Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Sticky Note Kecil

A Note in the Café

The aroma of freshly brewed coffee swirled through the small café. Mia, a talented but self-doubting columnist, finds solace in her favorite neighborhood café, where the comforting hum of coffee machines and quiet conversations inspire her best work. Across the room sits a reserved bookshop owner with a passion for literature and a knack for lingering in the background. Mia noticed him, how he had a quiet intensity about him that intrigued her. But she was too reserved to approach, so their interactions were limited to fleeting glances and unspoken words. One destined morning, a torn page from reserved bookshop owner's favorite novel flutters to Mia’s feet. Scrawled in the margins is a note that reads: “If we wait for the perfect moment, it may never come.” Assuming it’s an accidental drop, Mia returns the page, only to learn this man left it for her intentionally—a quiet declaration of interest from a man who has admired her from afar. What starts as a hesitant introduction blossoms into a connection neither of them expected. As Mia helped him rediscover his long-abandoned dream of becoming a writer, he teaches her to embrace spontaneity and trust her instincts. Together, they prove that love, like the best stories, often begins with a leap of faith and a touch of serendipity. Set against the warm and inviting backdrop of their favorite café, "A Note in the Café" is a heartwarming tale about finding courage, following your heart, and discovering that the perfect moment is the one you create together.
Rareer_Gem · 1.3K Views

The Monster Hunter's Notes

On the day I was born, my village was struck by a series of bizarre events. First, Old Wang's white-haired dog, which had been with him for eight years, donned a black robe and stood upright, wandering the streets before stopping at my house to bow. Meanwhile, a horde of unusually large rats with blood-red eyes scurried through the streets, gathering at my doorstep and refusing to leave. This unusual sight enraged the village cats, sparking a fierce battle. Contrary to their usual behavior, the rats fearlessly clashed with the cats, leading to a gruesome scene with casualties on both sides. The villagers watched in stunned silence, while the elderly commented that such unnatural occurrences were omens of chaos as per ancient beliefs. That night, the strange occurrences continued with eerie opera singing emanating from an open space near my home. Curious onlookers ventured out only to discover the performers were figures made of paper, and the audience was a motley crew of supernatural beings surrounding a coffin. Inside the coffin, an old woman watched the spectacle with great interest. This sight terrified the villagers, who fled back to their homes, praying fervently for divine intervention from every deity they knew. The entire village, including my family, spent a sleepless night in fear. The following day, the creatures had vanished, leaving behind a mess that confirmed the night's events were not a dream. In rural areas, such supernatural incidents were often taken seriously, causing widespread alarm and speculation about a curse on my family. My grandfather, dressed in tattered clothes, rushed from the mountains and without explanation, began to beat my father and uncles severely, afterwards holding me and weeping bitterly. He ominously remarked that I was born a "bearer of sins, despised by both humans and ghosts," hinting at a mysterious affliction tied to my existence. That night, I developed a high fever and struggled between life and death, with my grandfather and uncles fighting off a malevolent spirit attempting to drain my life force. They fell ill from the ordeal, taking a month to recover. Years later, I learned of my grandfather's reasons for naming me Zhang Jiu Zui, meaning "Nine Sins," reflecting the burdens I carried from birth. Despite my introverted nature, inherited from my father's quiet demeanor, my grandfather took pride in my disinterest in worldly affairs, often taking me to his well-kept but humble abode filled with books on exorcism, folklore, and esoteric knowledge. I spent years immersed in these tales of demons and diviners, shaping my understanding of the world until academic pressures from high school forced me to visit less. My high school years ended in disappointment when illness ruined my chances at university exams, an event my grandfather oddly celebrated as fortunate. After deciding to retake the exams, my life took an unexpected turn when several luxury cars arrived at our village, heading straight for my grandfather's humble home. The well-dressed occupants from the cars approached with formal documents, knocking on his door with a sense of urgency and respect.
jackpoker · 2.5K Views

Istri Kecil CEO Dingin

S1. Arjun adalah CEO yang dingin saat masa lalunya pergi darinya. Arjun bahkan bersumpah jika dirinya akan menikah dan memiliki empat orang istri di depan masa lalunya. Wanita yang pertama dinikahi oleh Arjun bernama Nike, istri kedua Nurul, istri ketiga bernama Nurma, dan istri keempat bernama Dinda. Arjun menikah dua kali lagi setelah istri ketiganya meninggal dunia dan juga istri keduanya di ceraikan nya. Salah satu dari kedua istrinya yang baru adalah masa lalu dari Arjun yang sangat ia cintai dan itu membuat Dinda sangat cemburu. Setelah beberapa tahun kemudian Arjun menceraikan istri dari salah satu istri yang baru itu untuk hidup berbahagia dengan laki-laki yang sangat di cintanya. Dari ketiga istrinya tidak ada yang bisa menarik perhatian dari Arjun dan juga Arjun meniduri salah satu dari ketiga istrinya, hingga akhirnya Arjun jatuh cinta pada istri keempatnya yaitu Dinda. Dari Dinda lah Arjun merasakan dicintai dengan tulus mencintai Arjun. Dinda dan Arjun dikaruniai dua orang anak. Keduanya pernah terpisah, lamanya empat tahun mereka terpisah karena ulah dari adik sepupu Arjun yang jahat. Setelah kejadian itu Dinda lah yang menjadi istri satu-satunya Arjun. Arjun dan Dinda di karunia dua orang yang pertama bernama Rifki dan yang kedua bernama Titah, kedua anak Arjun dan Dinda hanya berbeda lima tahun. S2 Rifki terpaksa menikah karena ancaman pamannya (adik sepupu dari ayahnya), apa bila dia tidak mau menuruti permintaan pamannya akan memberhentikan semua pengobatan ayahnya. Ayahnya harus mencangkok jantung demi ayahnya tetap terus hidup dan juga menunggu ayahnya sampai mendapatkan jantung yang cocok maka pamannya yang membiayai berobat ayahnya. Titah di jodohkan oleh anak dari mantan istri ketiga ayahnya tentunya setelah paman mereka mati di bunuh oleh putrinya sendiri dengan perintah dari suaminya. S3 Rizky adalah anak satu-satunya Rifki yang takut sekali dengan wanita, setiap ada wanita yang mendekat padanya Rizky langsung lari ketakutan. Sampai akhirnya Rizky bertemu dengan Tasya lalu kemudian Rizky memilih menikah dengan Tasya. Sementara Titah memilih tinggal di luar negeri bersama dengan suaminya mengurus perusahaan atau bisnisnya di sana bersama dengan ketiga anaknya setelah Arjun dan Dinda meninggal dunia. Dan beberapa tahun berlalu Titah dan suaminya memilih untuk kembali ke indonesia, dan juga mengurus perusahaan nya yang ada di indonesia.
Titahkesumaward · 11.1K Views

Cahaya di Antara Dua Matahari

Di ujung galaksi, tersembunyi di balik tabir nebula ungu, ada sebuah planet bernama Solivara. Planet ini adalah rumah bagi peradaban yang memuja dua matahari—Solaris, sang matahari besar yang melambangkan kekuatan dan kehormatan, dan Illuma, matahari kecil yang menjadi simbol kebijaksanaan dan kehangatan. Setiap penduduk Solivara lahir dengan bakat sihir yang diturunkan dari salah satu matahari tersebut, namun hanya sedikit yang mampu mengendalikan kekuatan keduanya. Di sebuah desa kecil bernama Lunaris, lahirlah seorang gadis bernama Idalia Lvy. Dia memiliki rambut keemasan seperti cahaya matahari pagi dan mata yang memantulkan warna oranye hangat dari Illuma. Sejak kecil, dia dikenal sebagai anak yang baik hati, selalu membantu orang lain dengan senyum di wajahnya. Namun, ada sesuatu yang berbeda pada Idalia. Ketika teman-teman seusianya hanya mampu menyalakan api kecil atau menggerakkan daun dengan sihir mereka, Idalia menunjukkan kekuatan yang jauh melampaui usianya. Dalam satu insiden, ketika badai matahari mendekati desanya, Idalia secara naluriah menciptakan perisai cahaya yang melindungi seluruh desa. Itu adalah pertama kalinya semua orang menyadari bahwa Idalia bukan sekadar berbakat—dia adalah seorang Solarium, seorang pengguna sihir yang langka, mampu memanfaatkan kekuatan dari kedua matahari. Namun, kekuatan besar itu bukan tanpa konsekuensi. Setiap kali Idalia menggunakan sihirnya, dia merasakan sesuatu yang aneh di dalam dirinya, seolah-olah ada entitas lain yang mencoba mengendalikan tubuhnya. Dan ketika dia mencapai usia lima belas tahun, tanda-tanda yang lebih mengkhawatirkan mulai muncul. Suara-suara yang berbicara kepadanya di malam hari, mimpi-mimpi tentang kehancuran Solivara, dan bayangan hitam yang mengikuti setiap langkahnya.
AhmadSyauqi · 174 Views
Related Topics
More