Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Gatal Pada Jempol Kaki

Manor Gadis Pertanian

``` [Farming]+[Ruang]+[Menghangatkan Hati]+[Kemakmuran]+[Mengalahkan Sampah] Mo Yan, yang lenyap menjadi abu akibat ledakan, terlahir kembali di zaman kuno, menjadi seorang gadis kecil petani yang kabur dari kelaparan! Di atasnya, seorang Ayah Sarjana yang baik hati dan tampan - tidak buruk! Di bawahnya, sepasang adik yang lincah dan menggemaskan - sangat bagus! Tetapi benar-benar, rasanya seperti mau mati lagi, tahu? Terus-menerus kabur, tanpa makanan, minuman, atau tempat tinggal itu satu hal, tapi harus selalu waspada terhadap orang-orang jahat yang mungkin menculiknya untuk mengisi perut mereka adalah hal lain! Beruntung, Ruang yang bisa ditingkatkan dari kehidupan sebelumnya mengikutinya, tapi apa-apaan ini - Ruang ajaib dengan gunung, air, dan daging yang bisa dimakan itu telah diformat! Menghadapi situasi yang putus asa, Mo Yan kembali menyalakan semangat bertarungnya: Jadi apa jika sudah diformat, aku tetap akan mencari keuntungan dan membangun kekayaanku tepat di kaki Kota Imperial! Membelah gunung, menanam kebun buah, membeli toko, membangun rumah... tidak kurang satu pun! Tapi... ada begitu banyak perusuh mata hijau! Petak tanahmu milikmu? Di sini, aku akan menjebakmu sampai mati tanpa diskusi! Ingin jadi ibu tiriku? Baiklah, aku akan mengirim sekumpulan duda padamu! Ibu mencarimu? Di sini, ambil surat cerai ini, simpan, jangan berterima kasih padaku! ... Apa? Seorang pria tampan melamar? Uh, ini... seharusnya aku menyerahkan diri padanya? PS: 1. Tetap pada bertani tanpa ragu + pertikaian domestik yang tidak biasa + tidak ada intrik istana 2. Gaya penulisan cukup serius, dan nilai-nilainya normal (tidak mengecualikan sesekali kekonyolan penulis) Link ke karya yang telah selesai: [Gadis Petani Yang Ditinggalkan: Pedesaan yang Indah] Link: http://read.xxsy.net/info/527965.html [Putri Sah Jenderal yang Tidak Bisa Diremehkan] Link: http://read.xxsy.net/info/473776.html ```
Chilly Twilight · 121.2K Views

Jatuh Cinta pada Suami CEO yang Tak Terduga

Bangun dari koma adalah masalah paling kecil bagi Serena ketika ia mengetahui bahwa ia telah menikah! Ia tidak ingat siapa dirinya. Orang tuanya merencanakan untuk membunuhnya. Apa yang dilakukan seorang wanita muda dalam situasi seperti ini? Tentu saja, dia menjebak suami kaya tampannya! Serena tidak akan melepaskannya sampai ia mengungkap kebenaran. Aiden Hawk menikah karena kepentingan. Diperas oleh neneknya, ia menyusun rencana sempurna. Menikahi seorang wanita yang sedang di ambang kematian dan memerankan peran sebagai kekasih yang berduka. Ketika dia meninggal, ia akan bebas untuk melakukan apa yang dia inginkan! Tapi yang mengejutkan semua orang, dia bangkit kembali! Lebih lagi, dia terus mengikutinya seperti lem! Apakah pernikahan kecelakaan mereka akan berhasil atau akan mereka pisahkan selamanya? *Kredit foto: Queenfrieza Snippet: Matanya melebar kaget ketika dia berjalan mendekati pintu kamar rumah sakit dan menguncinya dengan klik. "Apa yang sedang kamu lakukan?" tanya dia dengan gemetar. Dia tidak menyukai ekspresi di wajahnya. Dia mengangkat alis dan tersenyum sinis, mengangkat sudut mulutnya. "Menurutmu saya sedang apa?" "Mengapa... mengapa kau mengunci pintu?" "Istriku...Kamu sudah bangun setelah begitu lama. Tentu saja, aku harus menghabiskan waktu bersamamu tanpa gangguan..." Serena memperhatikannya saat dia berjalan mendekatinya, kehadirannya tampaknya mengisi ruangan. Hatinya hampir terancam melompat keluar dari dadanya... Dia ingin melompat dari tempat tidur tetapi kakinya tidak berguna dan dia tidak memiliki kekuatan...
har_k · 51.8K Views

The Guardian of Dark Night

Duan Holster 24 tahun berambut hitam dan mata hitam seorang mahasiswa tingkat akhir yang tinggal bersama neneknya. Duan bekerja sebagai penjaga toko, setelah mengakhiri kelas, setiap siang hari hingga malam, Duan bekerja selama 10 jam. Pada suatu hari Sebuah serangan terjadi dalam serangan pada toko tempatnya bekerja, tiga perampok datang ke tokonya, satu dari jauh menodong pistol, dua orang mencoba mendekat dengan salah satunya membawa pisau. "Beri semuanya atau mati" Rampok meminta. "Tolong tenang, ambil saja ini semua". Sepertinya pekerjaan ku berakhir disini pikir Duan. Pria terakhir mencoba mengambil uang dalam penyimpanan. "Minggir jangan melakukan apapun" Pach!!, sebuah pukulan mendarat di pipi Duan dan Dia terlempar membenturkan kepala belakang mengenai meja kasir di belakangnya. 'Sial ambil saja tidak usah memukul' pikir Duan dalam benaknya. Duan berdiri dengan sedikit linglung, pria yang membawa pisau mencoba menusuknya, Duan menghindarinya ke kanan menyerempet lengan kirin, Duan memposisikan kaki kanannya ingin maju ke depan tapi merasakan bahaya, Dia melompat mundur dan dan suara bang bang kaca disamping Duan sebelum pecah. Duan dengan reflek langsung menunduk 'Sial kenapa bergerak sih' mereka waspada terhadap perlawanan Duan. Duan memberi sarat dengan mengangkat dua tangan keatas mencoba berdiri untuk menyerah tapi di abaikan oleh pria membawa pisau. Wuss wuss wuus, tiga tusukan yang cepat dilakukan ke arah dada nya. 'uhh!!!' tusuk terakhir mengenai ulu hati dan suara pistol meletus 'bang! bang!' peluru mengenai kepalanya dan Duan terjatuh terkapar dengan wajar menghadap lantai, darah mulai membanjiri area tersebut. Delapan detik sebelum kematian kenangan terlintas dalam pikirannya 'aku tidak memiliki banyak kenangan indah untuk dibawa mati' Dia yang di besarkan oleh neneknya saja yang tidak memiliki teman seorang pun karena terlalu lusuh. Setelah kegelapan pun datang di pikirannya dan Duan mati, setelah beberapa waktu berlalu, Dalam kegelapan Duan Merasakan hangat. Matanya terbuka!!!
Nugo8588 · 1.9K Views

Asralux Pahlawan Dari Kegelapan

Asralux: Pahlawan dari Kegelapan Episode 1 – "Yang Dibuang" By Bagas D --- Langit mendung menggantung muram di atas Akademi Pahlawan Arkhaya, tempat para calon penyelamat bangsa digembleng dan dilahirkan. Hari ini adalah hari kelulusan. Hari penuh sorak-sorai. Tapi tidak baginya. Di tengah lapangan besar yang dikelilingi pilar-pilar emas, Ardan berdiri dengan kepala menunduk, tubuhnya penuh luka, pakaiannya compang-camping, dan kedua tangannya gemetar memegang selembar kertas lusuh. Sementara teman-teman seangkatannya berdiri dengan penuh kebanggaan, mengenakan jubah pahlawan dan menerima simbol kehormatan, Ardan hanya berdiri sendiri—dalam diam dan kehinaan. > “ARDAN.” Suara keras sang Kepala Dewan menggema dari podium. Semua perhatian langsung tertuju padanya. > “Nilaimu... adalah yang TERENDAH dalam sejarah akademi kami.” “Tidak hanya gagal. Kau memalukan.” Riuh rendah tawa dan bisikan menyakitkan menyeruak. > “Dia tuh? Yang dulu katanya latihan tiap malam? Hah!” “Mana sekarang tekadmu itu, Ardan?” Ardan hanya diam. Tapi dalam dadanya, ada yang terbakar. Luka demi luka yang tak terlihat di tubuhnya, tapi mengoyak jauh lebih dalam: harga diri. Lonceng besar berbunyi. Sebuah kristal kehormatan dilemparkan ke arah kakinya. Retak. Pecah seperti mimpi-mimpinya. > “Mulai hari ini, namamu dihapus dari catatan kami. Kau bukan lagi calon pahlawan. Kau… dibuang.” --- Senyap. Bahkan angin pun seolah menolak menyentuhnya. Ardan memungut kristal yang retak itu. Darah menetes dari telapak tangannya yang terluka. Tak ada tepuk tangan. Tak ada air mata. Tak ada siapa pun yang berdiri untuknya. > “Apa artinya jadi kuat… jika tak ada yang melihat?” “Apa gunanya semua latihan malam, semua luka, semua keyakinan… kalau ujungnya aku tetap dianggap gagal?” Ia melangkah pergi melewati gerbang Akademi. Setiap langkahnya seperti membelah dunia. Orang-orang menatapnya dengan jijik. Seorang anak kecil melempar batu kecil ke arah kakinya. Ibunya langsung menarik si anak menjauh. > “Jangan dekat-dekat! Dia buangan!” “Katanya dia gagal jadi pahlawan, bahkan tak bisa angkat pedang dengan benar!” Ardan berjalan terus. Tak ada tempat untuknya di balik dinding emas Akademi. Tak ada tempat untuk orang seperti dia—orang dengan tekad tapi tanpa nama. --- Di kejauhan, seorang perempuan berkerudung hitam berdiri di atas menara. Matanya bersinar redup. Ia memperhatikan langkah Ardan dengan seksama. > “Akhirnya… matahari telah jatuh ke bayang-bayang.” “Dan dari kegelapan… lahirlah cahaya baru.” --- Senja tiba. Ardan duduk di atas tebing, melihat ke arah kota Arkhaya yang indah dari kejauhan. Langit berubah merah, seperti simbol perang batin dalam dirinya. Tangannya masih berdarah memegang pecahan kristal. Tapi dia tak melepaskannya. Karena itulah satu-satunya bukti bahwa ia pernah mencoba. Bahwa ia belum selesai. > “Jika dunia tak menginginkanku… aku tak akan memohon diterima.” “Aku tak perlu jadi cahaya mereka… Aku akan jadi cahaya dalam kegelapan.” “Dan saat mereka memohon pertolongan… biarlah bayangan yang menjawab.” --- [TO BE CONTINUED]
Bagas_Dwi_0738 · 322 Views

Desa Ini Mengubur Rahasia, dan Aku Adalah Tumbal Berikutnya yg Dipilih

--- ## Sinopsis Novel: Desa Ini Mengubur Rahasia, dan Aku Adalah Tumbal Berikutnya yang Dipilih! Risa Anggraini, seorang jurnalis investigasi yang gigih, tak pernah bisa melupakan hilangnya adik perempuannya, Dewi, di sebuah desa terpencil lima tahun silam. Kasus yang ditutup tanpa kejelasan itu menghantui Risa, mendorongnya untuk menjejakkan kaki kembali ke Desa Arakasa—tempat terakhir Dewi terlihat. Desa yang tampak tenang dengan rumah-rumah kayu dan sawah hijau itu segera menunjukkan sisi lain yang mengerikan. Udara lembap selalu membawa aroma kemenyan samar, dan tatapan penduduknya menyimpan kecurigaan yang mencekam. Berbekal rasionalitas dan sedikit harapan, Risa berusaha mencari jejak adiknya, namun setiap pertanyaan justru berujung pada kebisuan atau jawaban samar yang menyesatkan. Pak Karta, sesepuh desa yang tampak bijaksana, justru menjadi sosok paling misterius yang setiap kata-katanya penuh makna tersembunyi. Semakin dalam Risa menggali, ia menemukan bahwa Desa Arakasa memendam rahasia kelam: sebuah **ritual kuno mengerikan yang menuntut tumbal manusia**. **Saat Risa mulai menyadari bahwa ia tidak hanya mencari kebenaran tentang adiknya, tetapi juga sedang berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan dirinya sendiri dari takdir yang sama, mampukah ia mengungkap misteri yang telah dikubur ratusan tahun itu? Atau akankah Risa menjadi tumbal berikutnya, terperangkap selamanya dalam rahasia Desa Arakasa yang tak terampuni?** ---
Taufik_Kurniawan_3639 · 516 Views
Related Topics
More