Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Pawang Hujan

L'ultima Guerra: First Branch

Aeternis, sebuah dunia yang diliputi keajaiban dan teka-teki, kini perlahan melangkah ke ambang kehancuran. Sesuatu yang tak terbayangkan dengan pasti bangkit dari kegelapan dunia, membawa kekeringan pada tanah yang mereka injak dan kehancuran pada setiap kehidupan yang mereka sentuh. Organisasi rahasia yang menyembunyikan identitas mereka, Voo'dvelthar memburu sesuatu yang mereka sebut "Kepingan yang Hilang"—fragmen kuno yang dipercaya memiliki kekuatan untuk membangun ulang dunia, namun dengan harga yang tak seorang pun ketahui. Di benua selatan, Kerajaan Mortisvale menjadi buruan pertama dari organisasi rahasia ini. Kekacauan melanda tanpa ampun, menghujani tanah itu dengan darah dan air mata. Perjuangan Afanas Anastasius, putra sulung raja Mortisvale, bersama Lucian, seorang elf dengan hati yang terluka dan Lucius, seorang ahli pedang dengan rahasia masa lalu. Mereka bertiga mati-matian memperjuangkan tanah mereka, melindungi penduduk, sekaligus menjaga "Kepingan yang Hilang". Namun, tanpa kehadiran Vlad Anastasius, putra bungsu yang hilang dari Mortisvale, perjuangan terasa begitu berat, bagai memanjat tebing tanpa ujung. Semakin mereka melangkah ke dalam konflik, semakin nyata pula bahwa Voo'dvelthar bukanlah satu-satunya ancaman. Sesuatu yang jauh lebih tua dan tak terkatakan mulai menampakkan wujudnya—sebuah kekuatan yang melampaui logika, bahkan melampaui sihir yang mereka kenal. Di hadapankan pengkhianatan yang menyakitikan, pertarungan yang menghancurkan, tangisan pilu, dan secercah kebahagiaan singkat, para pejuang akhirnya di hadapkan pada kebenaran yang mengerinkan. Saat kiamat perlahan menjadi kenyataan, satu pertanyaan tersisa menggantung bagai bayangan Mortisvale: Apa yang terjadi jika takdir benar-benar dihapus? Apakah kebebasan sejati atau kehancuran abadi di balik semua ini? Pada akhirnya, sebenarnya apa yang membuat dunia ini layak untuk diperjuangkan?
nyxriddle · 1.9K Views

Love You The Way You Smile

"Pardon, ken ik u?" - Harris Rynold "I just love you the way you smile." - Airish Humaira Mengisahkan tentang seorang gadis muda polos yang bernama Nur Airish Humaira mahu mencari apa erti kehidupan padanya. Airish ingin mengharungi liku-liku kehidupan demi mencari cinta sejatinya. Namun dia memiliki personaliti Introvert, iaitu seorang yang pendiam menyebabkan dia sulit mencari kawan apatah lagi teman istimewa. Tetapi, adakah benar lelaki sejati wujud? Adakah benar-benar ada lelaki yang akan mencintainya seadanya? Tengku Harris Rynold, seorang jejaka tampan kacukan Belanda, pulang ke Malaysia selepas sekian lama berada di Amsterdam. Harris bertemu dengan Airish secara tidak sengaja di lapangan terbang dan terjadi suatu insiden yang memalukan di antara mereka. Airish terus berusaha melarikan diri daripadanya. Disangkakan panas sampai ke petang, rupanya hujan di tengahari. Takdir mempertemukan mereka lagi dalam keadaan tidak diduga, namun entah mengapa semakin Airish mengelak, semakin Harris mendekat. "You have to marry me, but this is the contracted marriage only." - Harris Rynold Disebalik sikap dingin Harris, terselit sifat prihatin yang mendalam terhadap Airish namun dia tidak menyedarinya. "Sebab aku dah jatuh cinta dekat kau, baka!" - Airish Humaira "Airish, verlaat mij niet..." - Harris Rynold Namun, adakah kebahagiaan menjadi milik mereka? Pelbagai cabaran dan halangan terus menanti mereka. Mengapa Airish berasa seolah dia seperti seorang 'Cinderella' yang dicari oleh sang putera untuk memulangkan kembali kasutnya? Apakah Airish berjaya menemui cinta sejatinya? Temui jawapan kamu dalam bacalah novel ini :)
Shining_Sky · 1.5K Views

Chandraklana : Singularity Of The Grand Prize

Didunia Chandraklana yang sekarang lebih damai dari sebelumnya, dimana saat ini seluruh Sanajayan mulai sembuh dari kekelaman yang terjadi seribu tahun yang lalu akibat maraknya penggunaan benda pusaka yang dikuasai kegelapan kini sudah berkurang dengan adanya larangan hukum penggunaan benda pusaka dan hancurnya kota pembelajaran rumus benda benda pusaka yang dahulu kala sudah lenyap tertelan bumi. Dari puluhan tahun ke puluhan tahun memulai melatih para generasi pengembara Sanajayan hidup normal seperti biasanya tanpa menggunakan benda pusaka. Dengan didirikannya padepokan padepokan di setiap kota yang memiliki tiga kelas yaitu : Pelatihan penggunaan pedang, Pelatihan penggunaan Busur panah dan pelatihan Tombak dan tameng. Di setiap padepokan yang menyebar keseluruh wilayah Sanajayan juga terdapat kelas pembantu yaitu pengobatan. Melalui Padepokan padepokan tersebut, generasi di dunia Chandraklana kian larut semakin melahirkan para kesatria yang terlatih tanpa menggunakan benda pusaka karena sudah berubah sistematisnya menjadi kegelapan. Hingga sampai diadakan dari turun temurun suatu kegiatan budaya yang bertujuan guna melahirkan para kesatria hebat tanpa menggunakan pusaka, Seluruh wilayah Sanajayan menyelenggarakan sebuah Sayembara yang di peringati setiap tujuh tahun sekali diadakan bergantian. Sampai pada saat Sayembara terpilih di desa Wijonayem di padepokan bernama Agungdhijoyo Winoto sebagai tuan rumah Sayembaraan yang diadakan dan dinanti nanti seluruh warga Sanajayan dengan hadiah yang berbeda dan pertama kalinya dihadiahkan oleh Para pengelana dan juga kesatria muda yaitu : Akik Kumenteng ! Sebuah cincin mujarab yang dijadikan grandprize menjadikan seluruh wilayah Sanajayan berantusias untuk mengikuti sayembara serta menonton pertandingan spektakuler ini yang ternyata selain bergengsi juga mengundang perhatian sebagian kelompok melakukan demo untuk memperhentikan sayembaranya perihal rumor hadiah utamanya adalah sebuah benda pusaka diikrarkan melalui " Batin Pangikrar" yang berbeda dari biasanya. Kejadian tersebut membuat seorang pengelana dan juga pejuang jaman dahulu bernama Solor Jayusman, seorang kesatria paruhbaya bertubuh pendek ahli dalam segala pepawangan hewan dan ketrampilan senjata jebakan serta sudah terlatih jauh tanpa benda pusaka, Kesatria yang suka berkelana ini juga mulai mencari tahu tentang Akik Kumenteng karena terpicu adanya Sayembara secara tiba tiba menghadiahkan yang dia kira salah satu pusaka langka yang pernah diberitahukan dari teman mudanya Samiranah. Cerita ini dilindungi Hak Cipta yang sudah terdaftar. Jangan lupa, Like, Share dan Subcribe Terima kasih sebelumnya, semoga bermanfaat .. :)
Ributby · 22.9K Views

Luxuria's Penthouse : The Last Devil's Hormone

update setiap hari Senin, Selasa, Kamis, dan Jumat! Penemuan sebuah kitab kuno, Althea-lux pada tahun 1800-an menjadi awal mula sebuah legenda yang menggairahkan untuk masyarakat pesisir pantai tak berpenghuni. Catatan jejak peninggalan seorang penulis tanpa nama membawa sebuah kabar yang mengejutkan untuk semua telinga yang mendengarnya. Ketidaksengajaan menelusuri sebuah bangunan tua yang hampir runtuh termakan usia dan tumbuhan liar di perbatasan Virginia menjadi awal mula kisah ini berasal. Selama bertahun-tahun para peneliti epigrafi memulai perdebatan mereka. Simbol bulan dan hujan, langit awan membentang, matahari berada di atas kepala. Burung terbang mengepakkan sayapnya, mati tertusuk duri dari tumbuhan liar yang ukurannya berlipat-lipat kali lebih tinggi dari seekor gajah. Setiap simbol dan tulisan aneh menjadi beban tersendiri di dalam perannya. Kitab ini diyakini sebagai pertanda akhir jaman, ketika iblis menguasai dunia manusia. Althea-lux adalah perwujudan nyata dari ramalan manusia, yang katanya hidup melebihi kekuasan dewa di dunia. Dia adalah anaknya, anak dewa yang membangkang. Tahun membawa kabar pasal kitab Althea-lux masuk menjamah peradaban manusia yang baru. Peradaban manusia urban dengan teknologi yang paling mutakhir mulai menerjemahkan apa-apa saja yang tak bisa diartikan di tahun-tahun sebelumnya, termasuk sebuah tempat bernama Luxuria's Penthouse. Di tempat inilah, iblis mengendalikan dunia manusia dengan berbaur bersama mereka. ---Luxuria's Penthouse, Greenbank, Virginia---
Lefkiilavanta · 41K Views

Be My Umbrella

Setiap orang di dunia ini pasti mempunyai hal yang disukai maupun hal yang tidak disukai. Ada kalanya hal itu sangat berbeda dengan sebagian orang lainnya. Sesuatu yang kita sukai itu akan membuat kita nyaman dan bahagia saat menjalaninya. Sedangkan hal yang tidak kita sukai hanya akan membuat kita merasa risih dan tertekan, terkadang itu juga bisa membuat kita merasa tidak nyaman. Begitu juga denganku. Ada satu hal yang tidak aku sukai di dunia ini. Aku tidak suka dengan apapun yang berkaitan dengan hujan. Aku yang berusaha dengan keras ini tiba-tiba saja merasa putus asa jika teringat dengan hal yang bernama 'hujan'. Bukankah seharusnya aneh jika ada yang membenci hujan seperti diriku ini? Disaat yang lain sangat mengharapkan turunnya hujan bagi kesuburan tanah mereka, ada juga yang berharap cuaca yang panas menjadi lebih sejuk setelah turunnya hujan. Ada yang menantikan sumur mereka terisi dengan air dari tetesan air hujan dan lain sebagainya. Aku hanya ingin hujan ini berhenti, sekali saja, cukup sekali ini saja. Aku seperti ingin menghentikan waktu. Jika saja hujan ini berhenti saat itu, mungkin aku tidak akan terlalu membencinya. Jika memang kejadian yang aku lalui ini tidak begitu berat, mungkin saat ini aku bisa tersenyum sambil berlari di bawah hujan lebat. Tapi, siapa sangka ternyata kejadian pilu malah terjadi dalam hidupku. Kejadian yang tidak pernah ku bayangkan sebelumnya. Kejadian yang akan meniggalkan luka untukku. Kala itu hujan tidak akan pernah berhenti membasahi diriku. Di saat aku berjalan, berlari dan terjatuh sekalipun yang aku lihat hanyalah air yang jatuh membasahi setiap benda yang ia lalui. Suram! Begitu suram hingga membuatku muak. Aku ingin berlari, aku ingin bebas dari genangan air yang seolah perlahan-lahan menyeretku ke dalam. Begitu dalamnya air hingga air itu seakan membuatku tenggelam. Tidak ada yang berusaha menolongku, aku begitu kesulitan untuk sekedar bernapas. Hingga kau datang kepadaku. Akankah orang sepertimu bisa membuatku bangkit dari genangan air kotor yang menenggelamkan tubuhku? Akankah kau mampu mengubahku secara perlahan? Jika memang kau adalah orang yang aku cari selama ini, maka datanglah. Tapi, apabila tujuanmu hanya untuk bermain, silahkan pergi. Aku bukanlah sebagai alat tempat bermainmu. Karena orang yang rapuh sepertiku bukanlah tempat yang cocok bagimu. Tinggallah jika memang kau adalah orang yang tepat. Jangan pergi jika kau merasa aku adalah rumahmu. Tetaplah tinggal hingga nanti istilah kau dan aku menjadi kata 'kita'. Hingga nantinya kita bisa menemukan kebahagiaan bersama saat hujan tiba. Menghapus luka yang begitu dalam tergores dalam hatiku.
Ryuumi · 36.5K Views
Related Topics
More