Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Sejarah Minak Jinggo

Genta Parahyangan: Senandung Darah Di Tanah Tumapel

Di bawah langit Tumapel (sekarang daerah bernama Kota Lama, Kabupaten Malang, Jawa Timur Indonesia) sekitar tahun 1217 Masehi yang kelabu, di mana kehormatan telah lama mati dan keadilan hanya menjadi bisik-bisik para abdi yang ketakutan, tirani Akuwu Tunggul Ametung mencengkeram kehidupan laksana musim kemarau yang tak berkesudahan. Rakyat tercekik, para ksatria tertunduk, dan harapan hanyalah dongeng pengantar tidur bagi anak-anak yang kelaparan. Namun, dari lereng Gunung Kawi yang liar dan berkabut, lahirlah sebuah bara. Namanya Arok. Seorang pemuda yang tatapan matanya menyimpan gejolak seribu badai, yang ilmu silatnya tidak lahir dari padepokan luhur, melainkan ditempa oleh kerasnya pertarungan di lorong-lorong nasib. Ia adalah pembebas di mata rakyat jelata, namun durjana di mata istana. Perjuangannya adalah senandung sunyi kaum tertindas. Takdir kemudian mempertemukannya dengan Ken Dedes, sang Teratai Emas Tumapel. Wanita yang kecantikannya menjadi perbincangan, namun jiwanya terbelenggu dalam sangkar emas sang Akuwu. Di balik sorot matanya yang teduh, Arok tidak hanya melihat duka seorang perempuan, tetapi juga sebuah "cahaya" legitimasi—kunci pembuka gerbang takdir yang akan mengubah jalan hidupnya dan sejarah tanah Jawa. Demi sebuah cita-cita agung untuk membebaskan Tumapel, Arok rela menempuh jalan paling terjal. Ia menyusup ke jantung istana, bermain dalam permainan intrik yang lebih tajam dari bilah pedang, dan bersekutu dengan bayang-bayang. Namun, ambisi yang membara menuntut jalan pintas berdarah. Ia menempa sebuah pusaka, Keris Mpu Gandring, dengan membunuh nuraninya sendiri dan mengundang sebuah kutukan yang akan menjadi gema abadi bagi takdirnya. Genta Parahyangan: Senandung Darah di Tanah Tumapel adalah sebuah wiracarita kolosal yang mengisahkan perjalanan seorang anak manusia dari dasar jurang kehinaan menuju puncak takhta. Sebuah kisah tentang kehormatan yang dipertaruhkan, persahabatan yang diuji oleh fitnah, strategi perang yang gemilang, dan cinta yang terperangkap di antara kewajiban dan getar kalbu. Ikuti perjalanan Arok dalam membangun sebuah kerajaan bernama Singhasari yang kelak peran dan tugasnya dilanjutkan melalui Kerajaan Majapahit di bawah pimpinan keturunan keempat Ken Arok yakni Raden Wijaya (Putra Dyah lembu tal, putri Mahesa Cempaka, Putra Mahesa wong ateleng, putra Ken Arok dan Ken Dedes) di atas fondasi dusta dan pengorbanan. Saksikan bagaimana ia harus membayar setiap jengkal kekuasaan yang ia rebut dengan kepingan jiwanya. Namun, di puncak takhta yang bermandikan cahaya kemenangan, dapatkah seorang raja menemukan kedamaian? Ataukah Genta Parahyangan yang ia bunyikan sesungguhnya adalah lonceng kematian bagi dinasti yang baru saja ia lahirkan?.. .
Ahmada_Jaya · 128 Views

The Unspoken Spell

Di jantung kerajaan Eldoria yang megah, di mana menara-menara batu menjulang anggun seolah menggapai surga dan sihir mengalir dalam setiap napas kehidupan, lahirlah seorang pemuda bernama Kael. Ia bukan seorang pangeran berdarah biru, bukan pula ksatria gagah perkasa dengan warisan pedang legendaris. Kael hanyalah seorang rakyat jelata, dibesarkan di antara gemerisik daun-daun hutan Whisperwood dan aroma tanah basah setelah hujan. Tangannya lebih akrab dengan bilah sabit untuk memanen gandum daripada gagang pedang, dan impiannya tidak melampaui cukup remah roti untuk hari esok. Namun, di balik mata birunya yang jernih tersimpan percikan takdir yang belum terungkap, sebuah kekuatan yang bersembunyi di bawah permukaan, menunggu momen untuk meledak. Ia sering kali merasa tertarik pada reruntuhan kuno di pinggiran desanya, tempat di mana rumor sihir terlarang berbisik di antara bebatuan yang ditumbuhi lumut. Tanpa ia sadari, benang-benang takdir mulai terjalin, bukan hanya untuk menghubungkannya dengan rahasia Eldoria yang terkubur, tetapi juga dengan seseorang yang ditakdirkan untuk berdiri di puncak kekuasaan, seseorang yang hatinya akan terpaut pada pemuda biasa ini. Ketika bayangan kegelapan mulai menyelimuti Eldoria, mengancam untuk menelan cahaya sihir dan cinta, Kael akan menemukan bahwa kekuatannya bukanlah pada pedang atau gelar, melainkan pada keberanian hatinya dan sihir yang mengalir dalam darahnya, yang akan membawanya ke dalam pusaran intrik kerajaan, bahaya, dan sebuah romansa yang melampaui batasan kelas dan takdir. Akankah seorang rakyat jelata sepertinya mampu mengubah jalannya sejarah dan mengklaim cintanya di dunia yang diperintah oleh sihir dan darah bangsawan?
agrozz · 438 Views

SUKMA BUMI : BUKU I - Dunia Yang Tak Pernah Kita Minta

Deskripsi Cerita: Sukma Bumi: Buku I – Dunia yang Tak Pernah Kita Minta Genre: Dark Fantasy, Drama Filosofis, Adventure, Mystery/Mythpunk, Political Allegory Tone: Gelap, puitis, dan eksistensial, kisah ini meresapi konflik ideologis dan emosional yang mendalam. Atmosfernya membangun dunia yang memudar antara kenyataan dan mitos, di mana tidak ada pahlawan sejati—hanya jiwa-jiwa yang terluka mencari makna dalam reruntuhan. Sinopsis Utama: Dalam dunia Ranadipa yang menolak takdir, dan bumi yang menyimpan luka purba, sekelompok jiwa terjebak di antara kehancuran dan kemungkinan. Ribuan tahun lalu, Sihir Leluhur yang menyinari Ranadipa menghilang, meninggalkan jejaknya hanya dalam naskah kuno dan dongeng terlupakan. Kini, Sukma Bumi—kesadaran purba dunia—mulai retak, dan pertarungan bukan lagi antara baik dan jahat, melainkan antara apa yang pantas dan apa yang pernah diyakini. Brama Aksatara, anak dari garis darah yang hilang, dibesarkan di Lembah Luput, sebuah desa terpencil yang tak dikenal kekuasaan. Ia tak tahu siapa dirinya—hanya bahwa dunia ini tak pernah terasa seperti rumah. Ketika keruntuhan mulai terasa—dari bangkitnya Ragaswana, sosok reinkarnasi pengkhianat purba, hingga invasi brutal Gurnaka dari Dinasti Raksa Gunung—Brama tak punya pilihan selain berjalan menuju pusat kehancuran: Altar Sukma Bumi, tempat roh dunia terikat. Bersama Anindya Kiranamaya, putri bangsawan dengan darah murni Adikara yang mampu membuka rahasia bumi; Sekarwangi, eks-bangsawan Adikara yang tenang namun penuh rahasia dan pelindung sejarah kelam; serta tokoh-tokoh lain yang tak pasti niatnya seperti si kembar Liyan dan Kalasuta dari suku Garbanan, Brama menapaki jalan panjang. Perjalanannya bukan tentang menyelamatkan dunia, melainkan menyelami apakah dunia ini layak diselamatkan. Namun, saat kekuatan gelap yang lebih tua dari legenda mulai bergerak—Bayangkalpa, entitas tanpa bentuk dari luar batas kesadaran—mereka semua harus menjawab satu pertanyaan mendasar: Jika dunia bisa dibangun ulang, atas dasar apa ia harus didirikan? Tema Besar: * Kebenaran Tidak Absolut, tapi Konsekuensial: Cerita ini menantang gagasan tentang kebenaran tunggal, menunjukkan bahwa setiap ideologi memiliki konsekuensi yang jauh melampaui niat awalnya. * Dunia Tidak Selalu Butuh Diselamatkan—Kadang Hanya Butuh Diubah: Pertanyaan sentral yang menggantung adalah apakah intervensi manusia, bahkan dengan niat baik, benar-benar bermanfaat bagi dunia yang memiliki kehendaknya sendiri. * Mitologi Sebagai Penjara atau Jendela: Legenda dan sejarah kuno bisa menjadi belenggu yang mengikat masa kini, atau kunci untuk memahami dan mungkin membentuk masa depan. * Setiap Ide Besar Mengorbankan Manusia Kecil: Cerita ini mengeksplorasi harga yang harus dibayar oleh individu, terutama yang lemah, demi visi besar atau ideologi para pemimpin. * Tidak Semua Kelahiran adalah Harapan—Kadang Ia adalah Kutukan yang Tertunda: Mempertanyakan gagasan tentang kelahiran dan penciptaan, menunjukkan bahwa awal yang baru bisa membawa beban atau kehancuran yang lebih besar.
D_SOE · 1.7K Views

TABIR TUJUH LANGIT

Arya, seorang mahasiswa sejarah yang hidupnya cuma berputar antara deadline tugas dan mi instan, tiba-tiba menghadapi kenyataan yang lebih gila dari mitos-mitos kuno yang ia pelajari. Sebuah kotak peninggalan kakeknya yang misterius—seorang kolektor barang antik yang ternyata punya rahasia kelam—menyimpan sebuah pecahan Cincin Solomon. Benda kuno itu bukan sekadar perhiasan; ia adalah kepingan dari artefak legendaris yang dulu digunakan Raja Solomon untuk mengendalikan jin dan membangun Tabir Pemisah antara dunia manusia dan dunia gaib. Namun, Tabir itu kini menipis. Termakan usia ribuan tahun dan diperparah oleh ulah tak terduga kakek Arya, dinding dimensi itu mulai retak. Jin-jin yang dulunya terkurung—dari Jin Ghul yang kelaparan hingga Jin Ifrit kuat yang haus kekuasaan—kini mulai menyusup ke dunia manusia, membawa kekacauan dan horor yang tak terbayangkan. Di tengah kebingungan dan ancaman yang tak masuk akal ini, Arya menemukan kenyataan pahit: ia adalah keturunan Nephilim, darah kuno yang memberinya kekuatan tersembunyi, tapi juga menjadikannya target utama para jin yang membenci warisan Solomon. Dengan insiden tak terduga, ia secara paksa "mengikat" Barbatos, seorang Jin Ifrit perokok nan cerewet yang dulunya terkurung oleh Solomon, menjadi mentornya yang enggan. Bersama Barbatos yang sarkastik, Arya harus menguasai kekuatan Nephilim-nya yang baru bangkit, menghadapi gelombang invasi jin yang semakin kuat, dan memulai pencarian berbahaya untuk menemukan sisa-sisa pecahan Cincin Solomon yang tersebar di seluruh Nusantara. Dari kuil angker di pedalaman Jawa hingga reruntuhan kuno yang tak terjamah di pelosok Indonesia, Arya harus berlomba melawan waktu, menguak rahasia Raja Solomon, dan menghadapi kenyataan bahwa kakeknya mungkin bukan satu-satunya yang bertanggung jawab atas kehancuran Tabir.
Trisno_Kusuma · 112 Views

Warisan Sang Bayangan

Arka, seorang arsiparis universitas yang teliti dan berspesialisasi dalam sejarah geopolitik, tewas dalam sebuah kecelakaan aneh dan terbangun di dalam tubuh Caelus val-Sorin, putra ketiga yang terbuang dan sekarat dari keluarga paling ditakutidi benua itu. Klan Sorin bukan sekadar bangsawan; mereka adalah Sang Bayangan, sebuah dinasti yang membangun kekuasaannya di atas pembunuhan, spionase, dan kontrol monopoli atas Nocturnium, sebuah zat yang dapat membengkokkan realitas. Caelus yang asli adalah seorang hedonis berkeinginan lemah, sebuah noda pada reputasi berdarah keluarganya. Kini, ia telah diracun, dan menurut perkiraan tabib klan, hidupnya hanya tersisa satu tahun. Terlempar ke dalam sarang ular berisi politik keluarga, Caelus (Arka) harus menggunakan pemahamannya sebagai sejarawan tentang kekuasaan, strategi, dan sifat manusia untuk bertahan hidup. Kakak laki-lakinya melihatnya sebagai pion, kakak perempuannya sebagai saingan, dan ayahnya, Lord Sorin yang menakutkan, sebagai alat untuk diasah atau dibuang. Untuk menemukan obat dan mengungkap calon pembunuhnya sendiri, Arka harus menavigasi Permainan Agung aliansi dan pengkhianatan, tidak hanya di dalam klannya tetapi juga melawan kekuatan saingan yang ingin melihat Sang Bayangan jatuh. Ia harus menjadi penjahat yang lebih sempurna daripada Sorin mana pun sebelumnya, sambil terus berpegang pada sisa-sisa terakhir moralitas yang tidak lagi memiliki tempat di dunia barunya. Karena di dalam klan Sorin, kau harus menjadi bayangan yang menakutkan, atau ditelan olehnya.
Behmi_Behmi · 1.2K Views

Asralux Pahlawan Dari Kegelapan

Asralux: Pahlawan dari Kegelapan Episode 1 – "Yang Dibuang" By Bagas D --- Langit mendung menggantung muram di atas Akademi Pahlawan Arkhaya, tempat para calon penyelamat bangsa digembleng dan dilahirkan. Hari ini adalah hari kelulusan. Hari penuh sorak-sorai. Tapi tidak baginya. Di tengah lapangan besar yang dikelilingi pilar-pilar emas, Ardan berdiri dengan kepala menunduk, tubuhnya penuh luka, pakaiannya compang-camping, dan kedua tangannya gemetar memegang selembar kertas lusuh. Sementara teman-teman seangkatannya berdiri dengan penuh kebanggaan, mengenakan jubah pahlawan dan menerima simbol kehormatan, Ardan hanya berdiri sendiri—dalam diam dan kehinaan. > “ARDAN.” Suara keras sang Kepala Dewan menggema dari podium. Semua perhatian langsung tertuju padanya. > “Nilaimu... adalah yang TERENDAH dalam sejarah akademi kami.” “Tidak hanya gagal. Kau memalukan.” Riuh rendah tawa dan bisikan menyakitkan menyeruak. > “Dia tuh? Yang dulu katanya latihan tiap malam? Hah!” “Mana sekarang tekadmu itu, Ardan?” Ardan hanya diam. Tapi dalam dadanya, ada yang terbakar. Luka demi luka yang tak terlihat di tubuhnya, tapi mengoyak jauh lebih dalam: harga diri. Lonceng besar berbunyi. Sebuah kristal kehormatan dilemparkan ke arah kakinya. Retak. Pecah seperti mimpi-mimpinya. > “Mulai hari ini, namamu dihapus dari catatan kami. Kau bukan lagi calon pahlawan. Kau… dibuang.” --- Senyap. Bahkan angin pun seolah menolak menyentuhnya. Ardan memungut kristal yang retak itu. Darah menetes dari telapak tangannya yang terluka. Tak ada tepuk tangan. Tak ada air mata. Tak ada siapa pun yang berdiri untuknya. > “Apa artinya jadi kuat… jika tak ada yang melihat?” “Apa gunanya semua latihan malam, semua luka, semua keyakinan… kalau ujungnya aku tetap dianggap gagal?” Ia melangkah pergi melewati gerbang Akademi. Setiap langkahnya seperti membelah dunia. Orang-orang menatapnya dengan jijik. Seorang anak kecil melempar batu kecil ke arah kakinya. Ibunya langsung menarik si anak menjauh. > “Jangan dekat-dekat! Dia buangan!” “Katanya dia gagal jadi pahlawan, bahkan tak bisa angkat pedang dengan benar!” Ardan berjalan terus. Tak ada tempat untuknya di balik dinding emas Akademi. Tak ada tempat untuk orang seperti dia—orang dengan tekad tapi tanpa nama. --- Di kejauhan, seorang perempuan berkerudung hitam berdiri di atas menara. Matanya bersinar redup. Ia memperhatikan langkah Ardan dengan seksama. > “Akhirnya… matahari telah jatuh ke bayang-bayang.” “Dan dari kegelapan… lahirlah cahaya baru.” --- Senja tiba. Ardan duduk di atas tebing, melihat ke arah kota Arkhaya yang indah dari kejauhan. Langit berubah merah, seperti simbol perang batin dalam dirinya. Tangannya masih berdarah memegang pecahan kristal. Tapi dia tak melepaskannya. Karena itulah satu-satunya bukti bahwa ia pernah mencoba. Bahwa ia belum selesai. > “Jika dunia tak menginginkanku… aku tak akan memohon diterima.” “Aku tak perlu jadi cahaya mereka… Aku akan jadi cahaya dalam kegelapan.” “Dan saat mereka memohon pertolongan… biarlah bayangan yang menjawab.” --- [TO BE CONTINUED]
Bagas_Dwi_0738 · 341 Views

Sierra sang bijaksana

Di tanah Eldoria yang dipenuhi intrik politik dan persaingan antar kerajaan, hiduplah Sierra, seorang gadis cerdas yang diasuh oleh seorang guru bijak bernama Elder Darian. Sejak kecil, Sierra dididik bukan hanya dalam ilmu pengetahuan, tetapi juga dalam kebijaksanaan yang mampu mengguncang tatanan dunia. Namun, kebijaksanaan tidak selalu menjadi jalan yang mudah—karena di balik kata-kata yang menenangkan, tersimpan keputusan-keputusan berat yang harus diambil. Ketika Raja Eldoria wafat secara misterius dan kerajaan jatuh ke dalam kekacauan, Sierra menemukan dirinya berada di tengah perselisihan antar pewaris tahta. Pangeran Kael, yang dikenal karena ambisi dan kepemimpinannya, berusaha mempertahankan takhta dengan kekuatan. Sedangkan Putri Elara, saudara tirinya, berjuang untuk membawa perdamaian dengan diplomasi. Di tengah pergolakan ini, Sierra menjadi sosok yang dicari—karena hanya dia yang mengetahui rahasia kuno yang dapat mengubah nasib Eldoria selamanya. Dalam perjalanannya, Sierra tidak hanya harus bertahan menghadapi konspirasi politik dan pertempuran sengit, tetapi juga dilema moral yang menguji prinsip dan hati nuraninya. Apakah kebijaksanaan cukup untuk menghentikan perang? Ataukah kekuatan akan selalu menjadi penentu terakhir? Saat Sierra menggali lebih dalam sejarah Eldoria, dia menemukan bahwa dunia ini diselimuti oleh bayang-bayang kuno—para Penjaga Pengetahuan, yang selama berabad-abad menyimpan rahasia tentang keberadaan artefak yang dapat mengubah arah sejarah. Dengan keberanian dan kecerdasannya, Sierra harus menemukan keseimbangan antara kebijaksanaan dan keberanian, sebelum Eldoria terjatuh dalam kegelapan yang lebih dalam. Novel ini membawa pembaca ke dalam perjalanan epik yang penuh konflik, misteri, dan filosofi tentang kekuatan sejati yang dimiliki oleh seorang pemimpin.
Sierra_Design · 259 Views
Related Topics
More