Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Lukas Korn

The Huntsman Of Death:A Gamer's POV As Side Character

Deathborne. An RPG with limitless potential, offering its players the freedom of choice to break away from traditional, predesigned routes. No matter what paths the players take, no matter how many power-ups they gain, or how perfect their decisions seem, the game always ends the same way. That is the protagonist winning against evil with countless lives lost, sacrifices made, and the world mostly destroyed, consumed by the abyss. The allure of uncovering the true ending kept me hooked and I wanted to be the one to break the cycle, to finally conquer the abyss. And then, without any warning, the unbelievable happened. I was dragged into another world—their world—without my consent. A bizarre, inexplicable event. When I came to my senses, I wasn’t me anymore. I was Lukas, a student at one of the Hunter academies. I knew this world too well. I’d traversed it before, through my screen, grinding through skills, levels, and magic to survive. But now, survival wasn’t enough. Not when monsters, dungeons, wraiths, ghosts, and entire lands consumed by the abyss surrounded me. Every moment here felt like staring into a relentless nightmare. But that wasn’t even the worst of it. With knowledge of the events that were yet to unfold, I knew what was coming—catastrophes this world wasn’t prepared for. And I had no choice but to face them. Still, one thought burned in my mind above everything else. "Who the hell dragged me into this mess?"
Lonelythree · 5.4K Views

The SSS Ranked Villain's Return

--WSA 2025 ENTRY-- Neraxis saved the people and wiped out the monsters, but instead of cheers, he faced silence and a glowing blue text: [Task Failed Successfully!] [Rating Generated: SSS-Rank] "The hell does that even mean?" he muttered, finding the situation a bit strange. Before he could process, the so-called heroes—who had hidden while he fought—emerged. He waited for gratitude, only to feel a dagger pierce his back. The only girl he loved stood behind him. She betrayed him. The crowd and heroes? They were staring at him with disdain and contempt. "You..." he groaned as a spear and sword headed for him, ending his life. But instead of dying, he was sent back to the past—specifically, to the first day of the academy, year 2367, 8 years before his death. However, many things had changed. One of the most significant was the sudden appearance of a Tower, a mysterious structure that had appeared across all the continents, granting power to those brave enough to contest its challenges. "Not again... With this chance I will end you all" Neraxis vowed to himself, embarking on his path of revenge, while also trying to give his life new meaning. ***** 100 Golden tickets = 1 Extra Chapter | Limit = 4 Per Week (400 Golden Tickets) 200 Power Stones = 1 Extra Chapter | Limit = 3 Per Week (600 Power Stones) The way this would work is, every single Monday, I would release the extra chapters in accordance with the goals reached. EVERY WEBNOVEL MONDAY RESET. (0:00 GMT+8) If all goals are broken each week, you will have a 7-chapter mass release every single Monday. If the weekly mass release goals are broken continuously, I will adjust the goals accordingly. If the book becomes very popular, I might even increase the limit.
Lukas142 · 58.1K Views

Chronicle of a Necromancer: Resonated the Phoenix in Me

Judge from Hell Verdict: He is righteous Judge of Righteousness Verdict: Kind-hearted Judge of Kindness Verdict: He is charitable Judge of Charity Verdict: Proceed to the final Judge Judge from Heaven Final Verdict: Defendant should be granted reincarnation And that was how Lurky found himself in his current body, possessing the new name Lukas. Lurky was an acolyte in the only Temple of Light that existed in Old City. As one of the renowned acolytes of the Temple, he was to lead a group of believers on a Pilgrimage to Mena, the Pilgrimage Centre of all existing Temples in the world. On their way to Mena, something fiery happened. Fire arrows shot out from distant areas; from above; from sides; targeting the crowd he led. Amidst the crowd, were his dear ones. His mother and sister, but he could save none. Not even the closest believer to him. They all died. And that was how he found himself in this place, an entity he always heard existed. A place that will determine your everlasting happiness or sorrow. So, he was going to be judged. The final verdict of the judgment thrust him back to life, as a reincarnate in another body, Lukas’ body. And not as an acolyte, but a potential Necromancer. Not only that, he was in another city. No longer Old City but New City. Join me to follow Lurky (Lukas) as he travels the New City with only one mission in mind. “Convert Souls and resurrect the Temple of Light.”
Simma_boi · 261 Views

Jeruji Waktu

Sarah namaku. Saat ini, statusku adalah mantan terpidana seumur hidup yang sedang berusaha membangun masa depan. Mantan narapidana, sebuah status yang seharusnya tidak pernah kusandang, namun kenyataan waktu itu berkata lain. Entah kebetulan atau takdir, semua berubah ketika vonis yang mengunci sisa hidupku di penjara dibatalkan. Penjara bukanlah rumah yang semestinya bagiku. Diriku tak bersalah, Diriku korban ketidakadilan yang Menyakitkan. Hukum saat itu telah menghakimiku, Hukum telah memutuskan bahwa diriku adalah penjahat keji yang tak termaafkan. Sebagian besar hidupku dihabiskan di pulau penjara, sebuah tempat yang tak pernah kuharapkan untuk menjadi bagian dari kisah hidupku. Diriku adalah korban fitnah, korban salah paham yang menyudutkanku tanpa ampun. Siapa sangka, fitnah memang lebih kejam daripada pembunuhan. Mungkin ini adalah cara Tuhan menguji ketabahanku, tetapi sungguh, mata dunia tak pernah sempurna melihat kebenaran. Keadilan yang diatur oleh manusia terlalu sering meleset, tak jarang meninggalkan luka yang mendalam. Kini bayangan dari Kehidupan di Penjara masih menghantui, meski diriku telah bebas, rasa itu belum sepenuhnya hilang. Manis-pahit kehidupan di penjara masih membekas, seperti ukiran dalam di hatiku yang tak akan pernah benar-benar pudar. Kebebasan ini terasa berat; bayang-bayang kehidupan di penjara masih mengikat, seperti bayangan "rumah" yang pernah memenjarakan jiwa dan ragaku. Ku coba meyakinkan diriku bahwa semua ini adalah ujian dari Tuhan. Sebuah perjalanan untuk menempa ketabahan dan menguji iman. Inilah kisahku, sebuah kisah tentang perjuangan dan harapan, kisah tentang kehilangan segalanya, bertahan, menerima keadaan, menikmati pertemuan yang tak diduga, dan akhirnya menemukan kembali sebagian diriku di tengah cobaan yang tampaknya mustahil untuk dilalui. Sebuah kisah tentang perjuangan hidup, mencari keadilan di dunia yang sering kali buta, dan tentang bagaimana aku, seorang wanita tangguh, menemukan kekuatan di tengah badai yang menghancurkan.
Upt0y0u · 8.9K Views

My Ex (melayu sabahan)

" Jason.. dengar kau cakap begini.. saya rasa tepat betul keputusan saya kasi tinggal kau dulu.. saya langsung tidak menyesal.. tengok perangai kau yang sesedap rasa saja hina orang.. ngam lah keputusan saya tu dulu.. yalah suda jadi kaya tapi makin teruk tu gaya bila kaya.. busuk hati pui!" aku kasi kena dia. geram ba " kalau ko hina aku dulu nda apa lah? Sekarang giliran sia hina ko..  tiba-tiba aku busuk hati? Lara! Among ppl dlm dunia ni aku paling layak marah dan hina ko! Ko yang curang! Mulut sial ko tu yang cakap sia lelaki teda guna? Mana sudah lelaki kaya dan berguna yang ko kejar2 tu?" Bidas Jason berapi-api. "Jadi.. apa sebenarnya yang ko mau?! Ko mau hina-hina sia? Hina ja la bah.. sepuas hati.. sia ok ja ni.. cakap ja tu sumpah seranah yang ko mo kasi sia.. sia terima ja ni" balas ku dengan gaya tenang. Mata Jason berubah garang dengar cakap ku. Tiba-tiba dia mendekat dan tekan aku ke dinding. Aku tersentak. Terkejut. Tidak sangka Jason bertindak macam ni.  "ui!" aku try lepaskan diri. "You made me who I am today Lara. Semua pasal kau.. saya jadi begini.. you to blame!!" Suaranya pertahan tapi penuh geram.  " Then you should thank me and let me go.. kau sudah jadi orang kaya.. hidup senang.. ada segala-galanya.. boleh dapat mana-mana perempuan cantik pun yang kau mau.. apa lagi yang kau nda puas hati? " aku jawab dengan berani. Jarinya menarik dagu ku sampai betul-betul dekat dengan mukanya sampai aku boleh rasa nafasnya di muka ku.  " kau tidak tau apa yang saya lalui sebab apa yang kau buat dengan saya.. tiap hari saya fikir mau jadi kaya saja sebab kau hina saya miskin.. tiap saat saya terbayang-bayang kau curang dan tidur dengan ramai lelaki.. kau tidak tau betapa hancurnya hati saya bila kau cakap saya lelaki tidak berguna.. tiap hari tiap saat saya mau kasi bukti dengan kau yang saya bukan sehina yang kau cakap.." dia stop kijap. Aku nampak matanya macam ada dendam dan luka yang dalam. "Kau tau Lara? Saya sanggup guna jalan kotor untuk berjaya macam sekarang. Kau la racun yang sampai sekarang masih berbisa dalam hati saya.. selagi bisa dalam hati saya ni tidak hilang.. saya tidak akan kasi lepas kau.. saya tidur banyak perempuan.. saya kasi sakit hati ramai perempuan.. semuanya pasal kau!! Saya nda boleh percaya dengan perempuan pun sebab kau curang dengan saya.. kau memang racun Lara!" Jason cakap berapi-api. " Kau tidur dengan banyak perempuan bukan sebab saya, Jason. Buduh punya alasan oh.. Itu sebab kau gatal miang. Mau rasa semua perempuan. Fuck banyak perempuan. Kau sendiri getek mau kasi blame saya pula..." balasku berani. Marah. Geram. Palui betul ba si Jason ni! "Diam! Lara mulut kau kan.. dari dulu memang mulut puaka.. mulut kurang ajar.. " jari Jason cubit bibir ku dengan kasar sambil matanya terbeliak macam mau menelan aku hidup-hidup. " Kau mesti bayar satu persatu.. saya akan pastikan kau Lara.. tidak akan hidup aman.." habis saja cakap itu tiba-tiba bibirnya dengan pantas dan kasar gigit bibir ku. "Ahhh" Aku terkejut dan meronta. Aku tolak dia sepenuh hati. Tapi makin aku meronta makin kasar dan bertubi-tubi Jason cium. Kedua pahu ku dicengkam kuat. Aku rasa bibirku luka digigit dan di hisap Jason. Dia betul-betul gila. Last-last aku mengalah. Aku biar dia terus cium. Bila dia perasan aku tidak lagi melawan. Jason berhenti. Dia tatap mata ku dengan pandangan yang aku tidak faham. " Napa kau buat begini Jason?" Aku tanya perlahan. Sakit hati. Terkejut. segala macam perasaan bercampur. " Aku hukum kau.. " Jason balas selamba. hukum?  " by kissing me dengan paksa?" Tanya ku geram. " ada banyak lagi saya mau buat sama kau.. kau tunggu saja.." jawab Jason sambil ketawa ringan. Dia kasi lepas tangannya dari tubuh ku.
Nico_Robin_2777 · 31.7K Views
Related Topics
More