Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Mati Exatlon

Menikah Tiga Kali Dengan Ikan Asin

Pada usia delapan belas tahun, Lin Qingyu menikah sebagai bagian dari Chong Xi ke Rumah Besar Nan'an Hou, menjadi istri laki-laki dari Lu Wancheng yang sakit. Pada malam pernikahan mereka, Tuan Muda Hou terbaring dengan santainya di atas tempat tidur dan berkata, "Kecantikan, sejujurnya, aku benar-benar tidak ingin terlibat dalam pertikaian rumah tangga. Aku hanya ingin mengalir, makan, dan menunggu kematian. Aku ingin menjadi ikan asin." Setahun kemudian, Tuan Muda Hou menjadi sangat sakit. Dia menggenggam tangan Lin Qingyu dan menghela nafas, "Istri, aku akan mati, tapi aku pikir aku bisa terus terlahir kembali. Agar kamu bisa mengenaliku dengan baik di masa depan, mari kita buat kode rahasia." Setelah kematian Tuan Muda Hou, Lin Qingyu bersiap untuk tetap menjadi janda sepanjang hidupnya. Tapi tidak disangka, setelah hanya setengah tahun, seorang jenderal besar yang telah memberikan jasa militer yang luar biasa datang untuk melamar. Lin Qingyu lebih memilih mati. Tetapi sang jenderal hanya mengucapkan satu pernyataan, "Jika ganjil, ubah; jika genap, tetap sama?" Lin Qingyu: "...Aku akan menikah denganmu." Setelah dua tahun, sang jenderal meninggal dalam pertempuran. Sebelum Lin Qingyu bahkan sempat berduka, dia direkrut ke istana oleh Kaisar. Kaisar mengeluh dengan sedih, "Baobei, kali ini aku telah menjadi Kaisar. Mimpi-mimpi ikan asinku benar-benar hancur..." Lin Qingyu tahu bahwa meskipun suaminya adalah orang yang sangat malas, tidak ada yang bisa menandinginya ketika masalahnya adalah konspirasi dan tipu daya. Dia mengelus kepala Kaisar. "Jangan terlalu memikirkannya. Mulailah pekerjaanmu dengan laporan-laporan itu. Berperilakulah dengan baik." "Jika ganjil, ubah; jika genap, tetap sama" mengacu pada cara untuk menghapal aturan dalam trigonometri.
etrntylight · 409 Views

The Guardian of Dark Night

Duan Holster 24 tahun berambut hitam dan mata hitam seorang mahasiswa tingkat akhir yang tinggal bersama neneknya. Duan bekerja sebagai penjaga toko, setelah mengakhiri kelas, setiap siang hari hingga malam, Duan bekerja selama 10 jam. Pada suatu hari Sebuah serangan terjadi dalam serangan pada toko tempatnya bekerja, tiga perampok datang ke tokonya, satu dari jauh menodong pistol, dua orang mencoba mendekat dengan salah satunya membawa pisau. "Beri semuanya atau mati" Rampok meminta. "Tolong tenang, ambil saja ini semua". Sepertinya pekerjaan ku berakhir disini pikir Duan. Pria terakhir mencoba mengambil uang dalam penyimpanan. "Minggir jangan melakukan apapun" Pach!!, sebuah pukulan mendarat di pipi Duan dan Dia terlempar membenturkan kepala belakang mengenai meja kasir di belakangnya. 'Sial ambil saja tidak usah memukul' pikir Duan dalam benaknya. Duan berdiri dengan sedikit linglung, pria yang membawa pisau mencoba menusuknya, Duan menghindarinya ke kanan menyerempet lengan kirin, Duan memposisikan kaki kanannya ingin maju ke depan tapi merasakan bahaya, Dia melompat mundur dan dan suara bang bang kaca disamping Duan sebelum pecah. Duan dengan reflek langsung menunduk 'Sial kenapa bergerak sih' mereka waspada terhadap perlawanan Duan. Duan memberi sarat dengan mengangkat dua tangan keatas mencoba berdiri untuk menyerah tapi di abaikan oleh pria membawa pisau. Wuss wuss wuus, tiga tusukan yang cepat dilakukan ke arah dada nya. 'uhh!!!' tusuk terakhir mengenai ulu hati dan suara pistol meletus 'bang! bang!' peluru mengenai kepalanya dan Duan terjatuh terkapar dengan wajar menghadap lantai, darah mulai membanjiri area tersebut. Delapan detik sebelum kematian kenangan terlintas dalam pikirannya 'aku tidak memiliki banyak kenangan indah untuk dibawa mati' Dia yang di besarkan oleh neneknya saja yang tidak memiliki teman seorang pun karena terlalu lusuh. Setelah kegelapan pun datang di pikirannya dan Duan mati, setelah beberapa waktu berlalu, Dalam kegelapan Duan Merasakan hangat. Matanya terbuka!!!
Nugo8588 · 629 Views
Related Topics
More