Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Lorong Bahagia

crazy couple Starboud

⚠️ PERINGATAN KONTEN ⚠️ Cerita ini mengandung konten dewasa yang ditujukan untuk pembaca 18+ atau bahkan 21+. Harap membaca dengan bijak, karena di dalamnya mungkin terdapat: ✔ Kekerasan eksplisit (brutal/gore). ✔ Adegan seksual (hentai/erotis). ✔ Tema sensitif (dark, psikologis, tabu). ✔ Bahasa kasar yang mungkin tidak cocok untuk sebagian orang. Jika kamu merasa tidak nyaman dengan konten seperti ini atau belum cukup umur, sebaiknya berhenti membaca. Deaken, seorang pemuda dari Bumi, terbangun dalam kegelapan yang menyelimuti sebuah kapal luar angkasa yang tak dikenal—Starboud. Raksasa yang tampak telah lama ditinggalkan, rusak, dan hampir hancur, namun tetap menjaga keutuhan fasilitasnya. Koridor-koridor kapal ini berkelok tak terhingga, dipenuhi dengan suara-suara aneh yang mengganggu dari makhluk-makhluk aneh [Alimora] Meski kapal ini tampak kosong, dengan hanya makhluk buas yang berburu dalam kegelapan, fasilitas yang ditemukan Deaken seolah menantangnya untuk menemukan lebih jauh. Ruangan ternak yang terawat rapi, kebun yang subur, dan taman yang tampak hidup, semuanya seolah terjaga meskipun tak ada seorang pun yang bisa ditemukan. Keanehan ini memunculkan pertanyaan yang tak bisa ia jawab—di mana semua orang itu? Namun, perjalanan Deaken memasuki kedalaman Starboud membawa kejutan yang tak terduga. Di antara lorong-lorong gelap yang berliku, seorang wanita muncul. Dengan rambut putih panjang yang terurai seperti salju yang terhempas angin, dan mata emas yang memancarkan kilatan tajam yang membakar kegelapan, dia bukanlah manusia—sosoknya terlalu sempurna, terlalu misterius. Dia hadir dengan kehadiran yang menggugah rasa takut dan sekaligus pesona yang tak bisa dijelaskan. Satu hal yang pasti, mereka akan keluar dari sana. bersama.
Alian_HN · 271 Views

Jejak Yang Menghilang

Lima tahun telah berlalu sejak dunia Diego hancur. Hari itu, Elian menghilang tanpa jejak—seperti bayangan yang tersapu cahaya pagi. Tak ada peringatan, tak ada pesan perpisahan. Hanya kehampaan yang merayap dalam sunyi, merampas segalanya yang tersisa. Diego mencari. Dari lorong-lorong kota hingga gang-gang gelap, dari reruntuhan harapan hingga batas kewarasan. Namun, semakin jauh ia melangkah, semakin kabur jejak yang ia kejar. Seolah-olah Elian bukan hanya menghilang—melainkan dihapus dari dunia ini. Dan semakin ia mencari, semakin dalam ia tenggelam. Rasa kehilangan itu berubah menjadi obsesi. Obsesinya berubah menjadi kemarahan. Kemarahan itu membakar segalanya. Kota yang dulu menjadi tempat perlindungannya kini terperosok dalam kekacauan. Bangunan runtuh, darah mengotori jalanan, dan bisikan ketakutan menyebut satu nama— Diego Winters. Namun, pada suatu malam yang dingin dan sunyi, sesuatu yang mustahil terjadi. Langit terbelah, udara bergetar, dan dalam sekejap, realitasnya retak. Diego terhempas ke masa lalu. Ia terbangun di dunia yang seharusnya tak lagi ada. Di sana, Elian masih hidup. Namun, sesuatu terasa salah. Elian berdiri di hadapannya, tetapi bukan sebagai adik yang ia kenal. Mata yang dulu penuh cahaya kini suram, kosong. Luka yang tak terlihat menggores lebih dalam daripada yang bisa dijangkau oleh waktu. Diego menatapnya, hatinya berdegup kencang. Apakah ini kesempatan untuk memperbaiki segalanya? Atau ini hanyalah awal dari tragedi yang lebih kelam?
xyztar · 53 Views
Related Topics
More