Langit Langit Mulut Terasa Kasar

Benua Xuanqian, di mana sekte berdiri dalam jumlah besar dan ahli tersebar di mana-mana. Pemuda, Zhou Heng, dengan Pedang Hitam yang Misterius yang Patah di Dantian-nya, muncul dari Kota Batu Asal dan berjuang untuk mengklaim sepotong dunia di era yang megah ini. Terhadap yang sangat jahat, bunuh! Terhadap mereka yang menindas teman dan keluarga saya, bunuh! Terhadap mereka yang menghalangi jalan saya menuju pencerahan, bunuh! Di jalan ke surga, saya melangkah dengan lagu, dengan pedang di tangan, saya sendiri yang terhormat di bawah langit!

“Sialan, Ada…” “Brad... oh, sial... lebih dalam... lebih keras!” Suara tajam Ada memohon di antara desahan bernapasnya. Dentuman kepala tempat tidur ke dinding meningkat saat Ann membeku. Tidak... ini tidak mungkin! Ann menarik napas dalam-dalam dan mendorong pintu sedikit lebih lebar. Dadanya terasa seperti akan meledak saat ia menahan napas sementara celah itu melebar. Ketika itu mengungkapkan adiknya berbaring di bawah tunangannya, tangannya terbang ke mulutnya untuk menahan teriakan kengerian saat hatinya hancur seketika. Saat Brad mengaum melepaskan dirinya di dalam adiknya, Ada memalingkan kepalanya ke arah pintu dengan senyum sinis. Dingin yang menusuk turun ke atas Ann seolah-olah ember air es telah dituangkan ke atasnya dan dia berdiri dan menatap, matanya terbelalak dan mulut sedikit terbuka dalam ketidakpercayaan. Ada mengangkat tangannya dan melambai ke arah Ann dengan senyum puas terpatri di wajahnya saat Brad roboh di atasnya, mencium lehernya dengan penuh kasih.

Chen Youran yang ‘diasingkan’ oleh keluarganya memiliki seorang kekasih yang sangat dicintai dan mencintainya. Pria itu adalah Gu Jinchen, yang membuat hari-hari sepinya tanpa ayah dan ibunya yang berada di kota lain menjadi lengkap. Keduanya memiliki perasaan yang dalam dan mimpi setinggi langit mengenai hubungan mereka. Sayangnya, mimpi tersebut harus dikubur dalam-dalam bersama dengan perasaan keduanya. Chen Youran harus mengucapkan selamat tinggal pada cinta pertamanya karena Gu Jinchen harus menikahi Chen Shuna, kakak kandungnya. Hal itu membuatnya patah hati dan pergi ke luar negeri selama beberapa tahun. Saat kembali ke Kota A dan bertemu keluarganya serta mantan kekasihnya yang kini menjadi kakak iparnya, Chen Youran memutuskan untuk memberikan kesuciannya pada seorang pengusaha kaya nan tampan, Ji Jinchuan.

Arka, seorang pemuda dari desa kecil, menemukan artefak kuno yang membawanya ke Negeri Langit, tempat di mana para dewa dan makhluk mitos tinggal. Di sana, ia diberitahu bahwa ia adalah pahlawan yang dipilih untuk melindungi dunia dari ancaman kegelapan. Dalam perjalanan, Arka menghadapi berbagai ujian, termasuk melawan monster bayangan dan menghadapi pengkhianatan dari seorang teman. Bersama sahabatnya, Rian, Arka mendapatkan kekuatan elemental dari Ratu Angin dan berlatih untuk menguasainya. Mereka terlibat dalam pertempuran epik melawan pasukan kegelapan yang mengancam Negeri Langit. Dalam perjalanan ini, Arka menemukan kebenaran tentang keluarganya dan asal-usul kegelapan yang mengancam dunia. Setelah mengalami kehilangan dan konflik, Arka dan Rian berhasil mengalahkan musuh mereka, mengembalikan kedamaian ke Negeri Langit. Arka kembali ke desanya dengan pengalaman dan kebijaksanaan baru, berkomitmen untuk melindungi dan membantu orang-orang di sekitarnya. Cerita ini menggambarkan tema keberanian, persahabatan, dan tanggung jawab, serta menunjukkan bahwa setiap individu memiliki potensi untuk menjadi pahlawan dalam hidup mereka sendiri.

Summary: Getting to Know WiraCandraTirtha, The Akalamis "WiraCandraTirtha Sang Akalamis" is an epic story set in ancient Nusantara, during a time when powerful kingdoms and mysterious sects vied for control over power and knowledge. The story follows the journey of a young man named WiraCandraTirtha, born into the noble family of the Wicaksana Sect, an ancient sect famous for its teachings of balance between physical strength, spirituality, and healing. From a young age, Wira was trained by his master, Empu Tirta, to become an expert in martial arts, herbal medicine, and spirituality. Wira showed extraordinary talent in combining martial arts with healing using plants and herbs, as well as spiritual healing passed down by his ancestors. However, despite having all the qualities needed to become a ruler, Wira felt that there was something greater, something yet to be revealed in his life. The peace of the Wicaksana Sect was shattered when their rival, the Langit Jagat Sect, known for its dark powers and ambition to dominate mystical knowledge, attacked them. In a brutal assault that nearly destroyed the entire sect, Wira was forced to flee to protect an ancient artifact that had been passed down through generations. This artifact is believed to possess power capable of changing the world's destiny. Wira's escape was far from ordinary. He not only had to evade the Langit Jagat Sect's pursuit, but also travel through a vast and dangerous world to uncover the deepest secrets of his own being. Wira would discover that to defeat his enemies and restore peace, he must unite the powers of various elements—including his healing abilities, martial arts skills, and most importantly, the spiritual power contained within the ancient artifact. Wira's journey will take him through various kingdoms, meeting allies and enemies, and confronting dark forces threatening the balance of the universe. More importantly, this journey will become a quest to discover his true self, his real power, and the destiny that awaits him. Chapter 3: The First Steps Toward Mount Agni

Xiao Shao membuka matanya dengan tiba-tiba. Cahaya terang menyilaukan matanya, membuatnya harus menyipitkan pandangan. Dadanya naik turun, paru-parunya terasa penuh udara segar. Ia merasakan tubuhnya, sesuatu yang dulu ia anggap sebagai beban kini terasa berbeda—lebih ringan, lebih bertenaga. "Di mana aku?"

Di hari-hari paling murni di awal musim semi, cinta egoisku diberikan padamu. Waktu berlalu dan hatiku tidak pernah berubah, tapi perasaanku benar-benar tak terkatakan. Shen Kanyu mengejar Gu Yansheng sejak mereka bertemu dan bertahun-tahun setelahnya. Dia telah menikah dengannya selama 3 tahun, telah melahirkan seorang putri untuknya, dan sekarang tinggal di rumah yang dia benci untuk kembali lagi, memasak untuknya bahkan pada hari-hari dia tidak kembali. Meski begitu, dia merasa puas dan terus melanjutkannya selama hari-hari mereka berlalu seperti ini. Di tempat di mana tangan mereka menyentuh mangkuk yang sama, di mana Gu Yansheng berlama-lama dalam pelukan putrinya, dan di mana kehangatan dengan lembut menghantuinya. Meringankan rasa sakit di tulangnya, rumah miliknya, tempat dia bisa menyaksikan gadis kecil cantik dan pria yang dicintainya bahagia hingga hari kematiannya. Selembar kertas di bagian bawah laci, sketsa kasar sebuah keluarga beranggotakan tiga orang saat mereka berjalan bergandengan tangan dan noda gelap menodai sudut halaman. Namun semua ini masih terasa manis.

Amirul Mukminin ialah seorang lelaki yang di kenali sebagai lelaki dingin,tegas dan tak pernah percayakan cinta ,sedangkan Aira Mellissa ialah seorang gadis yang lembut dan sopan, Aira seorang wanita yang taat kepada perintah Allah sama seperti Amirul Mukminin dia seorang lelaki yang taat kepada Allah.suatu hari Aira tidak sengaja terlanggar Amirul. "Maaf Encik saya tak sengaja"-Aira Mellissa "it's okay young lady,sikit aje ni.You okay? ada cedera di mana mana?"-Amirul Mukminin Sejak dari itu Amirul sering teringat akan Aira...mungkin cinta pandang pertama. "Cinta yang saya kejar di kejora di langit malam sudah saya dapat...terima kasih..."-Aira Mellissa "Sesungguhnya sayanglah kejora abang...yang menerangi malam abang...dan sayanglah matahari yang menyinari siang hari abang"-Amirul Mukminin "Kejora abang jangan tinggalkan abang...abang tak boleh hidup tanpa kejora abang"-Amirul Mukminin "kejora abang ni takkan pernah tinggalkan abang...sebab abang ialah bulan untuk kejora"-Aira Mellissa Ada satu rahsia tentang Amirul yang Aira tidak tahu sehingga suatu hari....

Dunia yang kejam... Atau mungkin dunia itu hanya membenci Spade Eichidne?... Spade Eichidne adalah seorang anak laki-laki remaja yang memiliki mimpi setinggi langit ketujuh di antara orang orang pengguna sihir yang lainnya... Mimpi Spade Eichidne adalah, dia ingin menjadi dewa sihir itu sendiri... Semua orang menertawakannya dan mimpinya, mereka menganggap kalau Spade sedang mabuk dan berhalusinasi, tetapi Spade tidak menghiraukan mereka... Untuk beberapa alasan, dia di benci oleh satu kerajaan, bahkan raja yang terkenal adil, ratu yang terkenal baik hati, pangeran yg terkenal dermawan, dan putri yg terkenal dengan kebaikannya, mereka semua membenci Spade Eichidne. Spade di kucilkan, di asingkan, bahkan keberadaannya pun di anggap tidak ada, setiap kali dia ingin berbicara atau berinteraksi dengan seseorang, dia akan di abaikan atau di tindas...

Sometimes having space, It's a little lonely in the final frontier. Hoping to find a connection to life outside the world you come from, wondering what's out there and if is it possible to find a friend no matter how broken or scared they may be. This is a slow-burn love story about an alien named Asa (Amazingly Supportive Alien), who falls in love with a female space crew member; sent on a journey with others to deliver cargo of toothpaste. It is easy to tell that the story was inspired by the video game Mouthwashing. It's not that I don't like the game, it's more the fact that the game inspired me to write this story like what-if things turned out a little bit different & with more details added like aliens, info on the higher-ups, how ones actions can effect everyone else. Warning: Mention of r*pe Attempted murder Sci-fi Romantic Fight Scene Light Horror

“Kebangkitan dunia Eon? Apakah kalian menyadari apa yang telah kalian perbuat itu begitu menjijikkan?” Nada suara sosok bertopeng itu tiba-tiba berubah, tajam dan menggema di ruangan. “Kau pikir kekuatan Eon saat ini sudah mencapai puncaknya? Dunia ini… telah hancur karena perang tak berujung. Kita membutuhkan kekuatan untuk memperbaiki seluruh kerusakan di bumi ini! Dan Eon, bersama para penggunanya, adalah harapan terakhir yang kita miliki!” Pria itu berteriak, matanya dipenuhi campuran kemarahan dan putus asa. Sosok bertopeng itu bergerak tanpa ragu. Tangannya terangkat, dan kekuatan hitam Eon menjalar seperti ular berbisa, mengitari tubuh pria itu. Dalam hitungan detik, pria itu terangkat ke udara, wajahnya menegang dalam kepanikan. “Harapan terakhir? Atau kehancuran yang lebih dalam?” Suara dingin itu menusuk telinga. Dengan gerakan kasar, sosok bertopeng menghentakkan tangannya, membuat tubuh pria itu terpental ke dinding. Bunyi dentuman keras mengisi ruangan, disusul erangan kesakitan yang teredam.

Di tengah langit merah yang mencekam, Levian aclys, sang Dewa Iblis, menghadapi akhir dari pengejaran panjang oleh makhluk-makhluk tertinggi. Dengan kekuatan suci dan energi dahsyat, mereka menciptakan pedang maha dahsyat untuk menghabisinya. Namun, meski terpojok, Levian menunjukkan senyuman terakhir yang penuh misteri. Ketika pedang itu menghantam, ledakan luar biasa menghancurkan alam semesta, menyisakan kehampaan total. Namun, dalam kegelapan yang mutlak, sebuah cahaya kecil muncul—jiwa Dewa Iblis yang mulai bangkit kembali, membawa kekuatan baru yang tak terbayangkan.

Martok itu berhasil menghancurkan beberapa Valtor dan Scrozor yang datang menyerang nya. Martok macam apa itu? Aku baru pertama kali melihat yang seperti ini. Aku melihat Efrin yang tampak tertegun melihatnya. “Efrin! Apa kau baik-baik saja?” Bisikku padanya. Tapi dia tampak tak mengindahkanku dan masih tetap terpaku melihat monster itu. Aku berusaha untuk menyadarkannya dengan menepuknya pelan. “Hey! Kau kenapa?” Tanyaku. Akhirnya Efrin mulai mengembalikan kesadarannya, dan tampak gugup. “Apa kau baik-baik saja, Efrin?” Tanyaku lagi memastikan. Dia hanya menggelengkan kepala perlahan dan suaranya terdengar bergetar, “Sebaiknya kita segera pergi dari sini. Eiasus–Makhluk/Entitas– itu mustahil untuk kita kalahkan.” Aku menatapnya tajam dan penasaran, “Apa maksudmu?” menuntut penjelasan darinya. Efrin menatap monster itu sambil gemetaran, “Itu bukanlah Oraleb Martok. I-itu adalah Invakrux.” Aku melihat ke arah Martok itu dengan kebingungan, “Invakrux? Apa itu?”

Dunia porak-poranda oleh tsunami maha dahsyat yang menghancurkan seluruh daratan, menyisakan lautan tak berujung dan manusia yang bertahan dengan mengais sisa-sisa peradaban. Awan, seorang pemuda tanpa ingatan, terbangun di atas sepotong papan kayu yang terombang-ambing di tengah samudra. Tanpa tahu identitas atau asal-usulnya, ia harus belajar bertahan: mengumpulkan air hujan, menjaring ikan, dan merakit perahu dari puing-puing gedung, plastik, serta kayu yang terserak di lautan.

Seorang bayi yang lahir dari inti bintang yang meledak dan terlempar ratusan ribu tahun cahaya hingga turun dari langit di suatu dunia. Memikul takdir alam semesta, memiliki potensi tak terbatas dengan kecerdasan setara orang dewasa. Lahir dengan mengingat semua tentang kelahirannya.

Prolog Malam itu, langit terbelah oleh petir yang tidak wajar. Desa kecil di lembah Eldoria mendadak dikepung oleh kekuatan yang tak kasat mata. Sebuah suara menggema di udara, penuh kehancuran namun memikat, seperti bisikan iblis yang bersembunyi di balik kabut. Di tengah ladang gandum yang hancur, seorang bayi ditemukan dalam sebuah peti hitam yang terbungkus cahaya biru redup. Kulitnya bersih, tetapi matanya—ah, mata itu—menyala seperti dua bintang yang menantang kegelapan malam. Seorang pria tua berjubah lusuh, bernama Orlen, menemukan bayi itu. Wajahnya yang dipenuhi kerutan menegang ketika dia membaca ukiran di peti hitam tersebut: "Pewaris Takdir Langit. Mereka yang menyentuhnya akan bertemu dengan akhir dunia, atau menjadi pelindungnya." Orlen tahu malam itu bukan malam biasa. Bayi ini, siapa pun dia, bukanlah makhluk biasa. Dua puluh tahun kemudian, bayi itu telah tumbuh menjadi seorang pemuda bernama Kael. Tinggal di pedalaman bersama Orlen, Kael menjalani hidup sederhana, tanpa mengetahui bahwa dirinya adalah kunci dari perang besar yang akan mengguncang langit dan bumi. Namun, takdir tidak pernah tidur. Ketika Kael tanpa sengaja membangkitkan kekuatan yang telah tersegel dalam tubuhnya, dunia mulai bergerak. Para ksatria dari Kerajaan Valdris, sekte penyihir kuno, dan iblis penjaga dimensi mulai mengejarnya. Sebuah perjalanan pun dimulai—untuk menemukan kebenaran tentang siapa dia sebenarnya, melindungi dunia yang menolaknya, dan menghadapi ancaman yang lebih besar dari mimpi buruk siapa pun. ---

Menceritakan perempuan cantik bernama Lea yang gemar membaca buku favoritnya yang berjudul Alea. Namun tanpa sebab keajaiban terjadi, ketika dirinya tertidur setelah membaca novel tersebut ia pun terbangun ke dalam dunia novel sebagai ALEA.

"Arash, berapa lama lagi kita sampai di stasiun?" tanya Rain yang tak sanggup lagi menahan rasa bosannya. Mereka kembali sibuk dengan perhatian masing-masing. Rain yang merasa terbuai dengan perumahan di sepanjang jalan telah ia lihat, seketika mata perempuan yang hampir dikuasai rasa ngantuk itu kembali terbuka lebar. Jantungnya berdegup tak beraturan. Satu menit. Ah, kurang dari satu menit. Bagaimana bisa hamparan bukit luas dengan rerumputan tadi tampak nyata? Di bawah langit berbintang, Rain dan Arash memulai perjalanan menuju puncak Gunung Olympus—tempat legenda dan rahasia tersembunyi. Sebuah kunci kuno dari reruntuhan menjadi awal misteri yang harus dipecahkan. Dengan petunjuk samar dari syair kuno dan buku catatan seseorang, mereka harus menghadapi teka-teki waktu. Arash terdiam sejenak, seakan mempertimbangkan kata-katanya. Lalu ia bertanya, "Rain, apa kau pernah mendengar syair lama, 'Jika kau yang dipanggil olehnya, kau takkan pernah bisa menghindarinya'?" Begitu banyak pertanyaan yang terlintas dalam pikiran mereka. Apakah mereka cukup kuat untuk mengungkap rahasia di balik kunci itu? Atau, akankah mereka justru terjebak dalam lingkaran waktu tanpa kepastian? Rahasia apa yang sebenarnya tersembunyi di pucak Olympus? Lalu, siapa yang menunggu mereka di balik gerbang waktu itu? "Arash, apakah kita ... benar-benar tersesat di hutan rindang yang tak tampak dari puncak gunung itu?"

Peperangan yang melibatkan kehancuran tertinggi. Menantang takdir demi kekuatan, keadilan yang harusnya di tegakkan sekarang di tinggalkan. Gu Tian seorang remaja berumur 19 tahun bersama 10 orang teman sekelasnya harus di teleportasi ke dunia kuno saat mereka melakukan reuni bersama. Di dunia itu, dimana seni beladiri misterius dan kultivasi menjadi pacuan hidup. Wawasan kuno, teknik yang mampu membelah langit dan bumi ada di dunia yang kejam ini. Dipaksa menjadi kejam demi bertahan hidup, yang kuat memakan yang lemah. Ini adalah perjalanan Gu Tian untuk bertahan hidup.

Dunia ini aneh. Tidak, mungkin kita yang tidak cukup peka untuk mendengarnya. Seperti melangkah di atas jalan berdebu yang tidak pernah terlihat jelas ujungnya, atau seperti mencoba membaca buku yang halaman-halamannya telah terlalu lama dibiarkan terlupakan. Semua hal itu—kenapa ia ada, dan apa maknanya—terkadang lebih membingungkan daripada yang bisa diterima oleh akal sehat. Tapi, ada satu hal yang lebih membingungkan daripada apa pun di dunia ini: kenapa hidup selalu menantang kita dengan pertanyaan-pertanyaan besar, sementara jawabannya seakan terbenam di dasar samudra yang tak terjangkau. Alex, seorang pengangguran yang hidupnya seperti tak lebih dari sekadar rutinitas, selalu berpikir bahwa dia sudah tahu segalanya. Ia merasa dirinya telah melihat semua sisi dunia, dari sudut yang paling gelap sekalipun. Baginya, hidup hanyalah sekadar pergulatan dengan kenyataan yang tidak selalu ramah. Hingga suatu malam, saat langit begitu gelap dan bintang-bintang seolah enggan menunjukkan dirinya, Alex menyadari sesuatu yang lebih penting daripada sekadar perjuangan untuk bertahan hidup: takdir yang tak terhindarkan. Ia selalu menganggap dunia ini bisa dikuasai, bahwa ia adalah penguasa dari hidupnya sendiri. Namun, seiring berjalannya waktu, seiring pijakannya yang semakin lelah, ia mulai meragukan apa yang pernah diyakininya. Dunia ini tidak hanya berbicara tentang apa yang kita inginkan, tetapi tentang apa yang dunia inginkan dari kita. Semua itu terjadi begitu saja, seolah takdir sudah menulis jalan hidupnya jauh sebelum ia bahkan mengerti tentang keberadaannya. Tidak ada yang bisa menduga apa yang akan datang selanjutnya. Termasuk Alex. Ia hanya tahu satu hal: tidak ada yang benar-benar tahu apa yang akan terjadi, kecuali mereka yang berani berjalan jauh dan mendengarkan bisikan-bisikan dunia yang seringkali tak tampak. Hanya mereka yang berani untuk bertanya, berani untuk melihat lebih dalam, berani untuk menatap ke dalam hati yang terperangkap dalam bayang-bayang gelap masa lalu. Dan malam ini, malam yang teramat sepi itu, Alex merasakan bisikan itu. Bisikan dunia yang ingin mengajaknya ke sebuah tempat yang bahkan ia sendiri belum tahu namanya.

Caution! (21+) Harap bijak dalam membaca. Anna terkenal dengan parasnya yang cantik dan menawan. Proporsi tubuh yang terbentuk bak seekor angsa putih terkadang membuat para lelaki tak bisa melepaskan pandangan mereka. Wanita yang tidak hanya memiliki tubuhnya sebagai senjata tetapi juga otak yang cemerlang. Namun bagaimana nasib Anna ketika dijebak dan terpaksa harus terikat dengan Keluarga Cahya? Harga diri Anna yang setinggi langit itu luluh lantah dibawah kaki Cahya bersaudara. Ke-empat orang laki-laki itu adalah malaikat maut Anna. Wanita itu menunggu. Menunggu untuk membalas dendam selagi terlena dalam kenikmatan duniawi di dekapan para iblis.

immortal, suatu hal yang dikejar semua makhluk hidup di dunia ini untuk apa membalaskan dendam?, mencapai kesuksesan?, agar tidak ditindas? atau karena ingin mendominasi makhluk lainnya?. budidaya dimulai dari penempaan fisik menuju ke penyempurnaan Qi menuju pembangunan istana Qi, inti emas kemudian jalan raja, tranformasi dewa , pembentukan dao, keselarasan dao dan kesempurnaan langit dan bumi. Yan xuanzi seorang pangeran kekaisaran Yan dan juga memiliki identitas transmigran bagaiman pemuda modern datang ke dunia kacau dimana kekuatan adalah hukum mutlak.

Arfan Alfarizi adalah seorang pria yang mencintai langit malam, tempat ia merasa dekat dengan keindahan semesta. Suatu malam, di bawah gemerlap bintang, ia bertemu dengan Elaina Sistine Aurelia, seorang perempuan lembut dengan tatapan matanya yang teduh yang membawa cahaya ke dalam dunianya. Seperti langit dan bintang, mereka saling melengkapi, namun terpisah oleh jarak yang tak terlihat-perbedaan iman. Cinta mereka tumbuh di sela-sela doa yang terucap kepada Tuhan yang berbeda. Elaina, dengan suara lembutnya, mengingatkan Arfan untuk bersujud, sementara Arfan, dengan senyumnya yang hangat, mendorong Elaina untuk bernyanyi memuji Tuhannya. Mereka saling menemukan kedamaian dalam keberadaan satu sama lain, meski di lubuk hati, mereka sadar bahwa cinta ini seperti memeluk langit-indah, tapi sulit digapai. Di bawah langit yang sama, Arfan dan Elaina mempertanyakan takdir mereka. Haruskah mereka memperjuangkan cinta, atau menyerah pada perbedaan yang membentang seperti jurang tanpa ujung? "Di bawah langit yang tak pernah berubah, di dalam perbedaan yang tak terhindarkan, cinta mereka menari di bawah langit yang sama, meskipun mereka sadar bahwa cinta tak selalu harus sama untuk tetap utuh."

Xia Qianqiu adalah seorang gadis yang baru saja merayakan ulang tahun ke 18. Suatu hari, seorang pendeta pernah mengatakan kalau ia dilahirkan dari kekuatan Yin yang kuat. Jadi setelah ia dewasa nanti, hidupnya tidak akan bahagia karena akan sering mendapat gangguan dari roh-roh jahat. Awalnya, ia mengabaikan pernyataan sang pendeta, tetapi setiap malam, sejak hari ulang tahunnya yang ke 18, lelaki tampan selalu muncul di dalam mimpinya dan hidupnya selalu bersinggungan dengan hal-hal buruk. Lelaki itu selalu mengatakan pada Xia Qianqiu bahwa roh-roh jahat tidak akan berani mengusik hidupnya jika ia menikah dengan lelaki itu. Lalu bersediakah Xia Qianqiu untuk menikahi lelaki misterius itu dan apakah hidupnya akan benar-benar tidak bahagia seperti yang dikatakan oleh pendeta?

Awan yang menakutkan berarak melintasi langit di atas kota. Tiga tahun lalu, sebagai akibat dari kesalahan penilaian Panglima Tertinggi Jiang Ting selama operasi antinarkoba di Gongzhou, serangkaian ledakan terjadi di tempat kejadian dan menyebabkan Divisi Narkotika menderita banyak korban. Kini, tiga tahun kemudian, Jiang Ting, yang daging dan tulangnya seharusnya sudah musnah setelah meninggal saat bertugas, justru secara ajaib terbangun dari kondisi vegetatif. Jiwa kepahlawanannya tidak bisa tenang – ia harus kembali ke dunia fana dari kedalaman neraka dan mengerahkan segenap tenaganya untuk mengungkap kebenaran yang berdarah dan tak terbayangkan ini.

Seorang ilmuwan, Duan Yixin, berpindah ke dunia lain. Ia merasuki tubuh seorang gadis berusia enam belas tahun tetapi tidak mewarisi ingatan gadis tersebut. Dengan pertunangan yang batal dan tanpa uang di tangannya, dia hanya ingin mencari uang dengan damai. Sayangnya nasib selalu bermain-main dengan orang. Ketika dia pikir dia bisa hidup dengan tenang, dia menemukan bahwa dunia ini tidak sesederhana yang dia kira. Pria yang dia selamatkan adalah jenderal yang kejam dan terkenal, dan wanita yang mencuri tunangannya adalah protagonis wanita dari dunia ini. Dia menatap langit dan bertanya, "Tuhan, apakah Anda bercanda dengan saya?" Beberapa tahun kemudian, pada malam pernikahan mereka, dia menatapnya dan berkata serius, "Jenderal, saya bukan cahaya bulan putih Anda." Pria itu menundukkan kepalanya dan berbisik di telinganya, "Mhm, kamu bukan cahaya bulan putihku, kamu adalah hidupku."

Lin Tian, pemuda dengan masa lalu misterius, memulai perjalanan mencari asal-usulnya setelah ditinggalkan dengan sebuah medali kuno. Dalam dunia kultivasi yang penuh intrik dan kekuatan besar, ia harus menghadapi ujian berat, bertarung melawan musuh kuat, dan menjelajahi rahasia dunia. Medali itu ternyata kunci menuju kekuatan yang dapat menyelamatkan atau menghancurkan dunia. Di tengah pertarungan, cinta, dan takdir yang menantinya, Lin Tian perlahan mengungkap rahasia tentang siapa dirinya sebenarnya.

Bintang-bintang yang bersinar dan burung-burung yang terbang di langit biru dan awan putih, macan tutul awan yang cepat berburu dan berburu di padang rumput yang luas, ular sanca erosi bersembunyi di bayang-bayang pohon di hutan hujan berbintik-bintik, dan Canglong yang berkapur naga di bawah laut biru yang dalam. Lin Yuan menemukan bahwa ia dapat memungkinkan evolusi roh tanpa batas, dan terus memurnikan garis keturunan. Debu kupu-kupu baja stainless-kupu-kupu zamrud hijau royal turmalin. Ini adalah artikel hewan peliharaan murni, dunia para master beast.