Syair Cinta untuk Pacarku
sepotong kepalaku sudah menggelonjor ke atas lantai,” aku ingin tahu sebesar apa kekuatan cinta yang pernah meruntuhkan tembok menjadikannya puing-puing, dan mulutku yang terkunci rapat berkata ketus, takselamanya mendung kelabu bernyanyi sumringah menurunkan titahnya menyemprot bumi. Kau dan aku baru memegang kitab suci berjanji dengan perspektif agama yang mengepakkan sayapnya seperti merpati takpernah ingkar janji. Kau dan aku rela jadi patung batu yang sujud dan tertengadah di atas sajadah yang terbang terbentang menghamba. Takkan bisa retak disiram petir, apalagi air yang beriak takberombak.