Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Balon Pecah

Legenda Batu Menangis

Di sebuah desa terpencil di Indonesia, tinggal seorang gadis bernama Siti yang dikenal baik hati dan penuh kasih sayang terhadap alam sekitar. Kehidupannya yang sederhana bersama ibunya berubah ketika seorang pemuda kaya bernama Raden Arif datang melamarnya. Meskipun tampak sempurna, Siti merasa ada yang janggal dengan Raden Arif, seolah-olah ada sesuatu yang menghalangi hatinya untuk mencintainya. Siti sering terbangun dengan mimpi buruk tentang seorang wanita tua yang menangis di atas batu besar di hutan, memperingatkannya agar berhati-hati terhadap Raden Arif. Setelah mendengar cerita ibunya tentang legenda seorang gadis yang pernah mengalami nasib serupa, Siti mulai menyadari bahwa Raden Arif adalah keturunan dari pria jahat yang ingin merebut harta keluarganya. Dengan tekad yang kuat, Siti memutuskan untuk meninggalkan Raden Arif dan pergi ke hutan untuk mencari kebenaran. Di sana, ia menemukan batu besar yang menangis, tempat seorang wanita tua yang terperangkap dalam legenda. Setelah berdoa dan meminta petunjuk, batu itu pecah, membebaskan jiwa yang terperangkap dan mengungkapkan cincin yang menjadi simbol pembebasan dari cinta palsu. Siti akhirnya menyadari bahwa cinta sejati tidak datang dari kemewahan, melainkan dari hati yang tulus. Dengan keberanian dan kebijaksanaan, Siti menemukan kebahagiaan sejati, jauh dari godaan duniawi, dan menjadikan legenda batu menangis sebagai pengingat bagi semua orang untuk selalu memilih cinta yang murni.
DUNIABET_INFO · 198 Views

KAEL - FURY OF ZERATH

Sebelum waktu ada seperti yang kita kenal, hanya ada Kekosongan yang tak terbatas. Dari kehampaan itu, lahirlah Tiga Wujud Pertama: Aelarion, sang Cahaya dan sumber sihir; Zhorak, perwujudan Bumi dan api inti; serta Malgorath, entitas Kegelapan dan bayangan. Keseimbangan rapuh di antara mereka akhirnya pecah, memicu Perang Primordial – sebuah benturan kosmik dahsyat yang merobek struktur realitas dan melahirkan dunia baru yang terluka: Zerath. Perang agung itu meninggalkan warisan yang abadi. Saat kekuatan Tiga Wujud mereda, inti sari kekuatan mereka terlepas dan pecah menjadi Dua Belas Fragmen Zerath – serpihan cahaya murni Aelarion, bara api inti Zhorak, dan bisikan gelap Malgorath. Fragmen-fragmen ini jatuh ke dunia Zerath yang baru lahir, tertidur di kedalamannya, menjadi jantung kekuatan dunia yang kelak akan diperebutkan oleh ras-ras baru yang muncul. Kekaisaran-kekaisaran besar dibangun di atas energi mereka, peradaban maju pesat karenanya, dan perang-perang besar seperti Gema Gelap (The Dark Convergence) dikobarkan demi hasrat untuk memilikinya. Kini, setelah ratusan tahun keheningan yang menipu, sesuatu di kedalaman Zerath mulai menggeliat. Fragmen-fragmen kuno itu terbangun, kekuatan purba mereka kembali berdenyut, mengirimkan getaran ke seluruh dunia. Dan di tengah reruntuhan takdir yang tak terhindarkan, percikan api lain menyala terang dalam darah seorang bocah lelaki – percikan yang tak disadarinya adalah kunci pembuka... atau justru pemicu akhir dari segalanya. Api itu bernama Kael.
Sharkmonsters · 2.3K Views

The Guardian of Dark Night

Duan Holster 24 tahun berambut hitam dan mata hitam seorang mahasiswa tingkat akhir yang tinggal bersama neneknya. Duan bekerja sebagai penjaga toko, setelah mengakhiri kelas, setiap siang hari hingga malam, Duan bekerja selama 10 jam. Pada suatu hari Sebuah serangan terjadi dalam serangan pada toko tempatnya bekerja, tiga perampok datang ke tokonya, satu dari jauh menodong pistol, dua orang mencoba mendekat dengan salah satunya membawa pisau. "Beri semuanya atau mati" Rampok meminta. "Tolong tenang, ambil saja ini semua". Sepertinya pekerjaan ku berakhir disini pikir Duan. Pria terakhir mencoba mengambil uang dalam penyimpanan. "Minggir jangan melakukan apapun" Pach!!, sebuah pukulan mendarat di pipi Duan dan Dia terlempar membenturkan kepala belakang mengenai meja kasir di belakangnya. 'Sial ambil saja tidak usah memukul' pikir Duan dalam benaknya. Duan berdiri dengan sedikit linglung, pria yang membawa pisau mencoba menusuknya, Duan menghindarinya ke kanan menyerempet lengan kirin, Duan memposisikan kaki kanannya ingin maju ke depan tapi merasakan bahaya, Dia melompat mundur dan dan suara bang bang kaca disamping Duan sebelum pecah. Duan dengan reflek langsung menunduk 'Sial kenapa bergerak sih' mereka waspada terhadap perlawanan Duan. Duan memberi sarat dengan mengangkat dua tangan keatas mencoba berdiri untuk menyerah tapi di abaikan oleh pria membawa pisau. Wuss wuss wuus, tiga tusukan yang cepat dilakukan ke arah dada nya. 'uhh!!!' tusuk terakhir mengenai ulu hati dan suara pistol meletus 'bang! bang!' peluru mengenai kepalanya dan Duan terjatuh terkapar dengan wajar menghadap lantai, darah mulai membanjiri area tersebut. Delapan detik sebelum kematian kenangan terlintas dalam pikirannya 'aku tidak memiliki banyak kenangan indah untuk dibawa mati' Dia yang di besarkan oleh neneknya saja yang tidak memiliki teman seorang pun karena terlalu lusuh. Setelah kegelapan pun datang di pikirannya dan Duan mati, setelah beberapa waktu berlalu, Dalam kegelapan Duan Merasakan hangat. Matanya terbuka!!!
Nugo8588 · 2K Views

Hukum Bintang yang Retak

Dunia di mana naga adalah entitas kuno yang sangat kuat dan bijaksana, bukan sekadar monster penyembur api. Mereka pernah memiliki tanah air leluhur bernama Benua Dragons. Namun, benua ini lenyap akibat sebuah malapetaka kosmik yang disebut "Tragedi Guncangan Mana", yang mengubah dunia secara drastis dan membuat naga menjadi sangat langka. Kael'tharn, seorang pemuda berusia lima belas tahun dengan spesialisasi sihir api. Meskipun berasal dari keluarga bangsawan dan tinggal di sebuah mansion mewah dengan banyak pelayan, Kael'tharn memilih untuk mendaftar sebagai seorang petualang. Ia menjalani proses pendaftaran dan dijadwalkan untuk tes evaluasi kapasitas mana keesokan harinya. Alasan Kael'tharn memilih jalan ini sangat personal dan fundamental: di dalam tubuh mudanya bersemayam kesadaran dan memori seorang Kaisar dari dunia lain yang telah tewas dalam pertempuran. Transmigrasi jiwanya ke dunia ini adalah sebuah misteri yang tak terpecahkan baginya. Ia menjadi petualang sebagai cara paling pragmatis untuk menyelidiki dunia baru ini, hukum alamnya, tatanan magisnya, dan mencari jawaban atas keberadaannya di sana. Namun, Kael'tharn menghadapi tantangan internal yang signifikan. Sisa-sisa kekuatan dahsyat dari kehidupan sebelumnya sebagai Kaisar merembes keluar, mengancam untuk menghancurkan wadah fisiknya yang muda dan belum terlatih. Ia merasakan tekanan ini sebagai 'penyakit' yang harus dikendalikan. Prioritas utamanya saat ini adalah melatih tubuh barunya untuk mengendalikan aliran mana yang liar ini agar dapat melanjutkan misinya mengungkap misteri dunia dan transmigrasinya.
XenzDCaelum · 1.4K Views

Asralux Pahlawan Dari Kegelapan

Asralux: Pahlawan dari Kegelapan Episode 1 – "Yang Dibuang" By Bagas D --- Langit mendung menggantung muram di atas Akademi Pahlawan Arkhaya, tempat para calon penyelamat bangsa digembleng dan dilahirkan. Hari ini adalah hari kelulusan. Hari penuh sorak-sorai. Tapi tidak baginya. Di tengah lapangan besar yang dikelilingi pilar-pilar emas, Ardan berdiri dengan kepala menunduk, tubuhnya penuh luka, pakaiannya compang-camping, dan kedua tangannya gemetar memegang selembar kertas lusuh. Sementara teman-teman seangkatannya berdiri dengan penuh kebanggaan, mengenakan jubah pahlawan dan menerima simbol kehormatan, Ardan hanya berdiri sendiri—dalam diam dan kehinaan. > “ARDAN.” Suara keras sang Kepala Dewan menggema dari podium. Semua perhatian langsung tertuju padanya. > “Nilaimu... adalah yang TERENDAH dalam sejarah akademi kami.” “Tidak hanya gagal. Kau memalukan.” Riuh rendah tawa dan bisikan menyakitkan menyeruak. > “Dia tuh? Yang dulu katanya latihan tiap malam? Hah!” “Mana sekarang tekadmu itu, Ardan?” Ardan hanya diam. Tapi dalam dadanya, ada yang terbakar. Luka demi luka yang tak terlihat di tubuhnya, tapi mengoyak jauh lebih dalam: harga diri. Lonceng besar berbunyi. Sebuah kristal kehormatan dilemparkan ke arah kakinya. Retak. Pecah seperti mimpi-mimpinya. > “Mulai hari ini, namamu dihapus dari catatan kami. Kau bukan lagi calon pahlawan. Kau… dibuang.” --- Senyap. Bahkan angin pun seolah menolak menyentuhnya. Ardan memungut kristal yang retak itu. Darah menetes dari telapak tangannya yang terluka. Tak ada tepuk tangan. Tak ada air mata. Tak ada siapa pun yang berdiri untuknya. > “Apa artinya jadi kuat… jika tak ada yang melihat?” “Apa gunanya semua latihan malam, semua luka, semua keyakinan… kalau ujungnya aku tetap dianggap gagal?” Ia melangkah pergi melewati gerbang Akademi. Setiap langkahnya seperti membelah dunia. Orang-orang menatapnya dengan jijik. Seorang anak kecil melempar batu kecil ke arah kakinya. Ibunya langsung menarik si anak menjauh. > “Jangan dekat-dekat! Dia buangan!” “Katanya dia gagal jadi pahlawan, bahkan tak bisa angkat pedang dengan benar!” Ardan berjalan terus. Tak ada tempat untuknya di balik dinding emas Akademi. Tak ada tempat untuk orang seperti dia—orang dengan tekad tapi tanpa nama. --- Di kejauhan, seorang perempuan berkerudung hitam berdiri di atas menara. Matanya bersinar redup. Ia memperhatikan langkah Ardan dengan seksama. > “Akhirnya… matahari telah jatuh ke bayang-bayang.” “Dan dari kegelapan… lahirlah cahaya baru.” --- Senja tiba. Ardan duduk di atas tebing, melihat ke arah kota Arkhaya yang indah dari kejauhan. Langit berubah merah, seperti simbol perang batin dalam dirinya. Tangannya masih berdarah memegang pecahan kristal. Tapi dia tak melepaskannya. Karena itulah satu-satunya bukti bahwa ia pernah mencoba. Bahwa ia belum selesai. > “Jika dunia tak menginginkanku… aku tak akan memohon diterima.” “Aku tak perlu jadi cahaya mereka… Aku akan jadi cahaya dalam kegelapan.” “Dan saat mereka memohon pertolongan… biarlah bayangan yang menjawab.” --- [TO BE CONTINUED]
Bagas_Dwi_0738 · 367 Views

Ayah Egois

Lio Putra Atmaja, seorang pria tangguh dan ambisius, dikenal sebagai bos perusahaan sukses yang telah mengangkat nama keluarganya menjadi terpandang di Indonesia. Namun, di balik gemerlap kesuksesannya, Lio gagal menjalankan peran terpenting dalam hidupnya: menjadi seorang ayah dan suami yang baik. Ambisi dan kekuasaan telah membutakan hatinya, meninggalkan keluarganya terombang-ambing dalam kekosongan emosi. Jupiter Putra Atmaja, anak sulung yang harus memikul ekspektasi tinggi sang ayah, terjebak dalam tekanan hidup yang membuatnya lari ke alkohol. Baginya, botol minuman keras adalah satu-satunya "teman" yang tidak pernah menghakimi. Ia berjuang keras untuk menjadi sempurna, namun tuntutan Lio justru perlahan menghancurkan jiwanya. Saturnus Putra Atmaja, anak kedua yang selalu tampak ceria di luar, menyimpan luka mendalam di dalam. Ia menjadi pecandu narkoba sebagai pelarian dari rasa kesepian dan rasa tidak cukup baik bagi ayahnya. Hanya ibunya, Abel Putri Seruni, yang mampu memahami isi hatinya, meski sayangnya ia tak selalu bisa menjangkau Saturnus yang semakin tenggelam dalam gelapnya dunia. Bumi Putra Atmaja, si anak ketiga, merasa diabaikan sejak kecil. Tidak pernah mendapatkan perhatian atau penghargaan dari keluarganya, kini ia melampiaskan kekosongan itu dengan gaya hidup boros. Membelanjakan uang ayahnya menjadi satu-satunya cara baginya untuk merasa "berharga." Merkurius Putra Atmaja, si bungsu, menjalani hidup dengan penuh pemberontakan. Ia memilih jalan yang berbahaya, menjadi pembalap liar dan mempertaruhkan uang keluarganya demi kesenangan semata. Rasa frustrasi terhadap sikap ayahnya yang otoriter memicu sisi liar dalam dirinya yang sulit dikendalikan. Di tengah kekacauan ini, Abel, ibu dari empat anak yang terluka, menjadi satu-satunya sosok yang masih bertahan sebagai perekat keluarga. Namun, ia semakin lelah menghadapi Lio yang kerap menggunakan kekerasan fisik untuk "mendisiplinkan" anak-anak mereka. Abel mulai mempertanyakan pilihannya: bertahan demi keluarganya atau bercerai untuk melindungi anak-anaknya dari kehancuran lebih jauh? Ketika satu peristiwa tragis mengguncang keluarga ini, mereka dihadapkan pada pilihan berat: tetap terpecah belah atau mencoba memperbaiki diri. Akankah Lio Putra Atmaja belajar menundukkan egonya dan menyadari bahwa cinta keluarga lebih berharga daripada kekuasaan dan ambisi? Akankah Jupiter, Saturnus, Bumi, dan Merkurius menemukan jalan untuk bangkit dari kehancuran hidup mereka? Novel ini adalah kisah tentang cinta, luka, penyesalan, dan perjuangan untuk menemukan kembali arti dari sebuah keluarga. Dalam perjalanan penuh konflik dan air mata, keluarga ini diuji untuk menjawab satu pertanyaan besar: apakah darah lebih kental daripada air?
Keisar_Wicaksono · 517 Views
Related Topics
More