Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Dua When Waking Up

A Millionaire Up North

Content: [Matured] “Brother Abubakar.” Soliat’s hardened nipple brought a moan to her lips. “You’re too conscious, it’s driving me insane.” He brushed a thumb to her lips. “Let me ask you a question, what I did at the party, did you like it?” Her heart hitched and she did not know her nipple would harden more than it already had, except it did. “Answer me.” Slowly he trailed a hand from her face down to her neck, then her cleavage to in between her breasts, pushing the towel downward. “I—we—it was in a public place, I—I don’t know.” He eyes left his finger and the assault it was committing to look at her face. “Would you know if I did it again?” He did not wait for her to reply and dragged off her towel, kissing her to the bed. “Brother Abubakar,” she moaned. “It’s Abubakar now.” He broke the kiss to say. He peppered light kisses on her cheek and trailed it to the sweet spot on her neck. “I will touch you, Solia, but I won’t go all the way, is that okay with you?” He covered her breasts with his hand and her reply came in soft moans. “Ahh!” She whimpered when his finger pinched her nipple and a pleasure pain swept through her. “There’s a thin line between pain and pleasure, darling, and if you let me, I’ll show you.” Then he replaced his torturing hand with his mouth. “Abubakar.” She arched her chest so that his warm mouth would completely cover her aching bud. “That’s more like it, moan for me some more.” He gave her hardened bud a torturously slow lick while his hand manifested on the other peach. His hand travelled down her body, twirling on her skin and caressing her waist. “Do you like this, Solia?” “Yes, Brother—“ He bit her nipple. “Shall we try that again, do you like this, Solia?” “Yes, Abubakar.” Super hot, right? why not check out the book! It started with an idea and ended in the loving arms of a Muslim widow. Edegbe’s journey up north took a twisted turn and landed him in a dire situation where he had to choose between his friendship and love. In a frigid northern state, Edegbe finds that death is rife and normalcy is a luxury, but he is adamant and fights against all odds to achieve success. What he achieved instead is a dazzling relationship with a Muslim widow whose twin brother is madly in love with a woman whose interest, for a short while, laid with his friend. Edegbe let the drastic turn of event lead him, until he had to choose between his friend and the woman of his heart. Will Edegbe abandon his love, the woman who made the terrible things about the north bearable, or will he forfeit his friendship of many years? Please support with your gifts and votes.
i_am_damien · 13.7K Views

Cahaya di Antara Dua Matahari

Di ujung galaksi, tersembunyi di balik tabir nebula ungu, ada sebuah planet bernama Solivara. Planet ini adalah rumah bagi peradaban yang memuja dua matahari—Solaris, sang matahari besar yang melambangkan kekuatan dan kehormatan, dan Illuma, matahari kecil yang menjadi simbol kebijaksanaan dan kehangatan. Setiap penduduk Solivara lahir dengan bakat sihir yang diturunkan dari salah satu matahari tersebut, namun hanya sedikit yang mampu mengendalikan kekuatan keduanya. Di sebuah desa kecil bernama Lunaris, lahirlah seorang gadis bernama Idalia Lvy. Dia memiliki rambut keemasan seperti cahaya matahari pagi dan mata yang memantulkan warna oranye hangat dari Illuma. Sejak kecil, dia dikenal sebagai anak yang baik hati, selalu membantu orang lain dengan senyum di wajahnya. Namun, ada sesuatu yang berbeda pada Idalia. Ketika teman-teman seusianya hanya mampu menyalakan api kecil atau menggerakkan daun dengan sihir mereka, Idalia menunjukkan kekuatan yang jauh melampaui usianya. Dalam satu insiden, ketika badai matahari mendekati desanya, Idalia secara naluriah menciptakan perisai cahaya yang melindungi seluruh desa. Itu adalah pertama kalinya semua orang menyadari bahwa Idalia bukan sekadar berbakat—dia adalah seorang Solarium, seorang pengguna sihir yang langka, mampu memanfaatkan kekuatan dari kedua matahari. Namun, kekuatan besar itu bukan tanpa konsekuensi. Setiap kali Idalia menggunakan sihirnya, dia merasakan sesuatu yang aneh di dalam dirinya, seolah-olah ada entitas lain yang mencoba mengendalikan tubuhnya. Dan ketika dia mencapai usia lima belas tahun, tanda-tanda yang lebih mengkhawatirkan mulai muncul. Suara-suara yang berbicara kepadanya di malam hari, mimpi-mimpi tentang kehancuran Solivara, dan bayangan hitam yang mengikuti setiap langkahnya.
AhmadSyauqi · 101 Views

Waking World

People have seen and read many different kinds of apocalypses. A tower rose from the ground bearing gifts of power and an endless tide of demons. A rift was torn in space unleashing a horde of monsters unto the world. An alien mothership blotting out the sun as it rained down an entire civilisation's worth of advanced technology. A little game by supreme beings who want nothing more than entertainment through the deaths and suffering of the world. Even the awakening of forbidden ancient horrors from deep under the surface of the world that should have never existed. We have all seen how these things go. Countless people die before they even get the chance to fight back. Most of the time, the world is caught unaware and is brought to the brink of oblivion before a hero finally rises up to save them all. Well, it seems the world has had enough. Rather than waiting for another apocalypse, Earth had chosen to take action... literally. Better yet, the Universe had recognised its resolve and gave it an equal opportunity to fight for survival, i.e. a system of its own. "These pathetic humans can't do anything right. Fine, I'll do it myself." ~~~~~~~ Disclaimer: The story will be using a bit of science to explain some things, but most will be fantasy and made-up science since I am most definitely not a physicist nor am I well-verse in science. So if you read something here that doesn't adhere to actual scientific and physical laws, just think of it as weird magic stuff even if it poses as science.
HOGrace · 7.2K Views

Kesempatan Kedua : Miliarder Tak Terduga

Ringkasan Novel: Kesempatan Kedua: Miliarder Tak Terduga Arga, pria biasa yang baru saja bercerai, hidupnya berubah drastis saat ia mengetahui bahwa ayahnya ternyata seorang miliarder pemilik Nusantara Jaya Grup, sebuah perusahaan besar di bidang properti dan investasi. Tak pernah ada petunjuk tentang kekayaan keluarganya; ayahnya selalu tampil sederhana dan tertutup. Setelah kematiannya, Arga ditunjuk sebagai pewaris tunggal, mewarisi perusahaan dan kekayaan besar yang selama ini tersembunyi. Saat menggali lebih dalam, Arga menemukan misteri besar yang terkait dengan ayahnya: sebuah proyek rahasia bernama Proyek Langit Biru. Proyek ini berfokus pada pengembangan sebuah pulau terpencil yang didanai dari rekening pribadi ayahnya dan melibatkan nama-nama besar, termasuk Rendi Suprapto, pengusaha properti yang dianggap sebagai pesaing utama ayahnya. Dalam perjalanannya, Arga menyadari bahwa proyek ini adalah bagian dari visi besar ayahnya untuk menciptakan perubahan sosial di Indonesia, sekaligus “hadiah” yang diwariskan untuk masa depan. Namun, warisan ini membawa Arga ke dalam dunia penuh intrik, konspirasi, dan pengkhianatan. Banyak pihak berkepentingan yang mengincar kekayaan dan rahasia yang diwariskan padanya, dan Arga mendapati dirinya dikelilingi oleh orang-orang yang ia tak yakin dapat ia percaya, termasuk anggota tim manajemen perusahaan dan sekutu ayahnya yang memiliki agenda tersembunyi. Arga bertemu dengan Andi Mardika, arsitek yang membantu pembangunan proyek tersebut, dan secara bertahap, ia mulai memahami kompleksitas jaringan yang dibangun ayahnya. Dalam prosesnya, Arga menghadapi tantangan moral dan dilematis antara menjalankan warisan ayahnya dengan idealismenya sendiri atau mengambil langkah lebih aman untuk melindungi dirinya dan keluarganya. Meskipun ia diliputi kebimbangan, Arga berusaha mempertahankan nilai-nilai kejujuran dan integritas yang ditanamkan oleh ayahnya, sambil berjuang untuk menemukan siapa dirinya sebenarnya di tengah segala kekayaan dan kekuasaan yang ia warisi. Pada puncaknya, Proyek Langit Biru akhirnya terungkap sebagai proyek ambisius yang ingin menciptakan ekosistem mandiri untuk mendukung kaum termarjinalkan di Indonesia. Proyek ini memiliki risiko besar, namun sekaligus menjadi kesempatan bagi Arga untuk memperbaiki masa lalunya dan melanjutkan visi besar ayahnya. Dalam sebuah pertarungan sengit dengan pihak-pihak yang berusaha mengambil alih proyek itu, Arga memutuskan untuk mengambil peran sebagai pemimpin sejati dan membawa perusahaan ke arah yang lebih positif dan manusiawi. Di akhir perjalanan, Arga menyadari bahwa warisan yang ia terima bukanlah beban, melainkan kesempatan untuk membuat perbedaan nyata bagi masyarakat, sekaligus kesempatan bagi dirinya untuk bangkit dari masa lalu yang kelam. Warisan ini menjadi kesempatan kedua yang membawanya pada jati diri baru dan pemahaman mendalam tentang arti keluarga, kekuasaan, dan tanggung jawab sejati.
seiman21 · 798 Views
Related Topics
More