Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Tanggal Lahir Fateh Halilintar

Echoes of an Empire

Synopsis of Echoes of an Empire Echoes of an Empire is a historical novel chronicling the rise, dominance, and eventual decline of Pakistan’s most influential business empires. Spanning over a century, it tells the intertwined stories of six prominent business families: the Adamjee Group, Hashwani Group, Saigol Group, Fateh Group, Kohinoor Maple Leaf Group, and Ittefaq Group. Each of these families played a pivotal role in shaping Pakistan’s economic landscape, their successes symbolizing the nation’s industrial progress and their struggles reflecting its political and social turbulence. Echoes of an Empire is a gripping historical novel that chronicles the rise and fall of Pakistan’s most influential business empires: the Adamjee, Hashwani, Saigol, Fateh, Kohinoor Maple Leaf, and Ittefaq groups. Spanning over a century, the novel weaves together the personal struggles, family conflicts, and ambitious dreams of these business dynasties as they navigate the country’s shifting political and economic landscape. From the Adamjee Group’s pioneering role in the textile and jute industries to the Ittefaq Group’s dominance in steel and their complex ties with politics, the novel captures the highs and lows of entrepreneurial ambition. With political upheavals, nationalization, and internal family rivalries threatening their legacies, these families face immense challenges as they strive to maintain their empires. At its core, Echoes of an Empire is a tale of resilience, sacrifice, and the enduring impact of these industrial giants on Pakistan’s economy. It offers a compelling exploration of ambition, legacy, and the intricate relationship between business and politics, leaving readers to ponder the cost of power and the legacy of those who shaped the nation’s industrial future. --- The Hashwani Group: Building a Hospitality Empire Next, the novel delves into the journey of Sadruddin Hashwani, a dynamic entrepreneur who transformed his modest cotton trading business into a hospitality powerhouse. The Hashwani Group became synonymous with luxury through its Pearl-Continental and Marriott hotel chains, redefining Pakistan’s tourism industry. Set against the backdrop of political instability and terrorism in the 1980s and 1990s, the Hashwani family’s resilience shines through. The narrative captures their ability to navigate crises while maintaining their business integrity, symbolizing Pakistan’s potential for perseverance and excellence. --- The Saigol Group: Innovators in Industry The Saigol Group emerges as a beacon of industrial innovation. Originating in the early 20th century, the family expanded from textiles into chemicals, electronics, and power generation. Their establishment of Pak Elektron Limited (PEL) marked a significant milestone in Pakistan’s industrialization. Through the Saigol family’s story, the novel examines the balance between tradition and modernization. Internal family dynamics, generational clashes over business strategies, and the challenges of staying competitive in a rapidly evolving market are central themes. The Saigols’ narrative underscores the importance of innovation and adaptability in sustaining long-term success. --- The Fateh Group: Titans of Textile The Fateh Group, founded by Haji Mohammad Ilyas, became a leading textile manufacturer in the 1950s, contributing significantly to Pakistan’s export economy. Their commitment to quality and innovation allowed them to dominate the textile sector for decades. However, financial mismanagement and external economic pressures in the 1990s led to their decline. The novel portrays the family’s struggle to maintain their legacy amidst mounting debts and internal disagreements. It serves as a cautionary tale about the perils of over-expansion and the importance of strategic foresight in business. --- The Kohinoor Maple Leaf Group: Masters of Diversification The Kohinoor Maple Leaf Group, spearhead
FarheenSadiq · 14K Views

Tunangan Iblis

Kisah seorang pria yang membawa maut dan gadis yang menyangkalnya. ---- Di gunung berhantu di kerajaan itu, mereka bilang ada seorang penyihir yang tinggal. Dia terlahir sebagai putri. Tapi bahkan sebelum dia dilahirkan, pendeta telah menyatakan dia terkutuk dan menuntut kematian dia. Mereka meracuni ibunya untuk membunuh bayi sebelum dia lahir, tapi bayi itu terlahir dari ibu yang sudah mati—seorang anak yang terkutuk. Berulang kali, mereka mencoba untuk membunuh bayi itu tapi dia secara ajaib selamat dari setiap percobaan. Setelah menyerah, mereka meninggalkannya di gunung berhantu untuk mati tapi dia tetap bertahan hidup di tanah tandus itu—Seorang penyihir ‘Kenapa dia tidak mati?’ Bertahun-tahun kemudian, orang-orang akhirnya muak dengan penyihir itu dan memutuskan untuk membakar gunung itu. Tapi Setan datang untuk menolongnya dan membawanya pergi dari tempat yang terbakar itu, karena mati bukanlah takdirnya bahkan saat itu. Draven Amaris. Naga Hitam, yang memerintah atas makhluk supranatural, Setan yang tidak ada yang ingin melintasi jalannya. Dia membenci manusia tetapi gadis manusia tertentu ini akan menariknya ke arahnya kapan saja dia dalam bahaya. ‘Apakah dia benar-benar manusia?’ Dia membawa manusia itu bersamanya dan menamai gadis misterius yang tangguh ini “Bara”, potongan arang yang menyala dalam api yang sedang padam. Sebuah jiwa tercemar dengan balas dendam dan kegelapan neraka, akan bangkit dari abu dan memenuhi rasa dendamnya. ------ Inilah buku kedua dari seri Setan dan Penyihir. Buku 1 - Anak Penyihir dan Putra Setan. Buku 3 - Tunangan Setan. Semua buku saling terhubung satu sama lain tapi Anda bisa membacanya sebagai kisah mandiri.
Mynovel20 · 16.5K Views

Kelahiran Kembali Sang Manusia Serigala

"Kita akan bertemu seribu purnama lagi, Cintaku. Tapi tentu saja Kau akan menemukanku dalam raga yang berbeda, tunggu aku," begitulah suara jiwa cinta sejatinya. "Jika kita tidak bertemu dalam kurun waktu seribu purnama, maka Dewi Bulan telah mengubah takdir kita. Kau bebas memilih penggantiku di sisimu," serigala itu melanjutkan pesan terakhirnya yang cukup panjang. _______ "Rachel, I love you," Danique mendekatkan bibirnya ke wajah Rachel. Rachel membeku di tempat, ini seperti dejavu. Ia merasa seperti pernah mengalami kejadian ini sebelumnya. Berada di lift berdua bersama Danique dan lelaki itu mengajaknya berciuman. "TIDAK, INI CUMA MIMPI!" teriaknya. "Mimpi? Ini nyata, Sayang," Danique memundurkan badannya karena kaget oleh teriakan gadis itu. Benar-benar membingungkan, Rachel pernah mengalami ini tetapi di dunia mimpi. Ia terbangun waktu itu karena melihat sesuatu yang ganjil di dada lelaki itu. Rachel menggeleng dan memegang dahinya. "Mengapa, Sayang? Pusing?" ucap Danique dengan lembut. "Tidak, minggirlah," Rachel menggeser kakinya menghindari Danique. Lelaki itu berbahaya, mulutnya manis dan lembut tetapi isi otaknya tidak mungkin tidak berisi kebrengsekan. "Ada yang salah denganku?" Melihat tingkah Rachel, Danique semakin bingung. Baru kali ini Ia melihat Rachel pucat pasi, bibirnya memutih dan sangat ketara karena menggunakan lipstick yang tipis. "Tidak, hanya saja Kau berbulu," racau Rachel sembari masih memijit keningnya. "Hah, berbulu? Enak saja, aku tidak berbulu. Apakah Kau pernah melihatku melepas baju? Sini kuperlihatkan dada telanjangku," mendengar tuduhan Rachel, Danique mengotot. Danique melepas kancing jas hitamnya tetapi seketika dihentikan oleh Rachel. "Hei, mesum! Apa yang Kau lakukan? Hentikan!" Danique hanya tertawa, Ia pun mengikuti gadis itu keluar lift dengan sedikit lega. Sedangkan dalam hati Rachel, masih terpatri beberapa pertanyaan tentang kejadian di lift. Ia pernah mengalami itu dalam mimpinya, Ia masih ingat padahal sudah sembilan puluh lima tahun berlalu. Dalam mimpi tersebut, Rachel berteriak lantang karena menyadari apa yang Ia alami hanya mimpi. *** Mahaya Liliana 2 Juni 2022
MahayaLiliana · 69.2K Views
Related Topics
More