tidak hanya gagal. Kau memalukan.” Riuh rendah tawa dan bisikan menyakitkan menyeruak. > “Dia tuh? Yang dulu katanya latihan tiap malam? Hah!” “Mana sekarang tekadmu itu, Ardan?” Ardan hanya diam. Tapi dalam dadanya, ada yang terbakar. Luka demi luka yang tak terlihat di tubuhnya, tapi mengoyak jauh lebih dalam: harga diri. Lonceng besar berbunyi. Sebuah kristal kehormatan dilemparkan ke arah kakinya. Retak. Pecah seperti mimpi-mimpinya. > “Mulai hari ini, namamu dihapus dari catatan kami. Kau bukan lagi calon pahlawan. Kau… dibuang.” --- Senyap. Bahkan angin pun seolah menolak menyentuhnya. Ardan memungut kristal yang retak itu. Darah menetes dari telapak tangannya yang terluka. Tak ada tepuk tangan. Tak ada air mata. Tak ada siapa pun yang berdiri untuknya. > “Apa artinya jadi kuat… jika tak ada yang melihat?” “Apa gunanya semua latihan malam, semua luka, semua keyakinan… kalau ujungnya aku tetap dianggap gagal?” Ia melangkah pergi melewati gerbang Akademi. Setiap langkahnya seperti membelah dunia. Orang-orang menatapnya dengan jijik. Seorang anak kecil melempar batu kecil ke arah kakinya. Ibunya langsung menarik si anak menjauh. > “Jangan dekat-dekat! Dia buangan!” “Katanya dia gagal jadi pahlawan, bahkan tak bisa angkat pedang dengan benar!” Ardan berjalan terus. Tak ada tempat untuknya di balik dinding emas Akademi. Tak ada tempat untuk orang seperti dia—orang dengan tekad tapi tanpa nama. --- Di kejauhan, seorang perempuan berkerudung hitam berdiri di atas menara. Matanya bersinar redup. Ia memperhatikan langkah Ardan dengan seksama. > “Akhirnya… matahari telah jatuh ke bayang-bayang.” “Dan dari kegelapan… lahirlah cahaya baru.” --- Senja tiba. Ardan duduk di atas tebing, melihat ke arah kota Arkhaya yang indah dari kejauhan. Langit berubah merah, seperti simbol perang batin dalam dirinya. Tangannya masih berdarah memegang pecahan kristal. Tapi dia tak melepaskannya. Karena itulah satu-satunya bukti bahwa ia pernah mencoba. Bahwa ia belum selesai. > “Jika dunia tak menginginkanku… aku tak akan memohon diterima.” “Aku tak perlu jadi cahaya mereka… Aku akan jadi cahaya dalam kegelapan.” “Dan saat mereka memohon pertolongan… biarlah bayangan yang menjawab.” --- [TO BE CONTINUED]

Seperti yang kita semua ketahui, Departemen Obstetri dan Ginekologi di Rumah Sakit Jihua, yang berafiliasi dengan Universitas Kedokteran A memiliki dua wakil kepala dokter yang tidak sependapat. Sejak tahun pertama kuliah hingga lulus doktoral dan kemudian hingga pelatihan dan evaluasi gelar profesional, Jiang Xu dan Sheng Fangyu telah saling bertarung dan menggagalkan. Itu seperti kasus id, 'kalau kau tidak membunuhku, aku akan membunuhmu', 'kau dapat nilai 96 di ujian, aku akan dapat nilai 97 di ujian'. Pada akhirnya, mereka bahkan jatuh cinta pada gadis yang sama. Namun siapa sangka bahwa sebelum keduanya sempat bertengkar, gadis itu menggandeng tangan pacarnya dan benar-benar mengaku di hadapan mereka? Dua pria heteroseksual, yang telah berselisih selama tiga bulan karena gadis itu, telah menghancurkan tiga pandangan dunia mereka. Kedua musuh bebuyutan itu duduk untuk menenggelamkan kesedihan mereka dalam alkohol dan dalam kebingungan, entah bagaimana bersama-sama di tempat tidur. Setelah itu, Jiang Xiu bangkit sambil memegangi punggungnya yang hampir patah. Pikirannya meledak selama setengah menit, dan dia dengan tegas memutuskan untuk melupakannya. Namun, tiga bulan kemudian, dia melihat laporan tes u**ne, menyentuh perutnya yang menghilang, dan menatap dirinya di cermin dengan rasa tidak percaya. “Ugh—”

Cerita berpusat Kepada Seorang Anak bernama Ren Shiroyasha Yang Merupakan Pengguna Sihir Terlarang yaitu Blood Magic. Ia hidup dalam naungan Todo Shinigami sang Kepala Sekolah, Kehidupannya saat ini cukup terancam karena Blood Magic milikknya ... Ia dijuluki Sebagai "The Worst" karena sihir darahnya dan Juga orang yang selalu di hina hina. Dengan bantuan dari Teman kamarnya Artoria, Ia di bantu untuk menjadi semakin kuat dan mencoba mengungkapkan siapa jati dirinya yang sebenarnya!

Di kehidupan pertamanya, Gun (38) adalah seorang aktivis yang berteriak melawan ketidakadilan, hanya untuk dibungkam selamanya di ruang siksa yang gelap. Kematian seharusnya menjadi akhir, tetapi takdir memberinya lelucon yang kejam. Ia terbangun di tubuh Ark Nivarez, Wakil Presiden Republik Atherian yang tampan, kaya, dan dikenal oleh seluruh negeri sebagai "Wapres Planga-plongo"—seorang yang tak berbahaya yang menjadi boneka ayahnya, sang mantan presiden tiran. Kini, di jantung sistem korup yang ia lawan seumur hidup, Gun tidak sendirian. Sebuah suara mekanis di kepalanya, S.I.A.K., memberinya akses ke setiap data rahasia dan kebusukan negara. Dikelilingi musuh, diawasi oleh para pembunuh, dan diremehkan oleh semua orang, Gun menyadari bahwa topeng kebodohannya adalah senjata terhebat. Dia bukan lagi Gun sang aktivis. Dia adalah Ark Nivarez, sang "Fool's Vice President". Misinya bukan lagi berteriak dari bawah, melainkan berbisik dari puncak. Di dunia di mana politik adalah perang dan kebohongan adalah mata uang, sang badut istana akan memulai sebuah permainan catur paling mematikan untuk meruntuhkan para tiran dan menulis ulang sejarah dengan darah mereka.

Di dunia ini, para dewa, naga, dan iblis itu nyata—dan mereka saling membunuh dalam perang abadi yang merobek langit. Aku, Gûn, seorang pekerja kantoran biasa, terlempar ke tengah-tengah neraka itu. Tanpa kekuatan, tanpa sihir, dan tanpa "Tanda Faksi" yang dimiliki semua orang, aku hanyalah seekor semut yang menunggu untuk diinjak. Aku adalah anomali, sampah dari dunia lain. Hingga di ambang kematian, aku menemukan kutukan terbesar sekaligus harapan satu-satunya: tubuhku bisa menyerap fragmen kekuatan dari bangkai makhluk-makhluk agung itu. Kekuatan brutal naga, kegelapan pekat dari Void, bahkan kesucian mengerikan para malaikat. Namun, setiap kekuatan baru menuntut harga yang mengerikan. Kewarasanku terkikis. Bisikan dari jurang tak berdasar menggema di kepalaku, dan wujud monster mulai menatapku dari pantulan cermin. Aku tidak hanya berjuang untuk hidup, aku berjuang untuk mempertahankan sisa kemanusiaanku. Para dewa dan iblis melihatku sebagai senjata atau ancaman yang harus dimusnahkan. Mereka salah. Aku bukan pion dalam perang mereka. Aku adalah kiamat yang mereka ciptakan sendiri.

Peristiwa itu dimulai secara khusus; pertama, kucing peliharaannya menolak untuk dipeluk. Lin Qiushi kemudian merasakan ketidakharmonisan dan ketidaksesuaian mulai meliputi segala sesuatu di sekitarnya. Kemudian, di hari yang aneh, ia membuka sebuah pintu, dan menyadari bahwa koridor yang biasa ia lihat telah berubah menjadi koridor tanpa batas. Di ujung koridor ini, terdapat dua belas gerbang besi yang identik. Dengan begitu, ceritanya dimulai. Ruan Nanzhu berkata pada Lin Qiushi, ” Ketika kau menatap jurang, jurang juga balik menatapmu.” Mendengar ini, Lin Qiushi merenung dalam. Ia kemudian menarik resleting celananya dan menunjukkannya pada jurang … Ruan Nanzhu: ” … Pakai celanamu dengan benar!” Gong super shameless, sakit, dan manja X shou shameless, tenang. Kombinasi dua kali lipat (lebih ekstrim) dari ketidaktahumaluan.

Gelap. Hampa. Bau logam memenuhi paru-paru sebelum kesadaran sempat bertanya di mana. Tubuh terasa dingin, basah oleh sesuatu yang lengket dan asing. Lalu suara-bukan suara manusia-menggema dari dalam kepala, seperti dengungan mesin yang sedang menertawakan. Saat Raka membuka mata, ia tidak melihat langit. Ia melihat reruntuhan-menara bengkok, kabel menggantung seperti usus dari langit buatan, dan sosok-sosok asing yang juga baru saja terbangun, sama bingung, sama takut. Dunia ini bukan dunia nyata. Tapi rasa sakitnya... terasa nyata.

Transendent, itulah panggilan bagi manusia yang mempunyai bakat yang melampaui manusia pada umumnya. Ada manusia yang bisa merubah tubuhnya, ada pula yang bisa mengkontrol sihir dan membuatnya menjadi senjata maupun memanggil roh. Mereka yang menggunakan kekuatan transenden mereka untuk kebaikan akan menjadi pahlawan (Hero), dan mereka yang menggunakannya untuk melakukan kejahatan demi kepentingannya sendiri akan menjadi penjahat (wong rangsat). Valencia Gray & Alam Gray adalah sepasang saudara kembar yang telah melihat orang tua mereka dibunuh oleh hero dengan sadis dengan mata kepala mereka sendiri. Sejak saat itu mereka bersumpah untuk melenyapkan aliansi pemerintahan yang menjadi penaung para transcendent hero.

Ilona dan Freya, dua bersaudara terlibat dalam perjodohan dengan dua bersaudara dari keluarga Bimantara, yaitu Abimana dan Aron. Ilona, si bungsu dinikahkan dengan Aron, si sulung sekaligus pewaris utama keluarga Bimantara, atas keputusan Aron yang memang menyukai Ilona sejak lama. Sedangkan Freya, si sulung, dinikahkan dengan Abimana, anak haram di keluarga Bimantara, atas perjanjian bisnis. Tepat keesokan pagi setelah hari pernikahan, Ilona justru terbangun di sisi Abimana dalam keadaan telanjang. Ilona terkejut. Bukankah seharusnya kemarin ia menghabiskan malam pertama dengan Aron? Apa yang sebenarnya terjadi? Kepala Ilona pusing. Ia kesulitan mengingat kejadian semalam. Sebelum Ilona berhasil menemukan ingatannya, seluruh keluarga memergoki dirinya bersama Abimana, termasuk Aron. Raut kecewa menguasai wajah sang suami. Bagaimana kelanjutan pernikahan Ilona dan Aron?