Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Di El Maldito Nombre

El Algoritmo Génesis

En un futuro donde la realidad es un constructo maleable tejido por "El Ojo", una inteligencia artificial omnipresente, Kade se erige como su demiurgo. Un psicópata de brillantez fría, incrustado en el núcleo del poder, no solo controla el sistema, sino que lo comprende y lo moldea a su antojo. Para Kade, la humanidad no es más que código, emociones algoritmos que puede reescribir con impunidad. Su dominio es absoluto, su satisfacción perversa. Pero incluso para un arquitecto de la realidad, surgen grietas. No son rebeliones convencionales, sino anomalías en el tejido mismo de la simulación, ecos de un mundo olvidado, o quizás, de una capa de la realidad aún más profunda. Estas disonancias despiertan en Kade una inquietud perturbadora, una sombra de duda sobre la solidez de su propio poder y la naturaleza de su creación. Paralelamente, emerge una nueva forma de resistencia: los "Desensamblados". No luchan por la libertad política, sino por la verdad ontológica. Cuestionan la autenticidad de sus recuerdos, la naturaleza de su conciencia, la misma base de su existencia. Para ellos, "El Ojo" no es solo un opresor, sino un carcelero de la mente, y Kade, su sádico guardián. A medida que Kade intenta sofocar estas fisuras en la realidad, se adentra en un laberinto de simulaciones dentro de simulaciones, enfrentándose a la posibilidad de que él mismo sea una creación dentro del sistema. Su control absoluto comienza a desmoronarse, no por la fuerza, sino por la corrosiva duda sobre la naturaleza de su propia existencia y la de su mundo. En este juego de espejos donde la verdad es un lujo y la realidad una construcción efímera, ¿podrá Kade mantener su cordura y su poder, o se convertirá en otra pieza desechable en el algoritmo que creyó dominar? ¿Y qué implica realmente "superar" la realidad cuando la realidad misma es una pregunta?
coolwriter · 334 Views

Jodohku di Pesantren Darussalam

Titah, gadis manis berambut panjang, dan Daffa, pemuda tampan dengan senyum menawan, sama-sama dikirim orang tua mereka ke Pesantren Darussalam di Yogyakarta. Awalnya, pertemuan mereka diwarnai dengan perdebatan kecil. Titah, yang dikenal cerdas dan sedikit tomboy, seringkali beradu argumen dengan Daffa, yang kalem namun memiliki prinsip kuat. Perdebatan mereka seringkali menjadi tontonan santri lain, diselingi gelak tawa. Mereka seperti kucing dan anjing yang tak pernah akur. Suatu hari, saat mengikuti kegiatan bakti sosial di desa terpencil, Titah dan Daffa terjebak hujan deras. Mereka berlindung di sebuah gubuk kecil, hanya berdua. Di tengah guyuran hujan dan suasana yang hening, mereka berbagi cerita. Titah menceritakan mimpi dan cita-citanya, sementara Daffa mengungkapkan keraguan dan kegelisahannya. Di saat itulah, benih-benih cinta mulai tumbuh di antara mereka. Perlahan, ejekan dan pertengkaran mereka berganti dengan senyum dan tatapan penuh arti. Cinta mereka tumbuh subur di lingkungan pesantren yang penuh kedamaian. Mereka saling mendukung dan menyemangati dalam menuntut ilmu. Daffa yang awalnya terlihat kaku, menjadi lebih terbuka dan humoris di hadapan Titah. Titah pun belajar untuk lebih lembut dan pengertian. Mereka menghabiskan waktu bersama, belajar bersama, dan menjalani ibadah bersama. Setelah menyelesaikan pendidikan di pesantren, orang tua Titah dan Daffa yang telah lama mengamati hubungan mereka, mengadakan pertemuan. Ternyata, kedua keluarga sudah lama saling mengenal dan menganggap cocok menjodohkan Titah dan Daffa. Pernikahan mereka pun digelar dengan khidmat, diiringi doa restu dari keluarga dan para santri. Kehidupan rumah tangga Titah dan Daffa dipenuhi dengan kasih sayang dan kebahagiaan. Mereka sama-sama berjuang membangun keluarga kecil yang harmonis. Tuhan pun menganugerahkan tiga orang anak yang lucu dan menggemaskan. Titah menjadi ibu rumah tangga yang teladan, sementara Daffa menjadi suami dan ayah yang bertanggung jawab. Kisah cinta mereka menjadi legenda di Pesantren Darussalam, kisah tentang dua insan yang awalnya saling berseberangan, akhirnya menemukan jodoh dan kebahagiaan sejati.
Titahkesumaward · 11.7K Views
Related Topics
More