Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Mimpi Serigala

Menantang Para Alfa

Dua abad setelah Perang Besar, perdamaian antara manusia dan manusia serigala akhirnya tercapai, atau setidaknya itulah yang dipercayai semua orang. Manusia serigala berkuasa seperti dewa, dan manusia tetap tidak menyadari tempat sebenarnya mereka dalam tatanan dunia baru. Untuk menjaga keseimbangan rapuh ini, setiap tahun, sejumlah kecil manusia "beruntung" dipilih dari berbagai distrik untuk menghadiri Lunaris Academy, sebuah institusi bergengsi yang menjanjikan kejayaan, status, dan kesempatan untuk bergaul dengan para elit. Mereka yang terpilih dipuji sebagai segelintir yang beruntung, yang diproyeksikan untuk menikahi alfa yang kuat dan naik menjadi luna. Tahun ini, Violet Purple termasuk di antara yang terpilih, yang mengejutkan semua orang. Bagi seorang gadis yatim piatu yang diadopsi oleh seorang pelacur yang tercela, ini adalah tiket emas menuju kehidupan yang lebih baik atau setidaknya demikian yang diberitahukan padanya. Tapi Lunaris Academy bukanlah surga yang digambarkan. Segala yang diajarkan kepada Violet dan rekan-rekan manusianya adalah kebohongan. Manusia jauh dari setara; mereka hanyalah pion dalam permainan yang jauh lebih besar. Akademi ini hanyalah sangkar emas, dan para siswa adalah domba yang menuju pembantaian, mainan bagi para alfa untuk bermain dalam permainan kejam mereka. Lebih buruk lagi, Violet menarik perhatian para pemain paling berbahaya dalam permainan ini, Empat Teror: Alfa Utara, Alfa Selatan, Alfa Timur, dan Alfa Barat. Masing-masing lebih berbahaya, lebih kejam, dan lebih kuat daripada yang terakhir. Namun di antara mereka sendiri, para alfa terpecah, masing-masing dengan ambisi mematikan mereka sendiri. Namun, mereka semua memerhatikannya. Mereka mengharapkan Violet untuk mengikuti, untuk tunduk seperti yang lain yang menyembah di kaki mereka, untuk hancur di bawah permainan mereka. Tapi Violet tidak seperti yang lain. Dia menolak untuk tunduk. Dia akan menentang mereka semua.
Glimmy · 25.8K Views

Pecahan Jiwa Sang Raja

"Setiap jiwa membawa cahaya. Tapi bagaimana jika cahayamu berdenyut dalam bayangan?" Di sebuah dunia yang terbentuk dari resonansi jiwa, semua orang dilahirkan dengan lentera jiwa,cahaya batin yang menjadi sumber kekuatan, identitas, dan takdir mereka. Namun Kael, seorang pemuda dari desa sunyi di tepian hutan terlarang, tidak pernah benar-benar menyatu dengan dunia itu. Lentera jiwanya… berbeda. Ia tidak hanya bercahaya, tetapi berdenyut dua kali, dengan warna yang tak pernah disebut dalam dongeng,emas dan ungu. Sebuah kombinasi yang tak dikenal… atau sengaja dilupakan. Saat langkah kakinya menembus batas hutan yang dibenci dan ditakuti, sebuah panggilan bangkit dari tanah, akar-akar lama bergerak, dan mimpi-mimpi yang bukan miliknya mulai membisikkan kebenaran. Kael bukan Chosen One. Ia adalah penyimpangan. Sama seperti satu sosok di masa lalu… yang gagal dan memecah dunia. Sama seperti seorang raja… yang mengurung jiwanya agar dunia tetap utuh. Ketika tanah mulai bereaksi, pohon-pohon membuka mata, dan bayangan dari dalam diri Kael menolak untuk diam, dunia harus memilih: menerima jiwa yang tumbuh dari luka lama… atau mengasingkannya kembali dalam kehancuran. Dan Kael harus bertanya pada dirinya sendiri. Apakah ia akan menjadi pecahan yang sama atau yang terakhir? –––––– Tags: soul cultivation, emotional protagonist, rare soul, awakening, mystery power, legacy weapons, anti-chosen one, tragic past, slow burn, magical realism, dream world, dual soul.
ThousandsSky · 1.4K Views

Kelahiran Kembali Sang Manusia Serigala

"Kita akan bertemu seribu purnama lagi, Cintaku. Tapi tentu saja Kau akan menemukanku dalam raga yang berbeda, tunggu aku," begitulah suara jiwa cinta sejatinya. "Jika kita tidak bertemu dalam kurun waktu seribu purnama, maka Dewi Bulan telah mengubah takdir kita. Kau bebas memilih penggantiku di sisimu," serigala itu melanjutkan pesan terakhirnya yang cukup panjang. _______ "Rachel, I love you," Danique mendekatkan bibirnya ke wajah Rachel. Rachel membeku di tempat, ini seperti dejavu. Ia merasa seperti pernah mengalami kejadian ini sebelumnya. Berada di lift berdua bersama Danique dan lelaki itu mengajaknya berciuman. "TIDAK, INI CUMA MIMPI!" teriaknya. "Mimpi? Ini nyata, Sayang," Danique memundurkan badannya karena kaget oleh teriakan gadis itu. Benar-benar membingungkan, Rachel pernah mengalami ini tetapi di dunia mimpi. Ia terbangun waktu itu karena melihat sesuatu yang ganjil di dada lelaki itu. Rachel menggeleng dan memegang dahinya. "Mengapa, Sayang? Pusing?" ucap Danique dengan lembut. "Tidak, minggirlah," Rachel menggeser kakinya menghindari Danique. Lelaki itu berbahaya, mulutnya manis dan lembut tetapi isi otaknya tidak mungkin tidak berisi kebrengsekan. "Ada yang salah denganku?" Melihat tingkah Rachel, Danique semakin bingung. Baru kali ini Ia melihat Rachel pucat pasi, bibirnya memutih dan sangat ketara karena menggunakan lipstick yang tipis. "Tidak, hanya saja Kau berbulu," racau Rachel sembari masih memijit keningnya. "Hah, berbulu? Enak saja, aku tidak berbulu. Apakah Kau pernah melihatku melepas baju? Sini kuperlihatkan dada telanjangku," mendengar tuduhan Rachel, Danique mengotot. Danique melepas kancing jas hitamnya tetapi seketika dihentikan oleh Rachel. "Hei, mesum! Apa yang Kau lakukan? Hentikan!" Danique hanya tertawa, Ia pun mengikuti gadis itu keluar lift dengan sedikit lega. Sedangkan dalam hati Rachel, masih terpatri beberapa pertanyaan tentang kejadian di lift. Ia pernah mengalami itu dalam mimpinya, Ia masih ingat padahal sudah sembilan puluh lima tahun berlalu. Dalam mimpi tersebut, Rachel berteriak lantang karena menyadari apa yang Ia alami hanya mimpi. *** Mahaya Liliana 2 Juni 2022
MahayaLiliana · 77.1K Views
Related Topics
More