Buto Pocong

Arjuna’s life in his run-down village shack is as uneventful as it gets—until a late-night scroll through his phone changes everything. When an overpriced bottle of "holy water" catches his eye on a livestream, he reluctantly buys it out of sheer annoyance. But instead of protecting his village as promised, the holy water blows up in his face—literally—and summons a grouchy pocong spirit named Poci.

Pernah nggak sih kamu ngerasa ada yang ngintipin kamu dari kejauhan, padahal kamu sendirian? Atau tiba-tiba ada suara aneh yang nggak bisa dijelaskan, kayak bisikan yang datang entah dari mana? Bagi Wira, anak muda biasa yang punya kemampuan indigo, hal-hal seperti itu bukan cuma rasa takut belaka. Sejak kecil, Wira bisa melihat hal-hal yang nggak bisa dilihat orang lain. Dunia yang penuh dengan energi, sosok tak kasat mata, dan makhluk halus yang selalu mengintai dari bayang-bayang gelap. Di antara dunia yang biasa dan dunia yang penuh misteri, Wira terjebak dalam kebingungannya. Apa yang ia lihat itu nyata? Atau cuma permainan imajinasinya? Ketika kisah-kisah urban legend Indonesia yang biasa cuma jadi cerita seram di malam Jumat tiba-tiba jadi nyata dalam hidupnya, Wira mulai merasakan ketegangan yang nggak pernah ia bayangkan sebelumnya. Sundel Bolong yang melayang di malam sepi, Kuntilanak yang menangis di balik pohon besar, hingga Pocong yang bergerak dengan langkah menyeramkan—semua itu datang mengganggu. Wira nggak cuma menghadapi rasa takut, tapi juga harus mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Makin lama, ia merasa dunia yang ia lihat mungkin jauh lebih gelap dan berbahaya dari yang ia kira. Batas antara kenyataan dan halusinasi jadi kabur. Mungkin semua ini ada hubungannya dengan sesuatu yang lebih besar, yang sudah lama terkubur dalam sejarah dan cerita rakyat Indonesia. Pandangan Indigo: Antara Imajinasi dan Realita adalah kisah yang penuh misteri dan ketegangan, membawa kamu menelusuri dunia yang tak semua orang bisa lihat—dunia yang lebih gelap dari yang kita bayangkan. Mulai dari Sundel Bolong yang selalu menunggu di jalan sunyi, hingga Kuntilanak yang siap muncul kapan saja, semuanya bersembunyi di balik kisah-kisah yang sering kita dengar, tapi jarang kita percayai.

The conflict that occurred in the Pringsewu kingdom began when King Kamandanu married Dewi Ambiwati through a competition. Dewi Ambiwati and her daughter sent a snake curse to Princess Sekarwati, they did this because they were jealous of Princess Sekarwati.   Prince Arya as Princess Sekarwati's lover will fight for love from the snake's cursed snare, even though his life will be at stake in the illusory forest. When the Prince was almost killed, a helper came, a purple silk warriors. It turned out that the warriors had the same goal as Prince Arya, namely to kill Buto Ijo and the dark shaman who had stolen their fetus.   But when Princess Sekarwati and Prince Arya were crowned king and queen, there were trials that befell them. Many black magic demons interfere with their lives. But they can still get through the ordeal. Until they build their kingdom to be respected.   So how did the ordeal process take place and how did the Pringsewu kingdom become resilient?   Follow the continuation of the story.

Konflik yang terjadi di kerajaan Pringsewu bermula ketika Prabu Kamandanu menikahi Dewi Ambiwati melalui sayembara. Dewi Ambiwati dan putrinya mengirimkan santet kutukan ular kepada Putri Sekarwati, hal itu mereka lakukan karena sifat dengki terhadap Putri Sekarwati. Pangeran Arya sebagai kekasih Putri Sekarwati akan memperjuangkan cinta dari jerat kutukan ular itu, walaupun nyawa akan menjadi taruhan di hutan ilusi. Ketika Pangeran hampir terbunuh datanglah seorang penolong, Pendekar sutra ungu. Ternyata pendekar itu memiliki tujuan yang sama dengan Pangeran Arya, yaitu membunuh buto ijo dan dukun gelap yang merampas janinnya. Tetapi ketika Putri Sekarwati dan Pangeran Arya di nobatkan menjadi raja dan ratu, ada saja cobaan yang menimpa mereka. Banyak siluman ilmu hitam yang mengganggu kehidupan mereka.Tapi mereka tetap bisa melewati cobaan itu. Sampai mereka membangun kerajaannya menjadi disegani.

. Rumput ttnngga lbih gairah sebut saja nm wanita Riri dia br pindah k sblh kanan rmh ku . sbnr ny kami SDH cukup kenal Krn Riri jg prnh jd ttngga dl , kita sllu ngobrol bersama , baju Riri belahan dadany yg montok bikin suami ku matany TDK bs berkedip SM skli , d saat itu lah suami ku sllu ketemuan hmpir tiap MLM k blkng rmh nemui Riri . Bu RT yg memberitahu ku sring x liat MLM" suami ku k blkng rmh , Riri sprti TDK pny salah dg sikap yg biasa , dia mnyapa dn sllu ikut di mobil ku ketika jln" skluarga , Krn trllu sring heboh ttngga akn d sumpah pocong tp sy nolak kasian ank" ku nnti akn d olok" oleh tmn" ny , akhir ny g jd sumpah pocongny , ko ad y tmn udh d anggp adik sndiri tp msih nusuk dr blkng mau suami ku ... Riri dn suami dg nada dering sama , no pun SM beda ujung ny saja , Riri pny suami jg ank 1 , sbnrny TDK cntik dpt putihny saja dg payudara bsr dg baju seksi ny jd belahan dada ny sllu trlihat . suami dan Riri hubungan mereka putus nymbung trs bertahun tahun tnp sy tau .... klu kmbli lg skrng akn sy tikahkn saja , sy cerai dg suami dn riri hrs cerai jg dg suami ny biar kn mereka bhgia ...dr PD zinah trs , klu teringat sakitny smpe skrng ....itu CRT ku moga trhibur ... sabar ku moga mmbawa berkah

chapter awal sedang dalam tahap rewrite sampai waktu yang tidak ditentukan karena saya merasa banyak hal yang kurang. Kisah petualangan Raka Bayan Wisesa yang terbangun di dunia fantasi setelah tidur di bawah pohon beringin dan bertemu dengan banyak mahluk aneh seperti tuyul hijau, buto ijo, pemilik ilmu pamacan, dan banyak hal lainnya. Bagaimanakah kelakuan pemuda yang biasa dipanggil Kabayan ini ??

Buto ijo adalah sebuah mahkluk fiksi yang digambarkan memiliki badan besar yang berwarna hijau. Buto ijo digambarkan roh halus yang jahat. Agus, adalah pemuda kantoran yang memiliki kekuatan super menjadi Buto Ijo. kekuatan tersebut didapatkan Agus setelah bertemu orang misterius. akankah Agus memakai kekuatan tersebut untuk sesuatu kebaikan atau malah sebaliknya.

Siapa yang gak sedih kalau melihat wanita yang kita cinta memiliki pacar baru. Gue Dika, gue pernah menyatakan cinta ke seorang wanita yang gue cinta. Namanya Rahel. Tapi, sebelum gue tahu jawabannya, gue keburu mati. Singkat cerita, gue sudah menjadi setan dan kenyataan pahit harus gue terima, wanita yang gue cinta sudah mempunyai pacar. Gue yang merasa sakit hati, berjanji akan meneror siapa aja yang akan menjadi pacarnya itu. Karena derajat setan lebih rendah dari pada pocong. Gue terpaksa harus jadi pocong untuk melaksanakan misi gue itu.

Orangtua angkatnya mengikat dirinya dengan sebuah perjanjian oleh sesosok pocong, kehidupannya tidak berjalan mulus dan lancar, berbeda dengan kakaknya yang sudah terbebas dari jerat perjanjian tersebut. Hingga suatu saat rahasia terbesar terbongkar pada malam itu dimana pak Adi ingin mengambil kembali kedua anaknya yang sudah terlalu lama pada mereka. Bagaimana kisahnya selanjutnya? Tetap baca cerita ini ya. Note: Cerita ini mengandung banyak penyerangan kata, ketidakkan jelas alur dan cerita ini mengandung banyak kata typo.

Ketika tanpa disadari bahwa sebenarnya kita semua cuma menunggu waktu, yaitu waktu kematian datang dan banyak sekali cara yang ditempuh untuk melalui fase ini seperti Sukma yang kematiannya penuh misteri sehingga membuat rohnya terjebak di antara dua dunia dan orang sekitar menyebutnya dengan terror pocong.

Jika jatuh cinta adalah sebuah pilihan, maka Jingga memutuskan untuk memilih jatuh kepada Senja. Karena dia yakin Senja akan menangkapnya, tidak akan membiarkan dia terjatuh sendirian. Semburat orange yang muncul di penghujung sore, datang sekilas namun pergi tak ingin sendiri. Senja akan selalu Jingga. Dan Jingga adalah Senja.

"There is something happening right now!, were not alone." Sambit ni Kennyth at lumabas na rin, sumunod naman si Ashlire. Nang nakalabas ang binata ay biglang napansin ni Azul ang kakaibang pagngisi ng binata at agad ring nawala, kaya napakunot ang noo nito sa pagtataka. Ngunit sumunod rin. Paglabas nila ay napansin ng dalawa ang biglang pagbunot ni Azul ng damo sa gilid, sunod-sunod nitong binunot ang mga damo hanggang sa wala nang damo sa gilid, at dun nila napansin ang parang isang buto, sinipa naman ito ni Azul papunta sa harapan ng dalawa, at tama nga, isa itong buto ng tao, Isang bungo!. "Wahhh!." Mahinang sigaw ni Ashlire sa gulat. "Bakit mo sinipa iyan papunta sa amin!!." Hindi makapaniwalang anas ni Ashlire. "Hindi lang basta nagpatayan ang mga tao rito! May massacre na nangyari noong araw ng pagsilang ng demonyo!." Malamig na anas ni Azul. Dahil roon ay biglang binunot naman ni Kennyth ang iilang baging sa gilid at nakita ang iilang buto na parang kamay. Kaya bigla nalamang nakaramdam ng panlalamig ang dalawa, ang ibig bang sabihin nito ay.... Pinapalibutan sila ngayun ng mga buto ng tao?. "We're doom!." Mahinang sambit ni Azul. "Az-----" Akmang magsasalita pa sana si Ashlire ng..... "Waaaahhhhhhhh!." Malakas na sigaw ng kung sino sa loob, kaya napalingon sila sa bahay at biglang naalala ang kaibigang naiwan sa loob, kaya nanlalaki ang kanilang mata sa gulat at mabilis na tumakbo papunta sa loob, nagkanda-dapa-dapa ang tatlo sa pagmamadaling makapasok, nang makapasok sila sa kwarto kong saan naiwan ang kaibigan ay napansin nila itong nasa kama... NAKAHIGA!. "W-warren! Bakit nandiyan ka!." Utal na tawag ni Ashlire sa kaibigang nakahiga sa kama. Nauna namang lumapit si Ashlire sa binata, nang makita nito ang ang binata ay biglang nangantog ang paa nito at napasalampak sa sahig sa gulat at takot. "W-w-warren." Nanlalaking mata nitong anas kabang napatulala sa gulat. Agad namang lumapit ang dalawa, nang makita ang mukha ng kaibigan ay napamaang ang dalawa sa nasaksihan, habang ang binata ay napamura sa pagkakagulat. Si Azul naman napaluhod sa pagkakagulat at takot. Dilat na dilat ang mga mata ng binata habang nakanganga ang bunganga, at nakahiga sa kama, habang ang kamay at paa maging ang leeg ay nababalotan ng maitim na likido. Nilapitan naman ni Kennyth ang Kaibigan at akmang ititikom ang bibig nito at isasara ang pagkakadilat ng mata ay pinigilan ito agad ni Azul, at umiling. "Don't!." Mariing anas ni Azul habang Unti-unti naring nagsituluan ang mga luha.

disuatu hari diceritakan sebuah rumah yang sudah lama tidak ditinggali dan katanya didalam rumah tersebut ada penghuninya seperti pocong, mak lampir, kuntilanak, dll yang menyebabkan warga resah karena selalu mengganggu kediaman warga desa wonogiri. Kemudian ada salah satu anak dan bersama gengnya yang akan mengungkap semua misteri yang ada didalam rumah tersebut. mau tau ceritanya? ikuti terus y

"Alas tres ng madaling-araw pa nagsimula ang kaguluhan sa loob ng katamtamang laki ng bahay ng Family Hernaez. Hanggang sa magliwanag na ang kalangitan, hindi pa rin magka-mayaw ang mahigit sa dalawampung oku-pante na pawang may kanya-kanyang pinagkakaabalahan. "Pero isang masayang kaguluhan iyon, may halong tawanan. "Paano'y iyon na ang pinakahihintay na araw ng buong pamilya at maraming kaibigan. Iyon ang mismong araw ng kasal ni Hanna. Ang kaisa-isang anak na babae ng mag-asawang Lando at Liza Hernaez.   "Humahangos si Aling Liza papalapit sa anak. "Nak ito'ng mga abay, iha. Kinakantiyawan ako na umiyak raw kasal mo," pagsusumbong nito. "Basta't maging natural na lang kayo, Mama at kayo rin mga amiga ko, payo ko sa mga ito. Kung walang naman  dahilan para umiyak, hindi n'yo kailangang magpatulo ng luha. Para maging very touching! Ang kasal namin ni David," "Nagtawanan na lang sila sa mga sinabi ko na pangiti na rin naman ako. Nag-umpisa na ang kasal namin ni David masayang-masaya ako dahil ang makakatuluyan ko'y ang lalaking mahal na mahal ko. Nakita ko ring masaya ang mga magulang ko sa pag-papakasal ko. Isabay pang botong-buto pa sila kay David, mabait guwapo at mayaman at na kay David na ang lahat ng katangian. Patungo na kami sa aming honeymoon at masaya kaming nag-haharutan ni David dito sa loob ng kotse niya. Hey! Ano ba David, mag-Drive ka nga muna wika ko rito. Pahalik lang ako Mahal ko, paglalambing niya sakin. Ang kulit mo talaga wika ko at tumawa lang ito sa akin. Lumapit ako dito at hinalikan ko ito pero nagulat kami nang masagi ng isang malaking truck ang kotseng sinasakyan namin ni David. Nakita ko itong pabulusok sa isang bangin, naramdaman kong niyakap ako ni David. ''Aaahhhhhh! Yun ang huling kong narinig bago ako mawalan nang malay.   ITO ang simula nang bangongut sa buhay naming  mag-asawang.        "Luha"