Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Bel Istirahat

~Bleeding Hearts~

[Mature Content] 1# To Love a Vampire. A marriage to cure a curse. An unwilling bride. When the first Prince of Vampires asks for her hand in marriage, Bel is repulsed by this and vehemently refuses. She always imagined her husband would be like her sister’s. A handsome man who shares similar interests with her. He doesn’t need to be royalty. All that matters is that they were in love. Davien got the handsome part down but unfortunately, nothing else. To top it all, he is a vampire. However, she won’t have minded his terrible traits if she loves him but she doesn’t, and neither does he love her. When her father says she has no option but to marry him, Bel vows to do everything in her power to make Davien hate her. If she can’t stop him from marrying her, she can at least make him end the marriage. She will be the worst bride ever. But what happens when Davien can handle her antics and shows nothing but love to her regardless of what she does? 2# To Want a Vampire A girl who won’t speak—or perhaps can’t—only shaking in terror but the scars on her body tell Stelian everything he needs to know about the horrors she’s endured. For Mallory, life has never been kind. Her mother’s death at age thirteen marked the start of her descent into further darkness. Two years later, her father would sell her to vampires, condemning her to unspeakable torment. After three grueling years, Mallory escapes, only to fall into the hands of vampires once again. But this time, she encounters someone different—someone without the red eyes she has come to loathe. Yet, when she learns that he too craves blood, just like those who shattered her body, spirit, and soul, Mallory must confront her deepest fears. Can she open herself to him, or will he become yet another nightmare in her endless cycle of suffering? (Volume 2 will start in January)
GinaStanley · 282.2K Views

a queeee

En un mundo donde las promesas de felicidad se desvanecen como ilusiones, una joven llamada Elise se encuentra en el centro de un misterio intrigante. Un evento misterioso altera drásticamente su vida, dejando cicatrices emocionales que no puede comprender. La tragedia la sumerge en un abismo de preguntas sin respuesta, donde las sombras ocultan secretos oscuros sobre su origen y su destino. En medio de la oscuridad, Elise descubre que su vida está entrelazada con fuerzas poderosas y desconocidas que buscan manipular la realidad misma. A medida que desentierra fragmentos del pasado enterrado, cada revelación la lleva más cerca del borde de la cordura y hacia un futuro incierto lleno de peligros. Perseguida por aquellos que desean silenciar la verdad y por otros que buscan explotar su potencial, Elise se ve obligada a confrontar su propia identidad y el propósito detrás de su existencia. En su búsqueda de respuestas, se encuentra atrapada en una red de intrigas políticas, conspiraciones que amenazan con desestabilizar todo lo que conoce. Con cada decisión que toma, Elise se adentra más en un laberinto de engaños y manipulaciones, donde la línea entre aliados y enemigos se desdibuja y la verdad se convierte en un arma de doble filo. En su desesperada búsqueda por la verdad, descubre que su destino está vinculado a un antiguo enigma que podría cambiar el curso de la historia y decidir el destino de.... En su lucha por comprender su lugar en un mundo lleno de secretos, Elise se enfrenta a pruebas de coraje, lealtad y sacrificio. A medida que la verdad se revela lentamente ante ella, debe tomar decisiones que no solo afectarán su vida, sino también el destino de todos aquellos que ama y el equilibrio frágil entre los dos imperios en conflicto. En última instancia, en un final lleno de giros inesperados y revelaciones impactantes, descubre que la verdadera felicidad puede estar más allá de las promesas rotas y las ilusiones perdidas, si tiene el coraje de enfrentarse a la verdad que ha estado buscando desesperadamente desde el principio. conseguirá ser feliz?
aya_bel · 1K Views

ADURA

Seorang gadis bernama Yena, sudah cukup lama bekerja di Kerajaan Altair sebagai Pengawal Pribadi Raja. Dia dilantik secara langsung oleh Sang Raja dari kerajaan tersebut. Dia juga dipercaya, menjaga Pedang Legendaris Er'dura sebagai pemilik resminya. Namun, belum genap empat tahun Yena menjabat, tersiar isu pembunuh bayaran yang mengincar orang-orang penting di kerajaan. Kabar ini menyebar hingga ke penjuru negeri, tak terkecuali Negeri Aisty. Yena segera ditugaskan mengusut tuntas kasus ini, berpacu dengan waktu. Sebab pembunuhan demi pembunuhan terus terjadi. Pelaku dengan sadis, meninggalkan tubuh korbannya tanpa kepala. Yena yang hampir putus asa, pulang sebentar untuk sekadar beristirahat dan mendinginkan kepalanya dari tugas. Tak disangka, muncul seorang pemuda bernama Hazard, yang entah dari mana, tahu-tahu membeli rumah di sekitar tempat tinggalnya. Ciri fisiknya sama persis dengan si pembunuh, sesuai keterangan saksi. Sayang, tidak ada yang tahu bagaimana bentuk wajah aslinya. Sehingga kecurigaan Yena masih perlu diselidiki lebih dalam. Membuat Yena makin tertarik untuk mengungkapkan, siapa sebenarnya seseorang yang ada dibalik masker? *** “Tenang saja Nyonya. Saya berjanji, akan menuntaskan semua kejahatan yang telah dilakukan oleh Raja Altair zaman ini." “Bagaimanapun kondisinya, keluarga adalah hal pertama yang harus kulindungi.” “Aku juga seorang pangeran, tugasku melindungi kampung halaman dari para penghianat dan makhluk perusak.” “Walau kepentingan kami berbeda, tapi tujuan kami serupa. Yakni, mengirimmu langsung ke neraka!" *** Update: Sangat Lambat
DeanyNa · 174.2K Views

Nath and Seth

Seth Leone Cempaka dan Nathan Eliot adalah teman dekat dari kecil hingga banyak orang yang mengira mereka adalah anak kembar. Seth adalah lelaki yang tampan, ia merupakan kapten tim basket di sekolahnya, begitu populer dan dicintai, berbeda dengan Nath yang hanya memiliki Seth seorang dengan kepribadiannya yang cenderung tertutup. Seth dan Nath memiliki keistimewaan yang ajaib sekaligus menyakitkan, yaitu kemampuan mentransfer rasa pedih apabila salah satu dari mereka jatuh sakit. Karena keistimewaan itulah hubungan mereka semakin dekat hingga keduanya merasa benih-benih asmara. Walau malu-malu, Nath menerima apa yang ia rasa, ia mengakui rasa sukanya pada Seth. Namun, berbeda dengan Seth yang selalu berkilah, menolak dan membohongi hatinya. Suatu hari Seth dan Nath beradu mulut karena tiba-tiba Nath mengutarakan perasaannya pada Seth. Seth menolak mentah-mentah rasa cinta Nath dan pergi meninggalkan Nath ke acara prom night bersama Thalia. Seth tak sengaja meninggalkan kado untuk Thalia di rumah Nath, karena merasa bersalah, Nath menyusulnya ke acara itu. Namun, kejadian naas menimpa Nath. Ia tertabrak mobil yang membuatnya koma. Semenjak itu, hidup Seth terpukul, tiap detiknya terasa dihantui oleh kenangannya bersama Nath. Lantas, ia berteriak kepada Tuhan, meminta agar diberikan kesempatan kedua. Berjanji akan memberikan kehidupan yang layak untuk Nath. Walaupun mereka tak diizinkan bersama. Do'a Seth terkabulkan, ia kembali ke masa di mana dirinya masih berusia enam tahun, di mana ia harus mengubah masa depan Nath, tetapi itu tidak semudah yang ia bayangkan. Ia baru menyadari bahwa masa sekolah Nath sering dirundung dan dikucilkan, seketika Seth terasa ditampar. Yah, bagaimana bisa ia menyebut dirinya seorang sahabat bagi Nath. Seth membuang kesempatannya untuk bergabung di tim basket dan memilih ikut Nath dalam kelas merajut. Awalnya Seth menikmati kebersamaannya dengan Nath. Namun, ia merasakan tubuhnya kian memudar seiring waktu. Pada suatu hari Seth menemukan catatan harian Nath yang berisikan gambar seorang gadis berkuncir kuda bernama Maudy. Sekarang Seth sadar, kalau Nath mencintai dan bersama Maudy pada akhirnya. Maka dirinya akan menghilang. Namun, bukankah itu adalah kebahagiaan Nath? Seth merasa, jika Nath akan bahagia jika bersama Maudy ketimbang dirinya. Namun, sebelum Seth benar-benar menghilang. Nath mengungkapkan perasaan yang sebenarnya pada Seth. Jika ia tak mencintai Maudy, karena bagi Nath ia menyukai Seth seorang. Entah untuk masa lampau atau masa depan. Nath mengajak Seth untuk menghadiri acara prom night, awalnya Seth ragu. Namun, setelah dibujuk, Seth akhirnya setuju dengan satu syarat, yaitu tidak boleh menyebrang jalan sendirian. Acara prom night berjalan dengan lancar, mereka berdua menghabiskan malam dengan tawa dan kebahagiaan, tetapi tiba-tiba saja Nath terjatuh karena terpeleset di tangga. Tidak ada luka serius, hanya saja luka kecil yang perlu diobati. Seth berlari ke apotek terdekat untuk membeli Betadine dan handyplaster. Namun, dari arah seberang sebuah truk melaju kencang, Nath berlari ke arah Seth sembari berteriak parau. Nath dari arah belakang mencoba mendorong tubuh Seth, tetapi terlambat, mereka berdua tertabrak hingga terlempar sejauh lima meter. Tubuh Seth maupun Nath basah akan darah segar. Saat Seth berkedip ia berpindah ke sebuah tempat yang ia duga rumah sakit dengan Nath yang juga terbaring di sebelahnya. Menatap Seth dengan mata sembab." "Seth, apapun yang terjadi kemarin, besok, lusa dan masa depan. Aku senantiasa mencintaimu." "Terimakasih Seth, telah membuat hidupku dipenuhi pelangi. Namun, Seth, kembalilah ... diriku di dimensi yang berbeda membutuhkanmu. Biarkan Seth di sini beristirahat dalam keabadian."
Addiin · 3.9K Views

A season of love

Spring It was Shrove Tuesday. Nebel had just entered the corso, already at dark, and as she unpacked a bundle of streamers, she looked at the carriage ahead. Missed from a face she hadn't seen the afternoon Previously, he asked his companions: -Who is it? She doesn't look ugly. -A demon! She is gorgeous. She think she is the niece, or something like that, of the doctor Arrizabalaga. She arrived yesterday, it seems to me ... Nébel then fixed her eyes intently on the beautiful creature. She was a still a very young girl, perhaps no more than fourteen, but completely nubile. She had, under her very dark hair, a face of supreme whiteness, of that matt white and satin that is the exclusive patrimony of very fine. Long blue eyes, losing towards the temples in the circle of his black lashes of hers. Maybe a little apart, what gives, under a forehead smooth, air of great nobility or great stubbornness. But her eyes, like this, they filled that blooming countenance with the light of her beauty. And feeling them Nebel stopped a moment in his, he was dazzled. “What a charm!” He murmured, standing still with one knee over the man. Surrey cushion. A moment later the streamers were flying towards victory. Both carriages were already linked by the bridge hanging of ribbons, and the one who caused it smiled from time to time at the gallant boy. But that already came to the lack of respect for people, coachman and even carriage: over the shoulder, head, whip, fender, streamers they rained incessantly. So much so that the two people sitting in the back They returned and, rather than smiling, examined the spender carefully. “Who are they?” Asked Nebel in a low voice. —Dr. Arrizabalaga; true that you do not know. The other is the mother of your girl ... She's the doctor's sister-in-law. As if in pursuit of the exam, Arrizabalaga and the lady smiled at each other frankly before that exuberance of youth, Nébel believed in the duty to greet them, to which the triplet responded with jovial condescension. This was the beginning of an idyll that lasted three months, and to which Nébel contributed how much adoration there was in her passionate adolescence. While She continued the privateering, and in Concordia it lasts until incredible hours, Nebel incessantly stretched his arm forward, so well that the The cuff of his shirt, detached, danced over his hand. The next day the scene was replayed; and how this time the corso was resumed at night with a battle of flowers, Nébel exhausted in a quarter of hour four huge baskets. Arrizabalaga and the lady laughed, turning often, and the young woman hardly took her eyes off Nebel. East he cast a desperate look at his empty baskets; more about him Surrey cushion there was still one left, a poor bouquet of evergreens and jasmine of the country. Nebel jumped with him over the surrey wheel, he nearly dislocated an ankle, and running to victory, panting, drenched in sweat and excitement on the surface, he handed the bouquet to the young woman. She searched recklessly another, but she didn't have it. Her companions laugh. "But crazy!" Her mother told him, pointing to her chest, "there you have one!" The carriage started at a trot. Nebel, who had come down from the stirrup, afflicted, he ran and reached for the bouquet the young woman held out to him, her body almost out of the car. Nébel had arrived three days ago from Buenos Aires, where he was finishing his baccalaureate. He had been there for seven years, so his Knowledge of the current society of Concordia was minimal. He should stay still fifteen days in his hometown, enjoyed peacefully of soul, if not of body; and lo and behold, from the second day he lost all the serenity of him.
Cyra_Champ · 1.6K Views

Daftar Operasi TF Amethyst

Seorang pria tua, seorang pemuda dan seorang anak perempuan, ketiganya berdiri di atas padang rumput nan luas, di bawah langit yang bersih dari awan. Sang anak perempuan memandang keadaan di sekelilingnya dengan mata berbinar. Sebelumnya ia harus melewati padang salju dan lorong kecil yang gelap, jadi wajar kalau benaknya kini dipenuhi pertanyaan. “Grandpa, tempat apa ini?” Sang pria tua berlutut di hadapan cucunya sebelum dengan lembut ia menjawab. “Penduduk lokal menyebut tempat ini Benua Amstell.” “. . . Benua Amstell?” Sang anak perempuan memiringkan kepala mungilnya sementara kakeknya melanjutkan. “Delapan tahun yang lalu Grandma menemukan tempat ini secara tidak sengaja, sayangnya di tempat ini pula Grandma meninggal. Jadi, maukah kau membantu Grandpa menjaga tempat peristirahatan terakhir Grandma ini?” Sang anak perempuan mengangguk mantap sebelum menjawab. “Tentu saja, Claire akan menjaga tempat ini dengan sekuat tenaga.” Sang pria tua lalu menoleh ke arah pemuda di sampingnya sebelum berkata. “O’Neil, kau tahu aku dan Samantha memperlakukanmu seperti anak kami sendiri, dan kami tahu kau memutuskan masuk militer karena tidak mau bersaing dengan Robert dalam mengelola korporasi yang akan kami tinggalkan, meski bakatmu dalam berbisnis jauh lebih baik.” “. . .” “Tapi setidaknya berjanjilah kau akan membantu Claire menjaga tempat ini, karena begitu keberadaan Nouel diketahui, seluruh dunia akan memperebutkan tempat ini.” “Anggap sudah terlaksana.” Jawab Sang Pemuda dengan kasual, namun Sang Pria Tua seketika tersenyum karena ia tahu anak angkatnya tersebut tidak pernah mengingkari kata-kata yang ia ucapkan. *****
Tropic_Panda · 143.2K Views
Related Topics
More