Arahant Pronunciation

Summoned: Dari Nol di Dunia yang Kuciptakan Dulu, Eternaria Online hanyalah tempat pelarianku— dunia virtual yang kupahami lebih dari dunia nyata. Tapi segalanya berubah saat layar menjadi gelap... dan aku terbangun di dalam game yang pernah kuciptakan. Tanpa tombol logout. Tanpa petunjuk. Tanpa siapapun yang bisa kupanggil. Aku hanyalah seorang summoner level nol di dunia yang kini hidup. Namun dunia ini juga mulai berubah... dan sesuatu di balik sistem seolah mengenal diriku lebih dari yang seharusnya. > Siapa yang memanggilku? Kenapa aku yang terpilih? Dan yang paling penting... > Mampukah aku bertahan dalam dunia yang dulu begitu kusukai… tapi kini bisa saja menelanku hidup-hidup? --- Satu panggilan, satu jalan tanpa arah… dan seorang gadis yang tak pernah berharap menjadi pahlawan. Tapi takdir sudah dimulai dan tak ada tombol kembali.

Di dunia di mana Lycan dan manusia serigala adalah musuh bebuyutan, Eve Valmont adalah manusia serigala yang dikutuk oleh ramalan dan difitnah. Dikhianati oleh kelompoknya sendiri dan dipenjara selama bertahun-tahun, nasibnya mengambil arah yang lebih gelap ketika dia ditawarkan kepada Raja Lycan, Hades Stavros—seorang penguasa yang ditakuti karena penaklukan yang kejam dan keahliannya yang mematikan. Terikat oleh ramalan kuno dan dihantui oleh hantu masa lalunya, Eve sekarang berada di bawah belas kasihan makhluk yang seharusnya dia benci dan takuti paling—Sang Tangan Maut itu sendiri. Hades, seorang raja yang terukir dari darah dan kebusukan jiwanya sendiri, bertekad untuk membalas pembantaian keluarganya dan membebaskan bangsanya dari manusia serigala. Dia percaya Eve adalah kunci kemenangannya. Baginya, dia tidak lebih dari sebuah senjata yang diramalkan oleh ramalan, sebuah alat yang akan dia gunakan untuk menghancurkan kekuatan yang mengancam kelompoknya. Namun, dia menemukan dirinya menginginkan wanita yang kuat namun hancur ini. Meninggalkan dia bertanya-tanya apakah dia benar-benar senjatanya atau dia yang ditakdirkan untuk menggagalkan rencananya yang terencana dengan hati-hati.

Empat orang. Tiga penglihatan. Dua dunia. Satu simbol yang menghubungkan segalanya. Reksa bukan sekadar paranormal biasa. Bersama Bayu (sang dokumentator skeptis), Ayla (ahli budaya dan sejarah), dan Nadine (anak indigo yang menyimpan masa lalu kelam), mereka keliling Indonesia untuk memecahkan kasus supranatural paling aneh—yang tak pernah terselesaikan oleh siapa pun. Setiap tempat menyimpan legenda lokal. Setiap kasus menyisakan korban. Tapi yang mengerikan adalah… semua kejadian itu ternyata terhubung oleh satu simbol kuno yang sama, muncul dari Aceh hingga Papua, dan memancarkan arah yang tak pernah ada di peta dunia. Dari bunga Bungong Jeumpa yang mekar dengan darah, Begu Ganjang yang menggantung nyawa di udara, hingga Palasik yang berburu bayi di jam 03:33 pagi… Satu demi satu roh lokal mulai bangkit kembali. Dan satu entitas global sedang mengumpulkan jejak mereka. Mereka bukan sekadar menyelidiki horor. Mereka sedang membuka pintu menuju akhir dunia—dimulai dari desa kecil di Indonesia.

Bercerita tentang seorang pria yang bernama Hiro Tsugumi yang bersekolah di SMA 1 Okinawa,dan itu adalah tahun pertamanya,disana ia bersekolah sebagai murid yang selalu dingin dan tidak bersemangat dalam hal apapun namun dalam beberapa hal ia cukup bisa diandalkan dan, sebelumnya ia dikenal sebagai murid yang teladan, pintar dan ceria, namun seketika berubah tepat dirinya masuk SMA, perubahan tersebut dikarenakan oleh masa lalunya,namun di tengah hidupnya yang seperti itu, dia bertemu perempuan misterius yang selalu mengikutinya setiap hari setiap pulang sekolah, dan ia sebenarnya sudah mengetahuinya namun membiarkannya dan hanya menganggapnya sebagai orang yang pulang satu arah saja, hanya saja ia mengikutinya hingga ia sampai apartemennya. Di suatu hari ia pun mulai muak dengan perempuan yang selalu mengikutinya dan pada akhirnya ia menjebaknya dan menangkap perempuan tersebut, dan mulai menanyakan hal hal pada perempuan tersebut, kemudian mulai terbongkar semuanya mulai dari alasan si perempuan mengikutinya dan siapa si perempuan tersebut.

Dunia ini dibangun di atas cerita—yang diwariskan, ditakuti, dilupakan. Tapi ada satu kisah yang tak pernah ditulis. Satu nama yang tak pernah diucapkan. Di kota yang selalu tampak sama namun terasa berbeda tiap malamnya, rumor-rumor kecil mulai tumbuh liar. Tentang tempat yang tidak ada di peta. Tentang makhluk yang tidak pernah muncul, namun meninggalkan bekas. Tentang seseorang yang bisa kau lihat hanya jika kau percaya. Tidak ada yang tahu dari mana semuanya bermula. Tidak ada yang tahu siapa dia. Hanya ada satu kesamaan dalam setiap cerita: buku tua yang tak bisa dibuka kecuali oleh tangan yang bersedia kehilangan bentuknya. Dan mata—mata yang menatap dari tempat yang seharusnya tidak bisa melihat. Seiring semakin banyak orang membisikkan legenda yang sama, realitas mulai berubah. Sebuah organisasi, terbentuk untuk meneliti anomali ini, mencoba mengungkap kebenaran di balik lonjakan kejadian supranatural. Namun, semakin dalam mereka menggali, semakin mereka kehilangan arah. Karena cerita ini tidak memiliki awal. Dan tidak ada akhir yang bisa dipahami. Sang pencipta kisah itu masih berjalan di antara mereka. Tidak untuk mengungkapkan kebenaran. Tapi untuk menulis ulang dunia dengan tangannya sendiri. Dan ia tak butuh pengikut. Ia hanya butuh kau… untuk percaya.

Zahira punya segalanya — paras cantik, popularitas di sekolah, dan ribuan followers yang selalu memujanya. Tapi di balik semua gemerlap itu, hatinya mulai lelah. Ia mulai bertanya: “Kenapa hidupku terasa hampa meski semua orang iri padaku?” Sampai suatu hari, dia melihat perubahan drastis dari sahabat lamanya, Khayla, yang kini berhijab dan tampil begitu tenang. Bukan hanya penampilannya yang berubah, tapi juga auranya yang damai, seolah tak lagi peduli dengan penilaian dunia. Di tengah kebingungan batin, Zahira bertemu Rayyan — kakak kelas yang berbeda dari cowok kebanyakan. Kalem, tegas, dan punya prinsip hidup yang kuat. Lewat pertemuan-pertemuan sederhana, Zahira perlahan ditarik ke arah perubahan yang tak pernah ia bayangkan. Namun, hijrah bukan jalan mudah. Di balik langkah menuju cahaya, ada kehilangan, cibiran, dan perasaan cinta yang tak semestinya tumbuh. Apakah Zahira sanggup memilih jalan Allah ketika cinta dunia mulai mengetuk hatinya? Hijrah bukan karena cinta, tapi cinta yang akhirnya menuntun pada hijrah.

Sinopsis: Di sebuah desa yang hanya memiliki satu jalan utama menuju area pemakaman tua, terdapat larangan turun-temurun: jangan pernah melintasi tikungan terakhir setelah pukul dua belas malam. Penduduk menyebutnya “Ujung Jalan Kuburan”. Dikatakan, siapa pun yang melihat seorang perempuan berdiri diam di sana, tidak akan pernah kembali dalam keadaan yang sama. Ketika seorang sopir ojek malam nekat mengambil penumpang misterius ke arah sana, kisah mengerikan pun terungkap.

SINOPSIS: Desa Penari Dalam perjalanan tugas kuliah ke sebuah desa terpencil di pelosok Jawa Timur, sekelompok mahasiswa mengalami kejadian ganjil yang tak bisa dijelaskan logika. Desa itu tenang, namun menyimpan aura mencekam yang sulit dijelaskan. Warga tampak tertutup, dan ada satu peringatan yang selalu diulang: “Jangan melewati batas tapal penari.” Namun larangan itu dilanggar. Saat malam tiba, suara gamelan bergema dari arah hutan, dan bayangan seorang wanita menari diiringi asap kemenyan mulai menampakkan diri. Satu per satu dari mereka mulai mengalami hal-hal aneh — kerasukan, mimpi buruk yang terasa nyata, dan bahkan kehilangan kesadaran. Di balik ritual-ritual misterius dan senyum dingin warga desa, tersembunyi sosok yang disebut Badarawuhi — penari gaib penjaga desa, yang dendamnya belum selesai. Siapa pun yang tidak tahu aturan, akan menjadi bagian dari tariannya... selamanya.

Mereka tidak pernah benar-benar dekat, tapi saling tahu. Tidak pernah saling menyentuh, tapi saling menjaga. Tidak pernah berjanji, tapi setiap malam... nama itu selalu disebut dalam doa. Berawal dari selembar surat, dua remaja asing mulai menemukan kehangatan dalam diam. Namun, ketika waktu dan takdir bergerak ke arah yang tak bisa mereka kendalikan, mereka harus memilih: melawan... atau melepaskan. Karena tak semua cinta harus dimiliki. Dan tidak semua pertemuan harus berakhir dengan bersama. Di bawah langit yang sama, mereka belajar mencinta tanpa menggenggam.

Key berada dalam ruangan gelap, pandangan tertuju pada satu satunya penerangan disana. Dalam kebingungan ia merindu akan cahaya tangannya terulur mencoba menggapai hingga sesaat, dalam kedipan mata ia dihadapkan dinding dipenuhi aksara kuno yang didalamnya terlihat sosok ular melingkar "ouroboros" Kejutan terlihat saat key bergumam. Mengejutkannya saat dia terbersit kata tersebut tanpa ia pernah tahu "apa itu kenapa aku... " Yah key mengenal sosok ouroboros tanpa tahu bagaimana ia bisa mengetahuinya. Setelahnya sosok di dinding menggeliat dan menerkam ke arah lehernya melilit dan memangsanya dari kepala. Dimulai dari mimpi aneh tersebut kehidupannya dipenuhi oleh mimpi mimpi tak wajar, pernah dia menggenggam sebuah baja dingin dengan laras silinder, terkadang ia berada di koloseum dipaksa bertarung,kadang ia terbangun di bawah pohon maple yang tengah berguguran. Persaan takut muncul disertai pertanyaan mengapa. Ia takut akan mimpinya, ia takut dengan perasaannya sendiri saat dihadapkan penderitaan, kematian, pengkhianatan dan yang paling ditakutkan dari mimpinya adalah ketakutan akan dirinya sendiri.

Baek Seon-woo, pria tua berusia 67 tahun, hidup dalam sunyi setelah diceraikan oleh istrinya yang telah menemaninya selama lebih dari empat dekade. Di tengah hujan malam yang dingin dan kesepian yang menyesakkan, ia berjalan tanpa arah — hingga sebuah truk menabraknya dan segalanya menjadi gelap. Namun, saat membuka mata, ia terbangun dalam tubuhnya yang muda — berusia 25 tahun. Tidak ada keriput, tidak ada rasa sakit, hanya tubuh segar dan jiwa yang kebingungan. Apakah ini mimpi? Reinkarnasi? Hukuman… atau kesempatan kedua? Dengan masa muda di tangannya dan penyesalan di hatinya, Seon-woo harus memilih: mengejar cinta yang telah pergi, memulai hidup baru, atau belajar menerima bahwa waktu tak pernah benar-benar bisa diulang.

Sinopsis: Di balik lereng gunung yang jarang dijamah manusia, tersembunyi sebuah hutan yang tidak pernah tercatat di peta mana pun. Penduduk desa menyebutnya Hutan Terlarang. Tak ada yang berani masuk, sebab legenda berkata: siapa pun yang masuk, takkan pernah kembali sebagai dirinya yang semula. Empat pendaki muda, penasaran dengan kisah tersebut, memutuskan menjelajah hutan itu untuk konten video mereka. Awalnya semuanya tampak biasa. Namun, saat malam tiba, kompas tak lagi berfungsi, suara aneh terdengar dari arah yang berbeda, dan bayangan menyerupai mereka sendiri mulai bermunculan di balik pepohonan. Mereka tak sadar, hutan itu bukan hanya tempat—ia hidup, ia memilih, dan ia menelan siapa pun yang tak diundang. Kini, hanya satu yang kembali. Tapi desa tahu… itu bukan dia.

“Selama ini...” Suaranya lirih, namun menusuk—bagai bisikan kematian di tengah keheningan malam. “...kalian memaksa kami untuk terus diam.” Matanya menatap tajam ke arah mereka—mata yang dulu penuh luka, kini hanya menyisakan bara. “Memaksa kami menelan ketidakadilan, seakan kami tak punya hak untuk bersuara.” Langkahnya maju. Bayangan tubuhnya memanjang di bawah cahaya remang. Tangan yang dulu gemetar karena takut... kini menggenggam kebenaran yang telah lama dikubur. “Tapi sekarang…” Ia berhenti. Pandangan tak berkedip. Nafasnya tenang, tapi dunia terasa menahan napas. “Biarlah aku yang membuat kalian diam. Bukan untuk sementara... tapi selama-lamanya.” Dentum peluru. Jerit yang tak sempat keluar. Dan dunia pun menjadi benar-benar sunyi.

Dulu, aku kira temenan sama kamu cuma bakal ngajarin soal toleransi—bagaimana caranya saling menghormati, saling ngerti, walau berdiri di dua sisi keyakinan yang beda. Tapi ternyata enggak sesimpel itu. Kamu nggak cuma ngajarin aku soal toleransi, tapi juga diam-diam ngajarin satu hal yang jauh lebih sulit: Gimana caranya menyayangi seseorang... tanpa pernah benar-benar berani berharap. Aku tahu dari awal jalannya nggak akan sama. Doa-doa kita beda arah. Dan masa depan yang kita impikan… mungkin gak bisa saling berpapasan. Tapi anehnya, aku gak pernah nyesel kenal kamu. Karena di tengah segala batas yang gak bisa kita tembus, kamu justru jadi pelajaran paling ikhlas yang pernah aku temui. Dari seorang muslimah, Untuk seorang jemaat muda yang namanya gak pernah gue sebut dalam doa… tapi selalu gue maksudkan.

Dulu, dia difitnah membunuh ibunya dan diasingkan dari istana. Kini, Aurelia Vaelthorn kembali - bukan sebagai korban, tapi sebagai pewaris tunggal dan ancaman bagi mereka yang pernah menjatuhkannya. Istana Solaris bukan tempat bagi hati yang lemah. Di antara senyum palsu, pedang tersembunyi, dan cawan berisi racun, Aurelia harus menavigasi permainan kekuasaan, mengungkap rahasia lama, dan bertahan dari pengkhianatan yang datang dari segala arah. Di tengah itu semua, dua pria berdiri di sisinya: Sang Ksatria Elit - setia tapi penuh luka, diam-diam melindunginya dari balik bayangan. Putra Mahkota - pria yang pernah menghancurkannya, kini memainkannya lagi dengan senyum dan racun. Mahkota bukanlah hadiah. Ia adalah kutukan berdarah yang hanya bisa dimenangkan… oleh mereka yang sanggup membakar segalanya.

Melihat tubuh telanjangnya yang dipenuhi cupang dan memar, Alessa menatap tajam ke arah pria tampan itu dan berkata dengan gigi terkatup, "Kamu, kamu bajingan!" "Aku?" Pria itu meraih dagunya dan menyeringai, "Kenapa? Tunanganmu yang mengirimmu kepadaku." "Apa? Tidak mungkin." Alessa menggigil, air mata memenuhi matanya. "Apakah kau ingin membalaskan dendam pada mereka yang telah menindasmu? Jadilah wanitaku dan melahirkan bayi untukku." Dia berguman di telinganya, membatasi dia menjadi hewan peliharaan kecilnya sendiri. "Tidak mungkin! Kamu adalah paman tunanganku!"

Josh Andriano, seorang fotografer muda, telah mencintai Windy Alisha sejak SMA. Selama bertahun-tahun, ia mencintai Windy dengan tulus; menjadi bahu untuk bersandar, menjadi tempat untuk Windy pulang tanpa diminta. Jadi, ketika Windy akhirnya menerima cintanya, Josh langsung merasa bahwa dunianya telah menjadi utuh. Namun, tiga bulan kemudian, Windy mengakhiri hubungan mereka. Alasannya simpel: Windy ternyata menjalin hubungan dengan pria lain di belakangnya dan kini telah bertunangan dengan pria itu. Josh hancur. Hidupnya kehilangan warna, kehilangan arah...sebab selama ini, pusat dari hidupnya adalah Windy. Cinta yang ia bangun dengan tulus justru berakhir dengan pengkhianatan. Sampai akhirnya, sahabatnya mengenalkannya kepada seorang model bernama Keisha Nathalie untuk menjadi 'objek' dalam proyek fotografi terbarunya. Melalui lensa itulah, Josh menemukan sesuatu yang tak pernah ia sangka: seseorang yang begitu ringan untuk dicintai. Keisha bukan Windy. Ia tidak rumit, tidak penuh tuntutan, tidak bermain dengan perasaan. Ia jujur, santai, cantik, dan terasa...mudah. Dengan Keisha, segalanya mengalir tanpa beban, tanpa teka-teki, tanpa luka. Untuk pertama kalinya, Josh mulai bertanya pada dirinya sendiri: "Apakah cinta memang harus serumit itu?" Lalu, di balik setiap jepretan, Josh perlahan menemukan jawabannya. Kadang, cinta sejati tidak datang dalam bentuk yang penuh gejolak. Kadang, ia datang dengan sederhana. Melalui lensa. Melalui senyuman baru. Melalui seseorang...yang membuatmu merasa pulang.

Setelah kematian orang tuanya dan pembatalan pertunangannya, Fan Changyu, yang memiliki kerabat yang ingin menghabiskan harta keluarganya, memutuskan untuk mengambil suami demi adik perempuannya yang berusia lima tahun. Dia memiliki sebuah pemikiran tentang pria yang telah dia selamatkan: pria itu penuh dengan luka dan tidak memiliki apa-apa, kecuali wajahnya. Keduanya dengan cepat menyetujui sebuah kesepakatan: dia akan merawat pria itu untuk menyembuhkan lukanya, dan pria itu akan berpura-pura menikah dengan keluarga itu untuk membantunya menjaga harta keluarganya. Setelah bisnis keluarga stabil, Fan Changyu hendak menulis surat cerai seperti yang dijanjikan, tapi tak disangka, pria itu masuk wajib militer selama perang dan tidak pernah terdengar kabarnya lagi. Ketika dia melihatnya lagi, dia terbaring di tenda tentara yang terluka, berlumuran darah. Wajahnya yang tampan masih sama tampannya seperti dulu, namun seragamnya compang-camping dan robek. Melihat betapa sulitnya dia menjadi tentara, mata Fan Changyu berkaca-kaca. “Jangan bergabung dengan tentara, pulanglah ke rumah. Aku akan membesarkanmu dengan menyembelih babi.” Mata pria itu kosong, dan dia terbatuk-batuk. “Bukankah kamu akan menceraikanku…” Mata Fan Changyu berkaca-kaca. “Tidak, aku tidak akan menceraikanmu!” [Teater Mini] Xie Zheng, Marquis Wu’an, menjadi terkenal di usia muda dan memiliki banyak prestasi militer. Dia diangkat menjadi marquis karena prestasi militernya saat dia masih berusia belasan tahun, dan tidak ada orang lain yang seperti dia di seluruh Dinasti Da Yin. Metode pemerintahan militernya bahkan dikenal sebagai metode yang ketat dan kejam. Baru-baru ini, para prajurit di tentara merasa bahwa Marquis mereka agak aneh. Alih-alih tinggal di tendanya sendiri, dia malah berdesakan di tenda kecil yang bobrok untuk orang-orang yang terluka. Dia memiliki lubang berdarah di tubuhnya, dan biasanya dia bisa bangun setelah dua atau tiga hari, tetapi kali ini dia telah terbaring selama sepuluh hari dan masih belum pulih. Penasihat militer yang tidak berguna, yang baru saja kembali dari mengunjungi orang sakit, mengeluarkan beberapa seruan terkejut. “Dengan seseorang yang mengusap-usap tubuhnya dan menyuapi obat saat dia terbaring, tentu saja dia akan membutuhkan waktu untuk pulih!” Sampai istri Marquis yang tidak mereka kenal, takut prianya yang sakit-sakitan akan mati di medan perang, secara diam-diam mengenakan seragam compang-camping seorang prajurit rendahan dan pergi berperang menggantikannya, Marquis yang “terluka parah”, yang telah terbaring di tempat tidur selama berhari-hari, bangkit dengan kaget dan dengan cepat mengenakan baju besinya dan memimpin pasukannya untuk melakukan pengejaran. Matahari terbenam seperti darah, dan angsa-angsa di langit menangis. Fan Changyu, yang telah memenggal kepala jenderal musuh dengan pisau penyembelih babi, melihat ke kejauhan ke arah pasukan sekutu yang mendekat, yang menendang awan debu kuning, dan merasa pingsan. Dia menarik prajurit itu ke samping dan bertanya, “Kenapa jenderalmu, yang mengenakan baju besi ringan berbahu qilin dan mengendarai kuda besar di depan, terlihat sedikit mirip dengan suamiku?” Prajurit: … Mungkinkah itu dia?

Kereta Malam 709 tidak tercatat dalam jadwal resmi, namun selalu muncul tepat pukul 23.59. Tak ada tujuan, tak ada asal. Tapi selalu ada penumpang… dan satu gerbong misterius yang hanya bisa dilihat oleh mereka yang "terpilih". Rina, seorang jurnalis muda, menaiki kereta ini demi menyelidiki kisah urban legend tentang Gerbong 9—tempat yang konon memperlihatkan “langit lain” dan membawa penumpangnya ke dunia yang tak pernah kembali. Di balik jendela Gerbong 9, bukan pemandangan malam yang terlihat. Tapi wajah-wajah asing… menatap dari luar. Mereka seolah memanggil, menuntut… atau mungkin memperingatkan. Ketika Rina menyadari namanya tertulis di dalam buku misterius berjudul "Daftar Nama yang Tak Pernah Pulang", satu pertanyaan menghantui benaknya: Apakah ini perjalanan satu arah—menuju tempat yang bahkan waktu pun lupa mencatatnya?

Kang Hyeon-jae adalah satu-satunya regresor dalam sejarah manusia — seseorang yang telah kembali ke masa lalu sebanyak tujuh kali demi menyelamatkan dunia dari kehancuran. Namun setiap usahanya selalu berakhir dengan kegagalan... dan pengkhianatan. Kini, di regresi terakhirnya, ia tidak lagi mempercayai siapapun. Tidak pada umat manusia. Tidak pada rekannya. Tidak pada dunia. Dunia yang dulunya ia perjuangkan kini menjadi sasaran penghancurannya. Dengan kekuatan, pengalaman, dan pengetahuan dari tujuh kehidupan sebelumnya, Hyeon-jae membalikkan arah takdir. Ia akan mengungkap para pengkhianat, membongkar kebusukan umat manusia, dan menghadirkan kiamat yang selama ini ia cegah.

Duan Holster 24 tahun berambut hitam dan mata hitam seorang mahasiswa tingkat akhir yang tinggal bersama neneknya. Duan bekerja sebagai penjaga toko, setelah mengakhiri kelas, setiap siang hari hingga malam, Duan bekerja selama 10 jam. Pada suatu hari Sebuah serangan terjadi dalam serangan pada toko tempatnya bekerja, tiga perampok datang ke tokonya, satu dari jauh menodong pistol, dua orang mencoba mendekat dengan salah satunya membawa pisau. "Beri semuanya atau mati" Rampok meminta. "Tolong tenang, ambil saja ini semua". Sepertinya pekerjaan ku berakhir disini pikir Duan. Pria terakhir mencoba mengambil uang dalam penyimpanan. "Minggir jangan melakukan apapun" Pach!!, sebuah pukulan mendarat di pipi Duan dan Dia terlempar membenturkan kepala belakang mengenai meja kasir di belakangnya. 'Sial ambil saja tidak usah memukul' pikir Duan dalam benaknya. Duan berdiri dengan sedikit linglung, pria yang membawa pisau mencoba menusuknya, Duan menghindarinya ke kanan menyerempet lengan kirin, Duan memposisikan kaki kanannya ingin maju ke depan tapi merasakan bahaya, Dia melompat mundur dan dan suara bang bang kaca disamping Duan sebelum pecah. Duan dengan reflek langsung menunduk 'Sial kenapa bergerak sih' mereka waspada terhadap perlawanan Duan. Duan memberi sarat dengan mengangkat dua tangan keatas mencoba berdiri untuk menyerah tapi di abaikan oleh pria membawa pisau. Wuss wuss wuus, tiga tusukan yang cepat dilakukan ke arah dada nya. 'uhh!!!' tusuk terakhir mengenai ulu hati dan suara pistol meletus 'bang! bang!' peluru mengenai kepalanya dan Duan terjatuh terkapar dengan wajar menghadap lantai, darah mulai membanjiri area tersebut. Delapan detik sebelum kematian kenangan terlintas dalam pikirannya 'aku tidak memiliki banyak kenangan indah untuk dibawa mati' Dia yang di besarkan oleh neneknya saja yang tidak memiliki teman seorang pun karena terlalu lusuh. Setelah kegelapan pun datang di pikirannya dan Duan mati, setelah beberapa waktu berlalu, Dalam kegelapan Duan Merasakan hangat. Matanya terbuka!!!

"Wuji Gege," kata Zhou Zhiruo. "Aku... aku telah menipumu. Akulah yang mengambil Pedang Yitian dan Golok Pembunuh Naga, akulah yang membunuh... membunuh Yin... Nona Yin... akulah yang menotok Xie Daxia. Aku... aku tidak menikah dengan Song Qingshu. Dalam hatiku aku hanya punya... hanya punya kau seorang." Di saat lain, seorang gadis beliau yang belum dewasa menunggu Zhang Wuji, di tengah berkecamuknya peperangan yang memisahkan kehidupan mereka. Jauh di Dadu, seorang Kaisar Toghon Temur, Permaisuri Bayan dan Permaisuri Qi, tengah bergumul dengan kesulitan mereka sendiri, yang juga adalah kesulitan negara. Di tempat lain, Chaghan Temur tiba di persimpangan, yang akan membawa langkahnya menuju ke arah yang sana dengan para pemberontak di wilayah selatan.

Asralux: Pahlawan dari Kegelapan Episode 1 – "Yang Dibuang" By Bagas D --- Langit mendung menggantung muram di atas Akademi Pahlawan Arkhaya, tempat para calon penyelamat bangsa digembleng dan dilahirkan. Hari ini adalah hari kelulusan. Hari penuh sorak-sorai. Tapi tidak baginya. Di tengah lapangan besar yang dikelilingi pilar-pilar emas, Ardan berdiri dengan kepala menunduk, tubuhnya penuh luka, pakaiannya compang-camping, dan kedua tangannya gemetar memegang selembar kertas lusuh. Sementara teman-teman seangkatannya berdiri dengan penuh kebanggaan, mengenakan jubah pahlawan dan menerima simbol kehormatan, Ardan hanya berdiri sendiri—dalam diam dan kehinaan. > “ARDAN.” Suara keras sang Kepala Dewan menggema dari podium. Semua perhatian langsung tertuju padanya. > “Nilaimu... adalah yang TERENDAH dalam sejarah akademi kami.” “Tidak hanya gagal. Kau memalukan.” Riuh rendah tawa dan bisikan menyakitkan menyeruak. > “Dia tuh? Yang dulu katanya latihan tiap malam? Hah!” “Mana sekarang tekadmu itu, Ardan?” Ardan hanya diam. Tapi dalam dadanya, ada yang terbakar. Luka demi luka yang tak terlihat di tubuhnya, tapi mengoyak jauh lebih dalam: harga diri. Lonceng besar berbunyi. Sebuah kristal kehormatan dilemparkan ke arah kakinya. Retak. Pecah seperti mimpi-mimpinya. > “Mulai hari ini, namamu dihapus dari catatan kami. Kau bukan lagi calon pahlawan. Kau… dibuang.” --- Senyap. Bahkan angin pun seolah menolak menyentuhnya. Ardan memungut kristal yang retak itu. Darah menetes dari telapak tangannya yang terluka. Tak ada tepuk tangan. Tak ada air mata. Tak ada siapa pun yang berdiri untuknya. > “Apa artinya jadi kuat… jika tak ada yang melihat?” “Apa gunanya semua latihan malam, semua luka, semua keyakinan… kalau ujungnya aku tetap dianggap gagal?” Ia melangkah pergi melewati gerbang Akademi. Setiap langkahnya seperti membelah dunia. Orang-orang menatapnya dengan jijik. Seorang anak kecil melempar batu kecil ke arah kakinya. Ibunya langsung menarik si anak menjauh. > “Jangan dekat-dekat! Dia buangan!” “Katanya dia gagal jadi pahlawan, bahkan tak bisa angkat pedang dengan benar!” Ardan berjalan terus. Tak ada tempat untuknya di balik dinding emas Akademi. Tak ada tempat untuk orang seperti dia—orang dengan tekad tapi tanpa nama. --- Di kejauhan, seorang perempuan berkerudung hitam berdiri di atas menara. Matanya bersinar redup. Ia memperhatikan langkah Ardan dengan seksama. > “Akhirnya… matahari telah jatuh ke bayang-bayang.” “Dan dari kegelapan… lahirlah cahaya baru.” --- Senja tiba. Ardan duduk di atas tebing, melihat ke arah kota Arkhaya yang indah dari kejauhan. Langit berubah merah, seperti simbol perang batin dalam dirinya. Tangannya masih berdarah memegang pecahan kristal. Tapi dia tak melepaskannya. Karena itulah satu-satunya bukti bahwa ia pernah mencoba. Bahwa ia belum selesai. > “Jika dunia tak menginginkanku… aku tak akan memohon diterima.” “Aku tak perlu jadi cahaya mereka… Aku akan jadi cahaya dalam kegelapan.” “Dan saat mereka memohon pertolongan… biarlah bayangan yang menjawab.” --- [TO BE CONTINUED]

Kekuatan terkuat dalam pertempuran x pria di tahta tertinggi Ini adalah era di mana kecerdasan buatan menentukan arah kehidupan manusia. Musuh paling terkenal bagi Federasi, panglima tertinggi Komando Militer Navi, Adrian Yate, dan anggota dewan perwakilan termuda dari Dewan Tertinggi, Zhong Yan, dicocokkan oleh AI sebagai kandidat pernikahan yang paling optimal satu sama lain. Jika mereka menolak rekomendasi optimal AI, mereka harus membayar denda. Adrian: Buat apa aku membayar? Aku tidak punya uang, jadi enyahlah! Zhong Yan: Aku juga tidak punya uang. AI: Kalau denda tidak dibayar sesuai batas waktu, selamat atas penyatuan kalian.

Ehlef Apostle Finn ialah seorang remaja yang bijak luar biasa tetapi hidupnya terbatas oleh tubuh yang lemah. Setelah meninggal dunia, dia diberi peluang kedua oleh makhluk agung bernama Chutulu untuk hidup semula di dunia asing bernama Ehlef—dunia yang pernah hancur akibat perang antara dewa dan makhluk luar dimensi. Namun, Finn bukan seorang pahlawan. Dia tidak dipilih untuk menyelamatkan dunia. Dia hanyalah seorang “Apostle”—utusan tanpa misi, tanpa batasan. Walaupun begitu, Finn memiliki satu kelebihan: kebijaksanaan luar biasa dan kekuatan unik bernama Nyarlathothep, yang membolehkannya mencipta ilusi, berubah rupa, dan meniru kebolehan musuh. Dengan kekuatan itu, dia mempunyai potensi untuk menjadi lebih hebat daripada pahlawan mana-mana sekalipun… jika dia sanggup menanggung risikonya. Di dunia penuh konflik, misteri, dan sihir, Finn memulakan perjalanan dari seorang asing yang tidak dikenali… ke arah takdir yang mungkin mengubah segalanya.

Sekolah broken yang kesehariannya hanya berkelahi, namun siapa sangka... Tidak hanya 1 sekolah yang menjadi pusat dari remaja nakal, tapi 20 sekolah menengah atas/SMA yang juga menjadi sekolah broken. Setiap tahunnya memiliki hari penting dimana para perwakilan sekolah datang ke satu tempat untuk menentukan sekolah mana yang terhebat dan terkuat, dinamakan "FESTIVAL IBLIS" dan telah 6 tahun di laksanakan. Mengenang para legenda atau siswa yang pernah menjadi broken hingga ke tingkat yang lebih tinggi dari anak SMA, SMA 17 menjadi rival dari 20 SMA yang masih terbilang belum cukup untuk mengalahkan sekolah tersebut. Dari Zaman ke Zaman, sekolah tersebut memiliki pemimpin yang terlalu broken hingga memiliki lawan dari luar/batas anak SMA. David adalah nama orang pertama yang menjadi pemimpin SMA 17 puluhan tahun yang lalu, Andrius adalah salah satu pemimpin yang menciptakan sistem Trinity/Trinitas di SMA 17. dengan mengacu 3 pemimpin dari fraksi/kubu yang dinamai menggunakan nama arah mata angin, Andrius membawa keseimbangan bagi SMA 17. Dan seseorang yang terlupakan, menjadi pemimpin SMA 17 hingga membawa SMA 17 terjun kedunia Gangster. Dibawah kepemimpinan nya, Gangster yang di dirikan oleh SMA 17 mampu setara dengan Gangster besar lainnya. Hingga akhirnya, SMA 17 kembali memasuki era Trinity.

Dalam malam yang dilumuri alkohol dan dosa, seorang budak tanpa kaki dan hanya punya satu tangan jatuh ke tangan lelaki asing yang nyaris kehilangan arah. Tapi di balik kasar tangannya, terselip sesuatu yang bahkan dirinya tak sadari: rasa peduli. Dan dari satu nama yang diucap dengan lirih, sebuah ikatan pun mulai terjalin-di antara luka, diam, dan pelukan yang terlalu asing untuk disebut hangat... tapi cukup untuk menyelamatkan

Di tanah Eldoria yang dipenuhi intrik politik dan persaingan antar kerajaan, hiduplah Sierra, seorang gadis cerdas yang diasuh oleh seorang guru bijak bernama Elder Darian. Sejak kecil, Sierra dididik bukan hanya dalam ilmu pengetahuan, tetapi juga dalam kebijaksanaan yang mampu mengguncang tatanan dunia. Namun, kebijaksanaan tidak selalu menjadi jalan yang mudah—karena di balik kata-kata yang menenangkan, tersimpan keputusan-keputusan berat yang harus diambil. Ketika Raja Eldoria wafat secara misterius dan kerajaan jatuh ke dalam kekacauan, Sierra menemukan dirinya berada di tengah perselisihan antar pewaris tahta. Pangeran Kael, yang dikenal karena ambisi dan kepemimpinannya, berusaha mempertahankan takhta dengan kekuatan. Sedangkan Putri Elara, saudara tirinya, berjuang untuk membawa perdamaian dengan diplomasi. Di tengah pergolakan ini, Sierra menjadi sosok yang dicari—karena hanya dia yang mengetahui rahasia kuno yang dapat mengubah nasib Eldoria selamanya. Dalam perjalanannya, Sierra tidak hanya harus bertahan menghadapi konspirasi politik dan pertempuran sengit, tetapi juga dilema moral yang menguji prinsip dan hati nuraninya. Apakah kebijaksanaan cukup untuk menghentikan perang? Ataukah kekuatan akan selalu menjadi penentu terakhir? Saat Sierra menggali lebih dalam sejarah Eldoria, dia menemukan bahwa dunia ini diselimuti oleh bayang-bayang kuno—para Penjaga Pengetahuan, yang selama berabad-abad menyimpan rahasia tentang keberadaan artefak yang dapat mengubah arah sejarah. Dengan keberanian dan kecerdasannya, Sierra harus menemukan keseimbangan antara kebijaksanaan dan keberanian, sebelum Eldoria terjatuh dalam kegelapan yang lebih dalam. Novel ini membawa pembaca ke dalam perjalanan epik yang penuh konflik, misteri, dan filosofi tentang kekuatan sejati yang dimiliki oleh seorang pemimpin.

Langit di atas Desa Qingyun membara seperti besi membara. Asap hitam membumbung dari rumah-rumah jerami yang dilalap api, membawa aroma daging hangus dan tanah yang terbakar. Jeritan terakhir telah padam, berganti dengan gemerisik puing berjatuhan dan desau angin yang menyapu abu ke arah barat. Di tengah pusaran kehancuran itu, Lan Tian berdiri.

Rahasia Angka, Kekuatan Tak Terlihat Di balik dunia nyata yang kita kenal, tersembunyi sebuah sistem angka kuno yang dipercaya mampu memengaruhi arah hidup manusia. Sistem itu dikenal sebagai KERA4D SAKTI—sebuah kekuatan yang hanya bisa diakses oleh mereka yang mampu membaca makna terdalam dari waktu, arah, harapan, dan intuisi. Arya, seorang pemuda cerdas namun skeptis, tanpa sengaja menemukan jejak KERA4D SAKTI dalam catatan warisan kakeknya. Bersama dua sahabatnya, Sari si pengamat langit dan Bima sang penjelajah rimba, ia menelusuri teka-teki yang tersembunyi dalam kombinasi angka-angka misterius. Dalam perjalanan penuh ujian batin dan logika, mereka menyadari bahwa angka bukan hanya simbol, tapi juga kode semesta yang menyimpan kekuatan untuk menyelaraskan hidup manusia dengan alam. Namun, mereka tidak sendirian. Sebuah kekuatan gelap mengincar KERA4D SAKTI untuk mengubah keseimbangan dunia menjadi kekacauan. Arya dan timnya harus memilih: menyerah pada rasa takut, atau mempercayai kekuatan yang tak kasatmata—keyakinan pada makna angka, dan harapan yang tak pernah padam. KERA4D SAKTI bukan sekadar petualangan angka, melainkan kisah tentang keyakinan, persahabatan, dan kekuatan dari sesuatu yang tidak bisa dilihat, tapi bisa dirasakan.