Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Lirik Lagu Zara Larsson Uncover

Contract Marriage With Alpha Snow

After being betrayed by her fiancé and cousin on her wedding day, Zara, reborn with memories of past mistakes, vows to rewrite her destiny. Impulsively, she marries a stranger to keep her ex at bay, not realizing Snow is far from a mere call boy. Snow Zephyr, a wealthy CEO and alpha of the Ivory Crescent Pack, needs a contract wife to appease his father and secure his position. When a bold, determined woman proposes a marriage of convenience, Snow agrees, unaware of the chaos she will bring into his life. Zara's defiant choice provokes her parents' fury, leading to her being cast from the company and forcing her to find work elsewhere. She lands a job at Aurora Conglomerate Inc., only to discover that her new boss is Snow, the very man she married—and her ex's uncle. Sparks fly as their mutual attraction grows amidst the darkness of his family's secrets and looming threats. Zara’s strength and independence captivate Snow, who begins to see her as the potential Luna his pack needs. Together, they face vengeful ex-lovers, kidnapping plots, and deadly rivalries. As Zara's powers awaken, she must confront the reasons behind her family's disownment, the hidden clauses in her marriage contract, and her ultimate role in Snow’s world. When their marriage of convenience deepens into a genuine partnership, a new challenge emerges in the form of a fated mate. Will Zara fight the dangers that await or embrace her true destiny? **EXCERPT** "I... didn't want to be late for work. You seemed busy, so I thought I'd get a head start." Snow raised an eyebrow. "Really? Or is it because last night affected you so much that you couldn't stand being around me?" "Don't flatter yourself, Snow. You didn't affect me at all." He smirked, stepping closer. "Is that so?" His fingers brushed my chin, tilting my face up. My pulse quickened. "We're at work," I snapped, swatting his hand away. "This isn't professional." "You're my wife," he murmured. "You're supposed to obey me at all times." I bit back a retort, a hint of rebellion flaring within. Slowly, I stepped closer, letting my fingers graze his chest. His smirk wavered for a second when his wolf reacted and Snow bit his lips. "Careful, Boss," I purred seductively. "Don't hurt those lips. I'm sure plenty of girls would love to kiss them." Snow leaned down, his lips brushing my ear. "And you? Are you dying for a taste?" Caught off guard, I hesitated, then regained my composure as I looked him in the eyes. "Unlike other girls, I have strong resistance against—" I didn't get a chance to finish when Snow's lips crashed onto mine with a fierce kiss that left me breathless. *************** MATURE CONTENT Participating in the Viral Book Call Contest. Kindly Support Me!
BaeVida · 1.3M Views

PERJALANAN ANAK DESA

Hutan Sancang, tempat yang dikenal sebagai tanah sakral bagi para pendekar, diselimuti kabut tipis saat fajar menyingsing. Di antara pepohonan raksasa dan akar-akar yang menjalar, seorang bocah lelaki berdiri tegap, tubuhnya kecil namun penuh tenaga, matanya tajam menatap seekor kijang yang tengah minum di tepi sungai. (Cicit burung terdengar bersahutan, air sungai mengalir dengan gemericik lembut…) Namanya Wira, seorang anak yatim piatu yang sejak kecil hidup di alam liar. Tubuhnya berbalut kain sederhana yang sudah usang, tetapi matanya penuh dengan semangat tak terkalahkan. Hari ini, ia harus berburu untuk bertahan hidup. Dengan nafas teratur, ia melangkah perlahan mendekati kijang itu. Namun tiba-tiba… (Dentuman keras! Seperti petir yang menyambar…) Dari dalam semak-semak, seekor harimau kumbang meloncat menerjang kijang itu dengan cakarnya yang tajam. Wira terperanjat, tapi bukan karena takut—melainkan karena kagum. Harimau itu melirik sekilas ke arahnya, seolah memberi peringatan untuk tidak mendekat. Namun, Wira tidak mundur. “Kau hebat,” gumamnya pelan. (Hening. Angin berbisik lembut di antara dedaunan…) Tanpa diduga, langkah kakinya justru membawanya lebih dekat. Harimau itu menatapnya tajam, tetapi bukan dengan amarah—melainkan dengan ketenangan yang menggetarkan jiwa. Saat itu, terdengar suara langkah kaki berat mendekat dari balik pepohonan. (Suara ranting patah, gemuruh langkah mendekat…) Sosok berjubah hitam dengan sorot mata tajam muncul dari balik rimbunan hutan. Wira menatapnya tanpa gentar. Ia tahu siapa pria itu—Prabu Siliwangi, penguasa Pajajaran, seorang raja sakti mandraguna yang konon memiliki ikatan batin dengan harimau putih. “Anak kecil, mengapa kau tidak lari?” suara Prabu Siliwangi bergema seperti petir di langit yang tenang. Wira menatapnya langsung. “Aku tidak takut.” (Guruh menggelegar di kejauhan…) Sang Prabu tersenyum tipis. Ia melihat ke dalam diri bocah itu—bukan sekadar keberanian, melainkan juga ketulusan yang langka. “Kau tidak takut mati?” “Aku hanya takut jika hidupku tidak berarti,” jawab Wira mantap. (Desir angin berhembus lebih kencang, dedaunan berjatuhan…) Mata Prabu Siliwangi berbinar. Di usianya yang telah matang, ia jarang menemukan seseorang seperti Wira—seorang anak yang tidak hanya kuat, tetapi juga memiliki jiwa yang bersih. “Aku akan mengajarimu ilmu sejati,” ujar sang Prabu. Wira mengernyit, tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. “Mengajarku?” Prabu Siliwangi mengangguk. “Kejujuran dan keberanianmu lebih kuat daripada pedang mana pun. Kau layak menjadi muridku.”
popyy_5435 · 69 Views
Related Topics
More