Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Foto Trash

The Unseen Sovereign: From Trash to Triumph

He was once the Martial God of Ten Thousand Realms, a legend who shattered heavens with a single strike. But betrayal sealed his divine soul into the frail body of Lin Feng—a scorned, beaten son-in-law of a crumbling clan. Mocked as trash, humiliated by his wife’s family, and cast aside like a broken tool, he endured it all with a smile. Why? Because beneath his ragged exterior burns the heart of a god, waiting to unleash chaos on a world that forgot his name. Divorced and discarded, Lin Feng walks away from the Lin Clan’s sneers, his steps leading him to the downtrodden Ye Clan—a family of outcasts clinging to survival. They see a wanderer. He sees a canvas. With cunning sharper than any blade and secrets deeper than the abyss, he begins to mold them in the shadows, turning weaklings into warriors, paupers into kings. Every insult fuels his resolve. Every enemy becomes a stepping stone. But the seal on his power is cracking. Ancient foes sense the tremor of a god’s return. Arrogant young masters, ruthless sects, and even the heavens themselves will tremble when the Shadow Patriarch rises. From a forgotten village to the celestial thrones, Lin Feng—Zhan Tian—will carve his name in blood and fire, proving one truth: those who scorned him will kneel, and those who dared to challenge him will break. Cultivation? Unmatched. Revenge? Ruthless. Destiny? His to rewrite. The world thought it buried a nobody. It awoke a nightmare.
FlameWitch · 1.3K Views

My supposed Trash SSS Ranked Talent Is Actually OP!

"So, basically, I'm a Necromancer from my game, in this world… and I'm useless?....Yeah, right." --- Apocalypse? No, that wasn’t the right word to use. A game-like world where every race coexisted despite their differences—not to mention the complicated food chain that governed it. Alexander never expected his boring yet peaceful life to change because of a single message. What seemed like another ARG, a joke, or probably a meaningless distraction turned out to be the start of his new life. He wakes up the next day, only to find himself in the body of a nineteen-year-old, Asher Morgan, a hardworking kid with a somewhat lonely life. He plans to live life as he once did—a gamer and a slacker. But then, things take a turn when he awakens a seemingly weak class—Necromancer, during his inauguration ceremony. A class that puts him below every single being, even elementals. His supposed friends abandon and mock him. "Outcast. Worthless," becomes his new name—until he awakens. Fate, however, has different plans when he triggers another system...an Error, with a unique ability attached. --- [ERROR… ERROR… Recalculating Awakening Process…] [Hidden Ability Detected—Reawakening Process Initiated] [Congratulations! You have awakened the SSS-Ranked Ability: Sovereign of the Dead] [Secret Evolution Triggered—Job Upgraded: Lord of Draconic Souls] --- At first, Asher was frustrated by the burdens placed on him. But remembering the former owner's struggles, he decides to accept this new life. As long as he got to rub his 'Worthlessness' in their faces.
Burningcoffeebeans · 5.5K Views

My Friend's Father

Rencananya, Selin dan sahabatnya Maxi malam itu mau menginap di rumahnya Lucian, bersama Aria (pacarnya Lucian) dan juga Dylan (sahabatnya Lucian) untuk mengerjakan tugas kelompok dari kampus. Mereka sudah kenal Lucian dari semester pertama, tetapi memang tak pernah main ke rumahnya. Hanya saja, mereka tahu bahwa ibunya Lucian sudah lama meninggal dan ia diurus oleh ayahnya seorang. Mereka juga sudah pernah melihat foto ayahnya Lucian, tetapi hanya sebatas selfie. Itu pun foto berdua dengan Lucian. Nah, hari itu mereka sepakat untuk mengerjakan tugas kelompok di rumah Lucian karena infonya, ayahnya Lucian akan kembali besok malam karena masih berada dalam perjalanan bisnis ke luar negeri. Jadi, ketika Selin menumpang mandi di dalam salah satu kamar mandi tamu rumahnya Lucian, Selin benar-benar tak berekspektasi bahwa dia akan melihat wujud ayahnya Lucian yang ternyata bertubuh tinggi dan kekar itu tengah berdiri di depannya, hanya memakai boxer dan membawa handuk, sedikit terkejut karena melihat Selin keluar dari kamar mandi tamunya. Orang yang seharusnya kembali besok malam, mengapa bisa ada di sini?! Lagi pula, buat apa mandi di kamar mandi tamu?! Tapi....sialan. Selin baru sadar bahwa dirinya saat ini hanya memakai handuk! "Astaga! Astaga ya Tuhan, maaf, Om!" teriak Selin sembari berlari terbirit-birit ke luar kamar. Sial, ini luar biasa memalukan! Saat Selin sudah mulai tenang, Selin berjalan di koridor seraya membatin. Bukannya Selin mau berpikiran mesum, tetapi astaga, itu betulan ayahnya Lucian? Ya Tuhan, seksi sekali. Pria dewasa yang matang. Gagah...dan...punyanya juga terlihat besar di boxer itu- -eh, sebentar. Baju ganti Selin ketinggalan di kamar tamu tadi!
jihanvelia · 960 Views

Ingin Selalu Bersamamu

Pria bersetelan formal menjeda langkah, memandang isi kamar putranya. Berantakan. "Tidak biasanya kamar kamu seperti ini, apa yang terjadi sampai hati mengobrak-abrik barang-barang?" tanyanya. Rakha menoleh sendu ke ambang pintu dengan perasaan hancur berkeping." "Papa sudah pulang," Rakha menggumam pelan. Miko melangkahi bantal tergeletak di sisi pintu, memindahkan gulungan selimut ke tempat tidur dan banyak lagi kegiatan dilakukannya membereskan kamar. "Belajarlah menjadi lelaki dewasa. Jangan melampiaskan emosi ke benda-benda di sekitar, ini mencerminkan sikap kekanak-kanakan," tegur Miko. "Papa tidak tahu alasan aku marah," lirih Rakha. Selesai merapikan isi kamar, Miko duduk di sofa. "Kemari. Ada sesuatu penting ingin Papa bicarakan," ucap Miko sungguh-sungguh. Rakha menolak bangkit. "Prihal bisnis lagi? Aku tidak semangat diskusi lain kali saja membahasnya." "Bukan. Ini tentang perjodohanmu dengan putri teman Papa," jelas Miko. "Hatiku sedang patah tidak sebaiknya Papa menghibur aku dengan gurauan atau lelucon, bukan menambah beban pikiranku dengan memberitahu aku hendak dijodohkan," miris Rakha. Miko merogoh saku jas kantornya, beranjak mendekat dan menyodorkan sebuah foto kehadapan Rakha. "Perhatikan baik-baik. Dia yang akan menjadi istrimu," kata Miko. Rakha mengambil foto tersebut, menatap datar gambar perempuan berwajah anggun yang tengah tersenyum lembut. "Armala satu-satunya putri tunggal Adinata dan Farah. Kamu dan dia sama-sama anak pertama bedanya kamu memiliki adik. Armala tidak. Kalian dijodohkan tanpa sepengetahuan Mama dan adikmu agar pernikahan kalian berjalan lancar tanpa hambatan," terang Miko. "Papa tidak ada bedanya dengan Mama dan Luna, mengatur aku sesuka hati," sedih Rakha. "Berhenti protes. Terima pilihan Papa. Jika Aqeela mencintai kamu mana mungkin dia meninggalkanmu untuk Fattah. Jika Aqeela tulus mencintai, seratus lelaki yang datang menawarkan cinta sudah pasti ditolak demi menjaga perasaanmu. Tetapi kenyataannya Aqeela tidak menolak Fattah," sambung Miko. "Dari mana Papa tahu Aqeela mengkhianati Aku? Apa mungkin dibalik kandasnya percintaanku ada campur tangan—" "Menuduh Papa?" sela Miko. "Aku tidak menuduh hanya saja terasa janggal di saat hubunganku dan Aqeela rusak, Papa mengungkapkan perjodohan ini seperti jauh hari sudah direncakanan tapi kalau Papa tidak terlibat dalam hal ini dari mana Papa mengetahui semuanya?" terheran Rakha. "Dimas memberitahu segalanya," jawab Miko. Rakha merosotkan bahu, usaha menyembunyikan masalah dari Papa berakhir percuma karena Dimas suka rela membocorkannya. "Selama ini kamu memberikan yang terbaik kepada Aqeela, tidak perlu menyesal ditinggal pergi. Tidak ada gunanya meratapi kepergian cinta. kamu pantas hidup bahagia, membuka lembaran baru dengan Armala," lanjut Miko. Rakha mengusap air mata, mengangguk siap menjalani kehidupan baru bersama Armala.
Penabiru · 8.6K Views
Related Topics
More