Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Dzakir Artinya

Rebirth in the Apocalypse: Third Time's a Charm

Apa yang Anda lakukan ketika empat pria datang ke dalam hidup Anda dan sepenuhnya membalikannya? Tidak, sungguh, saya tidak tahu. Yang saya ingin lakukan hanyalah bersembunyi di peternakan saya tanpa ada yang mengganggu saya, tapi tampaknya, mereka punya rencana berbeda. Untungnya bagi mereka, ini bukan kiamat zombie pertama saya. Jika mereka belajar mendengarkan, mungkin kita bisa keluar dari ini dengan hidup kita. Jika tidak, mungkin saya akhirnya bisa beristirahat dengan tenang. Li Dai Lu lahir dan dibesarkan di Kanada dalam kehidupan pertamanya. Ini berarti bahwa dia diajari bagaimana berbagi, bagaimana mengutamakan orang lain dan menjaga perdamaian sebisa mungkin. Namun, semuanya berbalik dengan cara yang spektakuler. Dilahirkan kembali di waktu dan tempat yang baru, Li Dai Lu melakukan yang terbaik untuk melindungi semua orang yang bisa dia lindungi dari zombie yang memusnahkan umat manusia. Sayangnya baginya, orang-orang yang dia selamatkan tidak sebersyukur yang seharusnya. Dibunuh oleh orang-orang yang dia selamatkan, dia menahan napas dan menunggu ketenangan kematian. Tapi Takdir tidak terlalu mengakomodasi dan heroin kita terbangun dalam kehidupan ketiganya, setahun sebelum kiamat zombie. Kali ini dia akan menjalani hidup sesuai dengan keinginannya sendiri dan bagi mereka yang tidak setuju... ya, dia akan punya beberapa kata untuk mereka. Dengan empat pria di sisinya, dia akan melepaskan jubah kesopanan dan menjadi siapa dia sebenarnya. Ini akan berubah menjadi harem balik di mana dia tidak perlu memilih. Tidak ada m/m. Novel Lainnya: Dancing with Monsters: Berlanjut Star's Ships: Baru! Berlanjut!
Devilbesideyou666 · 19.1K Views

Darling; Don't Open That Door

Bibirku terkatup rapat. Ekspresiku bersih. Seolah tak tahu arti sorot matanya yang kini lebih tajam dari sebelumnya. Jari-jarinya mengusap pelan sepanjang rahangku. Gerakannya tenang. Terukur. Terlalu hati-hati untuk disebut sayang. “Lugu sekali,” bisiknya nyaris tanpa suara. “Nafasmu... tidak berubah. Detak jantungmu pun stabil.” Ia menunduk. Bibirnya menyentuh kulit di bawah telingaku. Hangat. Tapi tidak menggoda. Hanya pengalihan. “Mata ini... tak berbohong. Tapi mereka juga... tidak sepenuhnya jujur, kan?” Tangan kirinya bergerak ke punggungku. Menelusuri tulang belikat, lalu turun pelan ke pinggang—dan berhenti. Ia diam di sana. Seperti sedang memastikan sesuatu. “Apakah kamu tahu...” lanjutnya, suaranya melembut namun menggigit, “...dari semua orang yang pernah melihat sisi gelapku... hanya kamu yang tidak lari.” Aku masih diam. Hanya berkedip sekali lagi. Lalu tersenyum tipis. “Memangnya kenapa aku harus lari?” Suaraku ringan. Seperti bercanda. Dan aku menambahkan tawa kecil yang nyaris seperti embusan napas. Ia tidak tertawa balik. Tatapannya masih dalam. Tangannya tetap menyentuh pipiku—dingin, beraroma logam dan kulit. Lalu aku... ...tersenyum. Tulus. Aku bangkit sedikit dari duduk, mengangkat wajahnya pelan dengan kedua tangan, lalu mencium pipinya. Ciuman itu tak meninggalkan bekas, hanya suara kecil: chu — terdengar manis, polos. Hampir seperti anak kecil yang ingin menunjukkan kasih sayang. “Oh! Kamu pasti lelah?” ucapku ringan. “Malam ini aku cuma buat sup ikan, yang potongannya... agak kacau.” Tanganku menarik ujung bajunya. Pelan. Manja. Membawanya agar berada tepat di atasku. Aku merebahkan tubuhku perlahan ke kasur, tapi kaki masih menapak lantai. Pandanganku tak lepas darinya—melihat dari bawah, dari posisi paling rapuh. “Tapi jangan tanya kenapa potongannya jelek banget…” lanjutku sambil terkikik kecil. “Soalnya tadi pisaunya—” “Pisaunya?” Ia memotong. Suaranya datar. Aku mengangguk pelan. Mataku masih cerah. “Iya, pisaunya berat banget! Kamu beli dari mana, sih? Tajam, serem, tapi keren. Kayak... pisau yang dipakai pembunuh berantai! Hihi~” Beberapa detik, ekspresinya berubah. Bukan marah. Bukan terganggu. Tapi... ada sesuatu di sana. Seolah pikirannya baru saja menabrak kenangan yang seharusnya terkunci rapat. Lalu dengan nada tetap tenang, ia berkata: “Jangan pakai pisau itu lagi. Kau bisa saja terluka.” Jarinya menyusup ke rambutku, lembut tapi dingin. “Besok aku akan memberimu yang lain. Yang lebih... cocok untuk tanganmu.” Lalu bibirnya kembali turun. Ke leherku. Awalnya terasa geli. Tapi cepat berubah menjadi sesuatu yang lebih dalam dari sekadar sentuhan canggung. Nafas kami mulai tak beraturan. Tubuhnya berat di atas tubuhku, membuat ranjang berderit setiap kali ia bergerak. —Novel ini juga tersedia dalam terjemahan bahasa Inggris dengan judul yang sama.
Civia_Writes · 33 Views

The Tales of Wisdom und Chronicles of Cursed holy life

Apakah sebuah Jawaban menjadi merupakan akhir dari sebuah Pencapaian akan semua kerumitan atas pertanyaan dan hakikat asli dari kebenaran yang terus menyelimuti berbagai latar individu?, sehingga menyebabkan berbagai makhluk hidup di alam semesta mulai saling bersaing dan jatuh demi satu tujuan melalui membunuh hanya demi untuk mendapatkan jawaban fakta akan setiap awal pertanyaan tentang keberadaan maupun fungsi dari eksistensi mereka. sehingga dalam ruang dan waktu mereka habiskan untuk menelusuri jalan berlika-liku tersebut dengan harapan dapat mendapatkan jawaban yang pasti akan pertanyaan didalam benak pikiran alam bawah sadar. Namun, apakah Pertanyaan tersebut layak untuk bisa dijawab secara utuh layaknya sebuah anggur yang mengisi sebuah cawan suci yang terus digunakan bertahun-tahun lamanya sehingga terjadinya korosi dan kerusakan bentuk akibat ketidakmampuan nya dalam menampung setiap tetesan anggur tersebut. dari setiap tetesan tersebut lahir berbagai macam perubahan yang terjadi pada setiap makhluk sehingga mereka melangsungkan kehidupan hingga beribu-ribu tahun lamanya hanya demia mencari asal muasal awal dari pencarian jawaban fakta akan arti keberadaan dunia dan hubungan dari diri mereka masing-masing secara sadar dan penuh pencerahan yang sangat fana. Semua hal ini membuat manusia mau tidak mau menerima untuk dituntut menjawabnya dengan mulai menyelesaikan setiap masalah yang akan dia hadapi satu-persatu akan dimulai dengan penuh misteri dan tidak masuk akal akan dia tuntaskan dengan sudut pandang yang beragam.
Tyrant_Shakai · 1.7K Views

Aran, Pewaris Kekuatan Dewa

Aran, seorang pemuda lemah di desa terpencil, hidup dalam bayang-bayang ejekan dan kekerasan. Tubuhnya ringkih, tak punya bakat bertarung, membuatnya jadi sasaran bully teman-temannya dan diremehkan warga desa. Di tengah hinaan, hanya Lira, seorang gadis pemberani yang diam-diam mengaguminya, selalu membela Aran dengan tulus. Namun, hidup Aran berubah drastis saat sekelompok pembenci memukulinya habis-habisan dan membuangnya ke hutan belantara yang diselimuti misteri, tempat yang ditakuti karena legenda makhluk gaib dan kekuatan kuno.Tanpa sepengetahuannya, di dalam hutan itu, sesuatu membangunkan kekuatan terpendam dalam diri Aran—kekuatan dewa yang tak tertandingi, mengalir dalam darahnya sejak lahir. Ketika sadar, Aran kembali ke desa, menjalani hari-harinya seperti biasa, tak menyadari potensi dahsyat yang kini bersemayam di tubuhnya. Ejekan dan bully terus berlanjut, hingga suatu hari, amarah Aran memuncak. Di depan mata semua orang, kekuatannya meledak, mengguncang desa dan membuat semua orang tercengang. Aran, pemuda tampan yang selama ini dianggap lemah, ternyata menyimpan rahasia besar: dia adalah titisan dewa.Perjalanan Aran kini dimulai, bukan hanya untuk membuktikan dirinya, tetapi juga mengungkap asal-usul kekuatannya, menghadapi musuh yang jauh lebih besar, dan melindungi mereka yang dicintainya—termasuk Lira, yang selalu percaya padanya. Akankah Aran mampu mengendalikan kekuatan dewa dalam dirinya, atau justru terjebak dalam kutukan yang menyertainya? Novel ini adalah kisah epik tentang keberanian, cinta, dan kebangkitan dari seorang yang dianggap tak berarti menjadi legenda.
Rai_Shan · 4.7K Views
Related Topics
More