Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Lacie Waldon

His Naughty Lessons

[ Caution: High Heat Advisory ] “Harper, stop undressing me with your eyes. The plot isn’t going that way… YET.” Harper McKenzie, a newbie web novel author, has a problem — she struggles with romance scenes. As someone with almost nonexistent real-life experience in the matter, she can’t get the intimate chemistry right, and those chapters always come out dry and cringy. Fortunately for her, Harper finds a freelance editor willing to workshop her writing. But the surprise? That editor turns out to be her childhood friend and the very first crush of her life. What happens now when he offers her personal lessons on how to write the hottest romance … and love scenes? -------------- Note: this is a fun, cozy, sweet story with a low-drama plot. No love triangles, no misunderstandings, no memory loss / car accidents / terminal illnesses / etc.. Mature content abounds, starting out soft but heats up quickly. You’ve been warned! -------------- Sneak Peek: He slid her bra over her shoulders and, with impossibly quick and skilled work, tied the lacy garment around her wrists. “Spread your legs wider,” he ordered. Harper’s already faltering heartbeat faltered some more. The command in his tone was foreign, but it crashed over her like a heat wave, and even though she could barely begin to picture how salacious she must look, with her hands bound and thighs spread wide like an offering to be ravished, she could feel the scorching need coiling hotter and hotter in her core. Her body obeyed eagerly on its own accord, bringing herself fully open just like she was told. Eli grinned. Moving between her legs, he trailed hot kisses along her inner thigh, leaving sizzling little fires crackling in its wake. “Good girl. Now, what should your character say next?” A finger glided over her wet and wanting flesh in a slippery stroke, making her heart slam to a hard stop as a moan tore free. “Write the next line for me, what should I say before I unravel you with my tongue and make you scream my name?”
Witchhazel · 1.3M Views

love house

sinar mentari menembus melalui celah celah jendela yang tertutup.suara Air sungai yang mengalir beriringan dengan hembusan angin berserta kicauan burung burung yang seakan bernyanyi mengikuti alunan melodi di pagi ini. seorang gadis membuka pintu balkon rumah nya, kedua tangannya ia renggangkan seakan ia memberi izin bagi hembusan angin untuk menyegarkannya. gadis itu melihat sekeliling rumah nya dari atas balkon melihat sesana kemari seakan " rumah ini masih sama "guma gadis itu. rumah yang ia tempati sedari kecil hingga ia harus meninggalkan nenek nya dan pergi ke luar negri untuk study karna ia mendapatkan beasiswa dari sekolah nya dan harus meninggalkan rumah ini bersama neneknya. bayangan masa kecil nya seakan kembali dan mengingatkan setiap hari hari nya yang ia lalui dengan keluarganya .bermain bersama nenek di kebun belakang, tertawa bersama ibu di ruang dapur,serta ikut memancing di sungai sebelah rumahnya, seakan waktu berhenti di sana. kini gadis itu sendiri disini tampa ada keluarga yang menjaganya. kini ia telah kembali kerumah ini lagi. setelah ia terbangun dari lamunannya. langkah kaki nya kini beranjak menuju kamar mandi dan setelah beberapa menit gadis itu keluar dari balik pintu kamar mandinya dan beranjak menuju pojok lemari pakaiannya dan membuka ksebuah koper besar dan mengambil pakai yang akan ia kenakan setelah itu menuju meja rias dan mengambil sisir di atas meja. menyisir rambut panjang nan hitam , lalu ia merias wajah cantik nya menggunakan beberapa riasan wajah. " seperti biasa masih natural " ucap gadis itu pada dirinya. gadis itu mulai menuju dapur dan melihat apa kah ada makan di dalam kulkas, ternyata gadis itu tidak menemukan apa apa, lalu ia membuka lemari atas dan melihat beberapa mie instan nenek nya. ia mengambil satu bungkus mie instan itu dimasakannya mie instan itu. setelah beberapa menit ia telah makan ia berniat untuk pergi berbelanja ia ambil tas yang ada di kamar atas dan berjalan menuju pintu depan dan menguncinya lalu berjalan menyusuri taman bunga di sebelah rumahnya itu seorang wanita setengah baya memanggil gadis itu "Nadya " ucap wanita setengah baya itu pada Nadya. nadia pun berhenti dari langkahnya lalu langsung mencari datangnya suara itu dan ternyata ada di dalam sebuah toko kecil yang penuh dengan berbagai warna bunga. langkah kaki nadya kini mendekati toko itu. " apa kabar nenek susi " ucap nadya " kapan kau datang nad " ucap nenek susi " saya datang tadi malam nek " duduk lah dulu nad" ucap nenek susi " baik nek " kau mau pergi kemana nad " saya akan ke pasar nek untuk membeli beberapa sayur dan bahan makanan untuk memasak " nad nenek mu menitip kan sebuah pesan untuk mu "ucap nenek susi yang kini beranjak menuju sebuah laci meja kerja nya, ia menyodorkan sebuah amplop besar berwarna coklat itu "itu apa nek "jawab nadya yang kini mengulurkan tangan kananya dan siap menerima amplop itu " ini amplop dari nenekmu untuk kamu nad ,seminggu yang lalu nenekmu datang kesini "nenek susi kini mulai menangis .nadya yang melihat nenek susi yang kini telah menahan air matanya yang seakan ingin jatuh mendekat dan memeluk tubuh nenek susi " ada apa nek " aku hanya merindukan nenek mu "jawab nenek susi yang kini telah basah oleh air mata nya. nenek susi adalah sahabat dari neneknya dari kecil hingga nenek nya meninggal pun nenek susi lah yang slalu ada di sampingnya . "andai nenek kamu mau di makam kan di desa maka aku akan slalu mengunjungi nya jika aku rindu pada nya " " nenek aku tahu perasaan nenek tetapi nenek ingin di makamkan di sebelah makam keluarganya yang ada di kota sebelah "tangan nadya kini menghampiri pipi nenek susi yang sedikit keriput itu dan menghapusnya. " nek " iya nad "nenek susi memandang nadya seperti anak kecil yang bertemu dengan ibunya " nek boleh kan nadya menjadi cucu nenek " mata nenek susi seakan terpanah dengan ucapan gadis di depannya " iya kamu kan cucu nenek " sambil memeluk nadya dan tersenyum
inaprihatin · 3.1K Views

His lady

I ran away from my house, I am sure it's been half an hour since I ran. I saw a forest and ran inside without thinking for another second. I will do whatever it takes me to do to not marry that mafia leader, If I have to live in a forest in hut, wear leaves and hunt the animals to eat, I will gladly do it. I rested near the tree when I thought no one was there but my breath stopped when I heard barking of dogs, the barking got louder which meant they were just near me. I stood up and ran on the opposite direction of the voice, the dogs immediately followed me running behind me like maniac. I gasped out loud and turned behind to see their faces. There were 4 of them and they all looked wild, if they would get a hand on me then I am done for sure. I tripped on something and fell down on my face, I could feel the dogs running towards me at a fast speed. I turned around, one of the dogs just inches away from me, ready to hunt me down just then. * Thud! Thud! Thud! * The body of the dog fell beside me creating a horror inside me because of the dead body of a animal. Just then I heard a dark and deep voice. " No one is allowed to touch My lady " ...... His hands went down further to my cleavage making goosebumps to raise in my body, I quickly held his wrist because of nervousness. " Did I said you could touch me, my little whore?" I whimpered out when he slapped my hand away, pulled his tie out and tied my hands behind my back making me arch my back. His hand went further down to my Lacy underwear, He cupped me through my underwear making me moan out at the friction. " Nope, Not a single sound should come out of your mouth. The bodyguards are outside right, My lady? What if they hear us, would you like it when they will think that you are a whore for me?" My pussy clenched around nothing making him chuckle at me. " My, My, My! you liked the idea! You little slut!" ....... " The baby is no more" ....... " She lost a lot of blood, Its impossible to save baby or the mother " ........ " If she looses this baby, then she can never be a mother again" ........ " You have to divorce her and marry someone else who could give you a heir" ........ " You have no reason to live, you should die" ....... Warning. ● Bdsm smut. ● Support to crime. eg: Murder, treating women not well, Torture. ● No cheating trope. ● Eating disorder. There are many scenes which might anger feminism but a quick reminder it's just a fictional story and is not based on real story.
Lilly_7_7 · 3K Views

yk

Adelia sengaja melamar sebagai sekretaris di kantor ACD yang merupakan perusahaan internasional milik Abian kakak tingkat saat SMA. Ia ingin membalas dendam pada Abian karena telah menolak cintanya dan menjebak Abian agar jatuh cinta padanya. Adelia berhasil membuat Abian jatuh cinta padanya namun di luar dugaannya Abian berubah sikap saat ia tahu bahwa Adelia adalah sosok perempuan yang pernah ia tolak saat SMA. Karakter Abian yang obsesif dan posesif semakin nampak saat Renata mulai menghasut Nyonya Laura atas hubungannya dengan Adelia dan sang ibu merancang perjodohannya dengan Renata. Renata tak segan untuk membully Adelia di belakang Abian. Renata tak hanya menghasut Nyonya Laura tapi ia juga mengadu domba Abian dan Adelia. Nyonya Laura mulai mencari tahu keluarga Adelia dan melancarkan siasatnya. Ia membeli kantor ayah Adelia bekerja dan memecatnya sepihak. Katering ibu Adelia pun dibuat bangkrut dan rumah Adelia diratakan dengan tanah sehingga membuat keluarga Adelia menjadi tunawisma. Adelia pun tak luput menjadi korban pemecatan Nyonya Laura. Kelakuan Nyonya Laura membuat geram Abian namun ia tak kuasa mencegah kemauan sang ibu. Aasfa mengetahui kejahatan yang dilakukan sang ibu pada Adelia sekeluarga segera melakukan berbagai tindakan. Ia menjadikan Adelia sebagai pelayan pribadi Abian, sang ayah sebagai sopir dan membangun kembali toko yang dimiliki ibunya. Nyonya Laura mengetahui tindakan Aasfa, ia segera mencabut semua fasilitas yang didapatkan sang putri termasuk beberapa perusahaan miliknya. Nyonya Laura menawarkan sejumlah uang pada Adelia agar mau meninggalkan putra semata wayangnya, namun Adelia menolak tawarannya. Ia berjanji akan meninggalkan kota Cinamon dan menjauhi Abian. Di sisi lain, Renata dan Tuan Bagaskara sudah mulai menjatuhkan saham perusahaan Abian dan juga merusak fungsi rem mobil Abian hingga ia mengalami kecelakaan tunggal. Namun tubuh Abian tidak ditemukan dan dinyatakan hilang. Renata mengambil alih kedudukan Abian di perusahannya dan mulai menghancurkannya perlahan dari dalam hingga pailit dan hampir bangkrut. Tuan Bagaskara juga melakukan hal yang sama dengan anaknya, menjatuhkan harga saham semua perusahaan Nyonya Laura hingga ia jatuh sakit. Aasfa segera mencari Adelia untuk membantunya menyelamatkan semua perusahaan milik adik dan ibunya namun di luar dugaan, Adelia merawat Abian yang tengah amnesia. Aasfa menceritakan semua hal yang telah terjadi dan meminta kesediaan Adelia untuk membantunya. Adelia berhasil merebut kembali perusahaan Abian dan Nyonya Laura yang telah dikuasai Tuan Bagaskara dan Renata. Renata dan Tuan Bagaskara melarikan diri saat semua kejahatan mereka terbongkar namun mereka mengalami kecelakaan di tengah jalan yang menyebabkan hilang nyawa mereka berdua. Nyonya Laura menawarkan perdamaian pada Adelia dan keluarganya atas kejahatannya selama ini. Ingatan Abian seketika kembali saat menemukan sebuah gelang emas bertuliskan namanya saat ia mencari bolpoin di dalam laci meja Adelia. Ia berlari mencari Adelia yang hendak meninggalkan kota Cinamon dan menawarkan sebuah pernikahan pada Adelia. Adelia menerima lamaran Abian dengan restu Nyonya Laura dan mereka berdua hidup bahagia.
YK89 · 1.1K Views
Related Topics
More