Raja Goblin dari Hutan Terlarang
Bagian 1: Kelahiran dan Kehancuran (Bab 1–20)
Bab 1–5: Arslan reborn sebagai bayi goblin di Klan Hijau, belajar adat istiadat, dan interaksi dengan Tetua Ungu.
Bab 6–15: Ekspedisi kerajaan manusia بقيادة Pangeran Aldric menemukan klan goblin. Pertarungan brutal, hanya 5 goblin (termasuk Arslan) selamat.
Bab 16–20: Arslan, yang memiliki "Sistem evolusi" dalam pikirannya, menghasut para penyintas untuk bermigrasi ke Hutan Terlarang.
Bagian 2: Pembentukan Kerajaan (Bab 21–50)
Bab 21–30: Arslan menaklukkan kawanan serigalaAlpha menggunakan siasat dan kekuatan sistemnya. Menculik Lady Elara, putri kerajaan manusia, untuk "membuat keturunan superior."
Bab 31–40: Arslan menikahi Elara (secara paksa) dan memiliki anak pertama: Kestria (goblin biru dengan kekuatan sihir).
Bab 41–50: Ekspansi ke area hutan, membangun benteng sederhana. Menculik elf coklat named Lira untuk aliansi politik.
Bagian 3: Perang dan Diplomasi (Bab 51–100)
Bab 51–60: Konflik dengan Orc Hijau. Arslan menculik putri orc, Ghorza, untuk menghasilkan "goblin penghancur" (merah).
Bab 61–70: Aliansi dengan Dwarf Hitam untuk teknologi pertambangan. Menculik Lady dwarf, Thora.
Bab 71–80: Invasi oleh Kerajaan Elf Hutan. Arslan menculik elf assassin, Sylva (goblin hitam).
Bab 81–90: Perang terbuka dengan Kerajaan Antala (manusia-serigala). Menculik princess Lyra.
Bab 91–100: Kerajaan Antares resmi didirikan. Arslan memiliki 5 istri dari ras berbeda, menghasilkan goblin multiras.
Bagian 4: Konflik Akbar (Bab 101–180)
Bab 101–120: Persekutuan semua kerajaan (Manusia, Elf, Orc, Antala) против Antares.
Bab 121–140: Arslan menggunakan "Sistem" untuk mengembangkan teknologi dan sihir. Menculik princess Fishman, Neri.
Bab 141–160: Half-dragon King, Draconis, turun tangan. Arslan menculik putrinya, Ignis.
Bab 161–180: Pertempuran final di Lembah Api. Arslan menggunakan strategi "Kuda Troya" dengan pasukan multiras.
Bagian 5: Legacy (Bab 181–200)
Bab 181–190: Kerajaan Antares menang, Arslan menjadi "Raja Penerang."
Bab 191–200: ArslanReflects on cycle of violence. Menerapkan reformasi, membangun perdamaian dengan ras lain. Ending ambigu: apakah dia hero atau tyrant? tetapi bukan kah itu sanagat menarik untuk menantika nya?