The Azure Prince: Miguel's Symphony on the Pitch
Miguel Angelo dos Santos Varella, lahir tahun 1993 di São Paulo, adalah bocah brancos (kulit putih) yang luar biasa tampan—bahkan melampaui standar ketampanan lazim—dengan sepasang mata biru cerah yang penuh gairah. Sejak usia lima tahun, dunia Miguel berubah total saat ia menyaksikan keajaiban sepak bola Brasil di Piala Dunia. Ia terbius oleh jogo bonito, merasakan panggilan tak terelakkan untuk menari dengan bola.
Namun, mimpinya segera berbenturan dengan pandangan pragmatis keluarganya. Marco dan Isabella Varella, orang tuanya, adalah pengusaha yang menginginkan Miguel meniti jalur pendidikan formal dan korporat, memandang sepak bola hanya sebagai hobi sesaat. Permintaan Miguel untuk bola dan seragam selalu ditolak halus, diganti dengan buku dan les.
Meskipun demikian, semangat Miguel tak terbendung. Ia diam-diam berlatih sendiri, menjadikan jalanan dan halaman belakang sebagai panggungnya. Bola sederhana menjadi harta karunnya, dan setiap dribel adalah tarian yang diasah dengan kedua kakinya yang sama kuat. Bakat alami ini, yang terus tumbuh tanpa dukungan formal, pada akhirnya akan terlalu besar untuk disembunyikan, menarik perhatian yang akan mengubah jalannya, membuktikan bahwa takdirnya terukir di lapangan hijau, bukan di meja kerja.